Anda di halaman 1dari 43

lOMoARcPSD|32804196

Makalah Kelompok 3 - Skills Competency Assessment Paper

Evaluasi Pembelajaran Matematika (Universitas Pendidikan Indonesia)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)
lOMoARcPSD|32804196

PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

Makalah

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu

Prof. Dr. H. Nanang Priatna, M.Pd.

Disusun oleh:

Faizah Salma Widati 1800320

Muhammad Rizky Syaputra 1802072

Novita Ramadhani 1804051

Nadya Nur Idhola Rahmaeni 1805618

Salma Sabila 1807255

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2020

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji dan
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan –
Nya lah penyusun dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Matematika. Adapun makalah ini berjudul “Penilaian Kompetensi
Keterampilan”.

Penyusun tentu menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dari segala aspek dikarenakan keterbatasan kemampuan
penyusun. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun ke
arah perbaikan dan penyempurnaan makalah.

Dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung, penyusun mengucapkan terima kasih telah mendukung proses penyusunan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dan memberikan manfaat untuk siapapun yang
membacanya.

Bandung, September 2020

Penyusun

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................2

BAB 1.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN....................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................5

A. Pengertian Penilaian Kompetensi Keterampilan............................................5

B. Teknik Penilaian kompetensi keterampilan....................................................6

C. Bentuk instrument penilaian kompetensi keterampilan................................14

D. Pelaksanaan Penilaian...................................................................................14

E. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian..........................................15

F. Asesmen Unjuk Kinerja................................................................................15

G. Asesmen Proyek............................................................................................15

H. Asesmen Produk...........................................................................................20

I. Asesmen Portofolio.......................................................................................25

BAB III...................................................................................................................32

KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................32

A. Kesimpulan...................................................................................................32

B. Saran.............................................................................................................32

BAB 1

PENDAHULUAN

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses
pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian
taraf berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya dengan penilaian
terdahulu dengan sekarang, bedanya penilaian yang dahulu hanya menekankan
tagihan penguasaan pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajar pada umunya
dengan jalan tes tulis, akan tetapi dalam penilaian autentik menuntut peserta didik
untuk berunjuk kerja dalam situasi yang konkrit. Model dalam penilaian selalu
berkembang dan disempurnakan seiring dengan perkembangan dan perubahan
kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah
terjadi sebanyak 9 kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan “renjana
pelajaran” hingga kurikulum 2013 dikenal dengan kurikulum berkarakter.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan
pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian pencapaian kompetensi
oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan
pencapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan
kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Dalam penilaian autentik guru diwajibkan untuk menilai semua aspek hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran seperti aspek kognitif, aspek afektif
dan aspek psikomotor. Akan tetapi, di dalam kenyataannya penilaian autentik belum
diterapkan sepenuhnya di dalam sekolah yang diteliti. Sistem penilaian secara
autentik belum mampu menggambarkan kemampuan peserta didik secara nyata.
Peserta didik juga kurang menguasai materi yang sifatnya berkaitan dengan dunia
nyata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian kompetensi keterampilan ?
2. Bagaimana ruang lingkup penilaian kompetensi keterampilan ?
3. Bagaimana teknik dan contoh instrumen penilaian kompetensi keterampilan ?

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian penilaian kompetensi keterampilan;
2. Untuk menjelaskan ruang lingkup penilaian kompetensi keterampilan;
3. Untuk mendeskripsikan teknik dan contoh instrumen penilaian kompetensi.

BAB II

PEMBAHASAN

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

A. Pengertian Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Cakupan penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan mencoba,
mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret, keterampilan mencakup
aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat.
Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan mencakup aktivitas menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, kompetensi inti


keterampilan (KI-4) pada pembelajaran matematika sebagai berikut.
1. KI-4 Kelas VII
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
2. KI-4 Kelas X
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3. KI-4 Kelas XI
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4. KI-4 Kelas XII
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

D. Teknik Penilaian kompetensi keterampilan

1.

Praktik

Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan


melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penilaian
praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik shalat,
praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca
puisi/deklamasi, dan sebagainya. Penilaian Pratik lebih otentik dari pada penilaian
paper and pencil karenan bentukbentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan
yang diperlukan dalam pratik kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaan dan pelaksanaan penilaian


praktik, berikut ini adalah petunjuk teknis dan acuan dalam merencanakan dan
melaksanakan penilaian melalui tes praktik yaitu:

a. Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik;

b. Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan dinilai;

c. Menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil pencapaian


kompetensi;

d. Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian;

e. Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian;

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

f. Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau penggunaan


alat;

g. Memperbaiki berdasarkan hasil uji coba jika dilakukan uji coba;

h. Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian kompetensi


peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaporan hasil penilaian sebagai


umpan balik terhadap penilaian melalui tes praktik:

a. Keputusan diambil berdasarkan tingkat capaian kompetensi peserta didik;

b. Pelaporan diberikan dalam bentuk angka dan atau kategori kemampuan dengan
dilengkapi oleh deskripsi yang bermakna;

c. Pelaporan bersifat tertulis;

d. Pelaporan disampaikan kepada peserta didik dan orangtua peserta didik;

e. Pelaporan bersifat komunikatif, dapat dipahami oleh peserta didik dan orangtua
peserta didik;

f. Pelaporan mencantumkan pertimbangan atau keputusan terhadap capaian


kinerja peserta didik.

Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan pidato


(reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan
laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis,
berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

2. Proyek

Penilaian berbasis projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang


meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun
lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Penilaian proyek bertujuan mengembangkan dan memonitor keterampilan


peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis projek. Peserta
didik dapat menunjukan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik,
memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata
dan wawancara. Kegiatan kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuan
dalam bekerja independen atau kelompok.

Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan:
(a) kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih
indikator/topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran dan
indikator/topik, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran, dan (c) keaslian: proyek yang dilakukan peserta
didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek peserta didik. Inovasi dan kreativitas:
hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang
berbeda dari biasanya.

Untuk menjamin kualitas perencanaan dan pelaksanaan penilaian proyek,


perlu dikemukakan petunjuk teknis. Berikut langkah-langkah yang harus dipenuhi
dalam merencanakan penilaian projek adalah:

a. Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui projek;

b. Penilaian projek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan projek;

c. Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi;

d. Menentukan kriteria yang menunjukkan capaian indikator pada setiap tahapan


pengerjaan projek;

e. Merencanakan apakah task bersifat kelompok atau individual;

f. Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang


dikerjakan secara kelompok;

g. Menyusun tugas sesuai dengan rubric penilaian.

Ada pula langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan


penilaian projek yaitu:

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta


didik;

b. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian;

c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik;

d. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang
harus dikerjakan;

e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek;

f. Memonitor pengerjaan projek peserta didik dan memberikan umpan balik pada
setiap tahapan pengerjaan projek;

g. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian;

h. Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi


minimal;

i. Mencatat hasil penilaian;

j. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.

Kemudian tugas-tugas untuk penilaian projek harus memenuhi beberapa


acuan kualitas sebagai berikut:

a. Tugas harus mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar;

b. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik;

c. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian


dari pembelajaran mandiri;

d. Tugas sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik;

e. Materi penugasan sesuai dengan cakupan kurikulum;

f. Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi);

g. Tugas mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis


keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah segar,

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan


sebagainya.

3. Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam


mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir.

Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang dihasilkan.


Penilaian produk bertujuan untuk:

a. Menilai keterampilan peserta didik dalam membuat produk tertentu


sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas;

b. Menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari


keterampilan berikutnya;

c. Menilai kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan mengembangkan


gagasan dalam mendesain dan menunjukan inovasi dan kreasi.

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam


mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang
dihasilkan.

Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra,


membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan, mengaransemen
musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

4. Fortopolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai


kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas
peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan
nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada


kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik atau
hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan penilaian


portofolio yaitu:

a. Menentukan kompetensi dasar (KD) yang akan dinilai pencapaiannya melalui


tugas portofolio pada awal semester dan diinformasikan kepada peserta didik;

b. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai pencapaiannya melalui


penilaian portofolio;

c. Menjelaskan tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk, serta kriteria


penilaian dari kinerja dan atau hasil karya peserta didik yang akan dijadikan
portofolio. Penjelasan disertai contoh portofolio yang telah pernah
dilaksanakan;

d. Menentukan kriteria penilaian. Kriteria penilaian portofolio ditentukan oleh


guru atau guru dan peserta didik;

e. Menentukan format pendokumentasian hasil penilaian portofolio, minimal


memuat topik kegiatan tugasm portofolio, tanggal penilaian, dan catatan
pencapaian (tingkat kesempurnaan) portofolio;

f. Menyiapkan map yang diberi identitas: nama peserta didik, kelas/semester,


nama sekolah, nama mata pelajaran, dan tahun ajaran sebagai wadah
pendokumentasian portofolio peserta didik.

Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi beberapa kriteria berikut.

(1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya


pada saat kegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak
terstruktur, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan
kegiatan pembelajaran;

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

(2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah


ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio
oleh peserta didik bersifat sebagai evaluasi diri;

(3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi
dirinya;

(4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah


ditentukan;

(5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan
dengan cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
cara memperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik;

(6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan dan
menyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah
masing-masing ataudi loker sekolah;

(7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberi kesempatan untuk memperbaikinya;

(8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahan karya hasil perbaikan kepada guru;

(9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio
dengan cara menempel di kelas;

(10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang


telah diberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada
sekolah dan orang tua peserta didik;

(11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi


perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan atau orang tua
peserta didik;

(12) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing peserta didik disertai


umpan balik.

Tugas-tugas untuk pembuatan portofolio harus memenuhi beberapa kriteria


berikut:

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

a. Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur;

b. Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes,
perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas
peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar;

c. Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup


belajar, uraian tugas, kriteria penilaian;

d. Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan


kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan);

e. Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya


portofolio yang beragam isinya;

f. Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang


komunikatif dan mudah dilaksanakan.

g. Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di
lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.

5. Teknik lain

Untuk mengukur keterampilan dalam ranah berpikir abstrak (membaca,


menulis, menyimak, dan menghitung) dapat digunakan teknik lain seperti tes
tertulis. Dalam mata pelajaran matematika atau IPA, misalnya siswa
menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep-konsep dalam kedua mata
pelajaran tersebut. Dalam mata pelajaran rumpun bahasa, siswa menyusun
berbagai jenis teks.

E. Bentuk instrument penilaian kompetensi keterampilan


Instrumen penilaian kompetensi keterampilan berbentuk daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi deng rubrik.

a. Daftar cek (Check-list)


Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak
baik).Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.Jika tidak dapat
diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai
hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah,
namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.
b. Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian
terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk
memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu
orang, agar hasil penilaian lebih akurat

F. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian yang telah
dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan penilaian praktik, produk, dan projek meliputi:

a. Pemberian tugas secara rinci;

b. Penjelasan aspek dan rubrik penilaian;

c. Pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah siswa melakukan


pembelajaran;

d. Pendokumentasian hasil penilain

G. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian


Hasil penilaian keterampilan dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
dan perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas
tertentu. Di samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat
keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Hasil analisis penilaian
keterampilan perlu ditindak lanjuti dengan program pembelajaran remedial dan
pengayaan bagi peserta didik yang belum melampaui KKM.

H. Asesmen Unjuk Kinerja


1. Definisi Asesmen Kinerja
Pengertian asesmen kinerja telah didefinisikan oleh beberapa tokoh. Salah
satunya oleh Richard Sittings sebagaimana dikutip oleh Ataç (2012:10)

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

“performance assessments call upon the examinee to demonstrate specific


skillsand competencies, that is, to apply the skills and knowledge they have
mastered”. Asesmen kinerja digunakan untuk menguji skill dan kompetensi pada
demonstrasi tertentu, yang mengaplikasikan skill dan pengetahuan.
Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh Slater (1993 : 1) bahwa penilaian
kinerja dirancang untuk menilai kemampuan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik. Nama lain dari penilaian kinerja adalah penilaian otentik dan
penilaian alternatif. Hal ini disebabkan karena penilaian kinerja meminta peserta
didik untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilan pada situasi yang
sesungguhnya dan merupakan alternatif dari penilaian tradisional yang disajikan
dalam bentuk paper and pencil test. Asesmen kinerja dilakukan berdasarkan
kinerja proses dan hasil kerja yang dilakukan oleh peserta didik. Jadi, ketika
menggunakan asesmen kinerja, guru dimungkinkan tidak hanya mengukur hasil
belajar, namun juga proses pembelajaran.
Sari (2010:3-4) menyatakan asesmen kinerja diwujudkanberdasarkan “empat
asumsi” pokok, yaitu: (1) Penilaian kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif
siswa; (2)Tugas-tugas yang diberikan atau dikerjakan oleh siswa merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran; (3) Penilaian
tidak hanya untuk mengetahui posisi siswa pada suatu saat dalam proses
pembelajaran, tetapi lebih dari itu, penilaian juga dimaksudkan untuk
memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri; (4) Dengan mengetahui lebih
dahulu kriteria yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai keberhasilan
proses pembelajarannya, siswa akan terbuka dan aktif berupaya untuk mencapai
tujuan
pembelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang definisi penilaian kinerja, maka
secara garis besar dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja adalah alat evaluasi
berupa tes perbuatan untuk menyelesaikan tugas dalam konteks kehidupan nyata,
dimana penilaian tersebut meminta siswa untuk menunjukkan kemampuannya
secara langsung kepada guru baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan,
bukan dengan memilih jawaban dari pilihan yang tersedia.
2. Karakteristik

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Keputusan guru untuk menggunakan penilaian kinerja sebagai alat penilaian


sebaiknya didasarkan atas beberapa kriteria. Kriteria dalam penilaian kinerja
menurut Popham (Iskandar, 2011: 1) meliputi:
a. Generability
Tugas dalam penilaian kinerja akan semakin baik jika dapat digeneralisasikan
dengan tugas-tugas yang lain.
b. Authenticity
Tugas yang diberikan harus sesuai dengan apa yang peserta didik alami dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Multiple
Tugas yang diberikan dapat mengukur lebih dari satu jenis kemampuan yang
dimiliki peserta didik.
d. Teachability
Tugas yang diberikan sesuai dengan apa yang guru ajarkan kepada peserta
didik.
e. Fairness
Tugas dari guru harus adil untuk seluruh peserta didik
f. Feasibility
Tugas dari guru harus sesuai dengan kendala yang mungkin dialami peserta
didik dalam proses penyelesaian tugas meliputi ruangan, peralatan, waktu dan
biaya.
g. Scorability
Siswa yang menjalankan tugas dari guru harus mendapat skor yang akurat dan
sesuai dengan apa yang peserta didik lakukan.
3. Kelebihan
1. Dapat mengevaluasi hasil belajar yang kompleks dan keterampilan-
keterampilan yang tidak dapat dievaluasi dengan tes kertas dan pensil. Seperti
yang diungkapkan Airasin (1994) bahwa asesmen kinerja adalah penilaian
yang mampu membuat peserta didik memberikan suatu jawaban atau suatu
hasil dengan mendemonstrasikan atau mempertunjukkan segala pengetahuan
dan keterampilan atau kinerjanya. Dengan perkataan lain asesmen kinerja
memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam berbagai tugas untuk
memperlihatkan kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan tugas
atau kegiatan yang harus dikerjakan.
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

2. Memotivasi peserta didik dalam belajar secara lebih baik. Keterlibatan


langsung peserta didik dalam perumusan tujuan belajar, pemilihan jenis tugas,
penetapan kriteria penilaian akan membuat para peserta didik lebih tahu apa
yang seharusnya ia lakukan. Cara seperti ini dapat memotivasi belajar dan
membuat pembelajaran lebih bermakna. Kreativitas dan kemandirian belajar
peserta didik, serta proses dialog antara peserta didik dan guru merupakan
faktor penting dalam asesmen kinerja.
3. Dapat mengevaluasi beberapa keterampilan yang berupa kemampuan lisan
maupun fisik. Misalnya dalam pembelajaran sejarah kegiatan bermain peran
dan sosio drama.
4. Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan nyata. Hal ini
dikarenakan asesmen kinerja lebih menekankan pada apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik, bukan apa yang dapat diketahui peserta
didik.Oleh karena itu unjuk kerja yang ditunjukkan oleh peserta didik
sebaiknya ditekankan pada kehidupan nyata terutama kehidupan nyata di
sekitar lingkungan sekolah atau rumah peserta didik. Misalnya peserta didik
melakukan observasi tentang sejarah sekolah atau melakukan wawancara
tentang keluarganya dan lain sebagainya.
5. Kekurangan
1. Membutuhkan waktu dan usaha-usaha yang harus dipertimbangkan dalam
penggunaannya. Asesmen kinerja tidak bisa disusun dengan waktu yang
tergesa-gesa karena akan menghasilkan suatu perangkat penilaian yang tidak
akan mencapai sasaran tujuan yang dikehendaki.
2. Dibutuhkan perhatian yang sangat besar bagi guru dalam penggunaannya,
laporan dari hasil asesmen harus dibuat sesegera mungkin, karena penundaan
pembuatan laporan akan menimbulkan bias sehingga hasil belajar itu menjadi
tidak berarti.
3. Penilaian dan penskoran kinerja subjektif dan memiliki reliabilitas rendah. Hal
ini disebabkan asesmen kinerja membutuhkan penilaian yang besar dari guru
sehingga subjektivitas penskoran dan penilaian akan tinggi. Dampak dari
subjektivitas yang tinggi akan menyebabkan reliabitas rendah. Untuk
meminimalkan subjektivitas dalam asesmen kinerja guru harus membuat
kriteria penilaian (rubric) yang jelas.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

4. Frekuensi melakukan evaluasi secara individual harus lebih banyak daripada


kelompok. Asesmen kinerja lebih menuntut penilaian secara individual
daripada kelompok. Pekerjaan seperti ini membutuhkan waktu yang banyak
dan biaya yang cukup besar sehingga apabila guru mengerjakannya dengan
tidak serius akan menjadi pekerjaan yang sia-sia.
5. Langkah-langkah
Perangkat penilaian kinerja dapat dikembangkan dengan melakukan uji coba
dalam pembelajaran, guru dapat menguji dan mengembangkan task-task (tugas)
dan rubrik penilaiankinerja agar cocok dengan kondisi di kelasnya serta sesuai
dengan kemampuan siswa. Hasil uji coba dapat dijadikan sebagai daar perbaikan
perangkat penilaian kinerja agar menjadi lebih feasible (dapat dikerjakan),
lengkap dan aman dilakukan.
Metode-metode yang dapat digunakan untuk penilan kinerja antara lain:
observasi, interviu,, portofolio, penilaian essay, ujian praktik, paper, penilaian
proyek, kuisioner, daftar cek (check list), penilaian oleh teman (peer asssesment),
penilaian diskusi, dan penilaianjumlah kerja ilmiah siswa. Langkah-langkah yang
perlu ditempuh ketika menyusun penilaian kinerja antara lain:
a. Menentukan indikator kinerja yang akan dicapai siswa.
b. Memilih fokus asesmen (menilai proses/prosedur, produk atau keduanya).
c. Memilih tingkat realism yang sesuai (menentukan seberapa besar tingkat
keterkaitannya dengan kehidupan nyata).
d. Memilih metode observasi, pencatatan, dan penskoran.
e. Menguji coba task dan rubrik berdasarkan hasil uji coba untuk digunakan
dalam pembelajaran berikutnya.
Pada praktiknya bentuk penilaian kinerja yang paling sering dilakukan adalah
dengan menggunakan daftar cek (ya – tidak) dan skala penilaian.
1. Daftar Cek
Pada penilaian kinerja menggunakan daftar cek (ya – tidak) peserta didik
mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati
oleh guru. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan
cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-
salah, atau dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat
nilai (kemampuan) tengah.
2. Skala Penilaian
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Penilaian kinerja menggunakan skala rentang memungkinkan guru untuk


memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena
pemberian nilai ini dengan kategori nilai lebih dari dua. Skala rentang tersebut
misalnya, sangat baik – baik – cukup – kurang. Penilaian sebaiknya dilakukan
oleh lebih dari satu penilai agar faktor subyektivitas dapat diperkecil dan hasil
penilaian lebih akurat. Penilaian dengan skala penilaian yang baik pada
dasarnya masih harus dilengkapi dengan rubrik.
6. Contoh Asesmen Unjuk Kinerja

1. Lembar Penilaian Kinerja Praktikum melalui self-assessment (penilaian diri)


FORMAT PENILAIAN KINERJA SISWA
UJIAN PRAKTIK KELAS XII IPA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Mata Pelajaran : …………........………………….


Konsep/Materi : ..................................
Nama Siswa : ……………………........……….
Kelas/Semester : ..................................
Hari / Tanggal : ..................................

Berilah tanda (X) pada kolom ”Ya” atau ”Tidak” sesuai dengan kegiatan praktikum yang
telah anda lakukan!

No Kinerja Ya Tidak
Tahap Persiapan Praktikum:
1. Mengecek dan membersihkan alat-alat praktikum yang akan
digunakan dengan kain lap/tissue
2. Membaca lembar kerja siswa tentang praktikum yang akan
dilakukan
Tahap Pelaksanaan Praktikum:
1. Menekan karet pipet dengan jempol dan telunjuk sebelum
ujung pipet dimasukkan kedalam larutan yang akan diambil
5. Meneteskan zat dengan teliti sehingga tidak berceceran
6. Memasukkan tabung ke penjepit tabung dari arah bawah
7. Memanaskan tabung dengan posisi tabung dimiringkan + 900
dari sumber api
9. Memanaskan tabung dengan posisi tabung tidak mengarah ke
diri sendiri maupun siswa lain
10. Membandingkan warna larutan seluruh tabung dengan
menggunakan latar belakang kertas putih
11. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
12. Mencatat hasil pengamatan dengan mematikan sumber api
terlebih dahulu
13. Mematikan sumber api dengan cara menggunakan tutup
pemanas dan tidak mematikannya dengan cara meniup
14. Melakukan kegiatan praktikum tepat waktu
Tahap Akhir Praktikum:

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

1. Mencuci alat dengan air dan sabun


2. Mengeringkan alat dengan kain lap/tissue
3. Menyimpan alat yang telah dipakai pada tempatnya
4. Membersihkan meja dan lantai di laboratorium
5. Membuang sampah bekas praktikum pada tempatnya

SKOR: ………………..

NILAI: ………………..

Penguji:

..........................................

2. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik


Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti praktikum di
laboratorium.
Contoh untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan
pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum.
Contoh penilaian Praktek:
Topik : Cara kerja enzim
KD 4.2 :
Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim,
fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.
Indikator :
Merangkai alat-alat percobaan factor-faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim dan
melakukan perobaan kerja enzim katalase.
Lembar pengamatan:
Topik : …………………..
Kelas : …………………..
No Persiapan Pelaksanaan Kegiatan akhir Jumlah
Nama
. percobaan percobaan percobaan skor
1
2
3
4

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

5
6
7
8
9

Rubrik
Keterampilan yang Sko
No Rubrik
dinilai r
1 Persiapan percobaan 30  Alat-alat tertata rapih sesuai dengan keperluannya
(menyiapkan alat  Rangkaian alat percobaan tersusun dengan baik dan
bahan) benar
 Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan
konsentrasi yang sudah ditentukan
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
2 Pelaksanaan 30  Menggunakan centrifuge dengan tepat
percobaan  Membuat ekstrak hati sehingga menjadi supernatant
yang dilakukan dengan benar
 Menggunakan H2O2 ke dalam tabung reaksi dengan
konsentrasi yang tepat
 Mengamati hasil percobaan dengan tepat
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
3 Kegiatan akhir 30  Membuang larutan atau sampah ke tempatnya
praktikum  Membersihkan alat dengan baik
 Membersihkan meja praktikum
 Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia

I. Asesmen Proyek
1. Definisi Asesmen Proyek
Asesmen proyek merupakan penilaian terhadap suatu penugasan yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penugasan tersebut meliputi:
perencanaan, pengumpulan data, analisis data, penyajian data, hingga pelaporan.
Periode waktu untuk menyelesaikannya tergantung kompleksitas tugas, misalnya
dalam satu minggu, dua minggu, satu bulan, atau satu semester.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang Pedoman


Penyusunan Standart Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang
Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), penilaian proyek work
mempunyai pengertian:
a. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan
oleh peserta diklat (pada semester akhir);
b. Suatu model pembelajaran yang di adopsi untuk mengukur dan menilai
ketercapaian kompetensi secara kumulatif;
c. Merupakan suatu model penilaian diharapkan untuk menuju profesionalisme;
d. Lingkup kegiatan: dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan
(proses) sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian, dan
pameran).
2. Karakteristik
Untuk mengetahui apakah penilaian proyek (project assessment) tersebut sudah
dapat dianggap berkualitas baik, maka paling tidak harus diperhatikan tujuh
kriteria-kriteria tersebut antara lain:
a. Generability
Generability adalah apakah project work peserta didik dalam melaksanakan
tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada
tugas-tugas lain? Dalam hal ini, semakin tugas tersebut dapat dibandingkan
dengan tugas yang lainnya maka kualitas tugas tersebut semakin baik.
Asumsinya, tugas tersebut juga berbobot sebagaimana bentuk-bentuk tugas
yang lain.
b. Authenticity
Apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering
dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika
siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka
sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk
mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung
dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari
siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan
memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka
belum bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan
syari’at.
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

c. Multiple foci
Multiple foci artinya apakah tugas yang diberikan kepada peserta didik sudah
mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa jadi seorang
siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal dan menganalisa
suatu materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu guru bisa melengkapi
kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut dengan melihat kemampuan
kognitifnya.
d. Teachability
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya
semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi tugas yang
diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah tugas-tugas yang
relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
e. Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk semua peserta
didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan, apakah semua siswa
mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan pertimbangan bahwa
kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam. Terkadang dalam suatu
kelompok tugas tersebut tergolong mudah, terkadang ada yang
menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa tidak mampu. Untuk itu
guru harus bisa mengukur sejauh mana kemampuan siswanya secara rata-rata.
f. Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian proyek memang
relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya,
ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap sekolah mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya manusia maupun
perlengkapan sarana prasarananya.
g. Scorability
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling mendasar karena
untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian. Artinya apakah tugas yang
diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan reliable sehingga hasil yang
diperolehnya juga valid. Dalam pen ilaian proyek, seorang guru harus teliti
dalam hal penskorannya karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian
proyek adalah penskoran.
3. Kelebihan dan Kekurangan
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Penilaian proyek sebagai salah satu model evaluasi pembelajaran dalam


penilaian berbasis kelas yang mengedepankan project work tentunya juga
mempunyai fungsi dan tujuan serta beberapa kelebihan dibandingkan model
evaluasi yang lain, diantaranya:
a. Project work merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar,
bermuatan pedagogis dan bermakna bagi peserta didik;
b. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan kompetensi
yang dikuasainya secara utuh;
c. Lebih efisien dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis;
d. Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat di pertanggung
jawabkan dan memiliki kelayakan untuk di sertifikasi.

Kekurangan asesmen proyek adalah sebagai berikut:

a. Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan


masalah;
b. Memerlukan biaya ekstra;
c. Banyak peralatan yang harus disediakan.
4. Tahap-tahap
Hasil belajar yang dapat dinilai pada tahap-tahap berikut ini, antara lain:
a. Tahap persiapan
- Kemampuan merencanakan dan mengorganisasikan tugas proyek;
- Kemampuan memperoleh informasi awal (data-data awal).
b. Tahap pelaksanaan
- Kemampuan bekerja dalam kelompok;
- Kemampuan untuk melaksanakan tugas secara mandiri;
- Kemampuan mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi;
- Kemampuan menganalisis permasalahan.
c. Tahap pelaporan
- Kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan data;
- Kemampuan membuat laporan;
- Kemampuan menyampaikan hasil.
5. Contoh

Kelas/semester : VII

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk


tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram
lingkaran

Materi : Statistika

Indikator : Soal Peserta didik dapat menyajikan suatu data dalam


bentuk diagram garis/batang/lingkaran serta membuat
kesimpulan berdasarkan data tersebut

Tugas Penilaian Proyek

Peserta didik diberikan stimulus yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari.

Misalnya, berkaitan dengan televisi seperti berikut ini.

Televisi Sebagai Media Hiburan Masyarakat

Bagi sebagian orang, menonton televisi dapat menghilangkan penat karena


kesibukan dan lainnya. Terdapat beragam pilihan acara televisi yang dapat
dinikmati dan menjangkau semua kalangan atau semua lapisan masyarakat.
Karena keberagamannya dan setiap saat bisa dinikmati, televisi menjadi salah satu
pilihan hiburan bagi sebagian masyarakat.

Tahukah kamu?

 Ragam acara televisi apa saja yang paling disukai masyarakat?


 Berapa lama biasanya seseorang menghabiskan waktu menonton televisi per
harinya?
1. Jawablah dua pertanyaan tersebut dengan berdasarkan data! (Gunakan
responden sebanyak minimal 40 orang)
2. Sajikan data yang kalian dapat dalam bentuk diagram!
3. Buatlah laporan yang berisi penjelasan terkait cara mendapatkan data, data
yang didapat, dan kesimpulan yang dibuat! Presentasikan di depan kelas!

Petunjuk Pendidik

1. Membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 orang.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

2. Meminta peserta didik membuat perencanaan berkaitan dengan proses


pengambilan data yang akan dilakukan pada pertemuan pertama. Misalnya,
meliputi pertanyaan yang akan diajukan, banyak responden yang akan dipakai,
dan pembagian tugas.
3. Memberikan waktu pengerjaan tugas selama satu minggu.
4. Meminta setiap kelompok mengumpulkan laporan setelah batas pengerjaan
tugas selesai.
5. Meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Rubrik Penilaian Proyek

Berkaitan dengan tugas ini, penilaian dapat dilakukan tidak hanya terkait dengan hasil
pekerjaan yang dilakukan tetapi juga penilaian berkaitan dengan kerja sama
kelompok. Hal ini dikarenakan pengerjaan tugas proyek tidak terlepas dari kerja sama
setiap anggota kelompoknya.

A. Rubrik Penilaian Terkait Hasil

Aspek yang Dinilai Skor


Banyak responden minimal 40 orang 0-4
 Jumlah responden lebih dari 40 orang 4
 Jumlah responden 30 – 40 orang 3
 Jumlah responden 20 – 29 orang 2
Cara  Jumlah responden kurang dari 20 orang 1
pengambilan  Tidak ada responden 0
data Pertanyaan yang diajukan kepada responden bersesuaian 0-2
dengan pertanyaan pada tugas
 Sesuai dengan kedua pertanyaan 2
 Sesuai dengan salah satu pertanyaan 1
 Tidak sesuai dengan kedua pertanyaan 0
Cara penyajian Penyajian data terkait stimulus (misalnya,
data keragaman acara TV)
Skala bilangan pada sumbu Y (untuk diagram garis dan 0-1
batang) atau derajat per bagian (untuk diagram
lingkaran)
 Tepat 1 1
 Tidak tepat 0
Penyajian data pada diagram 0-3
 Semua data tepat 3
 Sebagian besar data tepat 2
 Sebagian kecil data tepat 1
 Semua data tidak tepat 0
Penyajian data terkait stimulus (misalnya, lama
waktu menonton TV)
Skala bilangan pada sumbu Y (untuk diagram garis dan 0-1
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

batang) atau derajat per bagian (untuk diagram


lingkaran)
 Tepat 1
 Tidak tepat 0
Penyajian data pada diagram 0-3
 Semua data tepat 3
 Sebagian besar data tepat 2
 Sebagian kecil data tepat 1
 Semua data tidak tepat 0
A. Kesimpulan terkait pertanyaan pertama
Kesimpulan menggunakan konsep 0-1
statistika/matematis
 Tepat 1
 Tidak tepat 0
Cara Membuat B. Kesimpulan terkait pertanyaan kedua
Kesimpulan Menggunakan tiga konsep : median, modus, rata-rata 0-3
untuk membuat kesimpulan
 Menggunakan tiga konsep 3
 Menggunakan dua konsep 2
 Menggunakan satu konsep 1
 Tidak menggunakan konsep median/modus/rata-rata 0
Laporan ditulis menggunakan sistematika penyusunan 0-3
laporan yang baku yang berisi pendahuluan: latar
belakang, masalah, tujuan, metode; isi laporan: hasil dan
pembahasan; penutup: simpulan, saran; dan daftar
pustaka)
Sistematika  Lengkap (berisi 61%-100% bagian laporan dan isi 3
Pelaporan laporan harus ada)
 Kurang lengkap (berisi 50%-60% bagian laporan 2
dan isi laporan harus ada)
 Tidak lengkap (berisi 20%-49% bagian laporan dan 1
isi laporan harus ada)
 Tidak membuat laporan (0%-19%) 0
Skor Maksimum 21

B. Rubrik Penilaian Terkait Kerjasama Kelompok

Aspek yang Baik Cukup Kurang


Dinilai
Pembagian Tugas Ada pembagian Ada pembagian Tidak ada
Kelompok tugas untuk tugas untuk pembagian tugas
masing-masing masingmasing untuk
anggota kelompok anggota kelompok, masingmasing
dan cukup merata namun masih anggota kelompok
didominasi oleh
beberapa anggota
saja
Kontribusi Semua anggota 2 atau 3 anggota Tidak ada atau

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Anggota kelompok kelompok hanya 1 anggota


Kelompok dalam mengerjakan tugas mengerjakan tugas kelompok
Pengerjaan Tugas yang menjadi yang menjadi mengerjakan tugas
bagiannya dengan bagiannya dengan yang menjadi
tuntas tuntas bagiannya dengan
tuntas
Kontribusi Semua anggota 2 atau 3 anggota Presentasi hasil
Anggota kelompok kelompok kerja hanya
Kelompok Saat berkontribusi berkontribusi dilakukan oleh
Presentasi Hasil dalam presentasi dalam presentasi satu orang saja,
Kerja hasil kerja seperti seperti menyajikan baik ketika
menyajikan atau atau menjawab menyajikan
menjawab pertanyaan maupun menjawab
pertanyaan pertanyaan

J. Asesmen Produk
1. Definisi Asesmen Produk
Asesmen produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat
suatu produk. Dalam matematika, produk yang dapat dibuat misalnya bangun
datar persegi, persegipanjang, segitiga, dan bangun datar lainnya dari bahan kertas
atau kayu atau bahan lainnya; benda-benda ruang seperti kubus, balok, prisma,
dan sebagainya dari bahan kertas atau kayu atau bahan lainnya. Atau membuat
benda-benda ruang yang ada dan dikenal di lingkungan sekitar siswa seperti
membuat dos untuk tempat kue (berbentuk balok atau kubus), dadu, dan
sebagainya. Produk juga dapat berupa hasil kerja siswa misalnya gambar, grafik,
diagram, membuat denah berskala, dan sebagainya.
Penilaian produk tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir produk, tetapi
juga terhadap proses ketika membuat produk. Pengembangan produk meliputi tiga
tahap, yaitu tahap persiapan, tahap proses pembuatan, dan tahap penilaian akhir
produk. Pada setiap tahapan dalam pembuatan produk perlu dilakukan penilaian.
Oleh karena itu, penilaian unjuk kerja dapat mengacu pada tahapan ini.
Tahap 1: persiapan
Penilaian pada tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
Tahap 2: proses pembuatan produk
Penilaian pada tahap pembuatan produk meliputi penilaian terhadap kemampuan
siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Tahap 3: penilaian (appraisal) akhir produk
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Penilaian pada tahap penilaian akhir produk meliputi penilaian terhadap


kemampuan siswa dalam membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi
kriteria keindahan dengan menggunakan bahan, alat, dan teknik tertentu.
2. Teknik Penilaian Produk
Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal atau Penilaian dengan cara holistik didasarkan
pada kesan keseluruhan dari produk.
2. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahapan proses
pengembangan.
3. Penskronan

Tahap Deskribsi Skor


Persiapan Kemampuan merencanakan: 1-10
• Menggali dan mengembangkan gagasan
• Mendesain produk, menentukan alat dan bahan
Pembuatan • Kemampuan menyeleksi dan menentukan bahan 1-10

• Kemampuan menyeleksi dan menentukan alat


• Kemampuan menyeleksi teknik
Penilaian • Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai 1-10
kegunaan fungsi
• Produk memenuhi kriteria keindahan
4. Kelebihan dan kekurangan penilaian produk
Kelebihan dari penilaian produk
 Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa penalaran,
kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik,
 Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan
tugas-tugas yang dikerjakan
 Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan yang kompleks dan mempunyai
unsur estetika
 Memberi motivasi yang besar bagi siswa
 Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata

Kekurangan dari penilaian produk

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

 Sangat menuntut waktu dan usaha


 Pertimbangan dan penskoran sifatnya lebih subyektif
 Lebih membebani guru karena peran guru lebih besar kepada siswa.
5. Contoh Asesmen Produk

Mata Pelajaran Matematika


Kelas VIII
Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas), serta
gabungannya.
Materi Luas permukaan bangun ruang sisi datar.
Indikator Soal Peserta didik dapat membuat suatu kemasan
berbentuk bangun ruang sisi datar (kubus atau balok)
dengan ukuran yang tepat serta mampu
menentukan luas bahan yang dibutuhkan.
Tugas Penilaian Produk
Diberikan suatu benda (Misalkan sebuah gelas mainan dari bahan plastik). Benda tersebut
akan dikemas dengan sebuah bahan yang sudah disediakan (misal kertas karton). Kemasan
yang dibuat harus berbentuk bangun ruang sisi datar berupa kubus atau balok.
 Buatlah kemasan berdasarkan bentuk dan ukuran yang menurutmu paling
tepat dengan bahan seminimal mungkin!
 Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas!
Petunjuk Pendidik
1. Membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 3
orang.
2. Menunjukkan contoh beberapa benda yang akan dikemas, benda-benda
tersebut memiliki tingkat kerumitan atau kompleksitas yang sama.
3. Meminta peserta didik memilih benda yang dapat dikemas dengan bahan
kertas karton.
4. Meminta peserta didik untuk menuliskan alasan memilih bentuk bangun
ruang.
5. Meminta peserta didik mengukur benda yang akan dikemas untuk dapat
menentukan ukuran yang dirasa tepat.
6. Memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

7. Meminta peserta didik untuk menuliskan dengan rapi semua perhitungan


matematika yang dilakukan.
8. Meminta peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan masing-masing
kelompok.
9. Meminta peserta didik mengumpulkan kemasan yang berhasil dibuat beserta
perhitungan terkait penentuan luas bahan yang digunakan dan alasan
pemilihan bentuk kemasan.
Rubrik Penilaian Produk
Penilaian terkait penugasan ini, dapat dibedakan menjadi 2 yakni penilaian terkait
tugas pembuatan kemasan yang dibuat dan penilaian terkait performa kelompok
dalam kerjasama selama pengerjaan tugas dan saat mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka.

a. Penilaian terkait pembuatan kemasan


Aspek Yang Dinilai Skor Bobot
Pemilihan bentuk kemasan berdasarkan alasan 0-1
 Alasan yang diberikan tepat (kemasan yang 1
Penentuan dipilih berbentuk bangun ruang sisi datar
20%
bentuk berupa kubus atau balok)
kemasan
 Alasan yang diberikan tidak tepat (kemasan 0
yang dipilih tidak berbentuk bangun ruang
sisi datar berupa kubus atau balok)
Ukuran kemasan yang digunakan akurat (dapat 0-3
mengemas benda dengan pas)
Penentuan
ukuran  Tiga ukuran pas 3
30%
(panjang, lebar,  Dua ukuran pas 2
tinggi) kemasan  Satu ukuran pas 1
 Semua ukuran kurang pas 0
Luas bahan yang diperlukan, dihitung dengan 0-1
Menghitung tepat
luas bahan yang
 Hasil perhitungan luas tepat 40%
diperlukan 1
 Hasil perhitungan luas tidak tepat 0
Kemasan yang dihasilkan memenuhi tiga 0-3
kriteria, yakni : rapi, kokoh dan pas

Kualitas  Tiga kriteria dipenuhi 3


 Dua kriteria dipenuhi 2 10%
kemasan
 Satu kriteria dipenuhi 1
 Tidak ada kriteria yang dipenuhi 0

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Skor Maksimum 8

b. Penilaian terkait performa dan kerja sama kelompok


Aspek yang Kriteria
Dinilai
Baik Cukup Kurang
Kerja sama dalam Terjadi pembagian Terjadi pembagian Tidak terjadi
kelompok tugas yang baik tugas dalam pembagian tugas
antara anggota kelompok, namun antara anggota
kelompok dan setiap ada anggota kelompok
anggota kelompok kelompok yang
mengerjakan tugas kurang baik dalam
masing-masing melaksanakan
dengan baik tugasnya
Performa ketika Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi hasil memprentasikan hasil memprentasikan hasil memprentasikan
kerja kerja dengan rasa kerja cukup percaya hasil kerja namun
percaya diri, semua diri, beberapa dengan penjelasan
penjelasan mudah penjelasan mudah yang agak sulit
dipahami, serta dipahami, serta cukup dipahami serta
mampu menjawab mampu menjawab mengalami
pertanyaan yang pertanyaan yang kesulitan ketika
diajukan dengan baik diajukan menjawab
pertanyaan yang
diajukan

K. Asesmen Portofolio
1. Pengertian Asesmen Portofolio
Istilah portofolio (portfolio) pertama kali digunakan oleh kalangan potografer
dan artis. Melalui portofolio, para potografer dapat memperlihatkan prospektif
pekerjaan mereka kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang
dimilikinya. Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek
penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau
perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan
suatu proses.
Asesmen portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya
peserta didik (bisa berasal dari asesmen autentik) yang disusun secara sistematik,
sehingga menunjukkan dan membuktikan upaya, hasil, proses, dan kemajuan
(progress) belajar yang dilakukan peserta didik dalam jangka waktu tertentu.
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh


guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah
perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa.

1.
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik;
3. Dapat mendokumentasikan hasil proses pembelajaran yang
berlangsung;
4. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimen;
5. Sarana bertukar informasi antara orang tua peserta didik
dengan guru;
6. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri
pada siswa;
7. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan
dengan tes tradisional karena siswa sendiri ikut menilai hasil
kinerja dirinya.
3. Karakteristik
Menurut barton dan collins dalam s.surapranata dan m.hatta
(2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian
portofolio, yaitu multisumber, autentik, dinamis, eksplisit,
integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.
1. Multisumber: penilaian portofolio harus dilakukan dari
berbagai sumber, seperti peserta didik, guru, orang tua,
masyarakat, danevidence lainnya, seperti gambar, lukisan,
jurnal, audio, dan video tape, baik secara tertulis maupun
tindakan.
2. Autentik: evidence yang dimaksud haruslah autentik dan
berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan,
standar kompetensi, komperensi dasar dan indikator yang
hendak dicapai. Misalnya, jika guru ingin mengetahui
kemampuan peserta didik tentang komputer, maka guru harus
menilai secara langsung setiap peserta didik dalam
menggunakan komputer, bukan dengan cara memberi tes

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

tertulis tentang pengetahuan komputer. Begitu juga ketika


guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik dalam
melaksanakan senam kesehatan jasmani, tentunya guru harus
melihat secara langsung bagaimana peserta didik
menunjukkan atau mempraktikkan gerakan-gerakan senam
kesehatan jasmani, bukan memberikan tes tertulis tentang
cara-cara melaksanakan senam kesehatan jasmani.
3. Dinamis: penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan
dan perkembangan dari setiap peserta didik. Oleh karena itu,
sebaiknya setiap evidence dari waktu ke waktu harus
dikumpulkan dan didokumentasikan. Seandainya evidence
tersebut akan dipilih, maka pilihlah secara selektif.
4. Eksplisit: penilaian portofolio juga harus jelas, baik jenis,
teknik, prosedur maupun kompetensi yag akan diukur.
Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetapi juga
peserta didik.
5. Integrasi: dalam pelaksanaannya, antara kegiatan peserta
didik di kelas dengan kehidupan nyata haruslah terintegrasi.
Artinya, penilaian portofolio tidak lepas dari kehidupan sehari-
hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka
alami. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan
antara kemampuan yang diperolehnya dengan kenyataan
sehari-hari.
6. Kepemilikan: hal yang sangat penting dalam penilaian
portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta
didik terhadap semuaevidence yang dikumpulkan guru,
sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua
evidence.
7. Beragam tujuan: pelaksanaan penilaian portofolio bukan
hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat
bagi program pembelajaran, seperti keefektifan program,
perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang


berkepentingan.
4. Kelebihan dan Kekurangan
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya.
Begitu juga dengan model penilaian portofolio.
Kelebihan model penilaian portofolio antara lain :
1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari
waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
2. Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik di
kelas.
3. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang
telah mereka kerjakan, baik di kelas maupun di luar kelas dalam rangka
implementasi program pembelajaran.
4. Meningkatkan peranserta peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan penilaian.
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
mereka.
6. Membantu guru mengklarifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran.
7. Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan
masyarakat lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik.
8. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self-assessment),
refleksi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking).
9. Memungkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel tetapi tetap
mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang ditentukan.
10. Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan
menilai kemajuan belajar.
11. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogen antara peserta didik yang
pandai dan kurang pandai.
12. Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha belajar peserta
didik.
Adapun kekurangan penilaian portofolio antara lain :
1. Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

2. Penilaian portofolio dianggap kurang reliabel dibandingkan dengan bentuk


penilaian yang lain.
3. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir, sehingga
proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher-oriented,
kemungkinan besar inisiatif dan kreatifitas peserta didik akan terbelenggu,
sehingga penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
5. Orang tua peserta didik sering berpikir skeptis karena laporan hasil belajar
anaknya tidak berbentuk angka.
6. Penilaian portofolio masih relatif baru, sehingga banyak guru, orang tua dan
peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
8. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.
9. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat
dikuranginya penggunaan angka.
10. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
11. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format yang
lengkap dan detail.
5. Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio adalah:
a. Tahap persiapan
1. Mengidentifikasi atau menetapkan tujuan pembelajaran yang akan diases
dengan asesmen portofolio
2. Menjelaskan kepada peserta didik bahwa akan dilaksanakan asesmen
portofolio untuk mengases tujuan tertentu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran.
3. Menjelaskan bagian mana dan seberapa banyak kinerja dan hasil karya
yang secara minimal harus tercantum atau disertakan dalam portofolio,
dalam bentuk apa, dan bagaimana kinerja atau hasil kerja itu akan diases.
4. Menjelaskan bagaimana hasil karya tersebut harus disajikan
b. Tahap pelaksanaan
1. Guru mendorong dan memotivasi peserta didik.
2. Guru melakukan pertemuan secara rutin dengan peserta didik guna
mendiskusikan proses pembelajaran yang akan menghasilkan karya

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

peserta didik, sehingga setiap langkah peserta didik dapat memperbaiki


kelemahan yang mungkin terjadi
3. Memberikan umpan balik secara berkesinambungan kepada peserta didik
4. Memamerkan keseluruhan hasil karya yang disimpan dalam portofolio
bersama-sama dengan karya keseluruhan peserta didik yang menjadi
peserta mata pelajaran tersebut
c. Tahap penilaian
1. Menegakkan kriteria penilaian yang akan dilakukan bersama-sama atau
partisipasi peserta didik.
2. Kriteria yang disepakati diterapkan secara konsisten, baik oleh pengajar
siswa.
3. Arti terpenting dari tahap penilaian ini adalah self-assessment yang
dilakukan oleh peserta didik, sehingga peserta didik menghayati dengan
baik kekuatan dan kelemahannya.
Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya.
6. Contoh

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :X
Kompetensi dasar : Menyajikan data nyata dalam bentuk
tabel atau diagram/plot tertentu yang
sesuai dengan informasi yang ingin
dikomunikasikan.
Indikator : 1. Siswa dapat mengumpulkan data hasil
pengamatan tentang
peristiwa/kejadian di lingkungan sekitar (berat
badan)
2..Siswa dapat mengumpulkan data
menggunakan kuesioner/isian tentang usia
teman sekelasnya.
JenisPortofolio : Individual dengan input dan bantuan
kelompok kooperatif

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

Tujuan Portofolio : Memantau perkembangan kemampuan,


keterampilan, dan komunikasi matematika)
Tugas:
1. Buatlah lembar isian untuk menuliskan hasil pengukuran dan
pengamatan kejadian sehari-hari.
2. Buatlah lembar kuesioner atau formulir untuk menuliskan hasil
wawancara tentang berat badan dan usia.
3. Kumpulkan data melalui pengukuran, pencacahan dan wawancara
tentang kejadian berat badan dan usia dari teman di kelas
(minimal 15 orang)
4. Sajikan data yang telah terkumpul kedalam tabel dan diagram
dengant ampilan menarik.
5. Interpretasikan data melalui tulisan dan buatlah kesimpulan
6. Presentasikan dan sampaikan hasil tugas ini ke kelas atau
kelompok

Rubrik Penilaian

Nama siswa : …………………………………………………

Kelas : ………………………………………………….

No Kategori Tanggal Nilai Keteragan


Penyelesaian
1 Apakah portofolio lengkap
dan
Sesuai dengan rencana?
2 Apakah lembar isian dan
lembar kuesioner yang
dibuat sesuai?
3 Apakah terdapat uraian
tentang prosedur
pengukuran/ pengamatan
yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil
pengukuran/ pengamatan
dilakukan secara benar?
5 Apakah data dan fakta yang
disajikan akurat?
6 Apakah interpretasi dan
kesimpulan yang dibuat
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

logis?
7 Apakah tulisan dan diagram
disajikan secara menarik?
8 Apakah bahasa yang
digunakan untuk
menginterpretasikan
lugas,sederhana, runtut dan
sesuai dengan kaidah?
Jumlah
Keterangan:

Skor untuk setiap kriteria menggunakan SK penilaian 0-10 atau 0-100. Semakin baik hasil
yang terlihat dari tulisan peserta didik, maka semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom
keterangan diisi dengan catatan guru tentang kekuatan dan kelemahan tulisan yang dinilai.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, kompetensi inti


keterampilan (KI-4) pada pembelajaran matematika sebagai berikut.
1. KI-4 Kelas VII
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
2. KI-4 Kelas X
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

3. KI-4 Kelas XI
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
4. KI-4 Kelas XII
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Terdapat beberapa teknik dalam penilaian keterampilan meliputi praktik,
produk, proyek, portofolio, dan teknik lain.
Teknik praktik untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses. Teknik produk untuk mengukur capaian pembelajaran yang
berupa keterampilan dala membuat produk-produk teknologi dan seni. Teknik proyek
untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui
penyelesaian suatu tugas proyek dalam periode/waktu tertentu. Teknik portofolio
sampel karya siswa terbaik dari KD pada KI-4 untuk mendeskripsikan capaian
kompetensi keterampilan (dalam satu semester). Teknik lain untuk mengukur
keterampilan siswa dalam ranah berpikir kritis.

L. Saran
Penulis membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya untuk mengetahui ruang
lingkup penilaian kopetensi keterampilan serta teknik-teknik yang terdapat pada
penilaian kompetensi keterampilan. Tetapi, masih ada beberapa hal dan materi yang
belum tertulis dalam makalah ini.

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)


lOMoARcPSD|32804196

DAFTAR PUSTAKA

- http://repositori.kemdikbud.go.id/18341/1/PANDUAN%20PENILAIAN
%20KINERJA%202019.pdf
- http://ditpsmp.kemdikbud.go.id/erapor/file/Panduan-Penilaian-SMP-
Revisi-2017.pdf
- https://www.amongguru.com/pedoman-penilaian-keterampilan-oleh-
pendidik-dalam-kurikulum-2013/
- https://emtha1110.blogspot.com/2017/05/penilaian-keterampilan-
dalam-kurikulum.html
- http://www.journal.uncp.ac.id/index.php/proceding/article/view/220
- file:///C:/Users/owner/Downloads/2290-7058-1-PB.pdf
- file:///C:/Users/owner/Downloads/220-417-1-SM.pdf
- https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/19/permendikbud-
2016-no-24-tahun-tentang-kompetensi-inti-dan-kompetensi-dasar/

Downloaded by Jufri Jufri (jufri74@guru.sma.belajar.id)

Anda mungkin juga menyukai