Anda di halaman 1dari 6

Nama: Virma Teti

NPM: 201125556
HASIL LAPORAN WAWANCARA
“STRATEGI BERTAHAN DI MASA PANDEMI”

MATA KULIAH METOPEN KELAS C

Narasumber

Nama pemilik Angkringan Tempat Biasa: Arga dan Ferdi

Alamat tempat jualan: Jalan Seturan Raya

Tgl/Bulan: 28 Oktober 2022

Daftar pertanyaan

Virma : Selamat malam mas Arga dan Mas Ferdi

Mas Arga dan Ferdi : Malam mbak

Virma : Sebelumnya mohon maaf karena sudah mengganggu waktunya,


perkenalkan nama saya Virma Teti, biasa akrab dipanggil dengan
Virma. Mahasiswi dari program studi Ekonomi Pembangunan FBE
Atma Jaya Yogyakarta. Apakah saya boleh meminta waktunya mas
untuk diwawancari sepatah dua patah pertanyaan?

Mas Ferdi : Boleh mbak, tapi mungkin nanti dengan sepupu saya saja ya karena
sama aja, juga sama-sama tahu, karena biar pelanggan tetap ada yang
melayani.

Virma : oh, baik mas kalau begitu tidak masalah

Mas Arga : silahkan mbak ingin memulai dari mana?

Virma : Baik dengan mas Arga ya., Sejak tahun berapa anda mendirikan
Angkringan dan apa alasannya?

Mas Arga : Sejak tahun 2019, waktu itu ada teman memberitahukan peluang
untuk berjualan, akhirnya memutuskan untuk berjualan sampai
sekarang. Alasan untuk mencari uang jajan tapi lama-lama makin baik
apalagi setelah pandemi

Virma : Bagaimana kondisi angkringan sebelum pandemi?

Mas Arga : kondisi nya angkringan masih kecil-kecilan dan masih blm mampu
untum membayar sewa tempat yang lebih luas. Jumlah pengunjung
pada saat pandemi jauh lebih sedikit.

Virma : Bagaimana kondisi pada saat sebelum pandemi?

Mas Arga : Dilihat dari jumlah pengunjung nya jauh lebih sedikit dan juga karena
pandemi sempat tutup atau tidak buka karena ditambah lagi salah satu
dari pemilik angkringan harus menyelesaikan skripsi jadi lebih ketetran
sendiri.

Virma : Bagaimana strategi untuk bertahan?

Mas Arga : Cara nya yaitu dengan dengan tetap konsisten berjualan tiap malam
nya dari jam 7 atau jam 9 malam menyesuaikan jadwal kami berdua
mbak, sebagai pemilik tempat angkringan. Walau kadang sepi tapi
menu makanan tetap selalu lengkap dan dengan harga yang murah
meriah. Kemudian sering ngajakin teman-teman yang ada di Jogja mau
pun yang baru balik ke Jogja buat datang ke angkringan.

Virma : Bagaimana keadaan saat ini dibandingkan sebelum pandemi apakah


sudah pulih?

Mas Arga : jauh lebih berubah dari sebelum pandemi, dan berubah ke yang baik
atau sudah bisa dibilang sangat pulih, karena sudah banyak para driver
gofood yg berani untuk kembali bekerja sehingga dr tahun 2021 akhir
orang2 sudah bisa memesan secara online. Lalu lebih banyak
mendapatkan pengunjung karena mahasiswa sudah bisa berkuliah
secara offline ke jogja.

Virma : Apa pelajaran/hikmah yg diperoleh dengan adanya pandemi?

Mas Arga : pelajarannya untuk kami pribadi jauh lebih bersyukur sih mbak,
karena meski tadi sempat putus asa saat pandemi tetapi angkringan
masih bisa bertahan dan jauh lebih berubah mulai dari model tempat
nya yg awalnya lesehan kecil sekarang udah jauh lebih berkembang
dengan adanya tempat duduk payung, dan desain lampu led dan neon
sedikit, lalu kalo buat diri sendiri bisa lebih produktif kemudian kami
juga mendapatkan lebih banyak pelanggan dr pada sebelum pandemi.

Laporan hasil wawancara

Angkringan tempat biasa, didirikan oleh mas Arga dan Ferdi, yang merupakan
mahasiswa aktif Universitas Yogyakarta, mereka juga memiliki ikatan tali kekeluargaan yaitu
sebagai sepupu kandung, tetapi pada tahun 2021 mas Ferdi telah berhasil menyelesaikan
skripsinya sambil di temani sepupunya membuka angkringan hingga tahun ini Ferdi masih
tetap menemani sepupunya membuka angkringan sembari mencari pekerjaan lain. Alasan
pertama mereka membuka angkringan adalah karena tawaran dari temanya sendiri yang
menemukan satu lokasi yang kosong cocok untuk membuka usaha angkringan. Kemudian
alasan lainnya yaitu untuk kerja sampingan sambil kuliah untuk mencari tambahan uang
jajan, tetapi lama-lama angkringan mereka malah mulai dikenal banyak orang dan
berkembang.

Meskipun pada saat masa pandemi usaha angkringan mereka sempat menagalami
jatuh bangun, sempat tutup dll tapi pada tahun 2021 akhir mereka konsisten untuk membuka
dan menjalankan angkringan sembari kuliah. Tidak hanya sepi karena PPKM tetapi semasa
pandemi pun mereka juga bersaing dengan banyak café shop yang cenderung banyak
digemari oleh orang-orang. Tetapi mereka tetap konsisten untuk buka dan meningkatkan
pelayanan mereka mulai dari merenovasi tempat angkringan, melengkapi dan menambah
daftar menu makanan, menjual makanan dengan harga murah dan cita rasa yang enak dan
nikmat.

Hingga pada tahun 2022 ini dimana pandemi covid 19 sudah berkurang dan para
mahasiswa/I sudah banyak yang balik ke Jogja ungtuk melanjutkan studi, maka dari itu
mereka menjadi semakin semangat dan bersyukur karena angkringan mereka semakin
berkembang.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai