Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI


(TPP)
1. PEMERATAAN PENGHASILAN PEGAWAI PADA SETIAP OPD,
TIDAK ADA ISTILAH “MATA AIR” ATAU “AIR MATA”
 Sebum diterapkannya TPP. Terjadi kesenjangan penghasilan
diantara PNS, PNS pada PD yang strategis cenderung
mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada PNS pada PD
lainnya yang memiliki struktur anggaran yang lebih kecil.
 Akibat kesenjangan penghasilan, Terjadi penumpukkan PNS pada
PD strategis dan kekurangan PNS pada PD lainnya, sehingga pada
akhirnya penempatan PNS sudah tidak mempedomani hasil
Analisis Jabatan,
2. DAMPAK POSITIF YANG DIHARAPKAN DENGAN
ADANYA PENERAPAN TPP
Dengan adanya penerapan TPP, maka akan meningkatkan
Kepatuhan terhadap :

3. Penegakan disiplin dan peningkatan etos kerja.


4. Peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat
5. Mewujudkan profesionalisme dan prestasi kerja yang
lebih baik.
6. Penempatan ASN dapat mempedomani hasil Analisis
Jabatan dan Beban Kerja
3. KOMITMEN PIMPINAN
Penerapan TPP akan dapat dilaksanakan apabila terdapat kesamaan
pandangan (mindset) dan komitmen pejabat - pejabat yang terhimpun dalam
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yaitu meliputi :

4. Sekretaris Daerah (sebagai ketua TAPD)


5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
6. Badan Pengelolaan Keuangah dan Aset Daerah (BPKAD)
DASAR HUKUM PEMBERIAN TPP
• Pemberian tambahan penghasilan telah diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang disempurnakan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.

• Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Pasal 39 dinyatakan
“Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS
berdasarkan pertimbangan objektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan”.

• Peraturan Papua Barat Nomor 60 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan


Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
TUJUAN PEMBERIAN TPP

1
• Meningkatkan Kinerja Pegawai

2
• Meningkatkan Kualitas Pelayanan

3
• Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai

4
• Meningkatkan Disiplin Pegawai
KRITERIA TPP
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

1
• Beban kerja

2
• Tempat Tugas

3
• Kondisi Kerja

4
• Prestasi Kerja

5
• Kelangkaan Profesi

6
• Pertimbangan Obyektif lainnya
Penentuan Jabatan yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas serta Jumlah Maksimal
TPP yang dialokasikan untuk setiap Jabatan/Penugasan ditetapkan dengan
KEPUTUSAN GUBERNUR
KRITERIA LAIN
•Selain Kriteria TPP tersebut diatas, kriteria
TPP juga termasuk Pegawai yang
melakukan tugas-tugas khusus seperti ;
•Tim Anggaran Pemerintah Daerah
•Panitia Pengadaan Barang/Jasa;
•Panitia Penerima Hasil Pekerjaaan;
•Panitia Penghapusan Barang;
•Pejabat Pengadaan Barang;
•Direksi/Pengawas Lapangan;
•Bendahara Umum Daerah;
•Kuasa Bendahara Umum Daerah;
•Pengguna Anggaran;
•Kuasa Pengguna Anggaran;
•Jasa Administrasi Pengelola Keuangan Daerah;
•Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan;
•Pejabat Penatausahaan Keuangan;
•Bendahara Pengeluaran;
•Bendahara Pengeluaran Pembantu;
•Bendahara/Penyimpan/Pengurus Barang;
•Bendahara Penerima;
•Bendahara Gaji;
•Pembantu Bendahara Pengeluaran;
•Pengelola Web Site;
•Administrator Sistem Aplikasi
•Administrator Jaringan LAN dan Internet;
•Programmer;
•Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi;
•Sekretariat Majelis Pertimbangan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi;
•Majelis Kode Etik; dan
•Sekretariat Majelis Kode Etik.
SIAPA YANG MENDAPAT TPP…?
1. PNS yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Papua Barat (termasuk PNS yang berasal dari Luar Provinsi
yang dipekerjakan di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Papua Barat).
2. PNS yang sedang menjalani cuti (tertentu), dengan tidak
memperhitungkan prestasi kerja.
3. PNS yang sedang tugas belajar dengan hanya
memperhitungkan prestasi kerja saja.
4. Guru/tenaga kependidikan serta Pegawai Tata Usaha
SMA/SMK
BESARAN JUMLAH MAKSIMAL/TARIF DASAR
TPP DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN
GUBERNUR
YANG TIDAK MENERIMA TPP …
1. Pegawai yang mendapat hukuman disiplin tingkat
berat, tidak diberikan TPP selama 2 (dua) tahun.
2. Pegawai titipan (di dalam atau di luar Provinsi Papua
Barat)
3. Pegawai yang berstatus terpidana
5. Pegawai yang mengambil CUTI DI LUAR TANGGUNGAN
NEGARA.
6. Pegawai yang diberhentikan sementara.
7. Pegawai yang sedang menjalani cuti besar serta
cuti melahirkan anak ke empat dan seterusnya.
5. Pegawai ……………….
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
tidak diberikan kepada pegawai yang
menerima :
1. Jasa Medik
2. Upah Pungut

Harus memilih salah satu sumber


tambahan penghasilan pegawai
Pelaksanaan Cuti Pegawai
• Dasar : Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
: 24 Tahun 2017 Tanggal : 22 Desember 2017 Tentang : Tata
Cara Pemberian Cuti PNS.
• Jenis Cuti : Cuti tahunan, Cuti besar, Cuti sakit, Cuti bersalin,
Cuti karena alasan penting, Cuti di luar tanggungan Negara
• Pendelegasian :
• Cuti karena alasan penting, (1-2 hr) ditandatangani oleh Kepala OPD,
(>2 hr ) ditandatangani oleh Kepala BKD
• Cuti sakit, (1-2 hr) ditandatangani oleh Kepala OPD, (>2hr )
ditandatangani oleh Kepala BKD dengan melampirkan Surat
Keterangan Dokter
INSTRUMEN PERHITUNGAN TPP

PERHIT. TPP DIDASARKAN PADA 2 ASPEK YI :


ASPEK PERILAKU KERJA : 80 %
ASPEK PRESTASI KERJA : 20 %
ASPEK PERILAKU 80 % TERDIRI DARI 2 INDIKATOR YI :
1. BOBOT 20 % UTK DATANG TEPAT WAKTU (TDK
TERLAMBAT)
2. BOBOT 60 % UTK YG MEMENUHI KEHADIRAN
SESUAI JUMLAH HARI KERJA BULAN
BERSANGKUTAN
• BOBOT 60 % DENGAN PENGURANGAN SEBAGAI BERIKUT :

- 5 % dari 60% untuk 1 hari tidak masuk tanpa alasan yang sah
- 1,25 % dari 60 % untuk 1 hari tidak masuk karena ijin yang
dibuktikan dengan surat permohonan/pemberitahuan yang
disetujui oleh pejabat penilai dan diketahui oleh atasan pejabat
penilai
- Pegawai yang hanya melakukan perekaman sidik jari sekali
sehari di pagi hari saja atau sore hari saja, hanya dihitung 1 jam
kehadiran
- Pegawai yang melakukan perekaman sidik jari hanya di pagi
hari dan sore hari hanya dihitung 4 jam kehadiran
- Pegawai yang melakukan perekaman sidik jari pagi dan siang
saja atau siang dan sore saja, dihitung akumulasi absen
pertama dan terakhir.
JAM DAN HARI KERJA :
Jumlah jam kerja untuk 5 hari kerja dalam seminggu adalah 37,5 jam,
ditetapkan sbb :
Senin s/d Kamis dimulai dari pukul 08.00 s/d 16.00 dengan waktu
istirahat jam 12.00 s/d 12.30
Jumat dimulai dari jam 08.00 s/d 16.30 dengan waktu istirahat pukul
12.00 s/d 13.00

PEREKAMAN SIDIK JARI SBB :


Pagi hari : pukul 07.00 s/d 08.00
Siang hari : pukul 12.00 s/d 13.00
Sore hari (Senin s/d Kamis) : mulai pukul 16.00
Sore hari (Jumat) ; mulai pukul 16.30.

Apabila mesin finger print tdk dpt digunakan karena alasan teknis,
maka Kepala PD membuat Berita Acara kerusakan mesin dan
melampirkan daftar hadir secara tertulis.
Aspek Prestasi Kerja 20 %

1. ASPEK PRESTASI KERJA MENCAPAI 20 % APABILA JUMLAH

JAM KERJA EFEKTIF MENCAPAI 100 JAM PERBULAN

2. BUKTI PELAKSANAAN TUGAS DIBUAT DALAM LAPORAN

HARIAN PEGAWAI YANG DISAMPAIKAN SETIAP HARI KEPADA

PEJABAT PENILAI/ATASAN LANGSUNG DAN BERSIFAT FINAL.


KEGIATAN LAIN SELAIN TUPOKSI YANG TERMASUK
DALAM PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI PADA
LAPORAN KERJA HARIAN
• Mengikuti Apel pagi
• Olah raga Jumat/kerja bakti
• Upacara hari besar Nasional
• Menghadiri undangan rapat
• menjenguk org sakit/melayat pegawai yg meninggal
• Mewakili atasan
• Mengikuti kegiatan darma wanita/PKK
• Kegiatan lain yang merupkn bagian dr tugas
SANKSI UTK PEJABAT PENILAI
PEJABAT PENILAI
MELAKUKAN -15% DARI
PENILAIAN TIDAK NILAI TPP
SESUAI FAKTA DAN
DATA

BULAN
PEJABAT BERIKUTNYA
PENILAI

PEJABAT PENILAI
- 25% DARI
TIDAK MELAKUKAN
PENILAIAN NILAI TPP
MONITORING DAN EVALUASI TPP
a. Dalam rangka pelaksanaan verifikasi terhadap
hasil pengukuran kinerja dan menangani
pengaduan dari Pegawai yang dinilai maupun
Pejabat yang menilai, dibentuk Tim Monitoring
dan Evaluasi.
b. Tim Monitoring dan Evaluasi terdiri dari :
1. Badan Kepegawaian Daerah;
2. Inspektorat Daerah;
3. BPKAD;
4. Biro Organisasi
5. Biro Hukum.
c. Monitoring dapat dilakukan secara berkala
TATA CARA PEMBAYARAN
1) TPP dibayar sebanyak 12 (dua belas) kali setiap tahun
2) Permintaan Pembayaran TPP diajukan paling lambat
tanggal sepuluh bulan berikutnya, kecuali Desember pada
Bulan berjalan.
3) Tata cara pembayaran TPP diatur sesuai ketentuan
peraturan keuangan yang berlaku.
Pemerintah Provinsi Papua Barat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai