PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Seminar Masalah Bisnis Yang Diampu
Oleh Bapak Drs. Endang Sutrisna, M.Si.
DISUSUN
KELOMPOK III:
Sri Widiyanti 2001112848
Renna Selviana Sari 2001112855
Mori Salsalina Br Perangin-angin 2001112860
Arya Dilla 2001112934
Nursella Hariyani 2001112944
Rahmi Febrianti 2001112963
Indri Rizkiyani Kurnia 2001113460
Rana Azira 2001113463
Firman Girado Rezeki Hutagalung 2001113471
Aanisah Sesmawati 2001113478
Penulis juga menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran
serta usulan yang membangun demi perbaikan proposal ini di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
dan pihak terkait beserta seluruh masyarakat dan diharapkan dengan adanya penelitian
ini akan memicu munculnya penelitian-penelitian yang lain untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dimasa mendatang.
Pekanbaru, 03 April 2023
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
2
3.3.2 Sampel ................................................................................................... 34
3.4 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 35
3.5 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 37
3.6.1 Kuesioner .............................................................................................. 37
3.6.2Wawancara ............................................................................................. 37
3.7 Teknik Pengukuran Variabel........................................................................... 37
3.8 Kisi - Kisi Variabel Penelitian ........................................................................ 44
3.9 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 47
3.10 Uji Instrumen Penelitian................................................................................ 48
3.11 Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 49
3.12 Uji Analisis Data ........................................................................................... 50
3.13 Uji Hipotesis .................................................................................................. 51
3.14 Uji Koefisien Determinasi (R²) ..................................................................... 53
3
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Industri coffee shop mempunyai dampak yang cukup besar dalam sektor
perekonomian yang didukung oleh besarnya minat konsumen untuk mencoba berbagai
jenis kopi yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya minat tersebut memunculkan ide
dan peluang bagi pebisnis untuk membuka usaha coffee shop. Coffee shop merupakan
tempat yang menyediakan berbagai macam jenis kopi dan juga minuman non-alkohol
lainnya, suasana coffee shop saat ini memberikan kenyamanan dengan perpaduan desain
interior yang menarik dan saat ini dinilai merupakan fenomena gaya hidup kaum
milenial (Herlyana, 2014).
Salah satu industri coffe shop yang ada di Indonesia adalah Kopi Kenangan
cabang Mall SKA Pekanbaru. Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru merupakan
coffee shop yang menawarkan berbagai menu varian kopi serta non-coffee dengan
nama-nama yang unik. Adapun varian yang ditawarkan ialah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Varian Kopi dan Non-Coffee
Kopi
Kopi Seliter Additional
Kenangan Non Kopi
Kenangan Kenangan Topping
Light
Seliter
Americano/long Light Jasmine Earl
Kenangan Espresso
Black Americano Grey Milk Tea
Hazelnut Latte
Seliter
Avocado Light Caramel Jasmine Earl
Kenangan Gula Aren
Coffee Latte Grey Tea
Caramel Latte
Seliter
Light Hazelnut Milo
Mocha Latte Kenangan Sultan Boba
Latte Dinosaurus
Vanilla Latte
Kopi Kenangan
Seliter
cabang Mall Light Dua Shot Susu Sultan
Kenangan Grass Jelly
SKA Pekanbaru Iced Shaken Boba Gula Aren
Americano
Mantan
Seliter
Light Avocado
Caramel Latte Avocado Milk Kenangan Marie Regal
Coffee
Latte
Seliter
Dua Shot Iced Light Mocha Avocado Salted
Kenangan Oreo
Shaken Latte Caramel
Thai Tea
Light Kopi Seliter Kopi
Kenangan Kenangan
Coconut
Hazelnut Latte cabang Mall 100% Cokelat cabang Mall
Jelly
SKA SKA
Pekanbaru Pekanbaru
2
Mantan Mantan
Kenangan Milk
Light
Kopi Kelapa Tea With Sultan
Cappuccino
Boba
Kenangan Milk
Salted Caramel Light Kopi
Tea with Grass
Macchiato Kelapa
Jelly Gula Aren
Hazelnut Choco
Kopi Dolce Light Latte
Milk Tea
Light Salted
Cappuccino Caramel Teh Tarik Ulur
Macchiato
Light Vanilla
Kopi Dolce Thai Tea
Latte
Latte Thai Green Tea
Raspberry
Vanilla Latte Hibiscus Lemon
Tea
Lemon Black
Tea
99% Jus Jeruk
Saat ini terus bermunculan bisnis Coffee Shop baru di Indonesia yang memicu
adanya persaingan yang semakin ketat antara Kopi Kenangan cabang Mall SKA
Pekanbaru dengan kompetitornya. Oleh sebab itu Kopi Kenangan cabang Mall SKA
Pekanbaru selalu berupaya untuk memenangkan pasar dengan berbagai strategi seperti
penetapan harga, mempromosikan produk dengan bantuan brand ambassador serta
membangun store atmosphere yang baik.
Harga menurut Etzel dalam Sunyoto (2013:15) adalah nilai yang disebutkan
dalam mata uang (dolar = $) atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar (price is
value expressed in terms of dollars or monetary medium of exchange). Menurut
Tjiptono dan Chandra (2012:315) harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan
moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas /kegunaan
tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Menutut Suharno dan
Sutarso (2010:178) mengemukakan bahwa harga bagi perusahaan adalah kebijakan
pemasaran yang akan langsung mempengaruhi pendapatan. Harga juga menjadi penting
oleh karena harga akan menjadi patokan bagi konsumen untuk membeli produk dan
3
sekaligus pada saat yang sama untuk menentukan berapa besar keuntungan perusahaan.
Kegagalan dalam menerapkan harga dapat berpengaruh terhadap konsumen dan
sekaligus pasar.
Hasil penelitian (Nurlela et.al, 20221) dengan judul Pengaruh Penetapan Harga
Jual Terhadap Volume Penjualan (Studi Kasus Pada Tungku Café and Resto Kota
Banjar) menyatakan bahwasanya Penetapan Harga Jual berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan.
Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru menetapkan harga yang terjangkau
untuk produk-produk yang ditawarkan. Berikut adalah daftar harga produk Kopi
Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru :
Tabel 1.2 Harga Produk Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru
Menu Harga
Americano / Long Black Rp. 15.000
Avocado Coffee Rp. 24.000
Mocha Latte Rp. 28.000
Kopi Kenangan Rp. 18.000
Caramel Latte Rp. 24.000
Dua Shot Iced Shaken Rp. 22.000
Hazelnut Latte Rp. 24.000
Kopi Kelapa Rp. 19.000
Salted Caramel Macchiato Rp. 28.000
Kopi Dolce Rp. 20.000
Cappuccino Rp. 19.000
Kopi Dolce Rp. 20.000
Latte Rp. 19.000
Vanilla Latte Rp. 24.000
Light Americano Rp. 15.000
Light Caramel Latte Rp. 24.000
Light Hazelnut Latte Rp. 24.000
Light Dua Shot Iced Shaken Rp. 22.000
Light Avocado Coffee Rp. 24.000
Light Mocha Latte Rp. 28.000
Light Kopi Kenangan Rp. 18.000
Light Cappuccino Rp. 19.000
Light Kopi Kelapa Rp. 19.000
Light Latte Rp. 19.000
4
Light Salted Caramel Macchiato Rp. 28.000
Light Vanilla Latte Rp. 24.000
Jasmine Earl Grey Milk Tea Rp. 18.000
Jasmine Earl Grey Tea Rp. 15.000
Milo Dinosaurus Rp. 20.000
Susu Sultan Boba Gula Aren Rp. 24.000
Avocado Milk Rp. 20.000
Avocado Salted Caramel Rp. 24.000
100% Cokelat Rp. 28.000
Kenangan Milk Tea with Sultan Boba Rp. 22.000
Kenangan Milk Tea with Grass Jelly Gula Aren Rp. 22.000
Hazelnut Choco Milk Tea Rp. 22.000
Teh Tarik Ulur Rp. 18.000
Thai Tea Rp. 18.000
Thai Green Tea Rp. 19.000
Raspberry Hibiscus Lemon Tea Rp. 20.000
Lemon Black Tea Rp. 18.000
99% Jus Jeruk Rp. 24.000
Seliter Kenangan Hazelnut Latte Rp. 90.000
Seliter Kenangan Caramel Latte Rp. 90.000
Seliter Kenangan Vanilla Latte Rp. 90.000
Seliter Kenangan Americano Rp. 90.000
Seliter Kenangan Latte Rp. 75.000
Seliter Kenangan Thai Tea Rp. 75.000
Seliter Kopi Kenangan Rp. 85.000
Espresso Rp. 6.000
Gula Aren Rp. 6.000
Sultan Boba Rp. 6.000
Grass Jelly Rp. 6.000
Marie Regal Rp. 6.000
Oreo Rp. 6.000
Coconut Jelly Rp. 6.000
Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak kompetitor yang memberikan harga
yang lebih rendah untuk produk yang ditawarkan daripada harga produk Kopi
Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru. Namun perbedaan harga ini tidak menjadi
masalah bagi pelanggan Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru yang loyal
melakukan pembelian di Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru. Hal ini
5
disebabkan oleh adanya pertimbangan lain selain harga dalam memutuskan untuk
membeli produk Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru seperti strategi promosi
dengan Brand Ambassador yang digunakan oleh Kopi Kenangan cabang Mall SKA
Pekanbaru berbeda dengan kompetitor.
Selain menerapkan strategi penetapan harga, Kopi Kenangan cabang Mall SKA
Pekanbaru juga tidak mau kalah dalam bidang promosi dengan para kompetitor. Kopi
Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru turut membangun kerjasama dengan Brand
Ambassador untuk dapat memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Brand
ambassador adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan
terhubung dengan publik mengenai bagaimana mereka benar-benar meningkatkan
penjualan (Lea-Greenwood, 2012:77). Sedangkan menurut Samosir et al., (2016) brand
ambassador merupakan seseorang untuk mewakili suatu produk atau perusahaan dalam
mengemukakan produk tersebut sehingga dapat memberi dampak positif pada proses
bisnis.
Hasil penelitian (Brestilliani dan Suhermin, 2020) dengan judul Pengaruh Brand
Awareness, Brand Ambassador dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada
Marketplace Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Stiesia) menyatakan bahwasanya
Brand Awareness, Brand Ambassador dan Harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian.
Adapun Brand Ambassador dari Kopi Kenangan yaitu Isyana Saraswati, Nicholas
Saputra dan Hotman Paris.
Gambar 1.2 Brand Ambassador Kopi Kenangan
6
Selain menerapkan strategi penetapan harga dan brand ambassador. Kopi
Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru tentunya memiliki suasana store yang berbeda
dengan kompetitor. Ini biasa dikenal dengan istilah store atmosphere.
Store atmosphere atau suasana toko adalah suasana terencana yang sesuai dengan
pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli (Kotler 2005).
Store atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau
mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang
dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan. Sutisna dan Pawitra
(2001) mengatakan store atmosphere adalah status afeksi dan kognisi yang dipahami
konsumen dalam suatu toko, walaupun mungkin tidak sepenuhnya disadari pada saat
berbelanja. Definisi yang lebih luas dijelaskan oleh Peter dan Olson (1999) yang
menjelaskan bahwa store atmosphere meliputi hal-hal yang bersifat luas seperti halnya
tersedianya pengaturan udara (AC), tata ruang toko, penggunaan warna cat, penggunaan
jenis karpet, warna karpet, bahanbahan rak penyimpan barang, bentuk rak dan lain-lain.
Kopi Kenangan memberikan pengalaman menarik dan menyediakan tempat untuk
membaca buku, menikmati musik, tersedianya Wi-Fi dan fasilitas lainnya.
Hasil penelitian (Ferdiansa, 2018) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Kualitas Pelayanan dan Suasana Toko Terhadap Volume Penjualan di Toby’s Fried
Chicken Kabupaten Sumenep menyatakan bahwasanya Kualitas Produk, Harga,
Kualitas Pelayanan dan Suasana Toko berpengaruh signifikan terhadap Terhadap
Volume Penjualan.
Berikut adalah gambaran layout dari store Kopi Kenangan cabang Mall SKA
Pekanbaru cabang SKA Pekanbaru :
Gambar 1.3 Layout Store Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru
7
Semua strategi yang dilakukan oleh Kopi Kenangan tidak lain adalah untuk
memenangkan pasar dan meningkatkan jumlah volume penjualan produk Kopi
Kenangan. Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2000) volume penjualan adalah jumlah barang yang terjual
dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu berkaitan dengan produk, pelayanan,
dan didalamnya mempunyai strategi orang, proses dan lingkungan yang pelayanan yang
baik.
Sedangkan menurut Swastha & Irawan (1999:150) volume penjualan merupakan
tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Pencapaian volume
penjualan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu
perusahaan. Volume penjualan merupakan total keseluruhan dari hasil penjualan yang
dicapai oleh perusahaan atau badan usaha dari suatu kegiatan pemasaran dalam periode
tertentu.
Volume penjualan Kopi Kenangan cabang Mall SKA Pekanbaru pada tahun 2018
mencapai angka 2.415 cup produk Kopi Kenangan. Kemudian terjadi peningkatan pada
tahun 2019 sebesar 3.187 cup sehingga volume penjualan pada tahun 2019 sebesar
2.502. Tahun berikutnya 2020 Kopi Kenangan mampu meningkatkan volume
penjualannya sebesar 7.353 cup dimana terjadi peningkatan sebanyak 1.751 cup dari
tahun 2019. Tidak seperti tahun tahun sebelumnya, Kopi Kenangan mengalami
penurunan volum penjualan di tahun 2021 sebesar 533 cup. Sehingga volume penjualan
pada tahun 2021 hanya sebanyak 6.820 cup. Penurunan ini terjadi kembali pada tahun
2022. Terjadi penurunan sebesar 345 cup sehingga volume penjualan pada tahun 2022
hanya sebanyak 6.475 cup. Berikut grafik volume penjualan produk Kopi Kenangan
cabang Mall SKA Pekanbaru pada tahun 2018 hingga tahun 2022.
Gambar 1.4 Volume Penjualan Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Pekanbaru
Tahun 2018-2022
8
VOLUME PENJUALAN KOPI KENANGAN CABANG MALL SKA
PEKANBARU TAHUN 2018 - 2022
8000
7000
6000
5000
4000
3000 Jumlah
2000
1000
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat
merumuskan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apakah Penetapan Harga berpengaruh terhadap Volume Penjualan Pada Kopi
Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru?
2. Apakah Brand Ambassador berpengaruh terhadap Volume Penjualan Pada
Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru?
3. Apakah Store Atmosphere berpengaruh terhadap Volume Penjualan Pada Kopi
Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru?
9
4. Apakah Penetapan Harga, Brand Ambassador dan Store Atmosphere
berpengaruh terhadap Volume Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall
SKA Kota Pekanbaru?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penetapan Harga terhadap
Volume Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Brand Ambassador terhadap
Volume Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Store Atmosphere terhadap
Volume Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penetapan Harga, Brand
Ambassador dan Store Atmosphere secara bersama-sama terhadap Volume
Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka
penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis
sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Adapun manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
menambah wawasan dan pengetahuan kepada pembaca mengenai Pengaruh
Penetapan Harga, Brand Ambassador dan Store Atmosphere terhadap Volume
Penjualan Pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perusahaan, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi
manajemen perusahaan sekaligus bahan evaluasi dan pertimbangan dalam
meningkatkan volume penjualan melalui Penetapan Harga, Brand
Ambassador dan Store Atmosphere.
10
b. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu serta
wawasan yang berkaitan dengan kajian tentang Pengaruh Penetapan Harga,
Brand Ambassador dan Store Atmosphere terhadap Volume Penjualan yang
dapat dijadikan bahan perbandingan antara teori-teori dari ilmu manajemen
serta sebagai tambahan informasi bagi peneliti berikutnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
12
dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Terdapat tiga unsur pokok yang terkandung dalam konsep pemasaran, yaitu sebagai
berikut :
1. Orientasi Konsumen Dalam usahanya memperhatikan konsumen, perusahan harus
melakukan hal-hal berikut.
- Menentukan kebutuhan pokok konsumen yang akan dilayani.
- Menentukan kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran penjualan, karena
perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan seluruh kelompok
konsumen.
- Menentukan produk dan program pemasarannya, artinya untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda-beda kelompok konsumen yang dipilih sebagai sasaran,
perusahaan dapat menghasilkan barang atau jasa dengan tipe yang berlainan dan
di pasarkan dengan program pemasaran yang berlainan pula.
- Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengatur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku konsumen.
- Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, misalnya strategi yang
menitikberatkan pada mutu, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan Pemasaran secara Integral Penyusunan ini meliputi koordinasi
setiap personal dan setiap bagian dalam perusahaan beserta unsur bauran pemasaran
agar dapat memberi kepuasan kepada konsumen yang menjadi sasaran perusahaan
sehingga dapat merealisir tujuan perusahaan.
3. Kepuasan Konsumen. Perusahaan harus mendapatkan keuntungan dengan cara
memberi kepuasan yang menjadi sasaran perusahaan agar dapat merealisir tujuan
perusahaan. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan di dalam masyarakat dan
teknologi, maka konsep pemasaran mengalami perkembangan. Dengan konsep baru
inilah perusahaan akan memberikan kepuasan kepada para konsumen.
Konsep pemasaran tersebut akan lebih baik jika ditunjang pula oleh adanya
penelitian pasar, sehingga akan dapat diperoleh informasi dari kebutuhan dan keinginan
konsumen terhadap barang dan jasa yang dipertukarkan.
Esensi konsep pemasaran adalah kepuasan konsumen. Usaha perusahan untuk
mengetahui kepusan konsumen terhadap produk suatu perusahaan adalah dengan
13
penelitian pasar atau marketing research. Dalam penelitian pasar, dalam rangka
memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan perlu mengetahui seberapa besar
penawaran produk yang harus dilakukan. Selain itu, melalui penelitian pasar akan
memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk membuat produk jenis yang baru,
mengubah produk, melengkapi produk yang sudah ada sehingga dapat memaksimalkan
kepuasan konsumen.
2.1.2 Harga
A. Definisi Harga
14
bagi konsumen untuk membeli produk dan sekaligus pada saat yang sama untuk
menentukan berapa besar keuntungan perusahaan. Kegagalan dalam menerapkan
harga dapat berpengaruh terhadap konsumen dan sekaligus pasar.
Sedangkan Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus
menentukan harga untuk pertama kali. Penetapan harga merupakan tugas kritis
yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun non-profit. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan
bagi perusahaan. Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam
menyusun kebijakan menetapkan harganya.
Suatu perusahaan dalam memilih tujuan penetapan harga pertama-tama
perusahaan tersebut harus memutuskan apa yang ingin dicapainya. Jika
perusahaan telah memilih pasar sasaran dengan tepat dan cermat maka strategi
bauran pemasarannya, yang termasuk di dalamnya adalah harga secara otomatis
akan sejalan dengan tujuan perusahaan.(Nirawati, 2021)
Pada saat yang sama perusahaan mungkin juga bisa mengejar tujuan yang
lainnya, semakin jelas tujuan maka semakin mudah perusahaan tersebut untuk
menetapkan suatu harga. Tujuan penetapan harga menurut Situmorang
(2011:163), yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada laba
Tujuan ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga
pesaing. Pilihan ini cocok dalam tiga kondisi yaitu, tidak ada pesaing,
perusahaan beroperasi pada kapasitas maksimum, harga bukanlah merupakan
atribut yang penting bagi pembeli
2. Tujuan berorientasi pada volume
Tujuan ini dilaksanakan pada strategi mengalahkan pesaing. Pada tujuan ini
perusahaan akan melihat harga yang dipatok oleh kompetitor kemudian
menetapkan harga di atas atau di bawahnya.
3. Tujuan berorientasi pada citra (image)
Dalam tujuan ini, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan
melakukan diferensiasi produk atau melayani pasar khusus.
4. Tujuan stabilitas harga
15
Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin
industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan mayoritas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
tangan menghindari campur pemerintah.
16
2.1.3 Brand Ambasador
A. Definisi Brand Ambassador
Brand ambassador adalah orang yang mendukung merek dari tokoh publik
yang populer untuk mempengaruhi konsumen dan mendapatkan perhatian dalam
menggunakan produk karena penggunaan brand ambassador biasanya didasarkan
pada pencitraan orang-orang tentang angka masyarakat yang terkenal. Brand
ambassador merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk
berkomunikasi dan terhubung dengan publik, tentang bagaimana mereka
sebenarnya meningkatkan penjualan (Lea-Greenwood, 2012).
B. Dimensi Brand Ambassador
Menurut Lea-Greenwood (2012), Brand Ambassador memiliki lima dimens,
yaitu sebagai berikut:
1. Transparansi
Seorang brand ambassador harus mendukung sebuah merek yang terkait
dengan profesi mereka.
2. Kesesuaian
Konsep kunci pada brand ambassador yaitu memastikan bahwa terdapat
kesesuaian antara merek dan selebriti endorser.
3. Kredibilitas
Kredibilitas berkaitan dengan pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang
relevan yang dimiliki selebriti endorser sehingga dapat dipercaya dan dapat
memberikan informasi produk yang objektif.
4. Daya tarik
Tampilan non fisik yang menarik yang dapat menunjang komunikasi
melalui iklan dan sebagainya.
5. Kekuatan (Power)
Kharisma yang dimiliki selebriti endorser untuk mempengaruhi konsumen
sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan produk atau melakukan
pembelian.
17
2.1.4 Store Atmosphere
A. Defenisi Store Atmosphere
Definisi store atmosphere (suasana toko) menurut Utami (2006) adalah desain
lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-
wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan untuk
memengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Kotler dan Keller (2010, p. 177)
mengatakan bahwa store atmosphere merupakan unsur lain yang dimiliki toko.
Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan
pembeli untuk berputar-putar didalamnya. Setiap toko mempunyai penampilan.
Toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya
dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli.
Store Atmosphere menurut Ma’ruf (2006, p. 201) merupakan salah satu
marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli,
membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan
mereka produk apa yang ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi, maupun
untuk keperluan rumah tangga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa store
atmosphere merupakan keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh atribut
fisik toko dimana diharapkan mampu memuaskan kedua belah pihak yang terkait,
baik retailer maupun para konsumen retail.
B. Dimensi Store Atmosphere
Sedangkan menurut Mowen & Michael (2002), store atmosphere memiliki
beberapa elemen dimensi yang biasanya dioperasionalkan penjual atau pengusaha
antara lain berupa:
1. Layout
Layout atau tata letak merupakan pengaturan fisik, penempatan produk,
serta penataan perlengkapan tetap, sehingga pengunjung dapat bergerak
dengan leluasa.
2. Suara
Suara merupakan keseluruhan musik yang dihadirkan.
3. Bau
Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk
18
menciptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan minuman
dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan.
4. Desain Bangunan
Desain tersebut sangat berperan dalam mengkomunikasikan informasi
tentang apa yang ada di dalam gedung sehingga menjadi daya tarik serta
bisa membentuk citra terhadap keseluruhan tampilan bangunan dan
mendorong masyarakat untuk berkunjung dan melakukan pembelian.
19
2.2 Hubungan Keterkaitan Antar Variabel X Dan Y
20
nantinya apabila berhasil akan meninngkatkan volume penjualan dari sebuah produk.
Tentunya hal ini telah menjelaskan bahwa brand ambassador memiliki hubungan
dengan volume penjualan.
21
volume penjualan.
Dengan pengaruh
harga jual
terhadap volume
penjualan sebesar
57,76%,
sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh
faktor lain yaitu
produksi,distribusi
dan promosi.
22
bersama-sama
dengan kenaikan
nilai variabel Y.
dapat dikatakan
bahwa peranan
harga jual sepatu
hak tinggi kode
HM. 04 terhadap
volume penjualan
dari data di atas
sangat signifikan
mempengaruhi
volume penjualan
karena
berpengaruh
sebesar 94.9 %
selebihnya sebesar
6.1% dipengaruhi
oleh faktor-faktor
lain.
3 Imron, M. Sinta Nurhayati dan Pengaruh Penetapan Dari hasil analisa
Astini Zebua Harga Terhadap regresi dapat
(2019) Tingkat Penjualan diketahui bahwa
Menggunakan nilai koefisien
Metode Kuantitatif bernilai positif
Pada PT Indorack sehingga hipotesis
Multikreasi yang dirumuskan
diawal oleh
penulis benar
bahwa penetapan
harga berpengaruh
terhadap tingkat
penjualan.
4 Saputra Ferdiansa Pengaruh Kualitas Berdasarkan hasil
(2018) Produk, Harga, output dengan alat
Kualitas Pelayanan bantu SPSS versi
dan Suasana Toko 20 yang telah di
terhadap Volume lakukan terhadap
Penjualan di Toby’s seluruh data yang
Fried Chicken di peroleh, maka
Kabupaten Sumenep dapat di ambil
kesimpulan
sebagai berikut :
1. Secara parsial
diketahui bahwa
kualitas produk,
23
harga, kualitas
pelayanan dan
suasana toko
berpengaruh
terhadap volume
penjualandi
Toby’s Fried
Chicken
kabupaten
Sumenep.
2. Dari hasil
pembahasan di
atas dapat
diketahui bahwa
secara bersama-
sama bahwa
kualitas produk,
harga, kualitas
pelayanan dan
suasana toko
berpengaruh
terhadap Volume
penjualan. Dan
hasil dari
pengujian tersebut
juga didukung
oleh beberapa
penelitian
sebelumnya. Oleh
karena itu secara
bersama-sama ke
empat variabel
tersebut
mempunyai
dampak yang baik
untuk volume
penjualan.
3. Dari hasil
pembahasan
diatas dapat
diketahui bahwa
variabel
independen yang
memliki pengaruh
yaitu variable
24
kualitas produk,
harga, kualitas
pelayanan dan
suasana toko.
5 Lelly Brestilliani, Suhermin Pengaruh Brand Berdasarkan hasil
Awareness, Brand analisis penelitian
(2020)
Ambassador dan dan pembahasan
Harga Terhadap yang dilakukan
Keputusan oleh peneliti
Pembelian Online mengenai
Pada Marketplace pengaruh
Shopee (Studi Pada brand awareness,
Mahasiswa brand
STIESIA) ambassador
dan harga
terhadap
keputusan
pembelian secara
online di
marketplace pada
mahasiswa
STIEISA
Surabaya, dapat
Ditarik
kesimpulan
sebagai berikut :
1.Brand
awareness
secara parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
secara online di
marketplace
Shopee. Hasil ini
menunjukan
semakin tinggi
tingkat brand
awareness yang
dimiliki
marketplace
Shopee maka
semakin
25
meningkatkan
konsumen untuk
melakukan suatu
pembelian.
2.Brand
ambassador
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
seacara online di
marketplace
Shopee pada
mahasiswa
STIESIA. Brand
ambassador
terbukti bahawa
semakin sering
brand
ambassador
dimunculkan
semakin
membawa
dampak pada
kecenderungan
konsumen untuk
melakukan
keputusan
pembelian.
3.Harga
berpengaruh
poitif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian online
di marketplace
shopee pada
mahasiswa
STIESIA. Dalam
hal ini
dapat simpulkan
bahwa harga
menjadi faktor
26
yang dapat
mempengaruhi
keputusan
pembelian secara
online di
marketplace
Shopee pada
mahasiswa
STIESIA
Surabaya.
27
1. H1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel penetapan harga
terhadap volume penjualan pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota
Pekanbaru
2. H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel brand ambassador
terhadap volume penjualan pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota
Pekanbaru
3. H3 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel store atmosphere
terhadap volume penjualan pada Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota
Pekanbaru
4. H4 : Penetapan harga, brand ambassador dan store atmosphere secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada Kopi Kenangan
Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru
28
haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan
harganya.
Suatu perusahaan dalam memilih tujuan penetapan harga pertama-tama
perusahaan tersebut harus memutuskan apa yang ingin dicapainya. Jika perusahaan
telah memilih pasar sasaran dengan tepat dan cermat maka strategi bauran
pemasarannya, yang termasuk di dalamnya adalah harga secara otomatis akan sejalan
dengan tujuan perusahaan(Nirawati, 2021).
2) Brand Ambassador (X2)
Brand ambassador adalah orang yang mendukung merek dari tokoh publik yang
populer untuk mempengaruhi konsumen dan mendapatkan perhatian dalam
menggunakan produk karena penggunaan brand ambassador biasanya didasarkan pada
pencitraan orang-orang tentang angka masyarakat yang terkenal. Brand ambassador
merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan terhubung
dengan publik, tentang bagaimana mereka sebenarnya meningkatkan penjualan (Lea-
Greenwood, 2012).
3) Store Atmosphere (X3)
Definisi Store Atmosphere (suasana toko) menurut Utami (2006) adalah desain
lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian
untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan untuk memengaruhi
pelanggan dalam membeli barang. Kotler dan Keller (2010:177) mengatakan bahwa
Store Atmosphere merupakan unsur lain yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai
tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar
didalamnya. Setiap toko mempunyai penampilan. Toko harus membentuk suasana
terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen
untuk membeli.
4) Volume Penjualan
29
menurut Kamelia (2006:38), “volume penjualan adalah jumlah produk atau merek suatu
perusahaan yang terjual dalam suatu periode.”
30
dengan Manfaat dengan manfaat yang
konsumen rasakan.
Manfaat yang didapatkan dari
produk kopi kenangan sesuai
dengan harga yang
ditawarkan.
Konsumen merasakan
manfaat yang dihasilkan dari
produk kopi kenangan.
2. Brand Ambassador Transparansi Brand Ambassador yang
(X2) dipilih mendukung Kopi
Kenangan sesuai dengan
Menurut Rossiter profesi mereka.
& Percy dalam Brand Ambassador yang
(Kertamukti dipilih turut mendukung
2015:71) produk Kopi Kenangan.
Dukungan Brand Ambassador
terhadap kopi kenangan
mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Kesesuaian Terdapat kesesuaian antara
produk kopi kenangan dengan
brand ambassador yang
dipilih.
Brand Ambassador yang
dipilih dapat
memperkenalkan produk kopi
kenangan dengan baik.
Isyana Sarasvati, Nicholas
Saputra dan Hotman Paris
cocok untuk menjai brand
ambassador dari produk kopi
kenangan.
Kredibilitas Brand Ambassador yang
dipilih dapat memberikan
informasi yang objektif.
Brand Ambassador yang
dipilih menyampaikan
informasi secara jujur terkait
produk kopi kenangan
Konsumen percaya dengan
informasi yang disampaikan
oleh brand ambassador.
Daya Tarik Brand Ambassador memiliki
kharisma yang menarik.
31
Brand Ambassador memiliki
penampilan yang menarik.
Brand Ambassador mampu
mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen melalui
daya tarik yang dimililkinya.
Kekuatan Brand Ambassador yang
dipilih dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Brand Ambassador dapat
meyakinkan orang lain untuk
membeli produk kopi
kenangan.
Brand Ambassador
menimbulkan dorongan yang
kuat untuk membeli produk
kopi kenangan.
3. Store Atmoshpere
Tata Letak (Lay Out) Konsumen merasa betah
(X3) berbelanja di Kopi kenangan
karena tata letak store yang
Menurut Mowen baik.
& Michael (2002) Penempataan lokasi kasir
memudahkan konsumen
dalam melakukan
pembayaran.
Tempat persediaan barang
(gudang) kopi kenangan tidak
mengganggu konsumen saat
berbelanja.
Suara Store Kopi Kenangan
memperdengarkan lagu-lagu
yang kekinian kepada para
konsumen.
Musik yang disajikan
menciptakan suasana store
Kopi Kenangan menjadi
nyaman.
Suara yang disajikan oleh
store kopi kenangan tidak
mengganggu kenyamanan
konsumen.
Bau Konsumen betah berbelanja
di Kopi Kenangan Cabang
Mall SKA Kota Pekanbaru
32
karena kondisi ruangan store
yang harum.
Store kopi kenangan memiliki
bau yang lembut sehingga
tidak menggangu
kenyamanan konsumen.
Adanya penempatan aroma
therapy disetiap sudut store
kopi kenangan.
Desain Bangunan Penataan produk kopi
kenangan dalam rak yang
menarik dan unik membuat
konsumen tertarik untuk
berbelanja ke store kopi
kenangan.
Desain bangunan kopi
kenangan yang aman dan
kokoh.
Penampakan bagian depan
kopi kenangan dapat menarik
perhatian konsumen untuk
berkunjung.
4. Volume Penjualan Tercapainya Target Setiap bulannya kopi
(Y) kenangan selalu mencapai
target penjualan.
Menurut Kotler Semua produk kopi kenangan
dan Keller (2016) terjual dengan mudah.
Kopi kenangan tidak pernah
kesulitan dalam memasarkan
produk.
Peningkatan Laba Penjualan mengalami
peningkatan pendapatan.
Laporan Keuangan Kopi
Kenangan mengalami
kenaikan disetiap periode.
Peningkatan keuntungan kopi
kenangan dibuktikan dengan
penjualan produk per cup
yang semakin meningkat.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang mencakup semua objek atau subjek yang akan
diteliti dan memiliki kualitas serta karakteristik tertentu (Sugiyono, 2017). Adapun
populasi yang diambil dari penelitian ini adalah konsumen Kopi Kenangan Cabang Mall
SKA Kota Pekanbaru, dengan jumlah populasi yang tidak pasti atau tak terhingga.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah atau yang dapat mewakili dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel ditentukan oleh peneliti
34
dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu dengan mempertimbangkan masalah
yang dihadapi dalam sebuah penelitian, tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah
penelitian, hipotesis penelitian yang dibuat, metode penelitian serta intrumen sebuah
penelitian. Dikarenakan populasi konsumen Kopi Kenangan Cabang Mall SKA Kota
Pekanbaru tidak diketahui jumlahnya, maka rumus yang digunakan dalam menentukan
Keterangan :
35
menghasilkan data yang sama (karet yang digunakan untuk mengukur panjang
merupakan contoh instrumen yang tidak reliabel). Dengan kata lain, instrumen
penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dan
data yang sesungguhnya. Dan, instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila terdapat
kesamaan data pada waktu yang berbeda.
36
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Kuesioner
3.6.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya-
jawab secara langsung antara peneliti dan narasumber atau sumber data (Agung Widhi,
2016). Dengan melakukan wawancara, peneliti bisa mendapatkan informasi atau data
secara langsung dari narasumber yang nantinya data ini akan diolah dalam penelitian.
37
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan. Teknik pengukurannya
dilakukan dengan cara pemberian skor untuk setiap jawaban atas pertanyaan yang
diajukan kepada responden. Setiap pertanyaan diberikan 5 kategori jawaban dan tiap
jawaban diberikan bobot skor sebagai berikut :
a. Sangat Setuju (SS) diberikan skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Kurang Setuju (KS) diberikan skor 3
d. Tidak Setuju (TS) diberikan skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan skor 1
Kemudian dilakukan pencarian nilai rata-rata dari setiap tanggapan responden. Guna
mempermudah dalam pencarian nilai rata-rata tersebut maka dibentuklah interval
penelitian sebagai berikut :
a) Penetapan Harga
Variabel penetapan harga memiliki 4 indikator dan masing-masing indikator
memiliki 3 pertanyaan. Sehingga total pertanyaan untuk variable penetapan harga
sebanyak 12 pertanyaan. Untuk mengetahui interval variable penetapan harga maka
dihitung dengan cara berikut :
Skor tertinggi = Interval Tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden
Skor tertinggi = 5 x 12 x 100 = 6000
Skor terendah = Interval terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden
Skor terendah = 1 x 12 x 100 = 1200
Panjang interval
= 960
Berdasarkan pemberian skor tersebut, maka dapat diketahui skor tertinggi dan skor
38
terendah dengan interval masing-masing kategori jawaban dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.1
Interval Skor Variabel Penetapan Harga
Interval Skor Kategori Responden
= 240
Berdasarkan pemberian skor tersebut, maka dapat diketahui skor tertinggi dan skor
terendah dengan interval masing-masing kategori jawaban dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.2
Interval Skor Dimensi Variabel Penetapan Harga
Interval Skor Kategori Responden
39
1021 − 1260 Setuju
b) Brand Ambassador
Untuk mengetahui interval variable brand ambassador maka dihitung dengan cara
berikut :
Skor tertinggi = 5 x 15 x 100 = 7500
Skor terendah = 1 x 15 x 100 = 1500
Interval
= 1200
Tabel 3.3
Interval Skor Variabel Brand Ambassador
Interval Skor Kategori Responden
40
Interval
= 240
Tabel 3.4
Interval Skor Dimensi Variabel Brand Ambassador
Interval Skor Kategori Responden
c) Store Atmosphere
Untuk mengetahui interval variable store athmosphere maka dihitung dengan cara
berikut :
Skor tertinggi = 5 x 12 x 100 = 7500
Skor terendah = 1 x 12 x 100 = 1500
Interval
= 1200
Tabel 3.5
Interval Skor Variabel Store Atmosphere
Interval Skor Kategori Responden
41
2161 − 3120 Tidak setuju
= 960
Tabel 3.6
Interval Skor Dimensi Variabel Store Atmosphere
Interval Skor Kategori Responden
d) Volume Penjualan
Untuk mengetahui interval variable volume penjualan maka dihitung dengan cara
berikut :
Skor tertinggi = 5 x 6 x 100 = 3000
Skor terendah = 1 x 6 x 100 = 600
Interval
42
𝑟
= 480
Tabel 3.7
Interval Skor Variabel Volume Penjualan
Interval Skor Kategori Responden
= 240
Tabel 3.8
Interval Skor Dimensi Variabel Volume Penjualan
Interval Skor Kategori Responden
43
3.8 Kisi - Kisi Variabel Penelitian
44
(Kertamukti Dukungan Brand
2015:71) Ambassador terhadap kopi
kenangan mempengaruhi
keputusan pembelian
konsumen.
Terdapat kesesuaian antara 3 (16-18)
produk kopi kenangan
dengan brand ambassador
yang dipilih.
Brand Ambassador yang
dipilih dapat
memperkenalkan produk
kopi kenangan dengan
baik.
Isyana Sarasvati, Nicholas
Saputra dan Hotman Paris
cocok untuk menjai brand
ambassador dari produk
kopi kenangan.
Brand Ambassador yang 3 (22-24)
dipilih dapat memberikan
informasi yang objektif.
Brand Ambassador yang
dipilih menyampaikan
informasi secara jujur
terkait produk kopi
kenangan
Konsumen percaya dengan
informasi yang
disampaikan oleh brand
ambassador.
Brand Ambassador 3 (24-27)
memiliki kharisma yang
menarik.
Brand Ambassador
memiliki penampilan yang
menarik.
Brand Ambassador mampu
mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen
melalui daya tarik yang
dimililkinya.
Brand Ambassador yang 3 (28-30)
dipilih dapat
mempengaruhi konsumen
45
untuk membeli produk
yang ditawarkan.
Brand Ambassador dapat
meyakinkan orang lain
untuk membeli produk
kopi kenangan.
Brand Ambassador
menimbulkan dorongan
yang kuat untuk membeli
produk kopi kenangan.
3. Store Konsumen merasa betah 3 (31-33)
Atmoshpere berbelanja di Kopi
(X3) kenangan karena tata letak
store yang baik.
Menurut Mowen Penempataan lokasi kasir
& Michael memudahkan konsumen
(2002) dalam melakukan
pembayaran.
Tempat persediaan barang
(gudang) kopi kenangan
tidak mengganggu
konsumen saat berbelanja.
Store Kopi Kenangan 3 (34-36)
memperdengarkan lagu-
lagu yang kekinian kepada
para konsumen.
Musik yang disajikan
menciptakan suasana store
Kopi Kenangan menjadi
nyaman.
Suara yang disajikan oleh
store kopi kenangan tidak
mengganggu kenyamanan
konsumen.
Konsumen betah 3 (37-39)
berbelanja di Kopi
Kenangan Cabang Mall
SKA Kota Pekanbaru
karena kondisi ruangan
store yang harum.
Store kopi kenangan
memiliki bau yang lembut
sehingga tidak menggangu
kenyamanan konsumen.
Adanya penempatan aroma
46
therapy disetiap sudut store
kopi kenangan.
Penataan produk kopi 3 (40-42)
kenangan dalam rak yang
menarik dan unik membuat
konsumen tertarik untuk
berbelanja ke store kopi
kenangan
Desain bangunan kopi
kenangan yang aman dan
kokoh
Penampakan bagian depan
kopi kenangan dapat
menarik perhatian
konsumen untuk
berkunjung
4. Volume Setiap bulannya kopi 3 (43-45)
Penjualan kenangan selalu mencapai
(Y) target penjualan.
Semua produk kopi
Menurut Kotler kenangan terjual dengan
dan Keller mudah.
(2016) Kopi kenangan tidak
pernah kesulitan dalam
memasarkan produk.
Penjualan mengalami 3 (46-48)
peningkatan pendapatan.
Laporan Keuangan Kopi
Kenangan mengalami
kenaikan disetiap periode.
Peningkatan keuntungan
kopi kenangan dibuktikan
dengan penjualan produk
per cup yang semakin
meningkat.
47
menguji hipotesis yang telah diajukan.
a. Analisis Deskriptif
Menguraikan permasalahan secara umum dan membahas data-data yang telah
ada kemudian mengkaitkannya dengan teori-teori yang relevan dan sesuai dengan
masalah yang bersangkutan untuk melihat Pengaruh Penetapan Harga, Brand
Ambassador dan Store Atmosfer terhadap Volume Penjualan Pada Kopi
Kenangan Cabang Mall SKA Kota Pekanbaru.
b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menguji hubungan
antara variabel-variabel dalam penelitian dengan menggunakan perhitungan-
perhitungan atau uji statistik dari data yang diperoleh yang berasal dari jawaban
kuesioner dan data primer. Penelitian ini menggunakan metode analisis data
kuantitatif menggunakan alat analisis IBM SPSS 25 (Statistical Package For
Social Science).
1) Analisis SPSS
SPSS menurut Gunawan C. (2018) bahwa SPSS (Statistical Package For
Social Science) adalah program aplikasi yang digunakan untuk melakukan
pengolahan, Analisa dan perhitungan data secara statistik dengan
menggunakan komputer.
48
bantuan alat analisis IBM SPSS 25 (Statistical Package For Social Science). Dari
hasil analisis tersebut akan menghasilkan nilai korelasi (r hitung). Jika r hitung
lebih kecil dari r tabel, maka instrument penelitian tersebut dinyatakan valid dan
dapat digunakan dalam penelitian. Namun jika r hitung lebih besar dari r tabel
maka instrument penelitian dinyatakan tidak valid sehingga harus diganti atau
diperbaiki.
𝑟 𝑟
𝑟 𝑟
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kehandalan atau kemampuan suatu instrument
penelitian (Priyatno, 2011). Uji reliabilitas digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi alat ukur penelitian. Sehingga dapat diketahui apakah alat
ukur yang digunakan dapat diandalkan atau mampu serta tetap konsisten jika
pengukuran dilakukan secara berulang.
Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument penelitian ialah
dengan menggunakan bantuan alat analisis IBM SPSS 25 dengan metode Alpha
Cronbach, dimana koefisien yang diukur akan beragam antara 0 hingga 1. Nilai
koefisien yang kurang dari 0,6 menunjukan bahwa kehandalan konsistensi internal
tidak reliabel (Arkunto, 208).
𝑟
𝑟
49
ditentukan sebanyak 5%, maka data tersebut tidak berdistribusi secara normal.
Dan sebaliknya jika nilai dari Asymp. Sig lebih dari atau sama dengan 5% maka
data berdistribusi secara normal (Muhson, 2005).
b. Uji Heterokesdastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana manisng-maing kesalahan
pengganggu mempunyai varian yang berlainan. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan koefisien korelasi rank spearmam yaitu mengorelasikan antara
absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Jika nilai signifikansi
tersebut lebih besar atau sama dengan 0.05 maka asumsi homosedastisitas
terpenuhi. Namun jika nilai signifikansi tersebut kurangdari 0.05 maka asumsi
homosedastisitas tidak terpenuhi (Muhson, 2005).
c. Uji Multikolinieritas
Uji analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi linear
sederhana dan berganda.
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk
pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen.
Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linear, dimana
perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara
tetap. Tujuan utama penggunaan regresi ini adalah untuk memprediksi atau
memperkirakan nilai variabel dependen dalam hubungannya dengan variabel
50
independen dengan demikian, keputusan dapat dibuat untuk memprediksi
seberapa besar perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel dinaik
turunkan. Bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :
̅
Keterangan :
̅ = Variabel dependen sebagai variabel yang diduga.
= Variabel independen, nilai variabel yang diketahui.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan utnuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh varibel-
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil dari analisis ini berupa koefisien
untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara
memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Adapun persamaan
dari regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Variabel dependen
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari variabel independen pertama
b2 = Koefisien regresi dari variabel independen kedua
b3 = Koefisien regresi dari variabel independen ketigas
X1 = Variabel independen pertama
X2 = Variabel independen kedua
X3 = Variabel independen ketiga
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun / mengarahkan penyelidikan
selanjutnya. Pada penelitian kuantitatif, pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian
statistik sehingga relatif mendekati suatu kebenaran yang diharapkan. Dengan begitu
seseorang akan lebih mudah menerima penjelasan pengujian, dan sampai sejauh mana
51
hipotesis diterima atau ditolak. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi
yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t.
a. Uji t (Uji Parsial)
52
a) H0 : Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
b) Ha : Adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Menentukan F tabel dan F hitung
a) Nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b) Nilai signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
c) F hitung didapatkan dari hasil perhitungan df = k-1, df = n-k.
3) Pengambilan keputusan
a) Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen.
b) Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima Ha ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen.
Keterangan :
TSS = Total Sum Square
SSE = Sum Square of Error
SSR = Sum Square of Regression
53
DAFTAR PUSTAKA
Pressindo.
Astuti, A., & Muhajirin, M. (2022). Analisis Strategi Penetapan Harga Dan Promosi
BPS, (Badan Pusat Statistik) Provinsi Riau. 2023. Jumlah Penduduk Pekanbaru.
https://riau.bps.go.id/indicator/12/32/1/penduduk-kabupaten-kota.html
C. Mowen, John dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga.
Diawati, P., Putri, R. R., Sugesti, H., Hakim, L., & Farizki, R. (2021). Pengaruh brand
560. https://doi.org/10.29210/020211245
Francisca Triyana Resti Prastiwi, Christina Sri Ratnaningsih, Irany Windhyastiti, Umu
Khouroh. 2020. Jurnal bisnis manajemen 7 (1). Analisis pengaruh tren budaya,
Gunawan, C. (2018). Mahir Menguasai SPSS (Mudah Mengolah Data Dengan IBM
Iis Nurlela, Rini Agustin Eka Yanti, Firman Aryansya. 2021. Pengaruh Penetapan
Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif Dalam Periklanan: Konsep, Media, Branding,
54
Anggaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemsaran Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education,Inc.
Kamelia, Lisia. 2006. Pengaruh Harga Jual dan Biaya Promosi Terhadap Volume
Sumatera Barat. Skripsi. Program Studi Bisnis dan Manajemen Fakultas Bisnis
Lelly Brestilliani, Suhermin Suhermin. 2020. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM)
Mahasiswa Stiesia)
Bisnis dan Teknologi 8 (2), 1382-1395. Pengaruh Kualitas Produk dan Store
Masyhuri dan M. Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori
55
Statistika. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN.
Nirawati, L. 2021. Pengaruh Penentuan Harga , Sales Promotion , dan Brand Image
Terhadap Minat Beli Pada Konsumen Hypermart Di Gresik. JIKB (Jurnal Ilmu
Nurlela, I., Yanti, R. A. E., & Aryansyah, F. (2021). Pengaruh Penetapan Harga Jual
Norman A. Hart dan John Stapleton. 2005. Kamus Marketing. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Pan, Feng-Chuan, Su, Suh-Jean dan Chiang, Che-Chao. 2008. Dual attractiveness of
Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta :
MediaCom.
Sarwono, J. (2017). Mengenal Prosedur-Prosedur Populer dalam SPSS 23. Elex Media
Komputindo.
Sinambela, & Putra, R. Y. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Minat Beli Ulang Konsumen (Studi Pada Portobello Café Semarang). Jurnal
56
R&D. Bandung: Alfabeta.
Alfabeta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf
Tati ukromah . 2018. Strategi Penetapan Harga Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Tina Miniawati Virgawenda Barusman, Andala Rama Putra Barusman, Tri Lestira Putri
BANDAR LAMPUNG
Utami, Cristina Widya. 2006. Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel
57