Anda di halaman 1dari 16

Machine Translated by Google

JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


p - ISSN: 2302-8939 e
- ISSN: 2527-4015

Jurnal Pendidikan Fisika


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jpf

DOI: 10.26618/jpf.v10i3.7900

Desain dan Validitas Elektronika Fisika Terintegrasi STEM


Bahan Ajar untuk Meningkatkan Literasi Baru Kelas XI
Pelajar SMA
Annisa N1) , Asrizal 2)*
1) Magister Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Padang, Padang, 25132, Indonesia
2) Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Padang, Padang, 25132, Indonesia

*Penulis koresponden: asrizal@fmip.unp.ac.id

Diterima: 07 Juni 2022; Diterima: 28 Juli 2022; Diterbitkan: 31 Agustus 2022

Abstrak - Pendidikan abad 21 menuntut integrasi STEM ke dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
teknologi, dan kemampuan literasi siswa dapat ditingkatkan. Salah satu cara yang harus dilakukan guru dalam
membimbing siswa menghadapi tantangan abad 21 adalah dengan memperbaharui sumber belajar yang digunakan.
Namun pada kenyataannya sekolah masih menggunakan bahan ajar cetak, belum mengintegrasikan STEM dengan
baik, dan pengetahuan serta literasi siswa masih rendah. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah
dengan mengembangkan bahan ajar elektronik (ETMS) terintegrasi STEM untuk meningkatkan literasi baru bagi
siswa kelas XI SMA. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan model pengembangan Ploom. Penelitian yang
dilakukan hanya sebatas pada tahap development dan prototype. Teknik analisis yang digunakan adalah penggunaan rumus Aiken's V.
Hasil studi pertama berupa desain ETMS. Hasil penelitian kedua adalah ETMS valid dengan nilai rata-rata 0,94.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik dua kesimpulan.
Pertama, ETMS berisi kegiatan pengembangan STEM terkait fakta permasalahan dunia nyata, teknologi dan prinsip
kerja, serta konsep matematika fisika. Kedua, hasil tahap prototype terdiri dari self-evaluation dan expert review.
ETMS valid berdasarkan lima indikator penilaian kevalidan, yaitu substansi materi, tampilan komunikasi visual, desain
pembelajaran, pemanfaatan perangkat lunak, dan penilaian STEM. ETMS ini dapat menjadi sumber belajar alternatif
untuk meningkatkan literasi baru siswa.

Kata kunci: Bahan Ajar Elektronik; Literasi Baru; TANGKAI

© 2022 Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia.

I. PENDAHULUAN perkembangan teknologi dan informasi adalah

berkembang pesat (Lase, 2019). Manusia harus


Perubahan teknologi dan informasi
dapat beradaptasi dengan teknologi tersebut
di seluruh dunia berlangsung sangat cepat, terutama
perkembangan dan menciptakan manusia yang berkualitas
di abad ke-21 . Tanggal 21
sumber daya, khususnya di dunia
abad sangat erat kaitannya dengan zaman
pendidikan. Era ini juga menuntut tanggal 21
revolusi 4.0 (Reaves, 2019). Era

revolusi industri 4.0 merupakan era dimana keterampilan abad dan keterampilan literasi siswa
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


178

(Aoun, 2020; Li & Liu, 2018). Salah satu upaya untuk penting untuk bertahan di era revolusi industri 4.0,

menjawab tantangan abad ke-21 tujuannya adalah itu

abad adalah untuk menyelenggarakan pendidikan (Asrizal et manusia dapat berfungsi dengan baik dalam

al., 2022). Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus lingkungan dan dapat memahami interaksi

mampu menyiapkan peserta didik yang menguasai dengan manusia. Salah satu keterampilan literasi yang

teknologi, memiliki keterampilan abad 21, dapat mempersiapkan siswa menghadapi era

dan memiliki kemampuan literasi. revolusi industri 4.0 adalah literasi baru.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran Dengan demikian, keterampilan literasi baru dalam pendidikan perlu

proses sangatlah penting. Penggunaan ditingkatkan untuk menciptakan generasi baru yang

teknologi dapat membantu interaksi antara dapat beradaptasi dengan teknologi dan pendidikan

murid dan guru. Siswa perkembangan seiring dengan perkembangan zaman.

didorong untuk belajar secara mandiri dan mendapatkan Kenyataannya, sekolah masih memiliki beberapa

informasi tambahan dari berbagai sumber masalah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan

menggunakan teknologi (Hashim, 2018). kondisi ideal. Masalah ini ditemukan di

Teknologi dalam pendidikan biasanya merupakan alat untuk salah satu SMA di kota Padang,

menunjang pelaksanaan pembelajaran yaitu SMAN 3 Padang. Masalah pertama,

(Prayudi et al., 2021). Beberapa contoh dari sekolah masih menggunakan bahan ajar cetak.

teknologi yang digunakan dalam pendidikan biasanya E Kedua, integrasi STEM dalam pembelajaran

Buku, Google Classroom, ponsel, juga belum terintegrasi dengan baik. Ketiga,

laptop, dan lainnya (Abed, 2019; Baker et al., hasil belajar siswa baik dari segi

2012). Dengan demikian, dapat mendukung pengetahuan dan literasi masih rendah. Dengan demikian,

dorongan siswa kemampuan, pembelajaran harus dilaksanakan dengan tepat

khususnya kemampuan literasi. sumber belajar sehingga kemampuan siswa

Pentingnya literasi dalam kehidupan adalah untuk dapat ditingkatkan.

menunjang keberhasilan seseorang dalam menghadapi berbagai Salah satu sumber belajar yang bisa

masalah. Melalui kemampuan literasi, seseorang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan baru

tidak hanya mendapatkan ilmu tapi juga bisa keterampilan literasi dalam pembelajaran Fisika bersifat elektronik

mendokumentasikan sepotong pengalaman yang menjadi bahan ajar. pengajaran elektronik

referensi di masa depan (Laar et al., 2020). bahan ajar adalah bahan ajar yang

Literasi erat kaitannya dengan kompetensi dalam a ditampilkan dalam bentuk elektronik dan dapat

bidang. Pentingnya literasi bagi siswa diakses melalui teknologi saat ini

karena kemampuan literasi sangat mempengaruhi siswa termasuk ponsel atau laptop (Asrizal et al.,

hasil belajar. Keterampilan literasi yang baik akan 2022; Yulaika et al., 2020). Elektronik

membantu siswa memahami berbagai pembelajaran bahan ajar berisi gambar, video,

sumber daya (Asrizal, 2020). Literasi adalah gif, tautan, dan animasi yang dapat dihasilkan
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


179

minat siswa dalam mempelajari dan memahami materi gunakan jika mereka berada dalam kategori yang

Fisika (Sriwahyuni et al., 2019). valid. Validitas pengajaran elektronik Fisika ini

Bahan ajar elektronik berguna untuk material diukur melalui suatu produk

sehingga memudahkan guru untuk mengeluarkan uji validitas. Uji validitas produk adalah uji kelayakan

kompetensi dan kemampuan siswa (Yunita & Hamdi, suatu produk yang dinilai menurut standar yang telah

2019). Dengan menggunakan pengajaran elektronik ditetapkan. Itu

materi, pembelajaran dapat berlangsung secara efektif uji validitas produk memiliki beberapa kriteria, yaitu

dan efisien (Rusnilawati & Gustiana, dari segi substansi materi, di

2017; Serevina et al., 2018; Said et al., 2015). segi tampilan visual, segi

Oleh karena itu, bahan ajar elektronik ini desain, dalam hal penggunaan perangkat lunak, dan

sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran penilaian STEM.

untuk melihat keberhasilan siswa baik dari segi Penelitian ini memiliki dua masalah

kompetensi dan literasi. formulasi. Pertama, bagaimana mendesain STEM


Salah satu inovasi pendidikan untuk bahan ajar elektronik terintegrasi?.

meningkatkan literasi dan pengetahuan siswa Kedua, bagaimana menentukan validitas dari

keterampilan adalah dengan menerapkan STEM untuk belajar. terintegrasi dengan STEM elektronik pengajaran

STEM adalah kombinasi dari Sains, bahan?. Berdasarkan kedua masalah tersebut

Teknologi, Teknik, dan Matematika formulasi, tujuan penelitian dapat

(Nugroho & Nurcahyo, 2018; Winarni et al., diketahui. Tujuan dari penelitian ini terdiri dari

2016). STEM berfokus pada pemecahan masalah di dari dua tujuan. Pertama, merancang/mengembangkan

kehidupan sehari-hari (Gülen, 2019; Gülen & Yaman, Pengajaran elektronik fisika terpadu STEM

2019). STEM dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran bahan. Kedua, menentukan validitas dari

sumber daya, salah satunya adalah pengajaran elektronik Pengajaran elektronik fisika terpadu STEM

bahan (Niam & Asikin, 2021). Oleh bahan. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan

mengintegrasikan STEM ke dalam pengajaran elektronik bahwa dua tujuan penelitian dapat

materi, siswa dapat memahami keempatnya tercapai.

aspek STEM yang saling terkait sehingga siswa

dapat memecahkan masalah dan meningkatkan mereka II. METODE

keterampilan berpikir, terutama keterampilan literasi Metode dalam penelitian ini adalah R&D
(Phungsuk et al., 2017). Oleh karena itu, STEM metode penelitian dengan Ploom
harus terintegrasi dengan baik dalam pembelajaran
Model pengembangan. Model Ploom adalah
terutama Sains.
dibagi menjadi tiga tahap penelitian. Tiga
Idealnya, fisika terintegrasi STEM
Tahapannya adalah penelitian pendahuluan (preliminary
bahan ajar elektronik cocok untuk
penelitian), fase pengembangan & pembuatan prototipe,
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


180

dan fase penilaian (Plomp, 2013). Tahap prototyping Dosen magister pendidikan Fisika UNP dengan

yang dilakukan terdiri dari lima kriteria yang telah disediakan.

Langkah. Kelima langkah tersebut adalah evaluasi diri, Penilaian produk yang telah

tinjauan ahli, satu lawan satu, kelompok kecil, dan uji diisi oleh pakar dianalisis untuk mengetahui kelayakan

lapangan. Tahapan yang telah dilakukan adalah self- produk yang dikembangkan. Analisis validitas yang

evaluation dan expert review. Itu digunakan adalah

Tahap evaluasi diri dilakukan untuk menilai Rumus V Aiken. Langkah-langkah dalam menilai

produk yang telah dikembangkan validitas produk adalah untuk skor masing-masing

mandiri. Setelah itu, produknya jawaban antara 1-4, jumlahkan skor total

divalidasi oleh seorang ahli (expert review). Itu masing-masing validator, kemudian diberikan nilai validitasnya

tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa menggunakan rumus V Aiken. V dari Aiken

hasil expert review dapat dilihat pada Gambar 1. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

ÿ S
V= 1)
ÿnc( ÿ1)ÿ
Dimana S = r - lo

Keterangan :
lo = Nilai penilaian validitas terendah
(dalam hal ini =1) c = Nilai
peringkat validitas tertinggi (dalam hal ini =4) r =
Angka
yang diberikan oleh validator

Gambar 1. Tahapan Fase Prototype (Tessmer,


Skala penilaian yang digunakan untuk menentukan
1993, dalam Ploom, 2013)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah diri sendiri


validitas bahan ajar elektronik adalah

data evaluasi dan data tinjauan ahli di dengan rentang angka “V” yang didapat

bentuk validitas produk. Validitas antara 0 sampai 1,00. Penilaian validitas

instrumen yang digunakan adalah lembar validasi. Ini interval untuk kisaran ÿ 0,6 bisa

lembar validasi berupa a diartikan sebagai koefisien yang cukup tinggi, sehingga

kuesioner yang terdiri dari beberapa indikator dapat dikategorikan validitasnya dalam

yang dipandu oleh perkembangan TIK kategori “valid”. Sedangkan interval validitas

berbasis bahan ajar tahun 2010. Ini <0,6 dapat diartikan sebagai koefisien yang rendah

indikator meliputi substansi materi, visual dan dapat dikategorikan dalam "tidak valid"

tampilan komunikasi, desain pembelajaran, kategori (Azwar, 2015). Validitas

pemanfaatan perangkat lunak, dan penilaian STEM. kategori bahan ajar elektronik bisa
dilihat pada Tabel 1.
Lembar pengesahan diisi tiga orang
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


181

Tabel 1. Kategori Validitas literasi baru untuk siswa kelas XI SMA.

Skor Kriteria Desain bahan ajar dirancang


ÿ 0,6 Sah semenarik mungkin dan menggambarkan
< 0,6 Tidak sah
isi bahan ajar yang diharapkan.

Bahan ajar yang dikembangkan terdiri dari tiga


AKU AKU AKU. HASIL DAN DISKUSI
bab, yaitu bab tentang
HASIL gelombang suara dan cahaya, instrumen optik,
Hasil penelitian ini berfokus pada dan pemanasan global. Elektronik ini
tahap kedua pengembangan Ploom bahan ajar dirancang dengan STEM
model, yaitu fase pengembangan dan aktivitas yang dapat memicu peningkatan
pembuatan prototipe. Sebelum pengajaran elektronik kemampuan siswa, khususnya siswa baru
bahan memasuki tahap pembuatan prototipe, keterampilan literasi yang terdiri dari literasi data,
bahan ajar dirancang sedemikian rupa literasi teknologi dan literasi manusia.
cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Perkembangan Desain ETMS yang telah dirancang
bahan ajar elektronik didasarkan pada dapat dilihat pada Tabel 2.

komponen STEM dan bertujuan untuk meningkat

Tabel 2. Desain Bahan Ajar Elektronik Terintegrasi STEM

Desain Bahan Ajar Informasi


Menutupi

Berisi judul, identitas penulis, kelas,


gambar yang berkaitan dengan isi
bahan ajar, dan materi
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


182

Bagian kegiatan pengembangan


STEM
1) Sains
Berisi pengetahuan tentang
sonar dan distribusinya serta
aktivitas kerjanya
2) Teknologi
Berisi tentang teknologi terkini
yang berkaitan dengan ilmu yang
telah dijelaskan
3) Rekayasa
Berisi tentang komponen dan
prinsip kerja dari teknologi yang
telah dijelaskan

4) Matematika
Berisi konsep Fisika yang
berkaitan dengan sains, teknologi,
dan teknik yang ditulis secara
matematis

Berdasarkan Tabel 2, desain ETMS terdiri dari kegiatan-kegiatan yang merupakan integrasi dari

dapat dijelaskan. Penutup elektronik STEM dalam bahan ajar. kegiatan STEM
bahan ajar sudah menggambarkan secara keseluruhan disusun dalam satu kesatuan dan terletak di
isi bahan ajar. Itu bagian kegiatan kerja. Ada tiga

bahan ajar elektronik dikembangkan untuk Kegiatan pengembangan STEM secara sehat dan
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


183

gelombang cahaya yaitu kegiatan pengembangan Pendidikan UNP. Validasi elektronik

STEM pada sonar, ultrasound, dan fiber bahan ajar terdiri dari empat penilaian

optik. kegiatan pengembangan STEM di indikator. Keempat indikator tersebut bersifat material

Bab instrumen optik terdiri dari dua kegiatan, yaitu substansi, tampilan komunikasi visual, desain

kegiatan pengembangan STEM untuk kamera dan pembelajaran, pemanfaatan perangkat lunak, dan

teleskop. TANGKAI penilaian STEM. Deskripsi dari

kegiatan dalam bab pemanasan global adalah hasil penelitian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut

STEM pada panel surya. Dengan STEM ini berikut.

kegiatan pengembangan, STEM sudah bisa Indikator substansi material


terintegrasi dengan baik ke dalam pengajaran yang dikembangkan
Hasil penelitian pertama adalah
bahan.
validasi bahan ajar elektronik
Setelah tahap pengembangan itu berdasarkan indikator-indikator substansi
menggambarkan desain pengajaran elektronik bahan. Indikator substansi material
bahan, kemudian dilakukan serangkaian kegiatan mengandung empat sub-indikator. Keempat sub
dalam fase prototipe. Prototipe
indikatornya adalah kebenaran, cakupan materi,
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini difokuskan pada
saat ini, dan keterbacaan. Hasil dari
tahap evaluasi diri dan tinjauan pakar. Itu validasi ETMS untuk substansi material
tahap pertama adalah evaluasi diri. Pada tahap ini, indikator dapat dilihat pada Tabel 3.
peneliti membaca dan memeriksa kelengkapannya
Tabel 3. Hasil Validasi Bahan Ajar Elektronik Indikator
dari desain bahan ajar itu Substansi Materi
telah dikembangkan. Mengikuti hasil dari

evaluasi diri, ditemukan bahwa Tidak ada Sub Indikator Kriteria V Aiken
1 Kebenaran 0,97 Sah
desain ETMS yang telah dirancang adalah
2 Cakupan Materi 0,86 Sah
lengkap baik dari segi struktur maupun 3 Kontemporer 0,97 Sah
4 Keterbacaan 0,86 Sah
komponen STEM. Struktur dari
Rata-rata 0,92 Sah
bahan ajar elektronik yang dikembangkan adalah dengan

struktur bahan ajar berbasis TIK Berdasarkan Tabel 3, dapat dijelaskan tentang

tahun 2010 yang terdiri dari judul, kajian hasil validasi pengajaran elektronik
bahan berdasarkan indikator-indikator tersebut
instruksi, kompetensi yang akan dicapai,
substansi materi. Semua sub-indikator
informasi pendukung, aktivitas kerja,

penugasan, dan evaluasi (Depdiknas, baik dari segi kebenaran, cakupan materi,

2010). saat ini, dan keterbacaan berada di valid

Tahap kedua adalah tinjauan ahli. Pada kategori dengan rentang nilai 0,86 hingga 0,97.

tahap ini dilakukan validasi ahli Rata-rata hasil validasi berdasarkan


indikator zat bahan adalah 0,92 dengan a
oleh tiga dosen Magister Fisika
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


184

kategori yang valid. Dengan demikian, hasil dari indikator tampilan komunikasi berada pada kategori
validasi ETMS berdasarkan indikator valid.

substansi materi berada pada kategori valid.


Indikator desain pembelajaran

Indikator tampilan komunikasi visual Hasil penelitian ketiga adalah validasi

Hasil penelitian kedua adalah validasi bahan bahan ajar elektronik berdasarkan indikator desain

ajar elektronik pembelajaran. Pembelajaran

berdasarkan tampilan komunikasi visual indikator desain berisi sembilan sub-indikator.

indikator. Tampilan komunikasi visual Kesembilan sub indikator tersebut adalah gelar, KI dan KD,

indikator berisi enam sub-indikator. Enam tujuan pembelajaran, materi, contoh

sub-indikator adalah navigasi, font, media, soal, latihan, langkah kerja, penyusun,

warna, animasi, dan tata letak. Validasi dan referensi. Hasil validasi

hasil untuk tampilan komunikasi visual ETMS untuk indikator desain pembelajaran bisa
indikator dapat dilihat pada Tabel 4. dilihat pada Tabel 5.

Tabel 4. Hasil Validasi Bahan Ajar Elektronik Untuk Tabel 5. Hasil Validasi Bahan Ajar Elektronik
Indikator Tampilan Komunikasi Visual Indikator Rancangan Pembelajaran

No Sub Indikator Kriteria V Aiken


No Sub Indikator Kriteria V Aiken 1 Judul 0,94 Sah
1 Navigasi 1,00 Sah 2 KI dan KD 1,00 Sah
2 Surat 0,94 Sah 3 Tujuan pembelajaran 1,00 Sah
3 Media 0,94 Sah 4 Teori 1,00 Sah
4 Warna 0,89 Sah 5 Contoh soal 0,94 Sah
5 Animasi 1,00 Sah 6 Latihan 0,78 Sah
6 Tata Letak 0,94 Sah 7 langkah kerja 0,78 Sah
Rata-rata 0,95 Sah 8 Penyusun 1,00 Sah
9 Referensi 1,00 Sah
Berdasarkan Tabel 4, hasil dari Rata-rata 0,94 Sah

validasi bahan ajar elektronik dapat


Berdasarkan Tabel 5 dapat dijelaskan
dijelaskan berdasarkan komunikasi visual
hasil validasi pengajaran elektronik
indikator tampilan. Semua sub-indikator dalam hal
materi berdasarkan indikator desain pembelajaran.
navigasi, font, media, warna, animasi, dan tata
Semua sub indikator baik dari segi judul, KI
letak berada pada kategori valid dengan rentang
dan KD, tujuan pembelajaran, materi,
nilai 0,89 hingga 1,00. Rata-rata
contoh soal, latihan, langkah kerja,
hasil validasi berdasarkan visual
kompiler, dan referensi ada di valid
indikator tampilan komunikasi adalah 0,95 dengan
kategori dengan rentang nilai 0,78 hingga 1,00.
kategori yang valid. Dengan demikian, hasil dari
Rata-rata hasil validasi berdasarkan
validasi ETMS berbasis visual
indikator desain pembelajaran adalah 0,94 dengan valid
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


185

kategori. Dengan demikian, hasil validasi ETMS Indikator penilaian STEM

berdasarkan indikator desain pembelajaran adalah Hasil penelitian kelima adalah validasi

dalam kategori sah. bahan ajar elektronik berbasis

Indikator penilaian STEM. STEM


Indikator pemanfaatan perangkat lunak
indikator penilaian berisi empat sub
Hasil penelitian keempat adalah
indikator. Keempat sub indikator tersebut adalah
validasi bahan ajar elektronik
sains, teknologi, teknik, dan
berdasarkan indikator penggunaan perangkat lunak. Itu
matematika. Hasil validasi dari
indikator penggunaan perangkat lunak berisi tiga sub
bahan ajar elektronik untuk STEM
indikator. Ketiga sub indikator tersebut adalah
indikator penilaian dapat dilihat pada Tabel 7.
interaktivitas, perangkat lunak pendukung, dan
Tabel 7 Hasil Validasi Bahan Ajar Elektronik Indikator
keaslian. Hasil validasi untuk Asesmen STEM
indikator pemanfaatan perangkat lunak dapat dilihat

pada Tabel 6. No Sub Indikator Kriteria V Aiken


1 Sains 0,89 Sah
Tabel 6. Hasil Validasi Bahan Ajar Elektronik Indikator 2 Teknologi 0,94 Sah
Pemanfaatan Software 3 Rekayasa 0,94 Sah
4 Matematika 0,89 Sah

No Sub Indikator Kriteria V Aiken Rata-rata 0,92 Sah

1 Interaktivitas 1,00 Sah Berdasarkan Tabel 7, hasil dari


2 Pendukung Perangkat Lunak 1,00 Sah
0,89 Sah validasi bahan ajar elektronik dapat
4 Orisinalitas
Rata-rata 0,96 Sah dijelaskan berdasarkan penilaian STEM

indikator. Semua sub-indikator dalam hal


Berdasarkan Tabel 6, hasil dari
sains, teknologi, teknik, dan
validasi bahan ajar elektronik dapat

dijelaskan berdasarkan indikator perangkat lunak matematika berada pada kategori valid dengan a

pemanfaatan. Semua sub-indikator baik dari segi rentang nilai 0,89 hingga 0,94. Rata-rata

hasil validasi berdasarkan STEM


interaktivitas, perangkat lunak pendukung, dan
indikator penilaian adalah 0,92 dengan valid
orisinalitas termasuk dalam kategori valid dengan a
kategori. Dengan demikian, hasil validasi dari
rentang nilai 0,89 hingga 1,00. Rata-rata
ETMS berdasarkan indikator penilaian STEM
hasil validasi berdasarkan indikator

pemanfaatan perangkat lunak adalah 0,96 dengan valid berada dalam kategori valid.
Dari keempat hasil validasi berdasarkan
kategori. Dengan demikian, hasil validasi dari

ETMS berdasarkan pemanfaatan perangkat lunak setiap indikator, rata-rata keseluruhan dapat

dihitung. Validasi rata-rata ETMS


indikator berada pada kategori valid.
dapat dilihat pada Tabel 8.
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


186

Tabel 8. Hasil Validasi ETMS

Tidak ada Sub Indikator V dari Aiken Kriteria


1 Zat Bahan 0,92 Sah
2 Tampilan Komunikasi Visual 0,95 Sah
3 Desain Pembelajaran 0,94 Sah
4 Pemanfaatan Perangkat Lunak 0,96 Sah
5 Penilaian STEM 0,92 Sah
Rata-rata 0,94 Sah

Berdasarkan Tabel 8, hasil dari berdasarkan lima indikator. Lima indikator

validasi bahan ajar elektronik dapat adalah substansi material, komunikasi visual

dijelaskan berdasarkan lima indikator. Itu tampilan, desain pembelajaran, pemanfaatan perangkat lunak,

lima indikator baik dari segi cakupan dan penilaian STEM.

materi tampilan komunikasi visual, kegiatan pengembangan STEM pada

desain pembelajaran, pemanfaatan perangkat lunak, dan bahan ajar elektronik terdiri dari

Penilaian STEM berada pada kategori valid sains, teknologi, teknik, dan

dengan rentang nilai 0,92 hingga 0,96. Itu matematika. Bagian ilmu mengajar

hasil validasi rata-rata berdasarkan lima materi berisi fakta tentang sonar dan kerja

indikator validasi bahan ajar elektronik adalah 0,94 kegiatan pembuktian konsep sonar melalui kegiatan

dengan kategori valid. Dengan demikian, pada aplikasi fisika buaya dengan tema sonar. Sains
hasil validasi ETMS ada di adalah

kategori yang valid dan cocok untuk digunakan dalam pengetahuan atau informasi yang mengandung fakta

sedang belajar. tentang masalah dunia nyata dan berisi kegiatan

DISKUSI kerja untuk memecahkan masalah (Sudarsono et al.,

Hasil penelitian yang diperoleh dalam hal ini 2020; Suwarma et al., 2015). Teknologi

bagian bahan ajar berisi


penelitian terdiri dari dua. Pertama, desain dari
elektronik teknologi sonar, misalnya, pemindaian samping
terintegrasi dengan STEM pengajaran
teknologi sonar. Teknologi dalam STEM adalah a
bahan untuk meningkatkan literasi baru siswa.
inovasi teknologi yang memanfaatkan
Bahan ajar yang telah
pengetahuan untuk menemukan inovasi teknologi
dikembangkan mengandung komponen STEM yaitu
saling terkait dan berhubungan dengan dunia nyata untuk memenuhi kebutuhan manusia (Anggraini & Nurita,

2021; Ring-Whalen et al., 2018). Itu


konsep. Kedua, hasil dari diri sendiri
bagian rekayasa bahan ajar
evaluasi dan tinjauan ahli. Ahli
review yang dilakukan adalah untuk memvalidasi STEM menjelaskan prinsip kerja side scan

teknologi sonar. Rekayasa dalam STEM adalah a


bahan ajar elektronik terintegrasi. Itu
cara merancang teknologi dari
bahan ajar divalidasi oleh tiga orang
bahan ekonomis dan menggabungkan
dosen pendidikan Magister Fisika
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


187

konsep rekayasa dalam pembuatan teknologi tersebut Kalidasan, 2019). Ruang lingkup materi yang dimaksud

(Aninda et al., 2019; Ellis et adalah kelengkapan materi

al., 2020). Bagian matematika dari penyampaian materi, usaha

bahan ajar memuat konsep-konsep fisika dalam sonar dicapai setelah mempelajari materi, dan integrasi

yang dituliskan secara matematis. STEM dalam bahan ajar.

Arti matematika dalam STEM adalah Nah, yang dimaksud di sini adalah mengalami pembaruan

pola analisis suatu konsep yang dikandungnya baik dari segi penampilan pengajaran

angka dan rumusan terkait (Ardianto bahan, mengintegrasikan model dalam pengajaran

et al., 2019). Dari keempat komponen STEM materi, menghubungkan perangkat lunak dengan pengajaran

yang telah dijelaskan nanti, mereka bisa berlatih bahan, dan tentu saja tuntutan dari

keterampilan literasi baru siswa. (Aninda dkk., kurikulum terbaru (Sriwahyuni et al., 2019).

2019; Ellis et al., 2020). Jadi, bahan ajar elektronik fisika bisa

Hasil uji validitas dari dikatakan layak jika kebenarannya,

ETMS pada tahap tinjauan ahli telah kelengkapan materi, pembaharuan, dan

dikategorikan dalam kategori valid. Elektronik kaidah penulisan bahan ajar yang valid.

bahan ajar telah dirancang sebagai Bahan ajar elektronik harus

semenarik mungkin dan direvisi sesuai dengan dikembangkan dengan bantuan beberapa perangkat lunak sehingga

saran validator sehingga bahwa tampilan bahan ajar adalah

bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan bahkan lebih menarik. Perangkat lunak harus memiliki

menggunakan. Desain bahan ajar yang valid adalah tombol navigasi yang jelas, animasi, dan

disebabkan oleh nilai rata-rata pada semua indikator media yang dapat mendukung tampilan pengajaran

penilaian validitas yang juga valid. bahan (Jannah et al., 2020). Fitur-fitur ini
Hasil validasi elektronik dapat menciptakan suasana yang interaktif dan menarik

bahan ajar pada setiap indikator dapat suasana belajar (Nida et al., 2021). Itu
dijelaskan sebagai berikut. adanya efek animasi ketika

Indikator pertama kelayakan membolak-balik bahan ajar elektronik,

bahan ajar elektronik yang perlu membuat siswa merasa seperti membuka buku nyata
yang diukur adalah substansi bahannya. Di dalam (Saputra & Musafanah, 2017). Dengan demikian,
substansi materi dapat dilihat dari bahan ajar elektronik yang dikembangkan adalah

kebenaran, ruang lingkup materi, saat ini, layak untuk digunakan jika komunikasi visual

dan keterbacaannya (Depdiknas, 2010). Kebenaran tampilan valid.

yang dimaksud adalah kebenaran materi, simbol, Desain pembelajaran harus diperhatikan

dan merumuskan persamaan, dan harus mengembangkan bahan ajar yang berkualitas. Itu

disesuaikan dengan fakta-fakta yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari desain pembelajaran yang dimaksud meliputi judul,

(Nurhasnah et al., 2020; Tharmar & Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


188

tujuan pembelajaran, materi, contoh soal, latihan, Dengan adanya integrasi STEM dalam bahan

langkah kerja, penyusun, ajar dapat mendukung pola pikir siswa

dan referensi (Depdiknas, 2010). Itu dan kemampuan literasi siswa, terutama yang baru

bahan ajar elektronik yang dikembangkan telah keterampilan literasi (Adnan et al., 2016; Yildirim

memenuhi kriteria tersebut. Dengan demikian, bahan & Selvi, 2015). Bahan ajar elektronik yang

ajar elektronik layak digunakan dalam pembelajaran. dikembangkan telah mengintegrasikan STEM sebagai

Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pengembangan mengharapkan. Dengan demikian, ETMS dapat dikatakan

bahan ajar elektronik sangat bervariasi. layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa baru

Jenis perangkat lunak yang biasa digunakan pada literasi.

pembuatan bahan ajar elektronik, Hasil penelitian yang telah

khususnya fisika, adalah Flip Pdf Professional, diperoleh saat ini dapat memiliki baik

Lectora, Adobe Flash, Macromedia Flash, implikasinya bagi dunia pendidikan,

AutoRun, dan masih banyak lagi (Pratiwi & Jasril, terutama Fisika. Hasil dari

2020). Elektronik bahan ajar validasi ETMS menunjukkan bahwa dikembangkan

dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak yang tepat dapat produk bahan ajar valid dan bisa

mendukung proses pembelajaran, mendukung siswa digunakan sebagai bahan ajar alternatif oleh

interaktivitas, dan dapat meningkatkan siswa guru dan siswa kelas XI SMA/MA.

kemampuannya, terutama kemampuan literasinya STEM ini mengintegrasikan pengajaran elektronik

(Usmeldi, 2017). pengajaran elektronik bahan dapat dilakukan dengan penelitian lebih lanjut

materi yang dikembangkan harus merupakan hasil dari mereka dalam menguji kepraktisan dan keefektifan dari

bekerja dan jika ada gambar atau video, mereka bahan ajar agar lebih baik lagi

harus menyertakan link sebagai bukti literasi baru siswa.

keaslian bahan ajar. IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Mengikuti hasil validasi, elektronik
Berdasarkan hasil penelitian, dua
bahan ajar yang sesuai untuk digunakan berbasis
dapat ditarik kesimpulan. Pertama, hasil dari
pada indikator pemanfaatan perangkat lunak.
tahap pengembangan ETMS berisi
Integrasi STEM dalam pengajaran
Kegiatan pengembangan STEM terkait dengan fakta
bahan adalah salah satu keuntungan dari arus
masalah dunia nyata, teknologi dan
riset. STEM perlu diintegrasikan ke dalam
prinsip kerja, dan matematis
bahan ajar elektronik yang dikembangkan.
konsep fisika tertulis. Kedua, hasilnya
STEM adalah kombinasi dari sains,
dari fase prototipe terdiri dari diri
teknologi, teknik, dan matematika
evaluasi dan tinjauan ahli. ETMS dulu
(Nugroho & Nurcahyo, 2018). Empat
valid berdasarkan lima indikator validitas
Komponen STEM tidak dapat dipisahkan, namun
penilaian yaitu substansi material, visual
saling terkait (Krajcik & Delen, 2016).
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


189

tampilan komunikasi, desain pembelajaran, https://doi.org/10.31378/jehc.131

pemanfaatan perangkat lunak, dan penilaian STEM. Ardianto, D., Firman, H., Permanasari, A., & Ramalis,
STEM ini mengintegrasikan pengajaran elektronik TR (2019). Apa itu literasi sains, teknologi,
teknik, matematika (STEM)?. Prosiding
bahan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut
Simposium Pendidikan Asia ke-3, 253, https://
menguji kepraktisan dan keefektifannya sehingga doi.org/10.2991/aes 381-384. 18.2019.86

pengajaran elektronik terintegrasi STEM ini

materi dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran


Asrizal, A. (2020). Kajian pendampingan pengembangan
sumber daya untuk meningkatkan literasi baru siswa materi pembelajaran tematik dengan
mengintegrasikan literasi baru dan literasi
(literasi data, literasi teknologi, dan manusia
bencana pada guru IPA.
literasi). Pelita Eksakta, 120-128. https://doi.org/10.24036/
3(2),
pelitaeksakta/v ol3-iss2/117
REFERENSI

Abed, EK (2019). Pembelajaran elektronik dan Asrizal., Yurnetti, & Usman, EA (2022).
manfaatnya dalam dunia pendidikan. Jurnal Bahan ajar IPA tematik TIK dengan model
Pendidikan Matematika, Sains dan Teknologi learning cycle 5E untuk mengembangkan
Eurasia, 15(3), 1-8. https://doi.org/10.29333/ keterampilan abad 21 siswa. Jurnal Pendidikan
ejmste/102668 IPA Indonesia, 11(1), 61– 72. https://doi.org/

Adnan, M., Ayob, A., Tek, OE, Ibrahim, M. 10.15294/jpii.v11i1.3376 4


N., Ishak, N., & Sheriff, J. (2016).
Memperkasa pembangunan modal insan
Malaysia di peringkat kanak-kanak: Kajian Asrizal., Zan, AM, Mardian, V., & Festiyed. (2022).
kebolehlaksanaan dan kebolehintegrasian Dampak e-module fluida statis dengan
pendidikan STEM dalam kurikulum Permata mengintegrasikan STEM terhadap hasil belajar
Negara. siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 6(1), 110–
Jurnal Masyarakat dan Antariksa Geografia- 118. https://dx.doi.org/10.23887/jet.v6i1.424 58
Malaysia, 12(1), 29-36.

Anggraini, CE, & Nurita, T. (2021).


Analisis buku pelajaran IPA SMP terkait
komponen STEM (sains, teknologi, teknik, Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi (edisi
matematika) pada materi tekanan. Pensa E- ke-2). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Journal: Pendidikan Sains, 9(3), 282–288.

Baker, WM, Lusk, EJ, & Neuhauser, K.


Aninda, A., Permanasari, A., & Ardianto, D. L. (2012). Tentang penggunaan ponsel dan
(2019). Implementasi pembelajaran berbasis perangkat elektronik lainnya di dalam kelas:
proyek pada materi pencemaran lingkungan Bukti dari survei fakultas dan mahasiswa. Jurnal
untuk meningkatkan literasi STEM siswa SMA. Pendidikan untuk Bisnis, 87(5), 275–289. https://
Jurnal Pendidikan dan Praktek Sains, 3(2), 1– doi.org/10.1080/08832323.2011. 622814
16.
DOI: 10.33751/jsep.v3i2.1719

Aoun, JE (2020). Ulasan buku bukti robot: Pendidikan Depdiknas. (2010). Pengembangan Bahan Ajar
tinggi di era kecerdasan buatan. Jurnal Dewan Berbasis TIK. Jakarta: Depdiknas
Kehormatan Eropa, 4(1), 1–3.
Ellis, J., Wieselmann, J., Sivaraj, R., Roehrig, G., Dare,
E., & Ring-Whalen, E. (2020).
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


190 190

Menuju definisi teknologi yang produktif Lase, D. (2019). Pendidikan dan revolusi industri
dalam sains dan pendidikan STEM. Isu 4.0. Jurnal Handayani, 10(1), 48–62. https://
Kontemporer dalam Teknologi dan doi.org/
Pendidikan Guru, 20(3), 472–496. 10.24114/jh.v10i1.14138

Li, S., & Liu, B. (2018). Joseph E. Aoun: Robot-


Gulen, S. (2019). Pengaruh peran pendidikan proof: Pendidikan tinggi di era kecerdasan
STEM pada solusi masalah kehidupan buatan. Pendidikan Tinggi, 77, 757–759.
sehari-hari. Penelitian Pendidikan Partisipatif, https://doi.org/10.1007/s10734-018- 0289-3
6(2), 37–50. https://doi.org/10.17275/
per.19.11.6.2

Gulen, S., & Yaman, S. (2019). Pengaruh integrasi Niam, MA, & Asikin, M. (2021).
disiplin STEM ke dalam model argumentasi Pentingnya aspek STEM dalam bahan ajar
Toulmin terhadap prestasi akademik, berpikir terhadap pembelajaran matematika.
reflektif, dan keterampilan psikomotorik PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
siswa. Jurnal Pendidikan Sains Turki, 16(2), Matematika, 4, 329–335.
216–230. https://doi.org/10.12973/
tused.10276a Nida, R., Salam, A., & Haryandi, S. (2021).
Pengembangan bahan ajar elektronik
berbasis multimodel pada materi alat alat
Hasyim, H. (2018). Penerapan teknologi pendidikan optik untuk melatihkan kemampuan analisis
era digital.
di dalam
peserta didik. Jurnal Ilmiah Pendidikan
International Journal of Research in Fisika, 5(2), 107-122. https://doi.org/
Counseling and Education, 2(1), 1-5. https:// 10.20527/jipf.v5i2.2871
doi.org/10.24036/002za0002
Nugroho, OF, & Nurcahyo, MA (2018).
Jannah, M., Prasojo, LD, & Yerusalem, M. Analisis literasi pendidikan STEM pada
A.(2020). Persepsi guru sekolah dasar siswa dan pemahaman konsep IPA melalui
tentang pembelajaran berbasis teknologi peta konsep di SDN Palasari II.
digital di abad ke-21: Mempromosikan Thabiea : Jurnal Pengajaran Ilmu
teknologi digital sebagai alat pembelajaran Pengetahuan Alam, 1(2), 121–124.
pendukung. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan DOI:10.21043/thabiea.v1i2.4395
Guru MI, 7(1), 1-18. https://doi.org/10.24235/
al.ibtida.snj.v7i 1.6088 Nurhasnah, N., Kasmita, W., Aswirna, P., &
Abshary, FI (2020). Mengembangkan e-
modul fisika menggunakan “construct 2”
Krajcik, J., & Delen, I. (2016). Bagaimana mendukung untuk mendukung keterampilan belajar
pelajar dalam mengembangkan pengetahuan mandiri siswa. Thabiea : Jurnal Pengajaran
STEM yang dapat digunakan dan bertahan lama. IPA, 3(2), 79-94. https://doi.org/10.21043/
Jurnal Pendidikan Internasional dalam thabiea.v3i2.80 48
Matematika, Sains dan Teknologi, 5(1),
21-28. DOI:
10.18404/ijemst.16863 Phungsuk, R., Viriyavejakul, C., & Ratanaolarn,
T. (2017). Pengembangan model
Laar, EV, Deursen, AJAMV, Dijk, J. pembelajaran berbasis masalah melalui
AGMV, & Haan, JD (2020). lingkungan belajar virtual. Jurnal Ilmu Sosial
Penentu keterampilan abad ke-21 dan Kasetsart, 38(3), 297– 306. https://doi.org/
keterampilan digital abad ke-21 untuk
pekerja: Tinjauan literatur sistematis. SAGE 10.1016/j.kjss.2017.01.00 1
Terbuka, 10(1), 1-14. https://doi.org/
10.1177/2158244019900 176
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


191 191

Plomp, T. (2013). Penelitian desain pendidikan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
bagian A: Pengantar. SMA Negeri 14 Makassar. Jurnal
Belanda: Institut Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(2), 83-90. https://
Kurikulum Belanda (SLO). doi.org/10.26618/jpf.v3i2.255

Pratiwi, MA, & Jasril, IR (2020). Saputra, HJ, & Musafanah, Q. (2017).
Pengaruh penggunaan macromedia flash Pengembangan media materi koran IPA
8.0 terhadap hasil belajar dasar listrik di Sekolah Dasar melalui flipbook maker.
dan elektronika. Voteteknika (Vokasi Prosiding Seminar Nasional Hasil
Teknik Elektronika Dan Informatika), Penelitian VII, 623-631.
7(4), 122-130. https://doi.org/10.24036/
voteteknika.v7i 4.106501 Serevina, V., Sunaryo., Raihanati., Astra, I.
M., Sari, IJ (2018). Pengembangan
modul berbasis problem based learning
Prayudi, RA, Hakiki, AK, Putra, NRD, Anzka, (PBL) pada kalor dan suhu untuk
TO, & Ihsan, MT (2021). meningkatkan keterampilan proses sains
Penggunaan teknologi dalam proses siswa. TOJET: Jurnal Teknologi
belajar mengajar bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan Turki Online, 17(3), 26–36.
Riset Dan Inovasi Pembelajaran, 1(2),
102–111.
https://doi.org/10.51574/jrip.v1i2.38 Sriwahyuni, I., Risdianto, E., & Johan, H.
(2019). Pengembangan bahan ajar
Reaves, J. (2019). Keterampilan abad ke-21 elektronik menggunakan flip PDF
dan revolusi industri keempat: Peran professional pada bahan alat-alat optik di
penting masa depan untuk pendidikan online. SMA. Jurnal Kumparan Fisika, 2(3), 145–
Jurnal Internasional tentang Inovasi 152.
dalam Pendidikan Daring, 3(1), 1-21. https://doi.org/10.33369/jkf.2.3.145-152
https://doi.org/10.1615/intjinnovonlinee
du.2019029705 Sudarsono, S., Abdurrahman, A., & Rosidin,
U. (2020). Pengembangan cerita
Ring-Whalen, E., Dare, E., Roehrig, G., Titu, bergambar kacamata berbasis STEM
P., & Crotty, E. (2018). Dari konsepsi untuk mengolah literasi sains pada siswa
hingga kurikulum: Peran sains, teknologi, SMP. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(1),
teknik, dan matematika dalam unit STEM 11-23.
terintegrasi. https://doi.org/10.24127/jpf.v8i1.2202
Jurnal Pendidikan Internasional dalam
Matematika, Sains dan Teknologi, 6(4), Suwarma, IR, Astuti, P., & Endah, EN
343–362. https://doi.org/10.18404/ (2015). “Mobil Bertenaga Balon” Sebagai
ijemst440338 media pembelajaran IPA berbasis STEM
(Sains, Teknologi, Teknik, dan
Rusnilawati & Gustiana, E. (2017). Matematika).
Pengembangan bahan ajar elektronik Prosiding Simposium Nasional Inovasi
(BAE) berbantuan flipbook berbasis Dan Pembelajaran Sains, 373–376.
keterampilan pemecahan masalah
dengan pendekatan CTL pada Tharmar, K., & Kalidasan, R. (2019). Dampak
pembelajaran matematika kelas V belajar mandiri dengan dan tanpa modul
Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan e-learning di kalangan siswa pendidikan
Dasar, 4(2), 190–201. https://doi.org/ jasmani. Jurnal Internasional Analisis
10.23917/ppd.v4i2.5450 Modal Analitik dan Eksperimental, XI(XI),
936-945.
Said, MA, Arsyad, M., & Nurlina. (2015).
Penerapan model pembelajaran kooperatif Usmeldi. (2017). Efektivitas penerapan media
tipe scramble dalam pembelajaran interaktif dengan software
Machine Translated by Google

Annisa, Azrizal | JPF | Jilid 10 | Nomor 3 | 2022 | 177 - 192


192 192

autorun untuk meningkatkan kompetensi


fisik siswa SMK Negeri 1 Padang.
Jurnal Eksakta Pendidikan (JEP), 1(1),
79-85.
https://doi.org/10.24036/jep/vol1-
iss1/38

Winarni, J., Zubaidah, S., & Koes, S. (2016).


BATANG : Apa, Mengapa, dan Bagaimana.
Prosiding Semnas Pend. IPA Pascasarjana
UM, 1, 976-984.

Yildirim, B., & Selvi, M. (2015). Adaptasi skala


sikap STEM ke bahasa Turki.
Internasional Berkala untuk Bahasa, Sastra
dan Sejarah Turki atau Turki, 10(3),
1117-1130. https://doi.org/10.7827/
turkishstudies.79 74

Yulaika, NF, Harti, H., & Sakti, NC


(2020). Pengembangan bahan ajar
elektronik berbasis flip book untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
JPEKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi,
Manajemen dan Keuangan, 4(1), 67-76.
https://doi.org/10.26740/jpeka.v4n1.p67 -76

Yunita, RA, & Hamdi. (2019). Analisis kemandirian


belajar siswa sebagai dasar pengembangan
buku elektronik (e-book) kacamata
terintegrasi edupark. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika, 5(2), 172-179. https://
doi.org/
10.24036/jppf.v5i2.10744 1

Anda mungkin juga menyukai