Anda di halaman 1dari 8

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April 1879. Kartini merupakan


pelopor perjuangan wanita di Indonesia.

Kartini memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan. Kartini


mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada 1903. Beliau juga
mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang.

Kartini meninggal dunia pada 1904. Kumpulan surat suratnya disusun


dalam sebuah buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Dewi Sartika

Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung. Dewi Sartika


merupakan pengikut cita-cita Raden Ajeng Kartini.

Pada 1904, Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri di Bandung. Pada


1915, Dewi Sartika mendirikan sebuah perkumpulan wanita bernama
Pengasah Budi.

Perkumpulan tersebut bergerak untuk memperjuangkan kemajuan


wanita.
Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi


Suryaningrat. Beliau lahir pada 2 Mei 1899 di Yogyakarta.

Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker) dan Cipto


Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij pada
25 Desember 1912.

Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische Partij


menuntut kemerdekaan Indonesia.

Beliau juga yang mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Hal itu karena adanya ketakpuasan terhadap sistem pendidikan yang ada
di masa itu.

Perguruan tersebut mengajarkan kepada siswa sifat kebangsaan.


Pentingnya peran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan,
membuat beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Dr. Sutomo

Sutomo merupakan satu di antara pendiri organisasi Boedi Oetomo.


Boedi Oetomo adalah organisasi pergerakan kebangsaan modern
pertama di Indonesia yang dibentuk pada 20 Mei 1908.

Tujuan didirikannya Boedi Oetomo ialah untuk mengangkat derajat


bangsa Indonesia dan keluhuran budi orang Jawa. Sutomo mempunyai
cita-cita memakmurkan rakyat Indonesia.

Beliau bertekad memperkecil perbedaan antara orang kaya dan miskin,


serta antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin
bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka perjuangan akan
berhasil.
Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. Ahmad


Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan
agama di Mekkah.

Beliau mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 di


Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan agama Islam
sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis.
Wahid Hasyim

KH. Abdul Wahid Hasyim lahir pada 1 Agustus 1914 di Jombang.


Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU
(Nahdatul Ulama).

Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik


dalam hal agama maupun kehidupan di masyarakat.

Pada 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun


kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU.

Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak


terlepas dari peranannya.
Saman Hudi

Samanhudi belajar agama Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan


para pedagang Indonesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI)
di Solo tahun 1911.

SDI bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia


dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.
KLIPING
PAHLAWAN PERGERAKAN NASIONAL

Disusun Oleh :
Nama : Reza Arifiyanto
Kelas :8G
No Absen : 22

SMP NEGERI 1 KEBONARUM

Anda mungkin juga menyukai