Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKA

ILMU BIOMEDIK DASAR


TRACTUS DIGESTIVUS

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
1. SEBUTKAN MINIMAL 4 YANG TERMASUK DALAM TRACTUS DIGESTIVUS TAMBAHAN
Saliva, Hepar, Pancreas Eksokrine, Vesica Fallea

2. SEBUTKAN URUTAN TRACTUS DIGESTIVUS UTAMA


Oris (mulut) - Faring – Esofagus – Gaster - Intestinum minor/usus halus (duodenum, jejenum,
ilenium) - Intestinum mayor – Rectum - Anus

3. JELASKAN PERANAN DARI TRANSPORTER (PROTEIN PENGANGKUT) GLUKOSA :


A. TRANSPORTER GLUT 1
Transporter protein pengangkut glukosa, seperti transporter glut 1, berperan dalam mengatur
transportasi glukosa ke dalam sel. Transporter glut 1 utamanya ditemukan pada sel-sel otak, sel
endotel pembuluh darah, dan sel-sel epitel koroid yang membatasi cairan serebrospinalis.
Transporter glut 1 berfungsi untuk membawa glukosa melintasi membran sel dan masuk ke
dalam sitoplasma sel. Glukosa adalah sumber utama energi bagi sel, yang digunakan dalam
proses metabolisme untuk menghasilkan ATP. Transporter glut 1 juga berperan dalam menjaga
konsentrasi glukosa yang tepat di dalam sel, dengan memeriksa pengangkutan glukosa ke
dalam sel.
Defisiensi transporter glut 1 dapat menyebabkan gangguan transportasi glukosa ke dalam sel,
yang dapat menyebabkan kelainan pada fungsi otak dan sistem saraf, karena otak
memanfaatkan glukosa untuk memenuhi kebutuhan energinya. Gangguan ini dapat
menyebabkan gejala seperti kejang, penurunan kemampuan intelektual, dan gangguan
motorik. Oleh karena itu, transporter glut 1 penting untuk menjaga fungsi otak dan sistem saraf
yang sehat.
B. TRANSPORTER GLUT 2
Transporter protein pengangkut glukosa, seperti transporter glut 2, berperan dalam mengatur
transportasi glukosa ke dalam sel. Transporter glut 2 utamanya ditemukan pada sel-sel hepar
(hati), sel-sel pankreas, dan sel-sel usus.
Transporter glut 2 berfungsi untuk memonitor dan mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Ketika konsentrasi glukosa dalam darah meningkat, transporter glut 2 membawa glukosa ke
dalam sel hepar dan pankreas. Di sel hepar, glukosa diubah menjadi glikogen untuk disimpan
sebagai cadangan energi. Di sel pankreas, glukosa akan merangsang sekresi insulin, hormon
yang akan membantu mengatur konsentrasi glukosa dalam darah dengan cara merangsang
pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh.
Ketika konsentrasi glukosa dalam darah menurun, transporter glut 2 akan membawa glukosa
dari dalam sel hepar dan pankreas ke dalam darah. Hal ini membantu menjaga konsentrasi
glukosa darah dalam kisaran normal atau homeostasis.
Defisiensi transporter glut 2 dapat menyebabkan gangguan pada homeostasis glukosa dalam
darah dan fungsi sel-sel hepar dan pankreas. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada
kadar gula darah seperti diabetes mellitus tipe 2. Oleh karena itu, transporter glut 2 penting
dalam menjaga keseimbangan konsentrasi glukosa darah yang sehat.
C. TRANSPORTER GLUT 3
Transporter protein pengangkut glukosa, seperti transporter glut 3, berperan dalam mengatur
transportasi glukosa ke dalam sel. Transporter glut 3 utamanya ditemukan pada sel-sel otak dan
sistem saraf pusat.
Transporter glut 3 berfungsi untuk membawa glukosa dari darah ke dalam sel-sel otak dan
sistem saraf pusat untuk digunakan sebagai bahan bakar selama metabolisme. Otak dan sistem
saraf pusat hanya terbatas dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Jumlah glukosa
yang dapat diakses dari sirkulasi darah sangat terbatas oleh barrier darah-otak dan tergantung
pada pengangkutan aktif oleh transporter glut 3.
Transporter glut 3 juga berperan penting dalam menjaga homeostasis glukosa dalam otak dan
sistem saraf pusat. Kondisi di mana terdapat defisiensi transporter glut 3 dapat menyebabkan
gangguan dalam metabolisme glukosa otak dan sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan
berbagai keluhan seperti gangguan ingatan, gangguan koordinasi, dan kelumpuhan.
Oleh karena itu, transporter glut 3 penting dalam menjaga fungsi otak dan sistem saraf yang
sehat. Penelitian lebih lanjut pada transporter glut 3 dapat membuka kemungkinan
pengembangan terapi baru untuk berbagai kondisi neurologis.
D. TRANSPORTER GLUT 4
Transporter protein pengangkut glukosa, seperti transporter glut 4, berperan dalam mengatur
transportasi glukosa ke dalam sel. Transporter glut 4 utamanya ditemukan pada sel-sel otot
skeletal dan jaringan adiposa (lemak).
Transporter glut 4 berfungsi untuk membawa glukosa dari darah ke dalam sel-sel otot dan
adiposa untuk digunakan sebagai bahan bakar selama metabolisme atau disimpan sebagai
cadangan energi. Glukosa adalah sumber utama energi bagi otot dan adiposa, yang digunakan
dalam proses metabolisme untuk menghasilkan ATP.
Transporter glut 4 juga terkait erat dengan regulasi kadar glukosa dalam darah. Transporter glut
4 bisa diaktifkan oleh insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas ketika kadar glukosa
dalam darah meningkat setelah makan. Insulin membantu mengikat transporter glut 4 dan
mengirimkannya ke permukaan sel otot dan adiposa untuk membuka jalan masuk sekaligus
mempercepat penyerapan glukosa ke dalam sel.
Defisiensi transporter glut 4 dapat menyebabkan gangguan transportasi glukosa ke dalam sel
otot dan adiposa, yang berkaitan dengan kondisi seperti diabetes mellitus tipe 2 dan kelainan
metabolisme lainnya. Oleh karena itu, transporter glut 4 dan regulasi insulin pada transportasi
glukosa menjadi penting dalam menjaga metabolisme yang sehat dan mencegah terjadinya
kelainan metabolik.
E. TRANSPORTER GLUT 5
Transporter protein pengangkut glukosa, seperti transporter glut 5, berperan dalam mengatur
transportasi glukosa ke dalam sel. Transporter glut 5 utamanya ditemukan pada sel-sel
membran apikal pada usus kecil, jaringan ginjal, dan hati.
Transporter glut 5 berfungsi untuk membawa fruktosa, sebuah gula sederhana yang terdapat
pada buah-buahan dan makanan yang mengandung gula, ke dalam sel. Fruktosa adalah sumber
energi alternatif bagi sel daripada glukosa. Fruktosa tidak perlu mengalami proses pengolahan
yang kompleks, melainkan langsung dapat diubah menjadi zat-zat intermediat dalam jalur
metabolisme untuk menghasilkan ATP.
Transporter glut 5 juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jaringan ginjal dan hati. Jika
terjadi gangguan atau defisiensi transporter glut 5, hal ini dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti diabetes mellitus, obesitas, dan gangguan fungsi ginjal seperti nefritis
interstisial.
Oleh karena itu, transporter glut 5 penting dalam menjaga metabolisme yang sehat dan
kesehatan organ-organ terkait. Meskipun namanya adalah pengangkut glukosa, tetapi fakta
bahwa transporter glut 5 memindahkan fruktosa menunjukkan kompleksitas sistem
transportasi karbohidrat dalam tubuh dan bagaimana hal itu mempengaruhi berbagai fungsi
dalam tubuh.

4. PROSES GLIKOLISIS
A. PENGERTIAN
Glikolisis adalah proses biokimia yang terjadi di dalam sel-sel semua organisme yang melakukan
respirasi, termasuk manusia. Ini adalah langkah pertama dalam degradasi glukosa, yaitu
pemecahan molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Glikolisis terutama berfungsi untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dan NADH (nikotinamida adenin
dinukleotida reduktase) yang nantinya akan digunakan dalam siklus asam sitrat dan rantai
transport elektron untuk menghasilkan lebih banyak ATP.
Proses glikolisis terdiri dari sejumlah langkah reaksi kimia yang terjadi dalam sitoplasma sel.
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam glikolisis:
1. Pengaktifan Glukosa: Glukosa, yang memiliki enam atom karbon, pertama-tama diaktifkan
dengan penambahan dua molekul ATP. Ini mengubah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat.
2. Pemecahan Molekul: Molekul glukosa-6-fosfat kemudian dipecah menjadi dua molekul asam
3. Karbon, yang dikenal sebagai glikeraldehida-3-fosfat (G3P) dan dihidroksiaseton fosfat
(DHAP).
3. Konversi DHAP: Dihidroksiaseton fosfat (DHAP) diubah menjadi glikeraldehida-3-fosfat (G3P)
sehingga semua molekul berubah menjadi G3P.
4. Produksi ATP dan NADH: Dalam tahap ini, G3P diubah melalui serangkaian reaksi menjadi
piruvat. Selama proses ini, terjadi produksi ATP dan NADH.
5. Hasil Akhir: Akhir dari glikolisis adalah dua molekul piruvat yang dihasilkan dari setiap
molekul glukosa yang dimulai. Selama seluruh proses ini, dua molekul ATP dihasilkan,
sementara NADH juga diproduksi.
B. TERJADI DI
Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel, yaitu cairan padat yang meliputi inti sel (nukleus) dan
berada di luar organel-organel lainnya seperti mitokondria dan retikulum endoplasma. Ini
adalah bagian sel yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sebagian besar reaksi kimia seluler,
termasuk glikolisis. Sehingga, glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel di semua jenis organisme
yang melakukan respirasi, termasuk prokariota (seperti bakteri) dan eukariota (seperti manusia
dan hewan). Selama glikolisis, glukosa dan molekul-molekul terkaitnya mengalami serangkaian
reaksi kimia yang memecahkan glukosa menjadi dua molekul piruvat sambil menghasilkan ATP
dan NADH sebagai produk antara.
C. NAMA ISTILAH LAIN GLIKOLISIS
1. Glikolisis Embden-Meyerhof: Istilah ini mengacu pada dua ilmuwan, Gustav Embden dan Otto
Meyerhof, yang pertama kali mengembangkan pemahaman awal tentang proses ini pada awal
abad ke-20.
2. Metabolisme Embden-Meyerhof: Istilah ini merujuk pada keseluruhan jalur metabolisme
yang mencakup glikolisis dan ditemukan dalam banyak jenis organisme.
3. Jalur Glikolitik: Ini adalah istilah yang menggambarkan serangkaian reaksi yang terjadi selama
glikolisis.
4. Jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP): Istilah ini mencakup kontribusi dari seorang ilmuwan
bernama Jakub Karol Parnas yang juga berperan dalam pengembangan pemahaman tentang
glikolisis.
D. HASIL AKHIR GLIKOLISIS PADA KONDISI AEROB DAN ANAEROB
Hasil akhir glikolisis dapat berbeda tergantung pada kondisi aerob (dengan oksigen) dan
anaerob (tanpa oksigen). Berikut adalah perbedaan hasil akhir glikolisis dalam kedua kondisi
tersebut:
1. Kondisi Aerob (dengan oksigen):
- Piruvat: Dalam kondisi aerob, piruvat yang dihasilkan selama glikolisis dapat memasuki
mitokondria, di mana ia akan mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus asam sitrat (siklus
Krebs) dan rantai transport elektron. Selama proses ini, lebih banyak ATP diproduksi melalui
respirasi aerobik. Selain itu, NADH yang dihasilkan selama glikolisis juga akan digunakan dalam
rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP tambahan.
2. Kondisi Anaerob (tanpa oksigen):
- Piruvat: Dalam kondisi anaerob, ketika oksigen terbatas, piruvat tidak dapat memasuki
mitokondria untuk mengalami oksidasi tambahan. Sebagai gantinya, ada dua jalur utama yang
dapat diambil oleh piruvat tergantung pada jenis organisme:
- Fermentasi Laktat: Dalam beberapa organisme, seperti manusia, piruvat dapat diubah
menjadi asam laktat melalui proses fermentasi laktat. Proses ini menghasilkan NAD+ tambahan
yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan glikolisis, tetapi hanya menghasilkan sedikit
ATP tambahan.
- Fermentasi Alkohol: Dalam beberapa organisme, seperti beberapa jenis mikroba dan ragi,
piruvat dapat diubah menjadi etanol dan karbon dioksida melalui proses fermentasi alkohol.
Proses ini juga menghasilkan NAD+ tambahan untuk mempertahankan glikolisis tetapi hanya
menghasilkan sedikit ATP tambahan.

5. JELASKAN PERBEDAAN ANTARA


A. GLIKOLISIS
Glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang memecah satu molekul glukosa
(terdiri dari 6 atom karbon) atau monosakarida yang lain menjadi dua molekul asam piruvat
(terdiri dari 3 atom karbon), 2 NADH (nicotinamide Adenin Dinucleotide H), dan 2 ATP (Murray,
2006). Glukosa dalam sel dapat mengalami berbagai jalur metabolisme, baik disimpan, diubah
menjadi energi, ataupun diubah menjadi molekul lain. Glukosa akan disimpan dalam tot atau
hati dalam bentuk glikogen jika terjadi kelebihan gula dalam darah. Apabila sel-sel tubuh
sedang aktif membelah, glukosa akan diubah menjadi gula pentosa yang penting dalam sintesis
DNA dan RNA. Ketika tubuh membutuhkan energi, glukosa akan diproses untuk menghasilkan
energi melalui tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.
tahapan-tahapan tersebut dapat terjadi apabila terdapat oksigen dalam jaringan sehingga
prosesnya disebut respirasi aerob (menghasilkan energi dengan adanya oksigen). Glikolisis
merupakan tahapan pertama dari proses respirasi aerob untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP. ATP yang dihasilkan dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai proses yang
membutuhkan energi, karena ATP merupakan molekul penyimpan energi. Sedangkan NADH
nantinya akan menjalani proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul
NADH dalam transfer elektron akan menghasilkan tiga molekul ATP. Dalam tahap awalnya,
proses glikolisis membutuhkan dua ATP sebagai sumber energi. Namun dalam tahap
selanjutnya, glikolisis akan menghasilkan ATP yang dapat digunakan untuk membayar hutang
ATP yang telah digunakan tadi dan masih ada sisa ATP yang dapat digunakan untuk fungi yang
lain. Jadi dalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih banyak ATP yang dihasilkan dari pada yang
digunakan dalam proses tersebut
B. GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Peningkatan kadar glukosa dalam
darah yang terjadi, misalnya beberapa saat setelah makan,menyebabkan pancreas
mensekresikan hormon insulin yang menstimulasi penyimpan glukosa dalam bentuk glikogen di
dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai
proses glikogenesis.
C. GLIKOGENOLISIS
Gligokenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa, apabila tubuh
dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar glukosa dalam darah akan menurun.
Glukosa diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian digunakan untuk
memproduksi energi. Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari
sumber bukan karbohidrat. Molekul yang mum sebagai bahan baku glukosa adalah asam
piruvat, namun oxalosetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses
glukoneogenesis. Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam julah sedikit terjadi
pada korteks ginjal. Glukoneogenesis sangat sediki terjadi di otak, tot rangka, otot jantung dan
beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang
membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hat untuk menjaga
kadar glukosa darah tetap dalam kondisi normal (Prastyani et al., 2017).
D. HMP SHUNT
Pentosa fosfat. juga dikenal sebagai hersosa monofosfat. adalah produk tubuh penting lainnya
rang dibuat melalui jalur ini. Daripada memproduksi glikogen. ribosa-5-fosfat dan nikotinamida
adenin dinukleotida fosfat (NADPH) diprodursi dalam proses yang disebut shunt HMP. Selama
jalur ini terjadi fase oksidatif dan non-oKsidatif yang masing-masing mencakup serangkaian
reaksi. Diketahui juga bahwa defisiensi enzim atau faktor pendamping dapat menimbulkan
konsekuensi fatal pada pasien rang terkena shunt HMP.
Shunt HMP juga disebut sebagai jalur fosfo-glukonat atau jalur pentosa fosfat. Siklus TCA dan
glikolisis memanfaatkan jalur ini.Ini bersifat anabolik karena melibatkan sintesis NADPH dan
sintesis pentosa. Sitosol seluler mengandung enzim yang bertanggung jawab untuk shunt HMP.
Jaringan Yang sangat glikolitik. seperti otot rangka dan kelenjar susu non-laktasi,tidak seaktif
kelenjar adrenal,hati,eritrosit,testis,jaringan adiposa, dan kelenjar susu menyusui. NADPH
sangat penting bagi sebagian besar dari mereka.
Ada dua fase total untuk reaksi shunt HMP seperti fase oksidatif dan non-oksidatif.
Fase Oksid
Berikut langkah-langkah rang dilakukan pada fase ini:
* NADPH terbentuk ketia glukosa 6fosfat dionsidasi secara ireversibel oleh glukosa 6-fosfat
dehidrogenase.
* Hidrolisis 6-fosfokonolakton oleh glukonolakton hidrolase menghasilkan 6-fosfoglukonat
secara ireversibel.
* 6fosfoglukonat dehidrogenase mereduksi NADP menjadi NADPH dengan mengoksidasi 6-
fosfoglukonat secara ireversibel meniadi 3-keto-6-fosfat. Setelah itu,ribulosa 5-fosfat dibentuk
melalui dekarborsilasi 3-keto-6fosfoglukonat.

Fase Non-orsidatif.
•Selama bagian awal fase ini, ribulase diisomerisasi menjadi ribosa 5-fosfat. rang diperlukan
untuk mensintesis nukleotida. Kemudian. fruktosa 6-fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat
terbentuk dari ribulosa dan ribosa fosfat
•Ini mengisomerisasi ribulosa 5-fosfat meniadi ribosa 5-fosfat menggunakan isomerase fosfo-
pentosa.
•Bertanggung jawab untuk mengisomerisasi ribulosa 5-fosfat meniadi xilulosa 5-fosfat dengan
fosfo-pentosa 3-epimerase.
• Enzim mengubah Krlulose 5-fosfat menjadi
aliseraldehida 3-fosfat dan sedoheptulosa 7-fosfat dengan mentransfer gugus C2 dari ketosa
(Arlulose 5-fosfat).
• Dalam proses keria trans-aldolase. sedoheptulosa (7-fosfat) diubah meniadi eritrosa 4-fosfat
dan fruktosa 6-fosfat. masing-masing menghasilkan eritrosa dan
fruktosa.
• Dalam reaksinya, transketolase mengubah eritrosa 4-fosfat menjadi gliseraldehida 3-fosfat
dan fruktosa 6-fosfat dengan mentransfer karbon dari xilulosa 5-
fosfat lainnya.
• Dua molekul xilulosa 5-fosfat dan tiga molekul glukosa 6-fosfat diubah menjadi satu molekul
ribosa 5-fosfat dan satu molekul gliseraldehida 3-fosfat.
E. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari sumber
bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat,
namun oksalosetat dan dihidroksiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis.
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks
ginjal. Glukoneogenesis sangat sedikit terjadi di otak, tot rangka, tot jantung dan beberapa
jaringan lainnya. Glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutukan glukosa dalah
jumlah yang banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah tetap
dalam kondisi normal (Kee, 2013).
6. JELASKAN TENTANG METABOLISME LEMAK DIBAWAH INI
A. Perbedaan lemak jenuh dan tak jenuh
Lemak jenuh
- jenis lemak yang padat pada suhu kamar
- lemak jenuh cenderung meningkatkan kadar kolesterol LDL dan dalam darah
- lemak yang meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (gangguan pada jantung dan
pembuluh darah)
- lemak yang biasanya diproduksi hewani
Lemak tak jenuh
-jenis lemak yang cair pada suhu kamar
-lemak tak jenuh membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan dapat membantu menjaga
kesehatan jantung dan pembuluh darah
-lemak tak jenuh juga dikenal sebagai lemak sehat
-lemak yang biasanya diproduksi nabati
B. Berikan contoh minimal 4 asam lemak jenuh
1. Asam laurat
2. Asam miristat
3. Asam palmitat
4. Asam stearat
5. Asam arakidat
6. Asam behenat
7. Asam lignoseric
8. Asam cerotat
9. Asam melissat
10. Asam ambonat
C. Berikan contoh minimal 4 asam lemak tak jenuh
1. Asam oleat
2. Asam linoleat
3. Asam arakidonat
4. Asam palmitoleat
D. Jelaskan perbedaan antara KILOMIKRON, VLDL, LDL, dan HDL
-Kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke
otot.
-VLDL (Very Low Density Lipoprotein), zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol yang telah
dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.
-LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol jahat merupakan salah satu penyebab utama
pembentukan ateroma.
-HDL (High Density Lipoprotein) Kolesterol baik berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma
atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
7. FORMASI CINCIN WALDEYER TERDIRI ATAS
Formasi cincin Waldeyer terdiri dari kumpulan jaringan limfoid (kelenjar getah bening) yang
berada di sekitar jalan masuk saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Formasi ini terdiri
dari empat kelompok utama, yaitu:
1. Tonsil faringeal: Terletak di belakang nasofaring, juga dikenal sebagai adenoid. Berfungsi
untuk melindungi saluran pernapasan atas dari infeksi dan sering membengkak pada anak-
anak.
2. Tonsil palatina: Terletak di sisir-langit-langit dan terlihat saat membuka mulut. Bertanggung
jawab untuk melindungi tubuh dari infeksi yang masuk melalui makanan dan minuman.
3. Tonsil lingual: Terletak di akar lidah. Berfungsi untuk memproteksi daerah orofaring antara
lidah dan epiglotis agar tidak terinfeksi.
4. Ring adenoid posterior: Adalah kelompok limfoid yang lebih kecil dan tersebar di sepanjang
rongga mulut dan tenggorokan belakang.

Kumpulan jaringan limfoid ini membantu melindungi tubuh dari infeksi dan virus yang masuk
melalui jalan napas dan saluran pencernaan. Saat tubuh terinfeksi, kelenjar getah bening di
dalam formasi cincin Waldeyer akan menangkap dan menghancurkan kuman penyebab infeksi,
sehingga membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit lebih lanjut.

8. BUAT SKEMA PERJALANAN SIRKULASI VENA PORTAE DARI TRACTUS DIGESTIVUS


SAMPAI KE HEPAR DAN KEMBALI KE JANTUNG
Skema perjalanan sirkulasi vena portae dari tractus digestivus (sistem pencernaan) sampai ke
hati (hepar) dan kembali ke jantung:
1. Tractus Digestivus: Proses pencernaan dimulai dari mulut dan berlanjut melalui
kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, jejunum, ileum), dan usus besar
(kolon).
2. Penyerapan Nutrisi: Di dalam usus halus, makanan dicerna dan nutrisi penting seperti
glukosa, asam amino, dan zat-zat lainnya diserap oleh dinding usus dan masuk ke dalam aliran
darah.
3. Vena porta hepatis: Nutrisi yang diserap oleh usus halus masuk ke dalam pembuluh darah
bernama vena mesenterika superior. Vena ini membawa darah kaya nutrisi dari usus ke hati.
4. Hepar: Darah yang mengandung nutrisi dari vena mesenterika superior memasuki hati. Di
hati, nutrisi tersebut diolah, disimpan, dan diatur. Hati juga berperan dalam detoksifikasi zat
berbahaya dan produksi empedu.
5. Vena hepatika: Setelah diproses oleh hati, darah yang mengandung nutrisi dan zat-zat
lainnya keluar dari hati melalui serangkaian pembuluh darah yang disebut vena hepatik portal.
6. Vena kava: Darah yang keluar dari hati melalui vena hepatik portal bergabung dengan darah
dari vena splenika (limpa) dan vena mesenterika inferior. Mereka semua bergabung menjadi
satu dalam vena cava inferior, yang membawa darah menuju jantung.
7. Atrium dextra: Darah dari vena cava inferior memasuki atrium kanan jantung, salah satu bilik
atas jantung.
8. Ventrikel dextra: Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel kanan jantung, salah satu
bilik bawah jantung.
9. Pulmo: Dari ventrikel kanan, darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-
paru, darah memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
10. Atrium sinistra: Darah yang telah dioksigenasi kembali dari paru-paru kembali ke jantung,
masuk ke atrium kiri, salah satu bilik atas jantung.
11. Ventrikel sinistra: Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri, salah satu bilik bawah
jantung.
12. Aorta: Darah yang mengandung oksigen yang telah diambil dari paru-paru dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta, arteri utama yang mengalirkan darah ke seluruh organ dan
jaringan tubuh.

9. IDENTIFIKASI DENGAN MENGISI TABEL DIBAWAH INI, PRODUK YANG DIHASILKAN


DARI ORGAN MASING-MASING
No Organ Produk
1 GASTER Pepsin, Lipase lambung, HCI, Renin, Gastrin dan
Sekret/Mukus Basa
2 HEPAR Getah empedu, Enzim arginase
3 INTESTINUM MINOR Hormon enterogastrin, Tripsin, Erepsin
4 PANKREAS Enzim Amilase, Lipase, Teripsinogen, Natrium
Bikarbonat

10. BERIKAN TANDA GARIS PENGHUBUNG UNTUK PERTANYAAN A DAN B DIBAWAH INI
Pasangkanlah A dengan B dengan
A menghubungkan menggunakan
garis !
B
HEPAR SALIVA
BOLUS ORIS
MASTIKASI ANTI BAKTERIA
MEMPERMUDAH
GASTER
DEGLUTITION
INTESTINUM
GASTER
MAYOR
KIMUS TRIPSINOGEN
LISOZIM GETAH EMPEDU
REABSORBSI AIR STERCOBILIN
GIGI, M.
PIGMEN PEMBERI WARNA
MESSETER, SALIVA,
FECES
ENZIM PTIALIN
PANKREAS HCL
11. DAFTAR NAMA KELOMPOK MAHASISWA & NIM

1. SITI RAHAYU (P1337420623002)

2. OSY ALIFA RAHMAWATI (P1337420623007)

3. NIDA NUR KHAFIZAH (P1337420623003)

4. SEPTI INDAH PUSPITASARI (P1337420623001)

5. AMIRA ANINDITA (P1337420623004)

6. FITRI AMALIA R. (P1337420623008)

Anda mungkin juga menyukai