Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KOMPOSIT

fabrikasi polikarbonat untuk


elektroda kapasitor
NAMA KELOMPOK :
Awud Edo 5011201111
Jennifer Theresa H 5011201112
Thierry Rayhan W 5011201122
P O L IK A R B O N A T

Polikarbonat merupakan suatu polimer termoplastik.


Polikarbonat terdiri dari polimer dengan gugus karbonat
dalam rantai molekuler yang panjang.

C15H16O2
SIFAT POLIKARBONAT

Sifat Fisik dan Mekanik


1. Kekerasan (Gugus fenil dan dua gugus
metil berkontribusi)
2. Ketahanan termal yang baik tapi kental
(Viskositas tinggi)
3. Transparan (Molekul polikarbonat tidak
fleksibel dan mencegah struktur kristalin)
4. Kekuatan dan ketangguhan yang tinggi
APLIKASI

1. Renal Dialysis (Aplikasi Medis), Pada pasian pengidap penyakit renal, diperlukan
penanganan eksternal untuk membersihkan darah (hemodialisis). Filter yang
digunakan(untuk mencuci darah) diproduksi dari polikarbonat yang menyokong
dan melindungi membran hemodialisis. Material polikarbonat tidak mudah retak
atau pecah selama pembuatan, distribusi, maupun penggunaan. Stabilitas
termalnya memungkinkan proses sterilisasi uap single-pass lewa EtO atau sinar
gamma. Transparansi dari polikarbonat dapat membuat teknisi dialisis dapat
mengamatai darah selama prosedur hemodialisis
2. Glass Fiber Reinforced Grade of Polycarbonates, Penambahaan glass fiber pada
polikarbonat secara signifikan meningkatkan kuat tarik, kuat luluh, modulus
fleksural, dan temperature panas dari polimer tersebut.
Komponen Penyusun
Polikarbonat
Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen
(karbonil diklorida, COCl2). Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah
dengan melakukan deprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida
sehingga terbentuk air. Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-(OH)2 + 2 NaOH ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + 2 Na+ + 2 H2O
Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan fosgen
melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + Cl-(C=O)-Cl ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-(O-(C=O)-Cl)(O-) + Cl-
Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada gugus
bisfenol yang lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan
meninggalkan ion Cl-.
Proses P e m b u a t a n F ib r ik a s i
a t u n t u k e l e k t r o d a
P o l ik a r b o n
k a p a s it o r
Pada penelitian in, kami menggunakan teknik deposisi-
lapisan-tipis untuk membuat elektroda polikarbonat.
Polikarbonat dilarutkan dalam kloroform dan
dideposisikan pada substrat penghantar menggunakan
teknik spin-coating. Setelah pengeringan, substrat
dengan lapisan polikarbonat dipanaskan pada suhu
tertentu untuk meningkatkan adhesi dan mengurangi
ketebalan film polikarbonat.
Untuk karakterisasi elektroda polikarbonat, kami
menggunakan mikroskop elektron pemindai (SEM) untuk
memeriksa morfologi permukaan, difraksi sinar-X (XRD)
untuk menganalisis struktur kristal, dan spektroskopi
inframerah transformasi Fourier (FTIR) untuk
mengidentifikasi gugus fungsional pada polikarbonat.
Kami juga melakukan pengukuran sifat listrik dari
elektroda polikarbonat menggunakan spektroskopi
impedansi.
In te rf ac e M at er ia l

Interface polikarbonat adalah zona peralihan atau batas


antara polikarbonat dan bahan lain pada material yang
terdiri dari campuran polikarbonat dan bahan lainnya.
Pada material polikarbonat yang merupakan tipe
termoplastik, interface polikarbonat dapat terbentuk
ketika polikarbonat dicampur dengan bahan lain yang
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.
Interface polikarbonat pada material komposit sangat
penting karena dapat mempengaruhi sifat dan kinerja
material komposit tersebut. Interface yang baik pada
material komposit polikarbonat dapat meningkatkan
transfer beban antar fase dan juga dapat memperkuat
ikatan antar fase pada material tersebut. Sebaliknya, jika
interface tidak baik, maka dapat menyebabkan terjadinya
kegagalan pada material komposit polikarbonat.
Interface polikarbonat dapat diperkuat dengan berbagai
cara, antara lain dengan melakukan perlakuan pada
permukaan polikarbonat, menggunakan bahan pengikat,
atau menggunakan bahan penguat seperti serat atau
partikel. Cara tersebut dapat meningkatkan ikatan antar
fase pada interface polikarbonat dan bahan lain, sehingga
dapat meningkatkan sifat dan kinerja material komposit
polikarbonat.
Penggunaan interface polikarbonat pada berbagai aplikasi sangat
luas, seperti pada industri otomotif, elektronik, konstruksi, dan
lain sebagainya. Pada industri elektronik, interface polikarbonat
dapat digunakan sebagai bahan dielektrik pada elektroda kapasitor,
karena polikarbonat memiliki sifat dielektrik yang baik. Pada industri
konstruksi, interface polikarbonat dapat digunakan pada panel atap
dan dinding untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan panel
tersebut terhadap cuaca ekstrem.
Y. Chen, H. Liu, Y. Wang, and Z. Jiang, "Interface and performance of carbon fiber-reinforced polycarbonate composites",
Materials & Design, vol. 165, p. 107654, 2019.

Y. Chen, H. Liu, Y. Wang, and Z. Jiang, "Interface and performance of carbon fiber-reinforced polycarbonate composites",
Materials & Design, vol. 165, p. 107654, 2019.

X. Sun, Y. Huang, X. Yan, and Z. Zhang, "Enhanced thermal conductivity of polycarbonate composites by constructing a
functionalized boron nitride interface", Composites Part A: Applied Science and Manufacturing, vol. 137, p. 106061, 2020.

Moch. Dicky, “Makalah Polikarbonat”, 2015. UNY : Yogyakarta

Callister, William D. 2007. Material Science and Engineering : An Introduction 7ed. New York : John Wiley& Sons, Inc.
Halaman 526, 550

Anda mungkin juga menyukai