Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN

POLISTIRENA DAN PVC


SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

Disususun oleh:
Kelompok 9

Anggun Islamagesvi 141424004


Dahliana Alami 141424008

1A-Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat, hidayat, karunia-Nya sehingga (kelompok 9) dapat menyelesaikan
pembuatan Makalah Pengetahuan Bahan yang berjudul POLISTIRENA DAN
PVC dengan baik.

Sedang proses studi pustaka dan penyusunan makalah ini, didapat bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu diucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Retno Indarti, MT dosen Pengetahuan Bahan Politeknik Negeri


Bandung yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
pembuatan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan, semangat, fasilitas yang
memadai untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung selama penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, disadari masih banyak kekurangan. Oleh


sebab itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan sangat
berguna bagi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Bandung, 22 Juni 2015

Penyususn
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Produk polistirena yang pertama kali diproduksi untuk dikomersialkan
adalah homopolimer stirena yang juga dikenal sebagai polistirena kristal.
Polistirena kristal ini juga dikenal sebagai General Purpose Polystyrene
(GPP), yang lebih tahan panas daripada produk polimer thermoplastik
lainnya. Perkembangan lebih lanjut dari polistirena ini adalah Expanable
Polystyrene (EP). Produk polistirena lain yang tak kalah pentingnya adalah
polistirena dengan modifikasi karet atau High Impact Polystyrene (HIP).
Produk HIP ini bersifat tidak tembus cahaya, lebih keras dan lebih mudah
dalam pembuatannya dibandingkan dengan produk polimer thermoplastik
lainnya.

Polystyrene ( IUPAC Poly (1-phenylethane- 1,2-diyl)), disingkat berikut


ISO Standard PS, adalah sebuah aromatik polimer yang dibuat dari
aromatik monomer styrene, cairan hidrokarbon yang secara komersial
diproduksi dari minyak bumi oleh di industri kimia. Polistirena adalah salah
satu dari banyak digunakan sebagian besar jenis plastic .

Kegunaan dari polistirena ini cukup luas, antara lain untuk isolasi atau bahan
pelapis pada kawat/kabel, peralatan rumah tangga dari plastik, botol,
furniture, mainan anak-anak, bagian dari refrigerasi, radio, televisi, AC,
bahan pembuat kontainer, tempat baterai dan sebagainya. ( U.S. Patent,
1983).

Polivinil klorida, atau lebih dikenal dengan PVC atau vinyl, telah digunakan
secara luas sejak awal pertengahan abad 20. PVC memiliki sifat kuat, tahan
terhadap minyak dan bahan kimia, sinar matahari, cuaca, dan tahan api.
PVC bisa ditemukan di mana saja di sekitar kita. PVC adalah bahan sangat
serbaguna yang digunakan sebagai bahan pembuat botol, kemasan, mainan,
bahan konstruksi, selimut, pakaian, pipa, pelapis kabel, kulit imitasi,
perabotan, dan banyak lagi.

PVC menempati peringkat ketiga di kedua output plastik global dan


konsumsi. Lebih dari 33 juta ton PVC diproduksi setiap tahun, dan angka
itu meningkat setiap tahun. Sekitar 57 persen massa PVC adalah klorin,
sehingga membutuhkan minyak bumi lebih sedikit dari polimer lainnya.

Polyvinylchloride (PVC) [- (-CH 2-CHCl-) n-] adalah salah satu dari tiga
penting polimer banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Hal ini karena
PVC adalah salah satu polimer termurah untuk membuat dan memiliki
berbagai macam sifat sehingga dapat digunakan untuk membuat ratusan
produk. Hal-hal tersebut mendorong penyusun untuk menyususun dan
mengumpulkan informasi mengenai PVC dan Polistirena.

1.1 Rumusan Masalah


a) Bagaimana sejarah PVC dan Polistirena?
b) Bagaimana sifat PVC dan Polistitrena?
c) Bagaimana pembuatan PVC dan Polistirena?
d) Apa aplikasi dari PVC dan Polistirena?
e) Apa bahaya dari PVC dan Polistriena?

1.2 Tujuan

Dalam penyusunan makalah berjudul PVC DAN POLISTIRENA ini,


penyususun berharap dapat memberikan manfaat baik bagi penyususn sendiri
maupun pembaca dan masyarakat luas. Adapun tujuan adalah sebagai berikut
:
a) Dapat mengetahui sejarah PVC dan Polistirena.
b) Dapat mengetahui sifat PVC dan Polistitrena.
c) Dapat mengetahui pembuatan PVC dan Polistirena.
d) Dapat mengetahui aplikasi dari PVC dan Polistirena.
e) Dapat mengetahui bahaya dari PVC dan Polistriena.

1.3 Metode
Metode yang digunakan adalah metode literature, dan dengan mengumpulkan
informasi yang tersebar di beberapa media internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Polistirena


Polistirena pertama kali diperkenalkan oleh Ostromislensky dari Naugatuck
Chemical Company pada tahun 1925. Pada saat yang hampir bersamaan I.C.
Farbenindustrie juga mengembangkan polistirena yang berhasil dikomersialkan
di Eropa. Pengembangan produk dan proses polistirena juga dikembangkan
oleh Dow Chemical Company dan pertama kali dikomersialkan di Amerika
Serikat pada tahun 1944. Produk polistirena yang pertama kali diproduksi untuk
dikomersialkan adalah homopolimer stirena yang juga dikenal sebagai
polistirena kristal. Polistirena kristal ini juga dikenal sebagai General Purpose
Polystyrene (GPP), yang lebih tahan panas daripada produk polimer
thermoplastik lainnya. Perkembangan lebih lanjut dari polistirena ini adalah
Expanable Polystyrene (EP). Produk polistirena lain yang tak kalah pentingnya
adalah polistirena dengan modifikasi karet atau High Impact Polystyrene (HIP).
Produk HIP ini bersifat tidak tembus cahaya, lebih keras dan lebih mudah
dalam pembuatannya dibandingkan dengan produk polimer thermoplastik
lainnya. Kegunaan dari HIP ini cukup luas, antara lain untuk isolasi atau bahan
pelapis pada kawat/kabel, peralatan rumah tangga dari plastik, botol, furniture,
mainan anak-anak, bagian dari refrigerasi, radio, televisi, AC, bahan pembuat
kontainer, tempat baterai dan sebagainya. ( U.S. Patent, 1983)

Polistirena adalah sebuah polimer denganmonomer stirena, sebuah hidrokarbon


cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Polimer ini merupakan
plastik yang kuat dan murah, yang merupakan salah satu polimer golongan vinil
(Storbl 2007).

Polistirena biasanya bersifat termoplastik padat pada suhu ruang, dan mencair
pada suhu yang lebih tinggi. Secara struktur, polistirena merupakan rantai
panjang hidrokarbon dengan gugus fenil yang berdekatan dengan setiap atom
karbon (Storbl2007).
2.1.1 Sifat Polistirena
a. Rumus Molekul
Susunan kimiawi dari polistiren adalah hidrokarbon rantai panjang
dengan setiap karbon lain yang terhubung ke kelompok
fenil (nama yang diberikan kepada cincin aromatik benzena ,
ketika terikat untuk substituen karbon kompleks). Rumus kimia
Polystyrene adalah (C8 H8) n, itu berisi unsur-unsur
kimia karbon dan hidrogen
b. Rumus Bangun

c. Sifat Fisik dan Mekanik

Sifat Fisis Polistirena

Kepadatan 1,05 g / cm 3

16-640 kg /
Kepadatan EPS
m3

Konstanta dielektrik 2.4-2.7

Listrik konduktivitas (s) 10 -16 S / m

Thermal 0,08 W / (m
konduktivitas (k) K)

3000-
Youngs modulus (E)
3600 Mpa

Kekuatan tarik (t) 46-60 Mpa


Perpanjangan putus 3-4%

Notch test 2-5 Kj / m 2

Suhu transisi gelas 95 C

Melting point 240 C

Vicat B 90 C [6]

Koefisien ekspansi
8 10 -5 / K
linear (a)

1,3 Kj / (kg K
Panas spesifik (c)
)

Penyerapan air (ASTM) 0.03-0.1

d. Sifat Kimia
Inert : tidak bereaksi dengan kebanyakan substans
Larut dalam beberapa pelarut organic, terutama yang mengandung
aseton
Perubahan ikatan rangkap karbon ke ikatan tunggal kurang reaktif
Sangat mudah terbakar dengan bara api berwarna kuning
Pada oksidasi sempurna, hanya menghasilkan karbon dioksida
dan uap air.
Fleksibel dan mudah dibentuk padatan karena kekuatan Van der
Waal yang kuat, yang ada antara rantai hidrokarbon yang panjang.
2.1.2 Pembuatan Polistirena

Secara laboratorium dapat dibuat melalui dehidrogenasi etil benzene,


yaitu dengan melewatkan etilena melalui cairan benzena dengan tekanan
yang cukup dan aluminium klorida sebagai katalisnya. Etil benzena
didehidrogenasi menjadi stirena dengan melewatkannya melalui katalis
oksida aktif. Pada suhu sekitar 6000C stirena disuling dengan cara
destilasi maka didapatkan polistirena. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam
produk dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat
polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut.
Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene
(HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka
warna melalui proses compounding.

Polistirena foam yang dihasilkan dari percampuran 90-95% polistirena


dan 5-10% gas-gas tertentu seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu,
blowing agent yang digunakan adalah berupa senyawa CFC (Freon),
karena golongan senyawa ini dapat merusak lapisan ozon oleh karnanya
saat ini tidak dipergunakan lagi, kini yang digunakan adalah blowing
agent yang lebih ramah lingkungan. Polistirena yang dibuat dari
monomer stirena dilakukan melalui proses polimerisasi. Polistirena foam
yang dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensi pada
tekanan-tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan
untuk melunakkan resin yang ada serta ikut menguapkan sisa-sisa
blowing merupakan insulator-insulator yang baik. Sedangkan monomer
polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat tertentu
atau khusus dengan struktur yang tersusun dari beberapa butiran dengan
kerapatan rendah, mempunyai bobot ringan, dan terdapat di dalam ruang-
ruang antar butiran yang berisi udara minuman-minuman beralkohol atau
bersifat asam juga meningkatkan laju migrasi.

2.1.3 Reaksi Pembentukan Polistirena

1. Tahap Inisiasi
Proses inisiasi adalah proses pembentukan radikal bebas dari
inisiator. (Billmayer, 1970). Reaksi inisiasi dipicu oleh Benzoyl peroxide
yang ketika dipanaskan pada suhu 900 akan terpecah menjadi radikal
carboxyl yang segera terdekomposisi menjadi radikal phenyl

Sebuah Radikal Phenyl akan masuk pada Styrene yang akan membentuk
radikal Benzylic. Reaksi ini memulai pertumbuhan rantai polimer

2. Tahap Propagansi
Proses propagasi adalah proses pertumbuhan polimer sebagai akibat
dari penggabungan monomer-monomer ke dalam rantai radikal aktif
(Billmayer, 1970).
3. Tahap Terminasi

Proses propagasi dilanjutkan dengan proses terminasi yang merupakan


proses penghentian propagasi (Billmayer, 1970).
Rantai ini akan terus memanjang dengan adisi ratusan hingga puluhan
ribu unit styrene. Reaksi berantai iniakan berhenti ketika monomer habis.

2.1.4 Aplikasi Polistirena


Polystyrene merupakan senyawa berbentuk Kristal bening yang
mempunyai sifat elektris yang baik, derajat kekerasan yang tinggi, tahan
terhadap panas, mudah dalam pewarnaan, permukaan yang halus dan low
toxity.

Karena sifat-sifat seperti di atas maka polystyrene banyak digunakan


sebagai :
a. Sebagai bungkus makanan

b. Sebagai bahan isolator


c. Sebagai furniture

d. Sebagai bahan pengepakan

e. Peralatan rumah tangga, dll

2.1.5 Bahaya Polistirena

a. Dampak bagi kesehatan manusia

Dampak bagi kesehatan manusia, kandungan yang terdapat pada


styrofoam seperti benzen, carsinogen, dan styrene akan bereaksi dengan
cepat begitu makanan dimasukkan kedalam styrofoam. Uap panas dari
makanan akan memicu rekasi kimia ini terjadi lebih cepat, misalnya saja
zat benzen yang bila sudah bereaksi dan masuk kedalam tubuh dan masuk
kedalam jaringan darah dan terakumulasi selama bertahun tahun akan
menimbulkan kerusakan pada sum sum tulang belakang, menimbulkan
anemia dan bahkan mengurangi produksi sel darah merah yang sangat
dibutuhkan tubuh untuk mengankut saripati makana dan oksigen ke
seluruh tunuh. Bila jumlah sel darah merah kita semakin berkurang akibat
dari reaksi styrofoam ini maka tubuh kita akan mengalmai beberapa
gejala yang kurang wajar. Lalu zat yang tidak kalah bahayanaya adalah
carsinogen yang dapat mengakibatkan kanker, carsinoge akan lebih
berbahaya bila pemakai wadah styrofoam atau plastik digunakan
berulang ulang karena carsinogen mudah larut. Lalu styrene pada
penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu)
terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah
styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga
menyebutkan bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta
pada ibu-ibu yang sedang mengandung. Terpapar dalam jangka panjang,
tentu akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya
bisa muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan
anemia.

b. Dampak bagi Lingkungan


Dibalik semua keunggulan styrofoam itu dapat menimbulkan kerugian
yang sangat merugikan bagi manusia dan alam. Bila ditinjau dari faktor
alam atau lingkungan sudah kita semua tahu kalau styrofoam sangat
berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak ada upaya
untuk mendaur maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang
sulit unutk diurai. Walaupun faktanya sudah banyak pengrajin yang
menggunakan styrofoam sebagai bahan utamanya untuk diolah lebih
lanjut tetapi jumlah sampah styrofoam tetap saja masih meningkat setiap
harinya. Bila sampah styrofoam yang mengalir ke arah laut maka sudah
tentu biota laut akan terganggu ekosistemnya karena styrofoam akan
bereaksi dengan air laut dan menyebabkan biota laut terganggu
kehidupannya.
2.2 Polivinil Chlorida
2.2.1 Sejarah PVC

Polivinil klorida, atau lebih dikenal dengan PVC atau vinyl, telah
digunakan secara luas sejak awal pertengahan abad 20. PVC ditemukan
secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada
tahun 1835 dan Eugen Baumann di tahun 1872.

Di awal abad ke 20, ahli kimia Rusia, Ivan Ostromislensky dan Fritz
Klatte dari perusahaan kimia Jerman Griesheim-Elektron mencoba
menetapkan penggunaan PVC sebagai produk komersial. Tetapi,
kesulitan pengkakuan bahan menghalangi usaha mereka.

Pada tahun 1926, Waldo Semon dan perusahaan B. F.


Goodrich mengembangkan metode menjadikan PVC 'benar-benar plastik'
dengan menambahkan berbagai bahan tambahan. Hasilnya, PVC menjadi
lebih fleksibel dan lebih mudah diproses yang lalu mencapai penggunaan
secara luas

Polyvinylchloride (PVC) adalah salah satu dari tiga penting polimer


banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Hal ini karena PVC adalah
salah satu polimer termurah untuk membuat dan memiliki berbagai
macam sifat sehingga dapat digunakan untuk membuat ratusan produk.

2.2.2 Sifat PVC

PVC mempunyai kelompok polar ( Chlorine ) dan amorf oleh karena itu
PVC dapat bercampur baik dengan bahan lain untuk memperbaiki sifat
yang diinginkan.seperti : fleksibilitas , elastis , anti kerak , anti bakteri ,
pewarna dan lainnya. PVC tahan secara biologi dan kimia.

Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer, PVC


menjadi bahan yang populer sebaga bingkai jendela dan pintu. Dengan
penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup elastis untuk digunakan
sebagai insulator kabel. dapat diperoleh dalam berbagai warna, memiliki
titik leleh 70-140oC. PVC , PE , PP umumnya disebut plastik. PVC
mempunyai sifat tahan api karena ada kandungan Chlorine , PVC mulai
terbakar pada suhu 455 der C sehingga mempunyai resiko kecil
dibandingkan dengan jenis plastik Poly Ethylen dan Poly Propylene .
Pada kondisi normal dalam situasi atmospirik tahan terhadap oksidasi
dari Oksigen karena adanya unsur Chlorine yang terikat pada senyawa
hidrokarbon sehingga PVC lebih stabil dibandingkan dengan plastik yang
lain. Sebagai contoh pipa PVC dapat bertahan lebih dari 50 tahun .
Disarankan suhu lingkungan tidak lebih dari 60 der C. PVC merupakan
material yang stabil secara kimia dan sedikit sekali mengalami perubahan
bentuk jika dibandingkan dengan jenis plastik yang lain .Jika plastik Poly
Ethylene dan Poly Propulene dibentuk dengan mouding yang di blow
maupun dengan inject , maka PVC berbeda dengan kedua plastik tersebut
karena mempunya sifat kekentalan yang tinggi saat meleleh oleh karena
itu pembentukan produk PVC dengan moulding yang ditekan atau
ekstrusi dalam lembaran.

2.2.3 Pembuatan PVC

PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama: minyak bumi dan
garam dapur (NaCl). Minyak bumi diolah melalui proses pemecahan
molekul yang disebut cracking menjadi berbagai macam zat, termasuk
etilena ( C2H4 ), sementara garam dapur diolah melalui proses elektrolisa
menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas klor (Cl2). Etilena kemudian
direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2Cl-
CH2Cl). Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida
menghasilkan gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl).
Akhirnya, melalui proses polimerisasi (penggabungan molekul yang
disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida) dihasilkan molekul raksasa
dengan rantai panjang (polimer): polivinil klorida (PVC), yang berupa
bubuk halus berwarna putih. Masih diperlukan satu langkah lagi untuk
mengubah resin PVC menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat.
REAKSI KIMIA :

Minyak bumi -----cracking----> C2H4


(Etilena)

NaCl (S) ---elektrolisa---> NaOH(aq) + Cl2(g)

C2H4 + Cl2(g) -----------------> CH2Cl-CH2Cl

(Etilena diklorida)
CH2Cl-CH2Cl -----cracking----> CHCl=CH2 (g) + HCl (aq)

(Etilena diklorida) (Vinil klorida)

Vinil Klorida -----polimerisasi----> polivinil klorida (PVC)

Penampakan resin PVC sangat mirip dengan tepung terigu. Dan resin
PVC memang dapat dianalogikan seperti tepung terigu: keduanya tidak
dapat digunakan dalam bentuk aslinya. Seperti halnya tepung terigu yang
harus diolah dengan mencampurkan berbagai kandungan lain hingga
menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin PVC juga
harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat
menjadi berbagai jenis produk yang berguna dalam kehidupan sehari-
hari.
2.2.4 Pengolahan Akhir PVC

Satu tahap penting lagi sebelum resin PVC bisa ditransformasikan


menjadi berbagai produk akhir adalah pembuatan compound/adonan
(compounding). Compound adalah resin PVC yang telah dicampur
dengan berbagai aditif yang masing-masing memiliki fungsi tertentu,
sehingga siap untuk diproses menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang
diinginkan. Sifat-sifat yang dituju meliputi warna, kefleksibelan bahan,
ketahanan terhadap sinar ultra violet (bahan polimer/plastik cenderung
rusak jika terpapar oleh sinar ultra violet yang terdapat pada cahaya
matahari), kekuatan mekanik transparansi, dan lain-lain. PVC dapat
direkayasa hingga bersifat keras untuk aplikasi-aplikasi seperti pipa dan
botol plastik, lentur dan tahan gesek seperti pada produk sol sepatu,
hingga bersifat fleksibel/lentur dan relatif tipis seperti aplikasi untuk wall
paper dan kulit imitasi. PVC dapat juga direkayasa sehingga tahan panas
dan tahan cuaca untuk penggunaan di alam terbuka. Dengan segala
keluwesannya, PVC cocok untuk jenis produk yang nyaris tak terbatas
dan setiap compound PVC dibuat untuk memenuhi kriteria suatu produk
akhir tertentu.

Compound PVC kemudian dapat diproses dengan berbagai cara untuk


memenuhi ratusan jenis penggunaan yang berbeda, misalnya:

PVC dapat diekstrusi, artinya dipanaskan dan dialirkan melalui suatu


cetakan berbagai bentuk, sehingga dihasilkan produk memanjang yang
profilnya mengikuti bentuk cerakan tersebut, misalnya produk pipa, kabel
dan lain-lain.
PVC juga dapat di lelehkan dan disuntikkan (cetak-injeksi) ke dalam
suatu ruang cetakan tiga dimensi untuk menghasilkan produk seperti
botol, dash board, housing bagi produk-produk elektronik seperti TV,
computer, monitor dll.
Proses kalendering menghasilkan produk berupa film dan lembaran
dengan berbagai tingkat ketebalan, biasanya dipakai untuk produk alas
lantai, wall paper , dll.
Dalam teknik cetak-tiup (blow molding), lelehan PVC ditiup di dalam
suatu cetakan sehingga membentuk produk botol, misalnya.
Resin PVC yang terdispersi dalam larutan juga dapat digunakan sebagai
bahan pelapis/coating, misalnya untuk lapisan bawah karpet dll.

2.2.5 Aplikasi PVC

Sifat PVC yang menarik membuatnya cocok untuk berbagai macam


penggunaan. PVC tahan secara biologi dan kimia, membuatnya menjadi
plastik yang dipilih sebagai bahan pembuat pipa pembuangan dalam
rumah tangga dan pipa lainnya di mana korosi menjadi pembatas pipa
logam. Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer,
PVC menjadi bahan yang populer sebaga bingkai jendela dan pintu.
Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup elastis untuk
digunakan sebagai insulator kabel.

Pakaian
PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat
bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks
sehingga digunakan secara luas. PVC juga waterproof sehingga dijadikan
bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.
Kabel listrik
PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus
memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel
yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang
berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama
(terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah
bahan insulasi yang pada umumnya dipilih.
Perpipaan
Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk
berbagai keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan,
kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk
berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa dicampur dengan berbagai
larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan
sambungan permanen yang tahan kebocoran.
Bangunan dan bahan konstruksi
PVC tahan korosi dan pelapukan dan sebagainya telah menggunakan
banyak outdoor seperti puntung air, bingkai jendela, flaps lumpur, pipa
air dan furnitur taman. PVC juga tangguh dan tidak retak dan mudah
dapat dibentuk sehingga dapat diproduksi sebagai serat, busa atau
film.Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah
dirangkai.
Komponen kendaraan
Penggunaan PVC dalam komponen kendaraan mengurangi berat
kendaraan maka mengurangi konsumsi bahan bakar dan melestarikan
bahan bakar fosil. PVC juga meningkatkan kebebasan desain dan
meningkatkan keselamatan kendaraan dengan memberikan kejutan-
menyerap bagian seperti airbag dan juga sifat tahan api.
Mainan
PVC tidak beracun, tangguh dan tahan lama dan produk dapat dibuat
dalam berbagai warna memberikan bahan yang sempurna untuk membuat
mainan dengan.

Lain-lain
Aplikasi sedikit tidak biasa lain dari PVC termasuk PVC sepatu ortopedi
untuk sapi pincang dan sebagai bahan untuk merekonstruksi katedral
Saint Lambert , struktur kuno, di tengah Leige.

2.2.6 Bahaya PVC


Diketahui bahwa PVC merupakan plastik berbahan dasar klorin, salah
satu senyawa paling berbahaya yang pernah ada. PVC merupakan salah
satu sumber penghasil dioksin. Selama proses pembuatan PVC baik dari
pembentukan VCM hingga menjadi produk plastik memakai bahan yang
berbahaya, seperti zat aditif yaitu stabilizer dan plasticizer.

Plasticizer ftalat

Banyak produk vinil mengandung bahan kimia tambahan untuk


mengubah konsistensi kimia dari produk. Beberapa dari bahan tambahan
kimia ini dapat keluar dari PVC ketika digunakan. Plasticizer yang
ditambahkan untuk memfleksibelkan PVC telah menjadi suatu
kekhawatiran.

Masalah yang timbul dari plasticiser yang ada adalah berbahaya bagi
kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Solusinya adalah
membuat plasticiser dari bahan nabati khususnya dari minyak sawit.
Proses diawali dengan reaksi esterifikasi antara asam karboksilat turunan
minyak sawit dengan alkohol linier untuk menghasilkan
senyawadiester atau monoester. Senyawa monoester atau diester yang
telah dibuat diformulasikan sebagai plasticiser primer dan
sekunder. Plasticiser selanjutnya dicampur dengan PVC untuk
menghasilkan plastik.

Bahan PVC yang lembut pada mainan telah dibuat untuk bayi beberapa
tahun lamanya, menjadi suatu kekhawatiran bahwa bahan tambahan
keluar dari mainan menuju tubuh anak yang mengunyah mainan tersebut.
Ftalat adalah bahan yang mengganggu hormon manusia dan juga
mengganggu berbagai bentuk kehidupan lainnya
seperti ikan dan invertebrata. DEHP (dietilheksil ftalat), salah satu bahan
pelembut PVC telah dilarang penggunaannya oleh Uni Eropa pada tahun
2006. Berbagai perusahaan Amerika Serikat juga telah menghentikan
penggunaan DEHP secara sukarela.
Pada September 2002, FDA menemukan banyaknya peralatan medis
yang menggunakan PVC yang mengandung DEHP. Pada tahun 2004, tim
gabungan peneliti Swedia dan Denmark meneliti pengaruh level
kandungan udara terhadap DEHP dan BBzP (butil benzil ftalat) yang
dipakai di rumah tangga terhadap alergi pada anak-anak. Lalu di bulan
Desember 2006, Uni Eropa menyatakan bahwa BBzP tidak berbahaya
bagi konsumen termasuk anak-anak.

Monomer vinil klorida

Di awal tahun 1970, Dr. John Creech dan Dr. Maurice Johnson adalah
yang pertama kali menyadari bahaya monomer vinil klorida terhadap
risiko penyakit kanker. Para pekerja di bagian polimerisasi PVC
didiagnosa menderita angiosarkoma hati yang merupakan penyakit
langka. Sejak saat itu, dilakukan studi terhadap para pekerja di fasilitas
polimerisasi PVC di Australia, Italia, Jerman, dan Inggris, dan ditemukan
kondisi yang serupa.

2.2.7 Kelebihan PVC

Kelebihan dari PVC dibandingkan dengan bahan pambuat plastik yang


lain terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :

Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah gas
chlorine dan ethylene. Gas chlorine didapat dari garam dapur, dan
ethylene dihasilkan dari minyak bumi. Porsi chlorine adalah 57% dari
keseluruhan berat PVC, jadi PVC termasuk bahan plastik dengan
ketergantungan yang rendah terhadap minyak bumi yang ketersediaannya
kian hari kian menipis.
Pembuatan PVC memerlukan sangat sedikit energi. Studi menunjukkan
bahwa energi yang digunakan untuk memproduksi PVC jauh lebih kecil
dibanding energi yang digunakan untuk memproduksi bahan-bahan jenis
lain. Pembuatan PVC hanya memerlukan 40% dari energi yang
diperlukan untuk memproduksi besi baja dan hanya 13% dari energi yang
diperlukan untuk memproduksi aluminium. PVC juga menggunakan
paling sedikit komponen minyak bumi dibanding bahan plastik yang lain.
Bahan PVC juga memiliki kontribusi terhadap pelestarian hutan tropis.
Jika kayu hutan tropis digunakan sebagai bahan baku pembuatan jendela
dan pintu, maka hutan tropis harus dikelola dengan baik untuk menjamin
kelestariannya. Jika tidak, yang akan terjadi adalah eksploitasi terus
menerus yang mengakibatkan musnahnya hutan tropis. PVC adalah
bahan yang populer digunakan untuk produk jendela rumah.
Melalui teknologi bahan-bahan aditif, PVC dapan dibentuk menjadi
produk-produk bermanfaat dengan variasi sifat yang sangat beragam:
keras, lunak dan transparan; menghasilkan produk-produk yang begitu
beragam, mulai dari pipa dengan berbagai ukuran dan spesifikasi
kekuatan, peralatan medis, berbagai kemasan makanan maupun non-
makanan, kulit imitasi, automotive parts, selang dan kabel, electronics
parts, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Polystyrene adalah sebuah aromatik polimer yang dibuat
dariaromatik monomer styrene, cairan hidrokarbon yang secara
komersial diproduksi dari minyak bumi oleh di industri kimia.
Polystyrene dibuat melalui beberapa tahapan reaksi, yaitu tahapan
inisiasi, tahapan propagasi, dan tahapan terminasi.
Polyvinylchloride (PVC) [- (-CH 2-CHCl-) n-] adalah salah satu dari
tiga penting polimer banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Hal
ini karena PVC adalah salah satu polimer termurah untuk membuat
dan memiliki berbagai macam sifat sehingga dapat digunakan untuk
membuat ratusan produk.
PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama: minyak bumi dan
garam dapur (NaCl). Minyak bumi diolah melalui proses pemecahan
molekul menjadi etilena ( C2H4 ), sementara garam dapur diolah
melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan
gas klor (Cl2). Etilena kemudian direaksikan dengan gas klor
menghasilkan etilena diklorida (CH2Cl-CH2Cl). Akhirnya, melalui
proses polimerisasi (penggabungan molekul yang disebut monomer,
dalam hal ini vinil klorida) dihasilkan molekul raksasa dengan rantai
panjang (polimer): polivinil klorida (PVC.
Daftar pustaka

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/polivinilclorida-pvc.html
http://infostudikimia.blogspot.com/2013/06/pvc.html
http://www.plafonpvcsolo.com/?Sejarah_PVC
http://www.wisegeek.com/what-is-pvc-resin.htm
http://forrest888.en.ec21.com/PVC_Resin_Suspension_Method_Factory--
6716795_6717152.html
http://ruangkimia.blogspot.com/2010/06/polistirena.html
https://www.scribd.com/doc/54055274/polistirena
http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/polistirena-styrofoam.html
http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/polistirena.html
http://tcsdocs.blogspot.com/2013/12/bahaya-kemasan-polistirena-foam.htm
https://www.academia.edu/9988990/polistirena
http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/polistirena.html

Anda mungkin juga menyukai