Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN MORFOLOGI DAN ANATOMI

PISCES

Nama : Zahradka Faizza Wannabil


NRP : 5005221089
Asisten Laboratorium : Azizan Akmal Ristiawan
Dosen Pengampu : Nova Maulidina Ashuri, S.Si., M.Si.
Dr. Awik Puji Dyah Nurhayati, M.Si
Dr. Nurlita Abdulgani, M.Si

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN ANALITIK DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
MORFOLOGI LUAR
Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)

Gambar literature (Oreochromis Keteranga


mossambicus) n

Gambar 2. Morfologi Ikan


(Sukmono dan Margaretha, 2017)
DESKRIPSI
Morfologi ikan umumnya melibatkan tiga bagian utama dalam struktur tubuhnya, yaitu caput (kepala),
truncus (badan), dan caudal (ekor). Bagian caput mencakup area dari ujung mulut yang terletak di
bagian depan hingga ujung tutup insang yang terletak paling belakang. Dalam bagian ini, kita dapat
menemukan berbagai komponen seperti mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata,
insang, tutup insang, otak, jantung, dan banyak lagi. Kepala ikan adalah wilayah yang penuh dengan
fitur penting yang membantu ikan dalam interaksi mereka dengan lingkungan sekitarnya dan dalam
mencari makanan.
Sementara itu, truncus adalah bagian tubuh ikan yang berbatasan dari ujung tutup insang hingga
permulaan sirip anal. Di sini, kita dapat menemukan berbagai komponen seperti sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, serta organ-organ dalam seperti saluran pencernaan dan sistem pernafasan. Struktur
ini berperan dalam pergerakan dan keseimbangan ikan dalam air, memungkinkan mereka untuk
berenang dan menjelajahi habitat mereka dengan baik (Brotowidjoyo,1986).

Terakhir, bagian caudal ikan melibatkan area dari permulaan sirip anal hingga ujung sirip ekor bagian
belakang. Bagian ini mencakup berbagai elemen seperti anus, anal fin, sirip ekor, scute (sisi keras pada
tubuh ikan), dan finlet (sirip kecil di dekat ekor). Sirip ekor khususnya memiliki peran penting dalam
memberikan dorongan ikan saat berenang dan dalam manuvering. Keseluruhan morfologi ikan ini
sangat penting dalam memahami adaptasi dan kebutuhan spesies ikan yang berbeda di berbagai
lingkungan air di seluruh dunia (Burhanuddin,2018).
BENTUK-BENTUK SISIK
Nama Ciri Contoh Spesies (Nama
Latin)

Cosmoid Ciri khasnya adalah kekerasan Coelacanth, Latimeria


tekstur yang luar biasa dan
merupakan karakteristik
eksklusif ikan primitif yang
telah lama punah. Strukturnya
terdiri dari lapisan-lapisan
tulang yang sangat kuat,
membentuk pola seperti huruf
Gambar 3. Sisik Cosmoid H atau T. (Hickman,1998)
(Dokumentasi Pribadi,2023)

Placoid Struktur ini terdapat pada ikan /


yang memiliki kerangka
bertulang rawan, memiliki
bentuk seperti bunga mawar
dengan pangkal yang
berbentuk bundar, memiliki
bagian menonjol yang muncul
dari permukaan kulit, dan
pertumbuhannya menyerupai
Gambar 4. Sisik Placoid gigi karena terdiri dari bahan
(Dokumentasi Pribadi,2023) dentin (Hickman,1998)

Glanoid Tubuhnya memiliki lapisan Polyodontide, Polypterus


permukaan yang terdiri dari
garam-garam ganoide, dengan
struktur yang sangat kuat. Di
tengahnya, terdapat lapisan
yang disebut cosmine,
sementara lapisan terluarnya
dikenal sebagai isopedine,
memiliki bentuk yang
Gambar 5. Sisik Glanoid menyerupai belah ketupat
(Dokumentasi Pribadi,2023) (Hickman,1998)

Cycloid Cyprinus carpio,


Mempunyai bentuk bulat telur, Osphronemus goramy
permukaannya licin tanpa ada
gigi-gigi, tidak memiliki
lapisan enamel dan dentin,
sangat tipis, lembut, serta
bening. Bagian belakangnya
yang berbentuk cycloid
memiliki warna yang lebih
Gambar 6. Sisik Cycloid gelap daripada bagian
(Dokumentasi Pribadi,2023) depannya (Hickman,1998)
Ctenoid Ciri ini biasanya ditemukan Latianus sp.,
pada ikan bertulang sejati. Hexanematichthys Sagor
Bentuknya bulat telur,
memiliki gigi-gigi kecil,
namun tidak ada lapisan dentin
dan enamel, tipis, lembut, dan
tembus pandang. Susunan
Gambar 7. Sisik Ctenoid mereka mirip dengan genteng
(Dokumentasi Pribadi,2023) atap (Hickman,1998)
DESKRIPSI

Ikan, atau pisces, adalah makhluk vertebrata yang mendiami lingkungan air. Integumen mereka
terdiri dari kulit dan derivatif kulit yang memiliki peran penting dalam struktur dermis ikan. Sisik ikan
memiliki variasi bentuk yang mencerminkan kebutuhan spesifik ikan tersebut. Ikan yang cenderung
berenang secara aktif sering memiliki sisik kuat untuk melindungi tubuh mereka, sementara ikan yang
hidup di perairan tenang dan berenang dengan kecepatan rendah cenderung memiliki sisik yang lebih
kasar. Sisik ikan modern umumnya lebih fleksibel dibandingkan dengan ikan primitif yang memiliki
sisik yang keras.

Sisik ikan dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama, yaitu cosmoid, placoid, ganoid, cycloid, dan
ctenoid. Sisik cosmoid hanya dimiliki oleh ikan primitif yang telah punah. Sisik placoid memiliki
tonjolan kulit dan berbentuk seperti pasak, sering ditemukan pada ikan hiu dan pari. Sisik ganoid terdiri
dari garam-garam ganoid yang sangat keras dan hanya dimiliki oleh ikan alligator dan sturgeon. Sisik
cycloid berbentuk oval, tidak bergerigi, dan sering ditemukan pada ikan seperti mas dan koki.
Sementara sisik ctenoid memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan sisik cycloid dan biasanya
ditemukan pada ikan kakap dan ikan duri (Pandit,2022).

Dari hasil pengamatan, ikan mujair termasuk dalam kategori ikan yang memiliki sisik ctenoid, yang
merupakan tipe sisik yang umumnya dimiliki oleh ikan bertulang sejati, seperti yang telah dijelaskan
dalam deskripsi sebelumnya.
SISTEM PENCERNAAN

Sistem Pencernaan Ikan Mujair


(Oreochromis mossambicus)

Gambar literature (Oreochromis Keterangan Sistem Pencernaan Ikan Mujair


mossambicus) (Oreochromis mossambicus)
DESKRIPSI

Sistem pencernaan pada ikan, termasuk ikan bertulang seperti pisces, memiliki karakteristik
unik yang sesuai dengan lingkungan hidup mereka. Pencernaan dalam pisces dimulai di mulut, di mana
makanan pertama kali diserap. Ikan, terutama yang hidup di perairan beragak, memiliki beragam
bentuk mulut yang sesuai dengan pola makanan mereka. Ada ikan yang memiliki mulut yang cocok
untuk mengunyah makanan tumbuhan, sementara yang lain memiliki mulut yang dirancang untuk
menangkap mangsa dengan cepat. Setelah melewati mulut, makanan bergerak ke kerongkongan dan
kemudian ke lambung. Pencernaan makanan terjadi di lambung, di mana asam lambung dan enzim
pencernaan membantu mencerna makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Ikan tidak memiliki
gigi seperti manusia, jadi mereka bergantung pada perut mereka yang kuat dan enzim pencernaan untuk
mengatasi makanan. Usus halus adalah tempat utama di mana penyerapan nutrisi terjadi pada ikan.
Nutrien-nutrien seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral diserap oleh dinding usus
halus dan masuk ke dalam aliran darah untuk digunakan sebagai sumber energi dan untuk mendukung
pertumbuhan dan fungsi tubuh.

Kemudian, makanan yang tidak tercerna dan sisa-sisa pencernaan bergerak ke usus besar dan akhirnya
dikeluarkan melalui anus. Pada beberapa ikan, seperti herbivora, usus besar dapat lebih panjang karena
diperlukan untuk mencerna bahan tumbuhan yang lebih sulit dicerna (Sari,2022).
SISTEM PERNAFASAN

Gambar Sistem Pernapasan Mujair


(Oreochromis mossambicus)

Gambar Literature Sistem Pernafasan Keterangan sistem Pernafasan Mujair


(Oreochromis mossambicus) (Oreochromismossambicus)

(Kumar et.al, 2018)


DESKRIPSI

Sistem pernafasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan dalam proses
pertukaran gas. Sedangkan respirasi itu sendiri adalah proses pengikatan oksigen O2 dan pengeluaran
karbondioksida CO2 oleh darah melalui alat pernafasan. Proses pengikatan oksigen dipengaruhi oleh
struktur alat pernafasan dan perbedaan tekanan parsial oksigen antara perairan dengan darah, difusi gas
ke dalam darah atau keluar melaluialat pernafasan (Aliza, 2013). Bagi tubuh sistem pernafasan
berfungsi sebagai penjamin ketersediaan oksigen bagi kelangsungan metabolism sel sel tubuh serta
mengeluarkan karbondioksida hasil metabolism (Somantri, 2008).
Ikan bernafas menggunakan insang, insang berbentuk lembaran – lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembab. Bagian luar dari insang terpapar langsung dengan air, sedangkan bagian
dalam berhubungan erat dengan kapiler – kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang
filamen yang mengandung banyak lamella. Filamen terdiri atas pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Berdasarkan tulangnya
ikan terbagi menjadi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) dan ikan bertulang rawan (Chondrichthyes).
Pada ikan bertulang sejati insang ikan dilengkapi dengan tutup insang (Operkulum) sedangkan pada
ikan bertulang rawan insang tidak dilengkapi dengan penutup. Selain dengan menggunakan insang
terdapat beberapa jenis ikan yang bernafas selain dengan insang, yaitu ikan paru – paru yang bernafas
dengan menggunakan gelembung udara. Insang ikan disusun oleh gill arch, gill raker, dan gill filamen.
Gill Arch merupakan tempat melekatnya filamen dan gill rakers dan gill filament. Kemudian gill
filament adalah bagian yang melekat pada gill arch serta banyak mengandung kapiler – kapiler darah
sebagai cabang arteri branchialis. Terakhir gill rakers yang merupakan sepasang batang tulnag rawan
pendek yang melekat pada bagian depan dari gill arch yang berfungsi untuk menyaring air pernafasan
(Zatz, 2019).
SISTEM OTOT

Gambar Sistem Otot Ikan Tongkol


(Euthynnus affinis)

Gambar Literature Otot Ikan Tongkol Keterangan Sistem Otot Ikan Tongkol
(Euthynnus affinis) (Euthynnus affinis)
DESKRIPSI

Sistem gerak adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan gerakan yang terdiri dari tulang
dan otot serta dibantu oleh persendian tulang sebagai alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak
sendiri dan otot sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi dan berelaksasi. Selain memberikan
kemampuan pada tubuh untuk bergerak, sistem gerak juga berfungsi sebagai pembentuk postur tubuh,
penahan berat badan, dan menjaga stabilitas pergerakan tubuh. Namun pada sistem geraknya ikan
melibatkan kombinasi gerakan otot dan rangka dengan gerakan ekor. Banyak ikan berenang
menggunakan gerakan menyamping pada ekor, renang bergelombang. Ikan berenang menggunakan
sirip, fungsi lain dari sirip adalah sebagai alat manuver, stabilitas, tampilan, perlindungan, dan
reproduksi (Susanto, 2019).
Terdapat dua organ pada ikan yang mendorong sistem geraknya. Pertama adalah otot, otot
merupakan urat daging yang membentuk daging ikan. Berdasarkan struktur dan fungsinya otot ikan
terbagai menjadi otot polos, otot rangka, dan rangka jantung. Kemudian berdasarkan responnya
terhadap rangsangan otot dibagi menjadi otot yang dapat mengontrol sinyal dari sistem saraf pusat dan
tidak. Lalu berdasarkan perlekatannya otot dibedakan menjadi otot yang berada dalam rangka dan otot
yang tidak melekat pada rangka. Lalu organ lainnya yang mendukung pergerakan ikan adalah rangka,
yang mana rangka merupakan struktur yang mendukung geraknya tubuh. Otot dan rangka
berkombinasi yang kemudian memberikan bentuk tubuh. Rangka berfungsi melindungi organ tubuh,
menunjang tubuh, dan sebagai alat gerak pasif. Sistem rangka meliputi tulang punggung, jaringan ikat,
tulnag baik, tulang rawan, sisik, sirip, dan sel – sel pendukung sistem saraf (Pandit,2011). Rangka
ikan terbagi 3, yaitu pusat aksial yang merupakan yang memeberikan bentuk utama punggung, tulang
visceral yang terdiri dari semua bagian tulang lengkung insang, dan kerangka apendikular yang
merupakan penopang sirip dan pelekatnya (Rahardjo, 2010)
DAFTAR PUSTAKA

Aliza, D., Winaruddin., Sipahutar, L. W. 2013. Efek Peningkatan Suhu Air Terhadap Perubahan
Perilaku, Patalogi Anatomi, dan Histopalogi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Jurnal
Medika Veterinaria. Vol.7(2): 142-145

Brotowidjoyo, M. D. 1986. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Burhanuddin, A. I. (2018). Vertebrata Laut. Deepublish.

Hickman, C. P., Roberts, L. S., Allan, L. 1998. Zoology 10th Edition. San Francisco California: W. C
Brown Mc Graw Hill Publishers

Muchlisin, Z. A. 2017. Pengantar Iktiologi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Press

Pandit, I. 2011. Ichthyology. Denpasar: Warmadewa University Press

Pertiwi, S. L., Zainuddin, Rahmi, E. 2017. Gambaran Histologi Sistem Respirasi Ikan Gabus (Channa
striata) Histological Respiratory System of Snakehead (Channa striata). JIMVET. Vol.1(3): 219-298
Rahardjo, M. F. 2020. Bagaimana Membedakan Jantan dan Betina Ikan?. Warta Iktiologi. Vol.4(3): 1-
10

Sari, L. N. 2022. Konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia Berdasarkan Alquran dan Hadist. Jurnal
Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran. Vol.3(3): 244-251

Sukmono, T., Margaretha, M. 2017. Ikan Air TAwar di Ekosistem Bukit Tiga Puluh. Jambi: Yayasan
Konservasi Ekosistem Hutan Sumatera dan Frankurt Zoological Society

Susanto, G. N. 2019. Struktur Tulang dan Otot Sirip Kaudal Kompleks Andamia Heteroptera Bleeker
(Ikan Amfibi). Jurnal Ilmu – Ilmu Hayati. Vol 18(1): 71-76
Somantri, I. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medik

Anda mungkin juga menyukai