Semester : II (dua)
Dalam proses pendidikan,membuat paham peserta didik terhadap materi yang sedang di pelajari
bukanlah suatu hal yang mudah. Seorang guru atau pendidik harus memiliki capaian-capaian tertentu
tentang bagaimana menyalurkan sesuatu yang dipahami kepada siswa atau peserta didik agar paham
terhadap sesuatu yang disampaikannya karena memang pada kenyataannya orang yang paham belum
tentu bisa memberikan pemahaman yang baik. Oleh karena itu penulis menguraikan penjelasan terkait
masalah ini. sebagaimana penulis sudah melakukan wawancara kepada saudara Solihul Akmal yang
bertempat di pondok pesantren Al-ibrohimy Galis Bangkalan.
Tentu saja bagi seorang pendidik sebelum mengajar terlebih dahulu ia harus menguasai materi yang
akan disampaikannya, artinya dia mempersiapkan segala sesuatu untuk dijadikannya sebagai bekal
ketika nanti dalam kelas berhadapan dengan para peserta didik. Jika hal ini di tinggalkan akan banyak
mengalami kendala-kendala seperti halnya terdiam di hadapan peserta didik, suasana kelas yang tidak
hidup, membosankan, siswa tidur, merenung dan kehilangan semangat untuk meneruskan niatnya yang
semula berangkat dari semangat , tetapi, karena kurangnya persiapan pendidik membuat siswa atau
peserta didik malas untuk belajar. Hal ini sangat perlu disadari oleh pendidik, persoalan besar adalah
ketidak aktifan satu orang di dalam kelas yaitu guru, yang nantinya akan mengarah pada hilangnya
keaktifan semua peserta didik dalam kelas, beda halnya ketika ada beberapa peserta didik yang tidak
memiliki semangat sama sekali untuk belajar, akan tetapi selama seorang pendidik mempunyai
semangat yang tinggi, hal tersebut tidak akan menjadi persoalan yang berarti dalam proses belajar
mengajar, oleh karena itu persoalan ini penting untuk dibahas agar pendidik bisa menjadi pengajar yang
baik alias berhasil dalam melakukan proses aktivitas belajar pembelajaran.
C. PEMBAHASAN
adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan serta tindakan atau hasil perubahan dari keadaan
semula atau bisa juga disebut selingan di proses belajar mengajar. Hal ini bertujuan untuk mengolah
suasana agar peserta didik tidak jenuh dalam proses keberlangsungan belajar mengajar, dan ini perlu
untuk mencairkan suasana belajar mengajar agar lebih aktif dan tidak stagnan.
penting, karena kita tidak harus fokus dalam satu acuan tapi juga banyak acuan, sehingga dapat
membina suasana juga membina keberlangsungan proses belajar mengajar yang lebih efektif, kreatif,
dan aktif. Sehingga dapat menciptakan proses belajar mengajar yang dinamis serta harmonis.
3. variasi yang efektif dalam proses pembelajaran
Kita bisa menggunakan variasi apa saja untuk keberlangsungan proses belajar mengajar dengan "tidak
melanggar aturan yang ada". Misalnya yang sering kita ketahui, kita itu bisa memberikan reward juga
bisa disebut semacam penghargaan, memberi nilai plus itu bisa membina suasana yang awalnya tegang
itu dapat menambah gairah semangat peserta didik. Dan masih banyak variasi-variasi lain yang bisa kita
terapkan di dunia pendidikan sesuai kekreatifan kita, keaktifan kita Dan keproduktifan Kita.
D. PENUTUP
Dari pernyataan di atas jelas bahwasanya pendidik merupakan kunci utama dalam proses
keberhasilan belajar mengajar, untuk bisa terwujudnya hal tersebut selain potensi akademik yang
harus dimiliki oleh pendidik juga ada hal yang penting yang harus dimiliki juga, yaitu, komunikatif,
humoris, kreatif, juga dapat memahami perkembangan mental peserta didik yang fungsinya agar
seorang guru tepat sasaran tentang bagaimana menghadapi peserta didik yang berada di sekolah
Madrasah Tsanawiyah yang menurut ilmu psikologi di usia itu seorang peserta didik mestinya lebih
di perbanyak mendengarkan dari pada disodorkan tugas-tugas yang banyak