Praktika 5 Digesti Kelompok 1 Reg 1
Praktika 5 Digesti Kelompok 1 Reg 1
4. PROSES GLIKOLISIS
A. PENGERTIAN
Glikolisis adalah proses biokimia yang terjadi di dalam sel-sel semua organisme yang melakukan
respirasi, termasuk manusia. Ini adalah langkah pertama dalam degradasi glukosa, yaitu
pemecahan molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Glikolisis terutama berfungsi untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dan NADH (nikotinamida adenin
dinukleotida reduktase) yang nantinya akan digunakan dalam siklus asam sitrat dan rantai
transport elektron untuk menghasilkan lebih banyak ATP.
Proses glikolisis terdiri dari sejumlah langkah reaksi kimia yang terjadi dalam sitoplasma sel.
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam glikolisis:
1. Pengaktifan Glukosa: Glukosa, yang memiliki enam atom karbon, pertama-tama diaktifkan
dengan penambahan dua molekul ATP. Ini mengubah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat.
2. Pemecahan Molekul: Molekul glukosa-6-fosfat kemudian dipecah menjadi dua molekul asam
3. Karbon, yang dikenal sebagai glikeraldehida-3-fosfat (G3P) dan dihidroksiaseton fosfat
(DHAP).
3. Konversi DHAP: Dihidroksiaseton fosfat (DHAP) diubah menjadi glikeraldehida-3-fosfat (G3P)
sehingga semua molekul berubah menjadi G3P.
4. Produksi ATP dan NADH: Dalam tahap ini, G3P diubah melalui serangkaian reaksi menjadi
piruvat. Selama proses ini, terjadi produksi ATP dan NADH.
5. Hasil Akhir: Akhir dari glikolisis adalah dua molekul piruvat yang dihasilkan dari setiap
molekul glukosa yang dimulai. Selama seluruh proses ini, dua molekul ATP dihasilkan,
sementara NADH juga diproduksi.
B. TERJADI DI
Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel, yaitu cairan padat yang meliputi inti sel (nukleus) dan
berada di luar organel-organel lainnya seperti mitokondria dan retikulum endoplasma. Ini
adalah bagian sel yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sebagian besar reaksi kimia seluler,
termasuk glikolisis. Sehingga, glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel di semua jenis organisme
yang melakukan respirasi, termasuk prokariota (seperti bakteri) dan eukariota (seperti manusia
dan hewan). Selama glikolisis, glukosa dan molekul-molekul terkaitnya mengalami serangkaian
reaksi kimia yang memecahkan glukosa menjadi dua molekul piruvat sambil menghasilkan ATP
dan NADH sebagai produk antara.
C. NAMA ISTILAH LAIN GLIKOLISIS
1. Glikolisis Embden-Meyerhof: Istilah ini mengacu pada dua ilmuwan, Gustav Embden dan Otto
Meyerhof, yang pertama kali mengembangkan pemahaman awal tentang proses ini pada awal
abad ke-20.
2. Metabolisme Embden-Meyerhof: Istilah ini merujuk pada keseluruhan jalur metabolisme
yang mencakup glikolisis dan ditemukan dalam banyak jenis organisme.
3. Jalur Glikolitik: Ini adalah istilah yang menggambarkan serangkaian reaksi yang terjadi selama
glikolisis.
4. Jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP): Istilah ini mencakup kontribusi dari seorang ilmuwan
bernama Jakub Karol Parnas yang juga berperan dalam pengembangan pemahaman tentang
glikolisis.
D. HASIL AKHIR GLIKOLISIS PADA KONDISI AEROB DAN ANAEROB
Hasil akhir glikolisis dapat berbeda tergantung pada kondisi aerob (dengan oksigen) dan
anaerob (tanpa oksigen). Berikut adalah perbedaan hasil akhir glikolisis dalam kedua kondisi
tersebut:
1. Kondisi Aerob (dengan oksigen):
- Piruvat: Dalam kondisi aerob, piruvat yang dihasilkan selama glikolisis dapat memasuki
mitokondria, di mana ia akan mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus asam sitrat (siklus
Krebs) dan rantai transport elektron. Selama proses ini, lebih banyak ATP diproduksi melalui
respirasi aerobik. Selain itu, NADH yang dihasilkan selama glikolisis juga akan digunakan dalam
rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP tambahan.
2. Kondisi Anaerob (tanpa oksigen):
- Piruvat: Dalam kondisi anaerob, ketika oksigen terbatas, piruvat tidak dapat memasuki
mitokondria untuk mengalami oksidasi tambahan. Sebagai gantinya, ada dua jalur utama yang
dapat diambil oleh piruvat tergantung pada jenis organisme:
- Fermentasi Laktat: Dalam beberapa organisme, seperti manusia, piruvat dapat diubah
menjadi asam laktat melalui proses fermentasi laktat. Proses ini menghasilkan NAD+ tambahan
yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan glikolisis, tetapi hanya menghasilkan sedikit
ATP tambahan.
- Fermentasi Alkohol: Dalam beberapa organisme, seperti beberapa jenis mikroba dan ragi,
piruvat dapat diubah menjadi etanol dan karbon dioksida melalui proses fermentasi alkohol.
Proses ini juga menghasilkan NAD+ tambahan untuk mempertahankan glikolisis tetapi hanya
menghasilkan sedikit ATP tambahan.
Fase Non-orsidatif.
•Selama bagian awal fase ini, ribulase diisomerisasi menjadi ribosa 5-fosfat. rang diperlukan
untuk mensintesis nukleotida. Kemudian. fruktosa 6-fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat
terbentuk dari ribulosa dan ribosa fosfat
•Ini mengisomerisasi ribulosa 5-fosfat meniadi ribosa 5-fosfat menggunakan isomerase fosfo-
pentosa.
•Bertanggung jawab untuk mengisomerisasi ribulosa 5-fosfat meniadi xilulosa 5-fosfat dengan
fosfo-pentosa 3-epimerase.
• Enzim mengubah Krlulose 5-fosfat menjadi
aliseraldehida 3-fosfat dan sedoheptulosa 7-fosfat dengan mentransfer gugus C2 dari ketosa
(Arlulose 5-fosfat).
• Dalam proses keria trans-aldolase. sedoheptulosa (7-fosfat) diubah meniadi eritrosa 4-fosfat
dan fruktosa 6-fosfat. masing-masing menghasilkan eritrosa dan
fruktosa.
• Dalam reaksinya, transketolase mengubah eritrosa 4-fosfat menjadi gliseraldehida 3-fosfat
dan fruktosa 6-fosfat dengan mentransfer karbon dari xilulosa 5-
fosfat lainnya.
• Dua molekul xilulosa 5-fosfat dan tiga molekul glukosa 6-fosfat diubah menjadi satu molekul
ribosa 5-fosfat dan satu molekul gliseraldehida 3-fosfat.
E. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari sumber
bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat,
namun oksalosetat dan dihidroksiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis.
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks
ginjal. Glukoneogenesis sangat sedikit terjadi di otak, tot rangka, tot jantung dan beberapa
jaringan lainnya. Glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutukan glukosa dalah
jumlah yang banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah tetap
dalam kondisi normal (Kee, 2013).
6. JELASKAN TENTANG METABOLISME LEMAK DIBAWAH INI
A. Perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh
Lemak jenuh
- jenis lemak yang padat pada suhu kamar
- lemak jenuh cenderung meningkatkan kadar kolesterol LDL dan dalam darah
- lemak yang meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (gangguan pada jantung dan
pembuluh darah)
- lemak yang biasanya diproduksi hewani
Lemak tak jenuh
-jenis lemak yang cair pada suhu kamar
-lemak tak jenuh membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan dapat membantu menjaga
kesehatan jantung dan pembuluh darah
-lemak tak jenuh juga dikenal sebagai lemak sehat
-lemak yang biasanya diproduksi nabati
B. Berikan contoh minimal 4 asam lemak jenuh
1. Asam laurat
2. Asam miristat
3. Asam palmitat
4. Asam stearat
5. Asam arakidat
6. Asam behenat
7. Asam lignoseric
8. Asam cerotat
9. Asam melissat
10. Asam ambonat
C. Berikan contoh minimal 4 asam lemak tak jenuh
1. Asam oleat
2. Asam linoleat
3. Asam arakidonat
4. Asam palmitoleat
D. Jelaskan perbedaan antara KILOMIKRON, VLDL, LDL, dan HDL
-Kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke
otot.
-VLDL (Very Low Density Lipoprotein), zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol yang telah
dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.
-LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol jahat merupakan salah satu penyebab utama
pembentukan ateroma.
-HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol baik berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma
atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
7. FORMASI CINCIN WALDEYER TERDIRI ATAS
Formasi cincin Waldeyer terdiri dari kumpulan jaringan limfoid (kelenjar getah bening) yang
berada di sekitar jalan masuk saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Formasi ini terdiri
dari empat kelompok utama, yaitu:
1. Tonsil faringeal: Terletak di belakang nasofaring, juga dikenal sebagai adenoid. Berfungsi
untuk melindungi saluran pernapasan atas dari infeksi dan sering membengkak pada anak-
anak.
2. Tonsil palatina: Terletak di sisir-langit-langit dan terlihat saat membuka mulut. Bertanggung
jawab untuk melindungi tubuh dari infeksi yang masuk melalui makanan dan minuman.
3. Tonsil lingual: Terletak di akar lidah. Berfungsi untuk memproteksi daerah orofaring antara
lidah dan epiglotis agar tidak terinfeksi.
4. Ring adenoid posterior: Adalah kelompok limfoid yang lebih kecil dan tersebar di sepanjang
rongga mulut dan tenggorokan belakang.
Kumpulan jaringan limfoid ini membantu melindungi tubuh dari infeksi dan virus yang masuk
melalui jalan napas dan saluran pencernaan. Saat tubuh terinfeksi, kelenjar getah bening di
dalam formasi cincin Waldeyer akan menangkap dan menghancurkan kuman penyebab infeksi,
sehingga membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit lebih lanjut.
10. BERIKAN TANDA GARIS PENGHUBUNG UNTUK PERTANYAAN A DAN B DIBAWAH INI
Pasangkanlah A dengan B dengan
A menghubungkan menggunakan
garis !
B
HEPAR SALIVA
BOLUS ORIS
MASTIKASI ANTI BAKTERIA
MEMPERMUDAH
GASTER
DEGLUTITION
INTESTINUM
GASTER
MAYOR
KIMUS TRIPSINOGEN
LISOZIM GETAH EMPEDU
REABSORBSI AIR STERCOBILIN
GIGI, M.
PIGMEN PEMBERI WARNA
MESSETER, SALIVA,
FECES
ENZIM PTIALIN
PANKREAS HCL
11. DAFTAR NAMA KELOMPOK MAHASISWA & NIM