PENGANTAR
Penelitian awal mengenai bahsa Inggris yang dilakukan oleh Seashore dan Eckerton (1940
dalam Aitchison 1944: 5). Menunjukkan bahwa seorang terdidik mengetahui lebih dari 150.000 kata
dan mampu menggunakan 90% dari jumlah ini. Jumlah yang besar ini diragukan orang karena cara
penrhitungan mereka dan definisi mereka entang kata tidak jelas. Jumlah waktu rata-rata untuk
mengucapkan kata Inggris adalah 375 milidetik (mld).
Dengan hal seperti ini dapatlah diduga atau disimpulkan bhawa kamus mental kita, yang
lebih umum dinamakan sebagai leksikon mental.
1. LEKSIKON MENTAL
Mental leksikon diibaratkan sebagai gudang di mana kita menyimpan barang. Kita bisa
menemukan barang yang kita cari untuk berbagai macam permintaan yang masuk, bisa berupa
bunyi,wujud fisik, wujud grafik, atau hubungan satu “barang” dengan “barang” lain.
Leksikon mental sering dinamaka kamus mental, mempunyai sistem yang memungkinkan
kita untuk meretrif kembali kta-kata secara tepat. Leksikon mental juga memanfaatkan
kesamaan bunyi, tetapi ada faktor lain yang harus dipertimbangkan. Leksikon mental uga
memungkinkan kita menciptkan kata sesuai dengan aturan yang ada pada bahasa itu.
2. PENYIMPANAN KATA
Argumentasi untuk teori ini adalah bahwa retrival yang dapat dengan cepat dilakukan itu
adalah karean kita hanya tinggal ‘mencomot” saja kata yang kita inginkan. Argumentsi untuk
mendukung teori ini adalah, pertama, bahwa penyimpanan seperti ni lebih hemat. Konsep yang
lain berkaitan diramu dengan mencampur morfem.
Argumentasi pendukung kedua adalah bahwa waktu yang diperlukan untuk meretrif kata
multi-morfemik lebih lama daripada yang bermorfem satu.
Dari fakta-fakta yang telah ditemukan tampaknya dasar penyimpanan dan retrival kata itu
tidak hanya satu atau dua saja tetapi merupakan jaringn yang saling berkaitan. Suatu kata akan
mudah diretrif apabila kata itu sering dipakai. Pembagian kata menjadi kata utama (content
words) dan kata fungsi (function words) tampaknya juga mempunyai pengaruh terhadap proses
penyimpanan dan retrival kata. Kriteria terakhir adalah kemiripan bunyi. Kata tampaknya juga
dismpan berdasarkan kemiripan bunyi.
Model-model ini terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sebagai berikut:
Aspek pertama tentunya adalah aspek semantik dari kata itu. Aspek kedua adalah
kategori sintaktik kata itu. Aspek ketiga adalah fonolohis. Secara intuitif tidak hanya bunyi-
bunyi apa yang ada pada bahasa, tetapi juga bagaimana bunyi-bunyi itu diatur.