Anda di halaman 1dari 18

lOMoARcPSD|22636998

Pendidikan Akuntansi (Universitas Negeri Medan)

Downloaded by Dilvani Agnesta (dilvaniagnesta10@gmail.com)


lOMoARcPSD|22636998

CJR (CRITICAL JURNAL REVIEW)

MATA KULIAH : EVALUASI HASIL BELAJAR

DOSEN PENGAMPU :

ULFA NURHAYANI,SE.,M.Si /
RINI HERLIANI,SE.,M.Si.,Ak

NAMA MAHASISWA :
Winni rahmayani depari (7202442007)
Maria pryana maylani hutajulu (7203342030)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN 2020/2021

0
lOMoARcPSD|22636998

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunaan makalah ini atas pemenuhan tugas makalah Mata kuliah
EVALUASI PEMBELAJARAN dalam bentuk maupun isinya sederhana.semoga tugas ini dapat
di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedomanbagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca khusus nya saya sebagai mahasiswa , sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik dan dapat belajar dalam
mengerjakan tugas CJR dengan baik.

Tugas ini saya akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.oleh karna itu saya harapkankepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehinga tugas- tugas CJR saya lebih baik
sebelumnya.

MEDAN, OKTOBER 2021

Kelompok 9

1
lOMoARcPSD|22636998

Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak......................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 5
A. Latar belakang................................................................................................................5
B. Manfaat critical jurnal review.........................................................................................5
C. Tujuan critical jurnal review..........................................................................................5
D. Identitas jurnal................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................7
A. Kajian teoritis................................................................................................................7
B. Refrensi pendukung.....................................................................................................10
C. Metode penelitian........................................................................................................11
D Hasil penelitian.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 15
LAMPIRAN...............................................................................................16

2
lOMoARcPSD|22636998

ABSTRAK

• Tujuan penelitian ini adalah mengetahui: 1) keefektifan kegiatan belajar mengajar;


2) peningkatan kemampuan kompetensi kerja siswa; 3) pemanfaatan faktor
pendukung dan mengatasi faktor penghambat unit produksi (UP), serta dampaknya
bagi SMK. Modelpenelitian menggunakan CIPP-Logic dengan mixed method designs.
Populasi penelitian adalah SMKN RSBI-SBI rumpun teknologi yang memiliki unit
produksi.Penentuan sampel dengan purposive sampling yaitu: SMKN 2 Yogyakarta,
SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 2 Pengasih Kulon Progo dan SMKN 2 Wonosari
Gunung Kidul. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan
dokumentasi. Analisis data meliputi analisis deskriptif, model Miles-Huberman dan
logical framework analysis. Hasil penelitian adalah: 1) sebagian besar UP aktif,
namun sumbangan sebagai sarana pembelajaran dan sumber pembiayaan operasional
relatif kecil; 2)sebagian besar program UP mampu menyelaraskan program
kurikulum, namun pemanfaatan sarpras dan SDM belum optimal; 3) peningkatan
pengetahuan dan keterampilan siswa tercapai, namun jumlahnya terbatas; 4)
keefektifan sebagai sarana pembelajaran tercapai, namun jumlah siswa dan guru
yang terlibat relatif kecil; 5) kualitas konstruksi dan bahan tinggi serta harga jual
standar, namun kualitas tampilan belum maksimal; 6) menambah kesejahteraan
warga sekolah, dan pendapatan sekolah; dan 7) sebagian besar UP dipercaya
masyarakat/industri.
• This paper discusses the basic philosophical assumptions of objectivism and
constructivism including their implications for course design, interaction, and evaluation
in distance education. First, I provide a brief overview of the construct of interaction as it
is used in the field of distance education. Second, I address the major philosophical ideas
of objectivism and constructivism as they relate to education. Third, I discuss how
curriculum designers from each paradigm design a distance education course. Finally, I
compare and contrast the two approaches to distance education course design and provide
suggestions for practitioners

3
lOMoARcPSD|22636998

• Feedback as the key component of formative assessment was studied extensively in the
context of the acquisition of the foreign language productive skills by different
categories of learners. Similarly, this paper aimed at the investigation of the
optimal design of the feedback loop in teaching translation to undergraduate
students. A mixed-methods research involved 40 sophomores of Poltava University of
Economics and Trade and was conducted during 2018–2019 academic year. It examined
the efficacy of four feedback response types from both quantitative and qualitative
perspectives. Sample Group 1 had to study the received teacher feedback arbitrarily
and consider it, while working on their further translations. Sample Group 2 was
required to prepare a written free-form self-reflection report on the teacher
feedback. Sample Group 3 was supposed to resubmit their corrected translations to
the teacher. Finally, Sample Group 4 had to accompany their self-reflection reports
with the corrected translations. The obtained data showed statistically significant
difference between the acquired levels of the translation skills by the students of the four
sample groups. The highest results were achieved due to the combination of self-
reflection reports and translation correction. The questionnaire on the students’ attitude to
these practices proved the received statistical data

4
lOMoARcPSD|22636998

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Rasionalisasi Pentingnya CJR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita
baca dan pahami. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan kita.
Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan penerapan pasal-pasal yang mengatur
tentang Telaah kurikulum di perguruan tinggi , oleh karena itu penulis membuat Critical
jurnal Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi.

B. MANFAAT PENULISAN CJR

Manfaat pembuatan critical jurnal report ini adalah :

1. Menambah wawasan pembaca tentang perencanaan pembelajaran akuntansi

2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical jurnal report

3. Untuk mengetahui materi apa saja yang dibahas untuk buku Bahasa Indonesia

C. TUJUAN PENULISAN CJR

Tujuan pembuatan critical jurnal report ini adalah :

1. Memenuhi tugas wajib mata perencanaan pembelajara akuntansi

2. Menanggapi atau mengkritisi isi buku

3. .Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku

5
lOMoARcPSD|22636998

D. IDENTITAS JURNAL

JURNAL I

Judul : EVALUASI EFEKTIVITAS UNIT PRODUKSI DALAM

MEMPERSIAPKAN KOMPETENSI KERJA SISWA

SMK

Jurnal : Jurnal Evaluasi Pendidikan

Download : http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1124

Volume dan Halaman : Vol 16 No 2

Tahun 2012

Penulis : Adi Sutopo

JURNAL II

Judul : CONSTRUCTIVISM VERSUS OBJECTIVISM IMPLICATIONS FOR

INTERACTION, COURSE DESIGN, AND EVALUATION IN

DISTANCE EDUCATION.

Jurnal : Jurnal Edukasi Telekomunikasi

Download:https://www.researchgate.net/profile/Vrasidas_Charalambos/publication/2522
41255_Constructivism_versus_objectivism_Implications_for_interaction_course_design_
and_evaluation_in_distance_education/links/53dbbde80cf2cfac9928f8fa.pdf

Volume dan Halaman :

- Tahun : 2012

Penulis : Charalambos Vrasidas

JURNAL III

Judul : Formative assessment in the translation classroom: Closing a feedback loop

Jurnal : International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE)

6
lOMoARcPSD|22636998

Download : https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21274

Volume dan halaman : Vol. 10, No. 2, hal

9 Tahun : June 2021

Penulis : Sofiya Nikolaeva, Tetiana Korol

BAB II

PEMBAHASAN

A. KAJIAN TEORITIS
1. Evaluasi Pembelajaran
a. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis, yang terdiri dari
banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau
berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan
berkesinambungan. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi
antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pengarah
dan pembimbing, sedang siswa sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif
untuk memperoleh perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar, maka guru bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau
evaluasi atas ketercapaian siswa dalam belajar. Selain memiliki kemampuan untuk
menyusun bahan pelajaran dan keterampilan menyajikan bahan untuk mengkondisikan
keaktifan belajar siswa, guru diharuskan memiliki kemampuan mengevaluasi
ketercapaian belajar siswa, karena evaluasi merupakan salah satu komponen penting dari
kegiatan belajar mengajar. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation.
Menurut Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam
arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.1 Dalam hubungan
dengan kegiatan pengajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya
adalah:

7
lOMoARcPSD|22636998

1. Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-
Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
untuk menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.

2. Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap


pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah
ditetapkan di dalam kurikulum.

Selanjutnya, Roestiyah dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan yang


kemudian dikutip oleh Slameto, mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:

• Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan


mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak- pihak pengambil
keputusan.
• Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, Sedalam-dalamnya,
yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan
hasil belajar siswa yang dapatmendorong dan mengembangkan kemampuan
belajar.
• Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu
kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah
direncanakan.
• Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah
proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan.

Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka evaluasi
pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu
evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.5 Menurut Anas Sudijono, evaluasi
formatif ialah evaluasi yang dilaksankan ditengah tengah atau pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan
program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik .telah terbentuk. sesuai dengan tujuan pengajaran
yang telah ditentukan.

8
lOMoARcPSD|22636998

b. Tehnik evaluasi

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang
digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik
penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi)sesuai dengan
kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes,
observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya 2
macam teknik, yaitu Teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji
peserta didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa
menguji peserta didik

c. Langkah-langkah evaluasi

Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau pengajaran sehingga


perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan pendayagunaan nyapun tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhanprogram pendidikan atau pengajaran.Hasil dari evaluasi
yangdiperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajarsiswa (fungsi
formatif). Agar evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada waktu yangdiharapkan dan
hasilnya tepat guna dan tepat arah, perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini:

• Menyusun rencana evaluasi hasil belajar


• Menghimpun data
• Melakukan verifikasi data
• Mengolah dan menganalisis data
• Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengevaluasi Pembelajaran

Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam mengevaluasi pembelajaran, yaitu faktor
yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal) Faktor
internal meliputi:

9
lOMoARcPSD|22636998

• Tingkat Pendidikan

Sesuai dengan undang-undang RI No 14 tahun 2005 tentang guru/dosen pasal 8


ditentukan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Tingkat pendidikan guru dijadikan sebagai ukuran untuk meni;ai
tingkat profesionalitas, sesuai dengan ketentuan dalam undang0undang guru dan dosen.

• Tingkat kesejahteraan guru

Komitmen pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap penyelenggaraan


pendidikan juga sangat diperlukan. Dukungan tersebut baik dari segi peningkatan
anggaran dana pendidikan, maupun komitmen dalam melaksanakan berbagai
pembaharuan dalam bidang pendidikan. Pemerintah diharapkan menghargai kompetensi
guru misalnya melalui pemberian tunjangan, namun diharapkan pemberian tunjangan
harus didasrkan pada hasil uji kompetensi guru.

Sedangkan faktor eksternalnya meliputi:

• Ketersediaan sarana dan prasarana Pendidikan

Dalam pelaksanaan pendidikan faktor sarana dan prasarana merupakan faktor yang
tidaj kalah pentingnya. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menunjang peningkatan
mutu pendidikan. Ahar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif
maka hendaknya ada ketersediaan sarana dan prasarana dan media pembelajaran yang
menunjang.

• Kepemimpinan kepala sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki andil cukup besar dalam mendorong dan
meningkatkan kompetensi guru mengembangkan teknik evaluasi. Kepala sekolah
hendaknya menunjukan rasa tanggung jawab bersama dan selalu memberikan
keteladanan dalam melaksanakan tugas

B. REFRENSI PENDUKUNG
Almasdi Syahza. 2006. Model pengembangan wajib belajar 12 tahun di kabupaten

10
lOMoARcPSD|22636998

Bengkalis propinsi Riau. Diambil pada tanggal 25 Juli 2012 dari


http//www.almasdi.dikti.net
Creswell, John W. 2009. Research design, qualitative, quantitative, and mixed
methods approaches. Los Angeles. Sage.
Kolb, D.A., Richard E.B., Charalampos, M. (1999). experiential learning
theory: Previous Research and New Directions.
Direktorat Pembinaan SMK. 2006. Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan
bertaraf internasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2005. Kebijakan Pendidikan
Menengah Kejuruan 2005-2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional.
Joko Sutrisno. 22 Mei 2009. Sekolah kejuruan untuk mencetak enterpreuner.
Diambil pada tanggal 20 Maret 2010 dari http//www.news.php.htm
Martubi & Satunggalno. 1998. Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi di
Sekolah Menengah Kejuruan daerah Istimewa Yogyakarta. Diambil
pada tanggal 16 Maret 2010 dari http://uny.ac.id/dosen.
C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluasi yang meliputi: effort evaluation,
Process evaluation dan treatment specification approach. Metode penelitian evaluasi ini
menggunakan mixed method designs dengan concurrent triangulation designs
(Creswell, 2009: 213). Populasi penelitian adalah SMKN RSBI-SBI rumpun
Teknologi di DIY yang memiliki unit produksi aktif. Penentuan sampel penelitian
berdasarkan purposive sampling yaitu di SMKN RSBI-SBI yang memiliki unit produksi
aktif seperti pada Tabel 1.

11
lOMoARcPSD|22636998

Variabel dalam penelitian ini meliputi: context, input (fasilitas praktek, program unit
produksi, kemampuan guru, siswa, dan teknisi), process (KBM, produksi), product
(kompetensi kerja, kualitas barang), dan outcome (dampak bagi sekolah).
Pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner, lembar penilaian dengan skala
Likert 1-4 dan 1-5 dan dokumetasi. Langkah penyusunan instrumen: (1) merumuskan
kisi-kisi instrumen; (2) uji coba instrumen; dan (3) uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur
dan melalui observasi. Uji reliabilitas pedoman wawancara dengan cara (a) mengecek
apakah pedoman wawancara dan observasi tidak mengandung keraguan serta
kesalahan; (b) konsistensi antara kode, dan definisi; (c) berkoordinasi dan
mengkomunikasikan diantara anggota dan sharing data; dan (d) mengadakan cross
chek dengan peneliti lain (Creswel, 2009). Uji validitasnya dengan cara: (a) triangulasi;
(b) member checking, dan (c) use rich, thick description. Selain itu untuk menjaga
keabsahan data dengan cara: a) peneliti sebagai instrumen utama; (b) subyek
wawancara dari berbagai sumber; (c) menggunakan alat bantu perekam suara; (d)

12
lOMoARcPSD|22636998

wawancara dilakukan pada sekelompok subyek; (e) menjaga kondisi dan situasi
wawancara secara alamai dan; (f) cross chek hasil wawancara. Analisis data
dilaksanakan dengan tiga cara yaitu: (1) analisis data kuantitatif dengan
menggunakan statistik deskriptif untuk melihat kecenderungan kategori setiap variabel,
(2) analisis data kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman (1984)
yaitu: data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification., dan (3)
analisis data gabungan menggunakan logical framework analysis (LFA).

D. HASIL PENELITIAN

Unit Produksi SMKN 2 Jetis Yogyakarta Unit produksi yang aktif ada empat dari
sembilan unit produksi yang ada di program keahlian yaitu: Teknik Instalasi Tenaga
Listrik, Teknik Bangunan (Teknik Bangunan Gedung dan Teknik Survei Pemetaan),
Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Multi
Media. Teknik kendaraan ringan tergolong unit produksi yang aktif mencari pasar
produk seperti mendatangi sekolah-sekolah, kantor, instansi untuk promosi, namun
sambutan dari konsumen belum positif. Adapun unit produksi yang lain belum
melakukan upaya promosi yang memadai baru sebatas kolega guru, tetangga atau
karena sudah dikenal memiliki perlengkapan memadai untuk dapat disewa (teknik
survei pemetaan). Komponen input sebagian besar sudah memenuhi standar minimal
untuk dapat digunakan dalam kegiatan produksi/jasa, namun masih belum bisa
mengikuti kemajuan teknologi (teknik kendaraan ringan). Selain itu semua unit
produksi belum memiliki program kerja terjadwal dan tidak kontinyu, sehingga
kegiatan unit produksi aktif bila ada pesanan pekerjaan.roses produksi dilakukan oleh
guru, teknisi dan siswa, namun hanya terbatas pada 1-2 guru, 1 teknisi dan 5-10
siswa. Hal ini dikarenakanketerbatasan pesanan produk/jasa. Walaupun demikian unit
produksi sesungguhnya mampu manjadi tempat pelatihan kerja untuk meningkatkan
keterampilan guru dan siswa. Kontrol pekerjaan dan finishing dilakukan oleh guru untuk
menjaga kualitas produk/jasa. Produk/jasa yang dihasilkan memiliki kualitas kategori
baik dalam hal konstruksi dan bahan baku, dengan harga/tarif standar. Pelaksanaan
kegiatan unit produksi mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah, tetapi
terbatas hanya pada 2-3 orang. Oleh karena kegiatan unit produksi tidak kontinyu,

13
lOMoARcPSD|22636998

volume pekerjaan relatif kecil sehingga keuntungan yang diperoleh relatif kecil
serta belum mampu menjadi sumber pembiayaan sekolah. Demikian halnya dengan
jalinan kerjasama dengan industri belum ada, kecuali program keahlian survei pemetaan
yang mampu menjalin kerja sama dengan industri dalam persewaan alat-alat survei
pemetaan. Konsumen produk jasa baru sebatas untuk keperluan sekolah sendiri,
guru,kolega guru, dan siswa. Unit Produksi SMKN 2 Depok Sleman Unit produksi
yang aktif adalah (a) Teknik Otomasi Industri; (b) Teknik Komputer dan Jaringan;
(c) Teknik Mesin Produksi dan Fabrikasi; (d) Teknik Gambar Bangunan. Unit
produksi sebagian besar bergerak dalam produksi barang, kecuali teknik otomasi
industri yang kadang-kadang menerima jasa pemasangan instalasi, persewaan LCD
dan genset. Sambutan konsumen cukup baik untuk UP Teknik Komputer Jaringan dan
Teknik Mesin. Kendala yang dihadapi masih sulit memasarkan produk dan sebagian
SDM masih sulit kerjasama untuk mengaktifkan unit produksi. Selain itu sebagian
besar guru memiliki jam mengajar cukup padat (lebih 24 jam).

Hasil penelitian adalah:

1. sebagian besar UP aktif, namun sumbangan sebagai sarana pembelajaran dan


sumber pembiayaan operasional relatif kecil;
2. sebagian besar program UP mampu menyelaraskan program kurikulum, namun
pemanfaatan sarpras dan SDM belum optimal;
3. peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa tercapai, namun jumlahnya
terbatas;
4. keefektifan sebagai sarana pembelajaran tercapai, namun jumlah siswa dan guru yang
terlibat relatif kecil;
5. kualitas konstruksi dan bahan tinggi serta harga jual standar, namun kualitas
tampilan belum maksimal;
6. menambah kesejahteraan warga sekolah, dan pendapatan sekolah; dan
7. sebagian besar UP dipercaya masyarakat/industri.

14
lOMoARcPSD|22636998

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/21274-42399-1-PB.pdf

https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21274
Https://scholar.google.co.id/scholar?
q=cjr+evaluasi+pembelajaran+jurnal+internasional&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=sch
olar

file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/884-Article%20Text-1726-2-10-
20121227.pdf

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1124/2814

file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/1124-8587-1-PB.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/4649/3/BAB%20II.pdf

https://www.researchgate.net/publication/252241255_Constructivism_versus_objectivism
_Implications_for_interaction_course_design_and_evaluation_in_distance_education

15
lOMoARcPSD|22636998

Anda mungkin juga menyukai