Urutan Alur / ProTap / SOP (Standard Operational Procedure) Proses
Perbendaharaan, sebagai berikut: 1. Berkas SPJ, Berkas SPJ masuk SPJ sudah harus masuk, 2 hari setelah Kegiatan selesai seringnya teman-teman lama, ketika Menyusun SPJ; 2. GU lalu diliat dulu GU nya (menunggu GU Penuh) diperiksa oleh Rahmat Faisal Rahmat mengetik di Monitoring sambil jalan, sambil menunggu di input GU tidak ada Deadline GU paling bagus lebih dari 100%, sebaiknya 2x-3x Revolving GU tidak bisa langsung kita bayar begitu saja harus menunggu Kuota Kuota 50% dari GU (barulah input SPBy) dipenuhi dulu sampai 100%; 3. SPBy (Surat Perintah Bayar), di input oleh masing-masing unit Tergantung banyaknya berkas yang di input Apabila sudah normal, berkas fisik dikumpulkan di Unit Kerja Lalu di Sounding silahkan Input / buat Kwitansi; 4. Kwitansi, diproses oleh mas Rahmat; 5. lalu keluarlah SPP (Surat Perintah Pembayaran), diproses oleh PPK; 6. PPSPM melanjutkan proses dari PPK PPSPM menuruti PPK, begitu PPK menginfokan untuk diproses maka lanjut di proses oleh PPSPM termasuk Nota Pembayaran Pajak yang disetor per bulan oleh PPSPM Nota Pembayaran Pajak, terkadang suka telat sehingga dikatakan Telat Bayar Pajak; 7. lalu keluarlah OTP OTP, untuk diproses; 8. lalu proses ke KPPN, akan minta Surat untuk Mengganti Biaya; 9. Bendahara lalu membuat LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) LPJ dilaporkan setiap tanggal 10, beserta Data Dukungnya akan Print, Rekening Koran dari Aplikasi SAKTI; 10. Kasus Special Dikvoti pernah ada Kejadian, yaitu Narsum terselip, Bukti Pajak Lupa masukin 1 SPJ Narsum.