Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK

SEMESTER GANJIL 2023/2024

KONFIGURASI PANEL SURYA

Dibuat oleh:

NAMA : PUTRI MAHIRA ADELIA

NIM : 32121017

KELOMPOK :2

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2023
BAB I
Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Melakukan konfigurasi panel surya,
2. Mengetahui kinerja panel surya,
3. Mengetahui perbedaan panel surya jenis monokristal dan polikristal.
BAB II
Dasar Teori

Pada aplikasinya panel surya dihubung secara seri yang terdiri dari beberapa
buah yang umunya dikenal dengan string seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1(a).
Selain itu dapat dihubung secara seri kemudian string tersebut diparalel dikenal dengan
array yang dapat dilihat pada Gambar 1(b). Untuk menghitung arus, tegangan dan daya
pada kedua konfigurasi tersebut digunakan [1].

(a)

(b)
Gambar 1. (a) string panel surya dan (b) array panel surya.

𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉4 + 𝑉5 (1) 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝐼1


= 𝐼2 = 𝐼3 = 𝐼4 = 𝐼5 (2)
𝑉𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 = 𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔1 = 𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔2 = 𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔3 = 𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔4 = 𝑉𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔5 (3)
𝐼𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 = 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔1 + 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔2 + 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔3 + 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔4 + 𝐼𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑔5 (4)
𝑃=𝑉×𝐼 (5)
Kualitas fabrikasi panel surya dapat dilihat dari besaran suatu faktor yang
disebut sebagai fill-factor (FF). Sedangkan kinerja dari panel surya diukur dengan
efisiensi. FF dari suatu panel surya diukur dengan (6) sedangkan efisiensinya
dihitung dengan (7) atau (8) [1,2]:
𝐹𝐹 = [𝑉𝑜𝑐 − 𝑙𝑛(𝑉𝑜𝑐 + 0.72)]⁄(𝑉𝑜𝑐 + 1) (6)
𝜂 = (𝐹𝐹 × 𝑉𝑜𝑐 × 𝐼𝑠𝑐)⁄(𝐺 × 𝐴) (7)
𝜂 = 𝑃⁄(𝐺 × 𝐴) (8)
dengan
𝑉𝑜𝑐 adalah tegangan hubung buka (V)
𝑛 adalah faktor ideal Dioda (1.3)
𝑘 adalah konstanta Boltzmann (1.3806503e-23 J/K)
𝑡 adalah suhu (°K)
𝑞 adalah muatan elektron (1.60217646e-19 C)
𝐼𝑠𝑐 adalah arus hubung singkat (A)
𝐺 adalah iradiasi (W/m2)
𝐴 adalah luas area permukaan panel surya (m2)
BAB III

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan ini adalah:

1. Rangka panel surya : 2 set


2. Panel surya jenis monokristal dan polikristal : 5 buah
3. Calm meter : 1 buah
4. Solar power meter : 1 buah
5. Thermo gun : 1 buah
6. Kabel jumper dengan MC4 : secukupnya
BAB IV

Rangkaian Percobaan

(a)

(b)

(c)

Gambar 2. Rangkaian percobaan (a) konfigurasi seri, (b) paralel dan (c) seri paralel.
BAB V
Prosedur Percobaan

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan.


2. Merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian Gambar 2 (a) untuk satu panel.
3. Meminta kepada dosen pembimbing untuk memeriksa rangkaian yang telah dibuat,
4. Mengukur Iradiasi (G) suhu panel (T), 𝐼𝑠𝑐 (arus singkat) dan 𝑉𝑜𝑐 (tegangan
terbuka) dan catat hasilnya pada Tabel 1,
5. Mengulangi langkah 4 untuk 2-5 panel dan mencatat hasilnya pada Tabel 1,
6. Mengulangi langkah 4 dan 5 untuk panel surya yang terhubung secara paralel dan
catat hasilnya pada Tabel 2,
7. Mengulangi langkah 4 untuk panel surya yang terhubung secara seri paralel dan
catat hasilnya pada Tabel 3,
8. Mengulangi langkah 5 dengan jumlah panel 5 buah untuk jenis monokristal dan
polikristal yang konfigurasi seri.
9. Merapikan dan mengembalikan alat dan bahan.
BAB VI

Hasil Percobaan

Tabel 1. Hasil pengukuran konfigurasi seri.

Jumlah Panel Iradiasi Suhu Panel Voc (V) Isc (A)


(W/m2) (°C)
1 659.77 32.26 22.96 3.53
2 658.02 45.39 45.76 3.60
3 666.38 47.41 68.74 3.6
4 668.89 45.90 91.27 3.62
5 665.49 45.39 114.24 3.64
Data panel surya
Voc : 21V Imp : 5.71A
Isc : 6.4A Pmp : 100WP
Vmp : 17.6V
Tabel 2. Hasil pengukuran konfigurasi paralel.

Jumlah Panel Iradiasi Suhu Panel Voc (V) Isc (A)


(W/m2) (°C)
1 656.46 47.16 21.97 3.64
2 663.90 51.71 22.23 7.48
3 663.04 52.21 22.21 9.99
4 665.88 52.46 22.18 11.36
5 669.99 52.97 22.26 15.00
Data panel surya
Voc : 21V Imp : 5.71A
Isc : 6.4A Pmp : 100WP
Vmp : 17.6V
Tabel 3. Hasil pengukuran konfigurasi seri paralel.

Iradiasi Suhu Panel Voc (V) Isc (A)


(W/m2) (°C)
686.30 53.47 45.33 7.78
Data panel surya
Voc : 21V Imp : 5.71A
Isc : 6.4A Pmp : 100WP
Vmp : 17.6V
Tabel 4. Hasil pengukuran output panel surya jenis monokristal dan polikristal.

Jenis Panel Iradiasi Suhu Panel Voc (V) Isc (A)


(W/m2) (°C)
Monokristal 714.28 45.14 22.86 3.75
889.42 50.23 22.18 4.28
980.39 54.89 21.75 4.54
Polikristal 731.11 52.97 22.58 4.18
742.95 54.96 22.34 4.72
876.96 60.54 22.18 4.93
Data panel surya jenis monokristal
Voc : 21V Imp : 5.71A
Isc : 6.4A Pmp : 100WP
Vmp : 17.6V
Data panel surya jenis polikristal
Voc : 21V Imp : 5.71A
Isc : 6.4A Pmp : 100WP
Vmp : 17.6V
BAB VII
Analisis Hasil Percobaan

Pada percobaan pertama yaitu pengukuran konfigurasi seri, jenis panel yang
digunakan yaitu jenis polikristal. Setelah merangkai sesuai dengan rangkaian percobaan,
dilanjutkan dengan melakukan pengukuran. Adapun parameter yang diukur yaitu
iradiasi (W/m2), suhu panel (°C), tegangan (V) dan arus (A). Pada percobaan pertama
ini, dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali, dimana pengukuran pertama dilakukan
dengan 1 panel, selanjutnya dilakukan dengan 2 panel yang dihubung seri, dan begitu
pula untuk jumlah panel selanjutnya sampai 5 panel dihubung seri. Pada percobaan
pengukuran konfigurasi seri, parameter yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai
tegangan yang dihasilkan semakin naik sesuai dengan jumlah panel yang dihubung seri
sedangkan arus yang dihasilkan bernilai tetap. Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan didapatkan data hasil percobaan yang dapat dilihat pada tabel 1. Tegangan
tertinggi yang didapatkan pada percobaan ini sekitar 114.24V dengan arus sebesar
3.64A pada jumlah panel yang dihubung seri yaitu 5 panel.
Pada percobaan kedua yaitu pengukuran konfigurasi paralel, jenis panel yang
digunakan sama dengan jenis panel yang digunakan pada percobaan pertama yaitu jenis
polikristal. Setelah merangkai sesuai dengan rangkaian percobaan, dilanjutkan dengan
melakukan pengukuran. Adapun parameter yang diukur yaitu iradiasi (W/ m2), suhu
panel (°C), tegangan (V) dan arus (A). Pada percobaan kedua ini, dilakukan pengukuran
sebanyak 5 kali, dimana pengukuran pertama dilakukan dengan 1 panel, selanjutnya
dilakukan dengan 2 panel yang dihubung paralel, dan begitu pula untuk jumlah panel
selanjutnya sampai 5 panel dihubung paralel. Pada percobaan pengukuran konfigurasi
paralel, parameter yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai arus yang dihasilkan
semakin naik sesuai dengan jumlah panel yang dihubung paralel sedangkan tegangan
yang dihasilkan bernilai tetap. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan
data hasil percobaan yang dapat dilihat pada tabel 2. Arus tertinggi yang didapatkan
pada percobaan ini sekitar 15.00A dengan tegangan sebesar 22.26 pada jumlah panel
yang dihubung paralel yaitu 5 panel.
Pada percobaan ketiga yaitu pengukuran konfigurasi seri paralel, jenis panel
yang digunakan masih sama dengan percobaan sebelumnya yaitu jenis polikristal. Pada
percobaan ketiga ini, digunakan 4 panel yang masing-masing 2 panel dihubung seri
yang dikenal dengan string. Setelah panel dihubung seri, 2 pasang panel tersebut
dihubung paralel atau yang dikenal dengan array. Setelah merangkai sesuai dengan
rangkaian percobaan, dilanjutkan dengan melakukan pengukuran. Adapun parameter
yang diukur yaitu iradiasi (W/m2), suhu panel (°C), tegangan (V) dan arus (A).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data hasil percobaan yang
dapat dilihat pada tabel 3. Pada percobaan pengukuran konfigurasi seri paralel,
didapatkan nilai tegangan sekitar 45.33V yang menunjukkan bahwa nilai tegangan yang
dihasilkan sesuai dengan nilai tegangan yang didapat pada percobaan pertama yaitu
pada pengukuran konfigurasi seri dengan jumlah panel 2. Dan untuk nilai arus yang
dihasilkan sekitar 7.78A yang menunjukkan bahwa nilai arus yang dihasilkan sesuai
dengan nilai arus yang didapat pada percobaan kedua yaitu pada pengukuran
konfigurasi paralel dengan jumlah panel 2.
Pada percobaan keempat yaitu pengukuran output panel surya jenis monokristal
dan polikristal. Percobaan ini bertujuan membandingkan dua jenis panel berdasarkan
output yang dihasilkan. Pada percobaan ini digunakan 1 buah panel. Setelah merangkai
sesuai dengan rangkaian percobaan, dilanjutkan dengan melakukan pengukuran.
Adapun parameter yang diukur yaitu iradiasi (W/m2), suhu panel (°C), tegangan (V) dan
arus (A). Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali dengan selang
waktu 30 menit setelah pengukuran sebelumnya. Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan didapatkan data hasil percobaan yang dapat dilihat pada tabel 4. Pada
percobaan ini, parameter yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai iradiasi dan suhu
panel mengalami kenaikan yang signifikan karena adanya waktu tunggu setelah
pengukuran sebelumnya. Perbedaan antara panel jenis monokristal dan polikristal dapat
dilihat dari efisiensi jenis panel, dimana panel monokristal dengan efisiensi 16-19% dan
panel polikristal dengan efisiensi 13-17%. Pada percobaan ini, juga didapatkan bahwa
panel jenis monokristal lebih baik dibandingkan dengan panel jenis polikristal melihat
nilai iradiasi yang didapatkan lebih tinggi jenis monokristal dari polikristal. Untuk nilai
tegangan dan arus tidak terlihat perbedaan dan perubahan yang signifikan antara dua
jenis panel yang digunakan.
BAB VIII
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, praktikan dapat menyimpulkan


bahwa:
1. Pada percobaan pengukuran konfigurasi seri, nilai tegangan yang dihasilkan
semakin naik sesuai dengan jumlah panel yang dihubung seri sedangkan arus
yang dihasilkan bernilai tetap.
2. Pada percobaan pengukuran konfigurasi paralel, nilai arus yang dihasilkan
semakin naik sesuai dengan jumlah panel yang dihubung paralel sedangkan
tegangan yang dihasilkan bernilai tetap.
3. Perbedaan antara panel jenis monokristal dan polikristal dapat dilihat dari
efisiensi jenis panel, dimana panel monokristal dengan efisiensi 16-19% dan
panel polikristal dengan efisiensi 13-17%. Yang berpengaruh terhadap iradiasi
yang dihasilkan bahwa panel jenis monokristal lebih tinggi dari polikristal.

Anda mungkin juga menyukai