Anda di halaman 1dari 7

Review Paper

Tinjauan Pembangunan dan Perkembangan Sektor Keuangan


Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu : Lyla Rachmaningtyas, SE., M.Si.

Disusun oleh :
1. Rachmad Hidayat (141221058)
2. Nimas Rahmalia Putri (141221060)
3. Bangun Jihad Sabili Thohari (141221067)
4. Anniswatul Khumaira (141221084)
5. Mochamad Adrian Pratama Putra (141221085)

I. Paper 1

Judul Dynamics of Financial Developmet, Economic Growth, and


Poverty Allevation: The Indonesian Experience

Asal Paper South East European Journal of Economics and Business

Tahun 2018

Penulis Sovia Dewi, M. Shabri Abd. Majid, Aliasuddin

Rachmad Hidayat, Nimas Rahmalia Putri, Bangun Jihad Sabili


Reviewer Thohari, Anniswatul Khumaira, Mochamad Adrian Pratama Putra

11 Oktober 2023
Tanggal

Abstrak Tulisan ini mengkaji dinamika pembangunan keuangan,


pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Studi ini menggunakan model empiris untuk mengeksplorasi
hubungan antara kemiskinan dan sektor keuangan. Temuan ini
menunjukkan bahwa terdapat keseimbangan jangka panjang antara
sektor keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
kemiskinan di Indonesia. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat
kemiskinan dipengaruhi oleh perubahan jumlah uang beredar dan
pertumbuhan ekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa
menstabilkan tingkat harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi
merupakan strategi yang efektif untuk pengentasan kemiskinan
dalam jangka pendek dan panjang. Makalah ini menyimpulkan
dengan menyoroti pentingnya pembangunan keuangan dan
pertumbuhan ekonomi yang memihak masyarakat miskin dalam
upaya pengentasan kemiskinan.

Pengantar Makalah ini dimulai dengan menyoroti pentingnya sektor


keuangan dalam perekonomian riil. Sektor keuangan memainkan
peran penting dalam menyediakan sumber daya keuangan untuk
faktor-faktor produksi, merangsang output riil, dan menciptakan
peluang kerja. Oleh karena itu, meningkatkan kontribusi sektor
keuangan terhadap pengentasan kemiskinan dipandang sebagai
strategi utama untuk mencapai target pengentasan kemiskinan di
Indonesia.

Studi ini berfokus pada data tahunan dari tahun 1980 hingga 2015
dan mengadopsi pendekatan kointegrasi Autoregressive
Distributed Lag (ARDL) untuk menguji hubungan jangka panjang
antara pembangunan keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan kemiskinan. Model ARDL dipilih karena
kemampuannya dalam mengestimasi variabel-variabel yang
terintegrasi orde nol, I(0), terintegrasi orde satu, I(1), atau
terintegrasi fraksional. Hal ini juga memungkinkan adanya
endogenitas dan menghasilkan hasil yang konsisten dan kuat
bahkan dengan ukuran sampel yang lebih kecil.

Studi ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan


penelitian, termasuk sifat hubungan antara pembangunan
keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan,
adanya hubungan jangka panjang antara variabel-variabel tersebut,
hubungan sebab akibat di antara keduanya, dampak guncangan
keuangan terhadap perekonomian. pengurangan kemiskinan, dan
kekuatan relatif sektor keuangan dan perubahan pertumbuhan
ekonomi terhadap tingkat kemiskinan.

Makalah ini kemudian mengulas literatur terkait mengenai


hubungan antara sektor keuangan dan pengentasan kemiskinan.
Hal ini menunjukkan bahwa bukti empiris mengenai hubungan ini
beragam, dengan beberapa penelitian menemukan peran positif
sektor keuangan dalam pengentasan kemiskinan, sementara
penelitian lain menemukan hasil yang bertentangan. Makalah ini
bertujuan untuk berkontribusi pada literatur yang ada dengan
memberikan temuan empiris terkini dan komprehensif mengenai
hubungan sebab akibat antara sektor keuangan dan kemiskinan di
Indonesia.

Bagian selanjutnya dari makalah ini menjelaskan data dan model


empiris yang digunakan dalam analisis, menyajikan hasil estimasi,
dan mendiskusikan implikasi temuan. Makalah ini menyimpulkan
dengan menekankan pentingnya intervensi kebijakan yang
mendorong pertumbuhan sektor keuangan, menciptakan lapangan
kerja, dan mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Pembahasan untuk menguji hubungan antara pembangunan sektor keuangan


dan pengurangan kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data deret waktu tahunan untuk periode 1980-2015
yang dikumpulkan dari beberapa sumber, yaitu Statistik Ekonomi
dan Keuangan Indonesia dari Statistik Ekonomi dan Keuangan
Indonesia dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2016), Bank
Indonesia (2016), Bank Dunia (2016), dan Statistical, Economic,
and Social Research and Training Centre for Islamic Countries
(SESRIC 2016).
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan sebab akibat antara sektor
keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan.
Penelitian ini menemukan adanya kausalitas searah dari sektor
keuangan terhadap pengentasan kemiskinan, yang menunjukkan
bahwa perubahan di sektor keuangan mempunyai pengaruh
terhadap perubahan tingkat kemiskinan. Selain itu, terdapat
hubungan kausalitas dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan, yang menunjukkan bahwa perubahan
pertumbuhan ekonomi mempengaruhi tingkat kemiskinan, dan
sebaliknya.
Analisis dekomposisi varians menunjukkan bahwa perubahan
tingkat kemiskinan lebih responsif terhadap guncangan jumlah
uang beredar dalam jangka pendek, sementara pertumbuhan
ekonomi memiliki dampak yang lebih kuat terhadap pengentasan
kemiskinan dalam jangka panjang. Hal ini menyiratkan bahwa
menstabilkan tingkat harga merupakan kebijakan strategis untuk
pengentasan kemiskinan dalam jangka pendek, sementara
mendorong pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk
pengentasan kemiskinan dalam jangka panjang.

Simpulan Kesimpulannya, makalah ini memberikan bukti empiris mengenai


dinamika pembangunan keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan kemiskinan di Indonesia. Studi ini menemukan
keseimbangan jangka panjang antara sektor keuangan,
pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan, yang
menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut bergerak ke arah
yang sama dalam jangka panjang. Temuan ini menyoroti
pentingnya intervensi kebijakan yang mendorong pertumbuhan
sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada
masyarakat miskin untuk pengentasan kemiskinan.

Temuan penelitian ini mempunyai implikasi kebijakan yang


penting. Hal ini menekankan perlunya intervensi kebijakan yang
mendorong pertumbuhan sektor keuangan, menciptakan lapangan
kerja, dan memastikan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan ini dapat
berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan dengan
meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat miskin dan
memberikan mereka akses terhadap sumber daya keuangan.

Kekuatan Penelitian Studi ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris terbaru
mengenai kontribusi pembangunan sektor keuangan terhadap
pengentasan kemiskinan, khususnya dalam konteks Indonesia.
Studi ini menemukan hubungan jangka panjang antara pengeluaran
rumah tangga per kapita untuk makanan, pendapatan per kapita,
dan pembangunan sektor keuangan. Temuan ini menunjukkan
bahwa pembangunan sektor keuangan dapat berkontribusi pada
pengurangan kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan dan
pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar. Selain itu, studi
ini menyoroti pentingnya meningkatkan pendapatan per kapita dan
meningkatkan pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar
dari segmen masyarakat miskin di negara ini untuk mendorong
pengembangan sektor keuangan yang efektif.

Kelemahan Penelitian studi ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara
perkembangan sektor keuangan, pengeluaran rumah tangga, dan
pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa meskipun sektor
keuangan dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan, sektor
keuangan mungkin tidak cukup atau tidak efisien jika berdiri
sendiri. Kebijakan dan intervensi lain mungkin diperlukan untuk
mengatasi akar penyebab kemiskinan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

II. Paper 2

How do financial globalization, institutions and economic growth


Judul impact financial sector development in European countries?

Asal Paper ELSEVIER

2020
Tahun

Samia Nasreena,, Mantu Kumar Mahalik , Muhammad Shahbaz ,


Penulis Qaisar Abbas

Rachmad Hidayat, Nimas Rahmalia Putri, Bangun Jihad Sabili


Reviewer Thohari, Anniswatul Khumaira, Mochamad Adrian Pratama Putra
11 Oktober 2023
Tanggal

Abstrak Tulisan ini mengkaji peran globalisasi keuangan, institusi dan


pertumbuhan ekonomi terhadap perkembangan sektor keuangan di
negara-negara Eropa. Kami menggunakan data panel yang
mencakup periode 1989-2016. Penggunaan indeks komposit
perkembangan keuangan mencakup berbagai dimensi pasar
keuangan, yaitu kedalaman, akses dan efisiensi serta klasifikasi
lembaga empat arah seperti yang dikemukakan oleh Rodrik
(2005) dan Law et al. (2018), hasil empiris menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi dan kualitas kelembagaan berhubungan
positif dengan pembangunan keuangan. Sebaliknya, globalisasi
keuangan menghambat proses pembangunan sektor keuangan.
Hasilnya kuat dalam menggunakan proksi alternatif pertumbuhan
ekonomi, indikator kelembagaan, dan menangkap periode krisis
keuangan. Temuan empiris ini memberikan pedoman kebijakan
untuk mengembangkan sektor keuangan dengan menggunakan
globalisasi, kualitas kelembagaan dan pertumbuhan ekonomi
sebagai alat ekonomi.

Pengantar Pembangunan keuangan, globalisasi ekonomi, dan kualitas


kelembagaan memainkan peran penting dalam pembangunan
ekonomi di negara-negara dunia. Globalisasi dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui migrasi, modal sosial,
pengembangan infrastruktur keuangan, dan investasi asing. Sistem
keuangan bervariasi di Eropa, dengan sebagian besar negara
menggunakan sistem berbasis bank, sementara Inggris memiliki
sistem berbasis pasar. Meningkatkan aktivitas pasar saham di
Eropa merupakan tantangan, karena banyak perusahaan lebih suka
melisting di bursa saham AS. Globalisasi keuangan dapat
memiliki dampak negatif, dan langkah-langkah diperlukan untuk
mengurangi ketergantungan pada arus modal asing. Untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Eropa,
diperlukan infrastruktur keuangan yang kuat, perlindungan
pemegang saham yacng lebih baik, dan perkembangan pasar
saham.

Pembahasan Pada jurnal ini, terdapat beberapa rekomendasi kebijakan yang


diberikan untuk mengembangkan sektor keuangan di
negara-negara Eropa. Rekomendasi tersebut mencakup:
1. Membangun Sistem Keuangan Domestik: Negara-negara
Eropa perlu membangun sistem keuangan domestik yang
kuat dan mandiri. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap
perdagangan dan arus modal dari luar dunia. Dengan
memiliki sistem keuangan domestik yang kuat,
negara-negara Eropa dapat mengurangi dampak negatif
dari globalisasi keuangan dan meningkatkan
perkembangan sektor keuangan mereka.
2. Meningkatkan Regulasi dan Pengawasan: Penting bagi
negara-negara Eropa untuk mengembangkan kerangka
regulasi dan pengawasan yang kuat untuk mengurangi
risiko stabilitas keuangan. Regulasi dan pengawasan yang
efektif dapat membantu mencegah terjadinya krisis
keuangan dan memperkuat sektor keuangan.
3. Kerjasama Kebijakan Internasional: Dalam menghadapi
dampak globalisasi keuangan, penting untuk adanya
kerjasama kebijakan internasional dan pengawasan lintas
batas. Kerjasama ini dapat membantu mengurangi risiko
stabilitas keuangan yang disebabkan oleh arus modal
asing.
4. Meningkatkan Kualitas Institusi: Kualitas institusi yang
baik memiliki peran penting dalam perkembangan sektor
keuangan. Oleh karena itu, negara-negara Eropa perlu
meningkatkan infrastruktur institusi mereka, seperti
penguatan aturan hukum, efektivitas pemerintahan, dan
hak kepemilikan. Hal ini akan mendorong perkembangan
pasar domestik dan sektor keuangan.
Rekomendasi kebijakan ini didasarkan pada temuan bahwa
pertumbuhan ekonomi, globalisasi keuangan, dan kualitas institusi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan sektor
keuangan di negara-negara Eropa dengan mengimplementasikan
rekomendasi ini, negara-negara Eropa dapat memperkuat sektor
keuangan mereka dan mengurangi risiko yang terkait dengan
globalisasi keuangan.

Simpulan Makalah ini menyelidiki hubungan antara pembangunan


keuangan, globalisasi keuangan, institusi, dan pertumbuhan
ekonomi di 23 negara Eropa dari 1989 hingga 2016. Hasilnya
menunjukkan adanya hubungan positif antara pembangunan
keuangan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi dampak negatif dari
globalisasi keuangan. Penelitian ini menyarankan bahwa
negara-negara Eropa perlu mengurangi ketergantungan pada arus
modal asing dengan memperkuat sistem keuangan domestik,
meningkatkan regulasi, dan bekerja sama internasional.
Peningkatan kualitas lembaga dan sektor keuangan diharapkan
dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang. Implikasi ini
relevan bagi pembuat kebijakan untuk memaksimalkan manfaat
dari integrasi global.

Kekuatan Penelitian Penggunaan data panel untuk 23 negara Eropa yang meningkatkan
kekokohan dan keandalan temuan. Studi ini menggunakan
pendekatan data panel dinamis sistem GMM untuk mengatasi bias
simultanitas dan endogenitas. Pendekatan metodologis ini
membantu mengurangi potensi bias dan memberikan estimasi
yang lebih akurat mengenai hubungan antar variabel. Penggunaan
indeks gabungan pembangunan keuangan, yang memperhitungkan
berbagai dimensi pembangunan keuangan. Pertimbangan
beberapa faktor: Studi ini mengkaji dampak globalisasi keuangan,
kualitas kelembagaan, dan pertumbuhan ekonomi terhadap
pembangunan keuangan. Dengan mempertimbangkan berbagai
faktor, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih holistik
tentang faktor-faktor penentu pembangunan keuangan.

Kelemahan Penelitian Kurangnya analisis yang komprehensif karena hanya berfokus


pada negara-negara Eropa hal ini membatasi generalisasi temuan.
Temuan yang tidak meyakinkan: Studi ini menyebutkan bahwa
penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara keterbukaan
perdagangan dan pembangunan keuangan memberikan hasil yang
tidak meyakinkan. Hal ini menunjukkan bahwa temuan penelitian
ini mungkin juga memerlukan interpretasi dan mungkin tidak
memberikan jawaban pasti terhadap pertanyaan penelitian. Studi
ini secara singkat menyebutkan implikasi kebijakan di bagian
kesimpulan namun tidak memberikan analisis yang komprehensif
mengenai implikasi temuan tersebut bagi pembuat kebijakan. Hal
ini membatasi relevansi praktis penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai