PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan tenaga pendidik yang memiliki pengaruh penting bagi
kreatif dan juga kondusif, menjadi guru yang kreatif dan menyenangkan di tuntut
Pada dasarnya semua pihak baik itu dari sekolah guru orang tua maupun
proses pembelajaran seorang guru harus mampu mengajak peserta didik untuk aktif
dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan cara guru bisa memakai metode atau
pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga peserta didik akan semangat dan
rasa ingin tahu terhadap pembelajaran itu meningkat yang akan berdampak
Akan tetapi yang saya lihat setelah melakukan observasi ke sekolah di SMP
Negeri 6 masih tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak . Saya
melihat di SMP Negeri 6 khususnya di kelas VIII-1 guru belum menggunakan metode
atau media pembelajaran yang bervariasi saat proses pembelajaran , melainkan guru
menggunakan metode ceramah dimana yang seperti kita ketahui bahwa metode
ceramah merupakan metode yang sangat membosankan Karena guru hanya duduk dan
bosan dan jenuh terhadap pembelajaran khususnya pembelajaran PAI di kelas VIII-1 .
Jika guru menerapkan metode dan media yang bervariasi dalam pembelajaran
di kelas akan membuat peserta didik semakin semangat antusias, aktif, sehingga dapat
agama islam di kelas VIII-1 di SMP Negeri 6 apabila guru tidak menggunakan
metode atau media pembelajaran yang bervariasi akan menyebabkan motivasi belajar
siswa menurun tidak ada rasa semangat dan rasa ingin tahu terhadap materi yang
ingin di sampaikan dalam kelas mengakibatkan akan berdampak pada hasil belajar
pembelajaran.
VIII-1 peneliti memberikan Argumen atau solusi terhadap masalah yaitu menerapkan
pembelajaran di kelas, contoh metode bervariasi itu seperti metode proyek, metode
eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosiodrama, metode
demonstrasi, metode problem solving, metode karya wisata, metode Tanya jawab,
metode latihan (drill) . Adapun media memiliki beberapa jenis yang dapat digunakan
dalam pembelajaran misalnya slide ppt, media gambar, media audio visual dan yang
audio visual.
Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara beserta
gambar dan jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih kuat karena meliputi
kedua jenis media yaitu media audio dan media visual. Media ini dibagi kepada dua
bentuk yaitu media audio visual diam dan audio visual gerak. 1 Pembelajaran dengan
pendengaran sehingga dapat mengefektifkan kemampuan alat indera anak dan anak
juga mudah menangkap sebuah materi yang diangkat dalam video tersebut.
rangsangan berupa gambar bergerak dan suara, serta menyampaikan pesan untuk
Seperti yang dikutip Oleh Arif S. Sadirman dan Rahardjo dalam buku media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar. sementara itu dalam kutipan Arif S. Sadiman dan
Rahardjo, Bringgs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
visual seperti yang sudh di bahas di atas maka akan dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik terhadap pendidikan agama islam khususnya di kelas VIII-1
karena motivasi belajar merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam
pembelajaran pendidikan agama islam (PAI). Istilah motivasi berasal dari Bahasa
latin yang berarti bergerak. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai
pendorong (draving force), atau alat pembangunkesediaan dan keinginan yang kuat
dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, afektif, inovatif, dan
1
Syaiful Bahri Djamarah, Srategi Belajar Mengajar , (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), hlm.124.
2
Arief S. Sadiman dan Rahardjo , Media Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm. 7.
3
Thahroni Taher , Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013),hlm. 64.
menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif
dan psikomotor.
Penyampaian materi pendidikan agama islam dari guru kepada peserta didik
saat proses mengajar selalu menggunakan metode. Adapun beberapa jenis metode
yang biasa digunakan dalam pembelajaran yaitu: metode proyek, metode eksperimen,
metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosiodrama, metode demonstrasi,
metode problem solving, metode karya wisata, metode Tanya jawab, metode latihan
(drill) dan metode ceramah.4 Allah meninggikan derajat orang yang berilmu seperti
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل
اْنُشُز ْو ا َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا
Artinya:
Padangsidimpuan, pada mata pelajaran pendidikan agama islam belum menggunakan media
pembelajaran yang bervarisi diantaranya media audio visual dalam penyampaian materi
pelajaran.
4
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), hlm. 83-87.
5
Departemen Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya , (Bandung: PT. Syamil Cipta Media, 2005),
hlm. 543.
Penggunaan media pembelajaran tersebut disesuaikan dengan materi pelajaran yang
akan diajarkan, penyesuaian penggunaan media audio visual tersebut dapat meningkatkan
perhatian siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa tidak bosan
ketika proses pembelajaran berlangsung. Penerapan metode bervriasi secara tidak langsung
akan memotivasi siswa dalam belajar, siswa yang termotivasi untuk belajar berarti dalam diri
siswa tersebut telah ada keinginan untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Adanya motivasi
siswa tersebut terlihat saat melakukan pembelajaran siswa juga aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, mengerjakan tugas, dan mau memperhatikan guru saat dalam
menjelaskan materi. Motivasi siswa dalam pembelajaran agam islam juga tidak terlalu
tertarik karena gurunya selalu berceramah sehingga peserta didik malas, bosan dan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik dengan melakukan
penelitian dengan sejauh mana penerapan metode bervariasi dalam meningkatkan motivasi
belajar pendidikan agama islam terhadap perserta didik, dan juga bangaimana cara
menggunakan media audio visual yang baik dalam proses pembelajaran berlangsung. Apakah
penerapaan metode bervariasi dalam metode audio visual dapat memberikan kemampuan
yang bisa dituangkan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan juga guru bisa
memberikan movitasi belajar yang baik kepada peserta didik agar bisa lebih memahami
mereka tentang bagaimana menyikapi pembelajaran yang dberikan guru saat mengajar,
penerapan metode bervariasi dengan saling bertukar informasi dan pendapat dengan unsur
unssur yang teratur dapat mengurangi sedikit potensi siswa untuk tidak ikut serta dalam
Selain itu, metode pembelajaran bagi peserta didik kurang konsisten dengan kesadaran
sebagai fasilitor proses pembelajaran, karena kurang terlibat aktif untuk bisa lebih kreatif ,
6
Observasi, di SMP Negeri 6 Padangsidimpuan, Maret 2023
sehingga metode ini jarang diterapkan secara konsisten. karena dari hasil pengamatan atau
menerapkan metode sebagai tolak ukur untuk menentukan kadar pengetahuan peserta didik
dalam pembelajaran PAI. Oleh karena itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan
judul “ Penerapan Metode Bervariasi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam kelas VIII Di SMP Negeri 6
Padangsidimpuan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, berikut ini adalah beberapa permasalahan yang
berhubungan dengan penerapan metode bervariasi dengan menggunakan media audio visual
untuk meningkatkan motivasi belajar pendidikan Agama Islam kelas VIII DI SMP Negeri 6
Padangsidimpuan.
1. Metode yang digunakan guru kurang optimal dalam pembelajaran di kelas VIII.
3. Rendahnya media atau peralatan yang digunakan oleh guru di kelas VIII.
C. Batasan Masalah
agar memiliki sasaran penelitian yang jelas. Maka peneliti memberikan pembatasan
D. Batasan Istilah
seorang guru kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara
variatif dari suatu cara ke cara lainnya . Guru dapat menggabungkan berbagai
metode yang karena sifatnya yang variatif dapat pula disebut metode bervariasi.7
2. Media Audio Visual adalah kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media
pandang-dengar. Audio visual akan menjadi penyajian bahan ajar kepada siswa
semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu juga
dapat menggantikan peran serta tugas guru. Karena penyajian materi bisa diganti
oleh media, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar.8
3. Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak umtuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Serta usaha
7
Falah Yunus , Metode Mengajar Bervariasi dan Menyenangkan, (Samarinda : Balai Pustaka, 2020),
hlm. 3.
8
Hamdani, Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Bandung, Pustaka Setia, 2011), hlm. 185.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2003), hlm. 500.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan peneliti ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
F. Tujuan Penelitian
G. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan masukan kepada guru pendidikan agama islam untuk lebih
yang diajarkan
masukan bagi pembaca mahasiswa pendidikan agama islam tentang media audio
visual.
serta psikomotor peserta didik terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam.
H. Indikator Keberhasilan Tindakan
KKM (Kriteria ketuntasan minimal). dengan nilai 75 pada mata pelajaran pendidikan
agama islam di kels VIII. penelitian ini berhasil jika 75 siswa mencapai KKM.
I. Sistematika Pembahasan
pembahasan.
Bab II merupakan kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan
hipotesis tindakan.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang terdiri dari waktu dan lokasi
penelitian, jenis dan metode penelitian , latar dan subjek penelitian, prosedur
Bab VI merupakan deskripsi data hasil penelitian yang terdiri dari kondisi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
diungkapkan maksud dari metode dan variasi yakni metode adalah “cara yang
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun mencapai secara optimal. Ini
pada hakikatnya adalah metode guru secara bergantian atau seling-seling atau
metode pengajaran sangat banyak jenisnya akan tetapi yang dijelaskan dalam
Metode drill dan resitasi atau yang biasa dikenal dengan metode
dicapai. Metode drill dan resitasi merupakan suatu cara dari guru untuk
melihat hasil belajar siswa dalam poses belajar mengajar, baik disekolah
guru.12
2. Metode Tugas
2. manfaat tugas
4. memberikan penilaian
3. Metode Diskusi
membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan dua orang atau
12
Rudi Hartono, Metode Pembelajaran Guru Etnis dalam Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015), hlm. 22
13
Roestiyah, Metode Pembelajaran Bervariasi, (Jakarta: januari 2007). hlm. 12
lebih.14 Penerapan metode dalam menyampaikan materi pelajaran bisa
2. Pengertian Media
Kata media berasal dari Bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “Perantara”. Dalam Bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar
besar dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam kamus Bahasa Indonesia
menyebutkan bahwa media adalah suatu alat, sarana atau pengbung untuk
Seperti yang dikutip oleh azhar Arsyad, Gerlach & Ely mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia , materi , atau kejadian
keterampilan, atau sikap.16 Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah
14
Desak Putu Parmiti dan Ni Nyoman rediani, Mengajar Menyenangkan Di Sekolah Dasar, (Depok:
PT. Raja Grafindo persada, 2020), hlm. 13.
15
Tim Pustaka Phoenix , Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta Barat: Media Pustaka
Phoenix, 2010), hlm. 571.
16
Azhar Arsyad , Media Pembelajaran , (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2013), hlm. 3.
suatu alat atau saran yang berfungsi sebagai perantara , saluran dan jembatan ,
belajar mengajar.
menangkap informasi atau materi pembelajaran yang diberikan oleh guru di dalam
guru, untuk tipe ini tanpa menggunakan media pembelajaran apapun peserta didik
oleh guru.
mendengarkan untuk tipe ini , peserta didik akan berakibat kurang optimal
simbol atau ceramah. penggunaan media pembelajaran adalah solusi yang sangat
tepat untuk peserta didik visual. karena dengan media pembelajaran , informasi
konkret
proses belajar dan mengajar baik oleh peserta didik dan pendidik.
Prinsip utama yang harus di perhatikan dalam penggunaan media pada setiap
kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan untuk mengarahkan untuk
Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan peserta
a. Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan apa yang telah
peserta didik.
17
Masnur Muslich, “Melaksanakan PTK Itu Mudah ( Classroom Action Resech) Pedoman Praktis Bagi
Guru Professional”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 133.
d. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efesien.
mengoprasikannya.18
2. Jenis-Jenis Media
Secara umum, dalam media pembelajaran memiliki beberapa jenis media yang
a. Media Visual yaitu media yang dapat dilihat seperti gambar, foto dan
poster.
b. Media Audio yaitu media yang hanya dapat mendengarsaja seperti kaset
c. Media Audio Visual yaitu media yang dapat melihat sekaligus mendengar
e. Media Realita yaitu media nyata yang adanya dilingkungan alam, seperti
kognitif
yang dipilih. Jika media pembelajaran yang dipilih dan disiapkan dengan baik,
oleh karena itu dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain motivasi peserta
4. Pengertian motivasi
tertentu demi mencapai suatu tujuan. bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi inter (kesiapsagaan). Berawal dari kata “motf” itu, maka motivasi dapat
seseorang atau dasar pikiran atau pendapat sesuatu yang menjadi pokok.21
Menurut MC. Donald seperti yang dikutifp oleh saerdiman A.M., Motivasi
adalah perubahan energy dengan diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 45.
20
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 88.
21
Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 582.
“feeling” dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Dalam hal belajar
22
motivasi sangat dibutuhkan, hasil belajar akan optimal dengan adanya motivasi.
Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku
tertentu, Oleh karena itu jika seseorang melihat suatu manfaat dan keuntungan
yang diperoleh, maka ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut.
Gambar 2.1
untuk melakukan tindakan yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan. dalam
karena dalam kenyataanya motivasi itu merupakan suatu proses yang kompleks,
a. Motivasi Intristik
kebutuhan dan tujuan murid. Motivasi ini sering juga disebut sebagai
motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri peserta
22
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm. 73-74.
tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap
untuk berhasil dan lain-lain. jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari
luar.
didik dan berguna dalam situasi belajar tyang fungsional. Dalam hal ini
pujian atau hadiah dan sejenisnya tidak diperlukan oleh karena tidak akan
hadiah itu.
b. Motivasi ektrinsik
disekolah tidak semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. lagi pula sering kali para siswa belum memahami
untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan oleh sekolah. Karena itulah
motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para
pembelajaran dengan mudah. Hal ini bisa dilihat dari sikap dan hasil
belajar peserta didik. Hasil belajar merupakan sebuah sikap dan upaya fikir
para peserta didik setelah menerima penjelasan materi yang terjadi peserta
oleh pendidik.
23
Oemar Hamalik, Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 162-163.
Dalam pembelajaran pendidikan agama islam , hasil belajar juga
Aspek afektif untuk mengetahui kesadaran mental dan moral siswa. aspek
pembelajaran , ada hal lain yang juga penting untuk dikaji dengan proses
penting dalam upaya pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya
pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai
24
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Roesta Karya, 2005),
hlm. 22.
25
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka, (Yogyakarta: Leutika, 2009). hlm. 23.
Jadi pendidikan itu adalah pengetahuan yang kita dapatkan agar bisa
Pendidikan ini bisa membuat siswa agar lebih berkembang lagi dan tumbuh
Jadi pendidikan agama islam itu harus melalui upaya sadar diri terlebih
dahulu , karena dengan adanya sadar diri dari seseorang itu maka dia akan
mudah memahami dan mengamalkan kitab suci Al-Quran dan Hadist yang
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
peserta didik tantang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam
26
Asfiati, Visualisasi dan Virtualisasi Pembelajaran pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kencana,
2020), hlm.48.
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk
1. Puasa Ramadan
yang merupakan rukun islam yang keempat. Puasa wajib ini mulai perintahkan
pada tahun kedua hijrah, setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah.
Disamping adanya starat wajib puasa ada syarat lain agar puasa
membedakan yang baik dan juga buruk), 3) suci dari darah haid
c. Rukun Puasa
27
Muhammad Ahsan dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII,
( Pusat Kurikulum dan Perbukuan , Balitbag, Kemendikbud. hal. 194-205.
orang yang melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa
yaitu:
1. Niat Puasa
tersebut adalah
terbit fajar. untuk menjaga agar niat puasa ini tidak dilewatkan,
tarawih.
membatalkan puasa.
2. Muntah yang disengaja atau dibuat-buat
2. Memperbanyak sedekah
1. orang yang sedang sakit dan tidak kuat berpuasa atau apabila
¾ liter beras atau yang sama dengan itu kepada fakir miskin.
4. Orang yang hamil dan menyusui anak. kedua perempuan ini
2. Puasa Nazar
untuk berbuat maksiat kepada Allah Swt, maka hal tersebut tidak
tadi.
Artinya:
[76]: 7).
3. Puasa Qada
Puasa qada adalah Puasa yang kita niatkan untuk mengganti
4. Puasa Kifarat
suatu aturan yang telah ditentukan. Puasa kifarat wajib dilaksanakan apabila
ibunya)
4. Puasa Sunnah
a. Puasa Syawal
c. Hari yang diragukan ( apakah sudah tanggal satu Ramadan atau belum)
6. Hikmah Berpuasa
rajin bersyukur
kesulitan tersebut.
segala dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai
terbenam matahari.
dapat menjaga diri dari sifat pendusta. Sifat ini dapat menghilangkan
pahala puasa.
Tarbiyah Institut Agama Islam negeri Syekh Nurjati Cirebon tahun 2015 yang
belajar siswa pada PembBeti Setiowati mahasiswi Program Studi Pendidikan guru
Negri Syari Hidayatullah tahun 2014. VIII di MTSN 2 kota Cirebon dengan rata-
rata 67,98%, maka dapat dikategorikan cukup baik. Motivasi belajar sswa kelas
VIII pada pembelajaran IPS di MTSN 2 kota Cirebon dengan rata-rata 68,82%,
28
maka dapat dikategorikan cukup baik. Perbedaannya adalah pengaruh
penerapan metode yang terletak pada metode penelitian dan juga objeknya,
Metode Bervariasi Pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VIII B putri Mts Darul
Musthofa NW Repot Atas Kec. Narmada Lombok Barat”. Hasil penelitian ini
adalah metode ceramah, drill dan demonstrasi . Metode bervariasi suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efesien. Dengan penerapan in siswa lebih aktif
3. Penelitian ini dilakukan oleh Khairoton Nisa pada tahun 2015 beliau adalah
mahasiswi dari UIN Maulana malik Ibrahim Malang dengan judul “Penggunaan
Media Audio Visual pada Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah
seorang guru menggunakan Media Audio Visual yang digunakan oleh guru mata
4. Penelitian ini dilakukan oleh Uswatun Hasanah pada tahun 2015 beliau adalah
mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yang berjudul “ Penggunaan Media Audio sebagai sumber Belajar PAI dan Buudi
penelitian ini mengkaji tentang proses pembelajaran PAI dengan Budi pekerti
C. Kerangka Berfikir
proses pembelajaran, seorang pendidik harus mampu mengelola kelas dengan baik
yaitu dengan cara memilih metode dalam melakukan pembelajaran harus baik dengan
29
Liani Fitriangsih , Penerapan Metode Bervariasi Akidah Akhlak di Kelas VII B Putri Mts Darul
Musthofa NW Repot Atas Kec. Narmada Lombok Barat, (Mataram: Skripsi, 2019)
30
Khairoton Nisa’, Penggunaan Media Audio visual Pada Mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam
di Madrasah Tsanawiyah Putra Putri Lamongan, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2015), hlm. 5.
31
Uswatun Hasanah, Penggunaan media video sebagai sumber belajar PAI dan Budi Pekerti dalam
meningkatkan Nilai keislaman siswa di kelas X 3 SMAN 3 Bantul, ( Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015),
hlm. 10.
tujuan pembelajaran harus baik dengan tujuan pembelajaran dan juga keadaan kelas.
Permasalahan yang terjadi di kelas adalah ketika guru kurang kreatif dalam
menerima pelajaran.
Yang menjadi indicator dalam variable metode pembelajaran ini yaitu metode
ceramah, diskusi, Tanya jawab, serta demonstrasi. dari indicator tersebut dapat
mendengarkan materi yang dijelaskan. Metode diskusi, dengan metode ini setelah
guru menjelaskan maka meminta siswa untuk berdiskusi dan saling menukar pendapat
tenang materi yang dibahas. Tanya jawab, terkait dengan ini ketika guru menjelaskan
ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran, sebagai guru
harus memancing siswa dengan cara melemparkan sebuah pertanyaan agar perhatian
dengan praktek atau contoh nyata maka guru harus memperjelaskan langsung dengan
Untuk mencapai hasil yang diinginkn maka seorang guru harus mampu
meningkatkan motivasi belajar siswanya agar siswa memiliki niat dalam menerima
dan mencermati pelajaran yang disampaikan. Ada beberapa indicator yang terdapat
pada motivasi yaitu kuatnya kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang disediakan
untuk belajar, kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lainnya, serta ketekunan
jawab 4) Ketekunan
4) metode Demonstrasi
D. Hipotesis Tindakan
sampai terbukti melalui data yang terkumpul . hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat Penerapan Metode Bervariasi
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Padangsidimpuan.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Time Schedule
1 Menyusun Proposal
2 Menyusun Instrumen
3 Mengumpul Data
4 Mengolah Data
5 Menyusun Laporan
Research). Hal ini focus penelitian terletak pada tindakan guru di kelas. Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tentang bagaimana guru mengubah pola perilaku
pengajaran untuk memberikan dampak yang baik kepada peserta didik. 32 Penelitan
tindakan kelas berperan dikelas yang artinya dilaksanakan oleh guru untuk
32
Barnawi dan M. Arifin, Pengembangan Keprofessional Berkelanjutan Bagi Guru , (Yogyakarta:
Gava Media, 2014), hlm. 58.
memecahkan masalah-msalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru serta
ini terdiri dari empat langkah, yakni. (1) merencanakan (planning), (2) melaksanakan
Latar dan Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6
penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik terhadap pembelajaran pendidikan
D. Prosedur penelitian
Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada metode penelitian tindakan kelas
yang dikembangkan oleh Suharsini Arikunto, yaitu tiap siklus terdiri ada empat tahap
Gambar 1
Tindakan Kelas
33
Wayan Dasna, Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran, (Malang: Pusat Penelitian Pendidikan Universitas Negeri Malang, 2008), hlm. 2.
34
Hamzah B. Uno, Menjadi Penelitian PTK yang Professional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 71.
35
Suharsini Arikunto, Penelitia Tindakan Kelas, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 16.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (Action)
pembelajaran pendidikan agama islam yang telah direncanakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tahap ini terwujud dalam bentuk proses belajar
mengajar dengan menggunakan media audio visual yang dilakukan guru dengan
menggunakan media film yang telah dipersiapkan oleh guru kepada peserta didik.
3. Pengamatan (Observasing)
pada tahap ini peniliti mengamati kondisi peserta didik dan guru selama pelaksanaan
sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi pendidikan agama islam.
4. Refleksi
yang ada dalam strategi tindakan. Hal ini dilakukan dengan memberikan variasi
perspektiff yang mungkin dari situasi sosial dan memahami keadaan dan isu dimana
hal tersebut muncul. Refleksi menjadi dasar untuk meninjau kembali rencana
tindakan. Refleksi mempunyai aspek evaluatif bagi peneliti untuk menimbang atau
menilai dampaktindakan yang timbul sedah sesuai dengan yang diinginkan dan
Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada pembelajaran siklus II dapat diperbaiki
kekurangan yang ada pada siklus I . pada siklus II disajikan tahapan-tahapan yang sama pada
siklus I, dengan melanjutkan materi pembelajaran yang sesuai kompetensi dasar atau
indikatornya, hasil refleksi siklus II akan dijadikan acuan perbaikan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
E. Sumber Data
36
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hlm. 70.
Sumber data yang dilakukan patut menggunakan sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber yang diperoleh dari subjek langsung sebagai
informasi yang dicari. Sedangkan sumber data sekunder yaitu data dalam bentuk jadi
seperti dokumen-dokumen dan publikasi yang ada . adapun data penelitian yang
diperoleh melalui.37
1. Sumber Data Primer adalah petunjuk yang dapat dari sumber yang diamati
adapun data sumber data primer adalah keterangan langsung dari guru
2. Sumber Data Sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh dari kepala
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ada dua yaitu lembar
mengetahui tanggapan peserta didik terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam
37
Sudaryono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: PT. Karisma Putra Utama, 2016), hlm. 87.
Dalam penelitian ini menggunakan tehnik keabsahan data dengan beberapa
langkah yaitu:
yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian dipusatkan
diri pada hal-hal tersebut secara rinci, ketentuan ini dilakukan untuk memahami
2. Tehnik analisis keabsahan data adalah tehnik analisis keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau
Dalam hal ini triangulasi yang dimaksud yaitu membandingkan data dalam
perbandingan
Analisis data pada dasarnya adalah upaya memilih, memilah, membuang dan
39
mengolongkan data untuk menjawab dua hal pokok. Proses pencarian dan
selanjutnya dalam penelitian ini ialah melakukan analisis terhadap semua data yang
b. 81-90 = Baik
c. 71-80 = Cukup
d. 60-70 = Kurang
ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh empat respons
Setuju (S) =3
40
Kunandar, Penelitian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum
2013), Suatu Pendekatan praktis disertai dengan contoh Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hlm. 151.
P = F X 100%
N
P = Angka persentasi
Padangsidimpuan.
41
Ridwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 18.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Metode-Metode Mengajar Perspektif Al-Quran Hadist dan Aplikasinya
Dalam Pembelajaran PAI, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2023
Arief S.Sadiman dan Rahardjo, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers,2010.
Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran , Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013.
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Akdon dan Ridwan, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik, Bandung: 2010.
A.M, Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada ,2012.
Basyaruddin M. Usman, Prosiding Webinar Nasional Prodi PGMI IAIN
Padangsidimpuan, 2021.
Barnawi dan M. Arifin, Pengembangan Keprofessinal Berkelanjutan Bagi Guru,
Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syamil Cipta
Media, 2005.
Dasna Wayan, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebagai Upaya Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran, Malang: Pusat Penelitian Pendidikan Universitas Negeri Malang,
2008.
E. Mulyas , Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Yang Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,2007
Fathurahman Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : PT.
Refika Aditama, 2007.
Hamdani, Pengaruh Media Audio Visual Terhadap pembelajaran pendidikan Agama
Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Hamalik Oemar , Proses Belajar mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Kunandar , Penelitian Autentik ( Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), Suatu Pendekatan Praktis disertai Dengan Contoh Edisi revisi, Jakarta:
Rajawali Press, 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2003.
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: rajawali Press, 2008.
Majid Abdul , Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, Bandung: Remaja Rosda karya, 2017.
Munandar Aris dan Ode Sofyan Hardi, Perencanaan Pengajaran Dalam Geografi
Sesuai Dengan Kurikulum, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2023.
Muslich Masnur , Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Resech)
Pedoman Praktis Bagi Guru Professional, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Parmiti Putu Desak dan Nyi Nyoman Rediani, Mengajar Menyenangkan Di Sekolah
Dasar, Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2020.
Sobry M. Sutikno, Strategi Pembelajaran, Lombok : Penerbit Adab, 2021.
Sanjana Wina , Strategi Pembelajaran Beriontasi Standar Proses Pendidikan ,
Jakarta: Kencana, 2012.
Sanjana, Strategi Pembelajaran, Jakarta: kencana , 2007.
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Roesta Karya,
2005.
Solikun , Pengaruh Penerapan Metode Bervariasi Untuk Meningkatkan motivasi
Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas vii di MTSN 2 Kota Cirebon, skripsi Jurusan
Tadris IpS fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon, 2015.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Sudaryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama,
2016.
Sumiyati dan Muhammad Ahsan, Pendidikan Agama Islam kelas VIII, Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri,2017.
Taher Thahroni, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta Barat:
Media Pustaka Phoenix, 2010.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Yunus Falah , Metode Mengajar Bervariasi dan Menyenangkan, Samaarinda : Balai
Pustaka, 2020.
Yogica Relsas, dkk, Metodologi pembelajaran Strategi Pendekatan Model-Model
Pembelajaran, Malang: CV IRDH,2020.
Lampiran
Pedoman Wawacara dengan Guru
1. Penerapan apa saja yang ibu gunakan dalam metode bervariasi?
2. Metode bervariasi apa saja yang ibu gunakan dalam pembelajaran PAI?
3. Apa saja materi yang ibu gunakan dalam pelajaran agama islam?
4. Media apa saja yang ibu gunakan dalam proses pembelajaran?
5. Bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran berlangsung?
6. Apakah siswa aktif dalam proses pembelajaran?
7. Berapa jumlah siswa-siswi di dalam kelas?
8. Bagaimana respon siswa waktu ibu mengajar?
9. Apakah ada kendala siswa dalam belajar?
10. Berapakah nilai kkm pembelajaran pendidikan agama islam?
11. Apa yang membuat siswa gk aktif dalam belajar?
12. Apakah dalam pembelajaran pendidikan agama islam itu menyenangkan bagi siswa?
Lampiran
Wawacara dengan siswa
Lampiran
Soal
1. Jelaskan Pengertian Puasa !
2. Bagaimana hukum puasa bagi orang yang sudah sangat tua?
3. Tuliskan ayat yang menerangkan tentang kewajiban melaksanakan puasa setiap
muslim?
4. Jelaskan hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari?
5. Sebutkan macam-macam puasa Sunnah?
6. Puasa Sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya idul fitri adalah puasa?
7. Berapakah puasa Ramadan dilaksanakan oleh umat islam?
8. Tuliskan niat ketika mau berpuasa?
9. Jelaskan mengenai waktu yang diharamkan puasa?
10. Jelaskan hal-hal yang membatalkan puasa?
Lampiran
Jawaban
1. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang
bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan
syarat tertentu, untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim.
2. Hukum puasa bagi orang yang sudah sangat tua adalah boleh tidak dikerjakan
tanpa ada qodho atau puasa ganti karena orang yang sudah sangat tua dan tidak
dapat menunaikan puasa perlu menggantinya puasa tersebut dengan membayar
fidyah.
3. َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِمْن َق ْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقوَن
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
4. Menahan hawa nafsu, Melatih menahan amarah, mensucikan diri, sedekah , saling
berbagi dan lain-lain.
5. 1.Puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan untuk seluruh
umat muslim baik laki-laki maupun perempuan yang dikerjakan selama satu bulan
penuh pada bulan Ramadhan, 2.Puasa Qadha Ramadhan,3.Puasa Kafarat, 4.
Puasa Nazar
6. puasa syawal
7. Puasa Ramadhan dilaksanakan oleh umat islam selama satu bulan penuh.
8. َن َو ْي ُت َص ْو َم َغٍد َع ْن َأَد اِء َفْر ِض َش ْه ِر َر َمَض اِن هِذِه الَّس َن ِة ِهلِل َت َع اَلى
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan
Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."