Anda di halaman 1dari 2

Nama (NIM) : Rizqi Dwi Cahyo (22120092)

Mata Kuliah : Manajemen Sumberdaya Manusia


Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sugeng Mulyono,M.M.
: M.Imron,S.E.,M.M.

1. PT. CPI menghadapi beberapa masalah dalam pengembangan sumber daya manusianya,
terutama terkait dengan kompensasi dan perlakuan yang berbeda antara karyawan. Untuk
merencanakan kesejahteraan karyawan dan menerapkan keadilan kompensasi, PT. CPI
dapat mengambil langkah-langkah berikut:

1) Evaluasi dan Penyusunan Kembali Sistem Klasifikasi:


Perusahaan harus mengkaji ulang sistem klasifikasi yang digunakan untuk
mengkategorikan karyawan. Ini termasuk mempertimbangkan perbedaan antara
lulusan ilmu sosial dan ilmu eksak. Sebaiknya, klasifikasi harus didasarkan pada
faktor-faktor yang lebih objektif seperti pendidikan, pengalaman, dan keterampilan
yang relevan.
2) Transparansi dan Objektivitas:
Pastikan bahwa semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan kompensasi dan
kenaikan klasifikasi karyawan harus transparan dan berdasarkan kriteria yang
objektif. Ini akan membantu mengurangi ketidakpuasan karyawan dan meningkatkan
keadilan dalam sistem kompensasi.
3) Peningkatan Kesejahteraan Karyawan:
Perusahaan harus mempertimbangkan untuk meningkatkan tunjangan karyawan yang
bekerja di daerah terpencil, memberikan tunjangan perumahan, dan tunjangan
transportasi sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat membantu memotivasi karyawan
dan meminimalkan perbedaan dalam kompensasi.
4) Kesempatan Karir yang Adil:
Pastikan bahwa kesempatan karir di PT. CPI disediakan secara adil untuk semua
karyawan, tanpa memandang asal-usul mereka. Hal ini akan membantu mengurangi
perasaan ketidakadilan yang mungkin dirasakan oleh karyawan yang bukan berasal
dari konsorsium Pertamina.
5) Pengawasan dan Evaluasi Berkala:
Perusahaan harus secara teratur melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap sistem
kompensasi dan kesejahteraan karyawan. Dengan melakukan ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi masalah yang muncul dan mengambil tindakan perbaikan yang
sesuai.
6) Konsultasi dengan Karyawan:
Melibatkan karyawan dalam proses perencanaan kesejahteraan dan kompensasi.
Mendengarkan keluhan dan masukan karyawan dapat membantu perusahaan
memahami kebutuhan dan keinginan karyawan.
7) Rendahkan Perbedaan Antara Karyawan Pribumi dan Asing:
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil, PT. CPI harus berusaha untuk
meratakan perbedaan perlakuan antara karyawan pribumi dan asing. Fasilitas yang
lebih baik bagi karyawan asing dapat dilihat sebagai ketidakadilan oleh karyawan
domestik.
2. Penilaian prestasi kerja karyawan yang dilakukan secara obyektif dan memiliki ukuran
yang jelas sangat penting dalam perusahaan seperti PT CPI karena alasan berikut:

1) Keadilan: Penilaian prestasi yang obyektif memastikan bahwa semua karyawan


diperlakukan secara adil. Ini membantu mencegah diskriminasi, bias, atau perlakuan
tidak adil dalam pengakuan dan penghargaan karyawan.
2) Motivasi Karyawan: Karyawan cenderung lebih termotivasi ketika mereka tahu
bahwa pencapaian mereka akan diakui dan dihargai secara obyektif. Hal ini dapat
meningkatkan produktivitas dan komitmen karyawan.
3) Pengambilan Keputusan: Penilaian prestasi yang obyektif memberikan dasar yang
kuat untuk pengambilan keputusan, seperti promosi, kenaikan gaji, atau pengurangan
tenaga kerja. Perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan yang berprestasi tinggi dan
memberikan penghargaan yang pantas.
4) Pengembangan Karyawan: Dengan penilaian yang obyektif, perusahaan dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu. Ini membantu dalam perencanaan
pengembangan karyawan, seperti pelatihan dan pengembangan kompetensi yang
dibutuhkan.
5) Evaluasi Efektivitas: Dengan penilaian yang obyektif, perusahaan dapat mengukur
efektivitas program pengembangan sumber daya manusia dan inisiatif perbaikan
kinerja. Ini memungkinkan perusahaan untuk menilai apakah upaya yang dilakukan
telah berhasil atau perlu diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai