Anda di halaman 1dari 2

Psikologi Islam adalah satu pendekatan studi dalam memahami kejiwaan dan perilaku manusia yang

berdasarkan konsep tauhid, dengan cara integrasi antara ilmu dan iman. Jangan sampai hati beriman
kepada Allah tetapi cara atau pola berpikirnya tidak menopangnya.

Kegunaan Psikologi Agama 1. Pemenuhan keingintahuan manusia. Manfaat secara teoritis, yaitu; 1.
mengkaji tentang perilaku-perilaku jiwa keagamaan. 2. mengakomodasi dan mengembangkan
pemikiranpemikiran perilaku kegamaan. 2. Memperoleh pengetahuan yang akurat

Psikologi konvensional atau psikologi umum adalah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku dan proses
mental manusia. Ini mencakup berbagai teori, konsep, dan metode penelitian yang digunakan untuk
memahami aspek-aspek psikologis individu, kelompok, dan masyarakat secara umum. Psikologi
konvensional berfokus pada pengamatan dan analisis fenomena psikologis tanpa mempertimbangkan
aspek agama secara khusus.

Di sisi lain, psikologi Islam adalah bidang studi yang memadukan prinsip-prinsip Islam dengan konsep-
konsep psikologi untuk memahami perilaku manusia dan proses mental. Psikologi Islam berusaha untuk
menyelaraskan pengetahuan psikologi dengan ajaran Islam, mencari pemahaman tentang hubungan
antara jiwa dan agama. Pendekatan ini mempertimbangkan dimensi agama, spiritualitas, dan moralitas
dalam memahami individu dan proses psikologisnya.

Psikologi Islam mencakup berbagai topik, seperti akhlak (etika Islam), psikologi perkembangan,
psikoterapi Islami, dan pemahaman tentang psikopatologi dalam kerangka Islam. Prinsip-prinsip Islam,
seperti keimanan, ikhtiar, tawakkal (kepercayaan kepada Allah), dan pengembangan akhlak yang baik,
diintegrasikan dalam praktek dan penelitian psikologi Islam.

Dalam psikologi Islam, juga terdapat pandangan bahwa penelitian dan praktik psikologi harus sesuai
dengan ajaran Islam dan nilai-nilai moral yang ditetapkan oleh agama. Misalnya, dalam konteks terapi,
psikoterapi Islami akan mengintegrasikan pendekatan psikologi dengan ajaran-ajaran Islam,
menggunakan doa, dzikir, dan nasihat berdasarkan ajaran agama.

Penting untuk dicatat bahwa psikologi Islam bukanlah satu-satunya pendekatan psikologi yang
melibatkan dimensi agama. Ada juga pendekatan lain yang mengintegrasikan agama-agama lain, seperti
psikologi Kristen, psikologi Yahudi, dan lain sebagainya.

Baik psikologi konvensional maupun psikologi Islam adalah bidang studi yang berusaha memahami
aspek-aspek psikologis manusia. Namun, pendekatan dan fokusnya berbeda, dengan psikologi
konvensional lebih bersifat umum dan psikologi Islam menekankan pada pengaruh agama dan
spiritualitas dalam pemahaman perilaku manusia.
Psikologi tasawuf adalah bidang studi yang menggabungkan prinsip-prinsip tasawuf (cabang mistik dalam
Islam) dengan konsep-konsep psikologi untuk memahami aspek-aspek psikologis manusia dalam konteks
spiritualitas Islam. Tasawuf merupakan dimensi dalam Islam yang menekankan pada pencarian kehadiran
dan pengalaman langsung dengan Tuhan serta pengembangan jiwa yang lebih dalam.

Berdasarkan pengertian di atas, psikologi dan tasawuf dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
membahas tentang kejiwaan manusia dan memiliki peran yang sama, yakni member solusi dan
mengatasi problematik manusia dalam menjalani kehidupan.

Konsep kesabaran dalam psikologi positif dan psikologi Islam memiliki perspektif yang berbeda meskipun
pada dasarnya keduanya mengarah pada pengembangan sifat kesabaran individu.

1. Psikologi Positif:

Psikologi positif adalah cabang psikologi yang fokus pada pemahaman dan peningkatan kebahagiaan,
kesejahteraan, dan potensi manusia. Dalam konteks kesabaran, psikologi positif menganggap kesabaran
sebagai salah satu kekuatan karakter yang dapat dikembangkan untuk menghadapi tantangan dan
kesulitan hidup. Kesabaran dipandang sebagai kemampuan untuk menahan diri dari kepuasan segera
demi mencapai tujuan jangka panjang atau menghadapi situasi yang membutuhkan ketenangan dan
keterampilan mengendalikan diri. Dalam psikologi positif, kesabaran dihubungkan dengan konsep seperti
ketahanan (resilience) dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi stres.

2. Psikologi Islam:

Psikologi Islam menggabungkan prinsip-prinsip Islam dengan teori dan pengetahuan psikologi modern.
Dalam psikologi Islam, kesabaran (sabr) memiliki makna yang lebih luas dan lebih dalam. Sabr diartikan
sebagai kesabaran yang berasal dari keyakinan dan ketaatan kepada Allah SWT. Konsep kesabaran dalam
psikologi Islam mengarah pada kemampuan individu untuk menerima takdir Allah dengan ikhlas dan
bertahan dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup. Sabr juga mencakup ketenangan hati dan pikiran
dalam menghadapi tantangan, kesulitan, atau ketidakpastian. Dalam psikologi Islam, kesabaran
dihubungkan dengan konsep iman (keyakinan), tawakkal (mengandalkan Allah), dan istighfar (memohon
ampunan).

Perbedaan utama antara konsep kesabaran dalam psikologi positif dan psikologi Islam terletak pada
perspektif dan landasan filosofis yang mendasarinya. Psikologi positif lebih berfokus pada aspek
psikologis dan pengembangan pribadi tanpa mengacu secara khusus pada keimanan atau keyakinan
agama tertentu. Sementara itu, psikologi Islam menempatkan keimanan dan keyakinan agama sebagai
dasar untuk mengembangkan kesabaran.

sangat baik karena dengan adanya skala tersebut dapat mengetahui keterkaitan antara psikologi islam
dengan keimanan amal soleh dan taqwa

Anda mungkin juga menyukai