Dosen Pengampu :
Bagus Riski, S.E, M.E.
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Agung Wahiddin Prasetia 2044000112
Sukron Hidayat Pane 2044000093
Yusnida Simanjuntak 1944000159
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“BUILDING INTERNALLY CONSISTENT COMPENSATION (Membangun
kompensasi yang konsisten secara internal)”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Strategi Kompensasi, Bagus Riski, S.E, M.E. yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Masalah kompensasi berkaitan dengan konsisten internal Dan konsisten
eksternal. Konsisten internal berkaitan dengan konsep pengajian relative dalam
organisasi dibandingkan dengan struktur pengajian yang berlalu diluar organisasi.
Keseimbangan antara konsisten internal Dan eksternal dianggap penting untuk
diperhatikan guna menjadi perasaan puas Dan para pekerja tetap termotivasi serta
efektivitas bagi organisasi secara keseluruhan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas makalah ini, yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah strategi kompensasi dan bertujuan untuk menambah
pengetahuan kami selaku penulis dan menambah wawasan pembaca.
1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Building Internally Consistent Compensation (Membangun Kompensasi
yang Konsisten secara Internal) adalah sebuah proses penting untuk memastikan
bahwa perusahaan dapat memotivasi, mempertahankan, dan memberikan insentif
kepada karyawan dengan cara yang adil dan efektif.
Membangun sistem kompensasi internal mengacu pada proses merancang,
mengelola dan menerapkan struktur kompensasi dalam suatu organisasi. Hal ini
mencakup penetapan gaji, insentif, dan tunjangan lainnya bagi karyawan dengan
tujuan untuk memotivasi, mempertahankan, dan memberikan insentif yang sesuai.
kita sebagai pimpinan perusahaan harus memastikan bahwa karyawan diberi
imbalan yang adil dan sebanding dengan kontribusi mereka terhadap organisasi.
Proses ini melibatkan beberapa langkah penting:
1. Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation):
Menilai nilai relatif dari berbagai jenis pekerjaan di dalam organisasi
Membandingkan pekerjaan berdasarkan faktor-faktor seperti tanggung
jawab, keterampilan, dan kompleksitas.
2. Penentuan Struktur Kompensasi:
Menyusun struktur kompensasi berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan.
Mengelompokkan pekerjaan dengan nilai yang serupa ke dalam kelas
atau tingkatan gaji.
Menetapkan kisaran gaji untuk setiap kelas pekerjaan.
3. Analisis Pasar (Market Analysis):
Menyelidiki tingkat kompensasi yang ditawarkan oleh organisasi
sejenis di pasar kerja.
Membandingkan gaji dan manfaat lainnya dengan pesaing untuk
memastikan daya saing.
4. Kinerja Berbasis Kompensasi (Performance-Based Compensation):
Mengaitkan kompensasi dengan kinerja karyawan.
3
Memberikan insentif atau bonus kepada karyawan yang mencapai atau
melampaui tujuan kinerja tertentu.
5. Evaluasi dan Peninjauan Berkala (Regular Review):
Melakukan peninjauan dan penyesuaian berkala terhadap sistem
kompensasi.
Mengakomodasi perubahan dalam organisasi, perubahan ekonomi, atau
perubahan dalam kebijakan perusahaan.
6. Transparansi dan Komunikasi:
Berkomunikasi secara terbuka kepada karyawan tentang struktur
kompensasi, kriteria penilaian kinerja, dan kebijakan imbalan.
Membangun kepercayaan dan menghindari ketidakpuasan yang
disebabkan oleh ketidakjelasan.
7. Kepatuhan Hukum dan Etika:
Memastikan bahwa sistem kompensasi mematuhi peraturan dan
undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.
Mencegah diskriminasi dalam kompensasi berdasarkan jenis kelamin,
ras, agama, atau faktor lainnya.
8. Evaluasi Dampak:
Melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem kompensasi terhadap
produktivitas, retensi karyawan, dan kepuasan kerja.
Mengidentifikasi area perbaikan dan membuat perubahan jika
diperlukan.
Membangun sistem kompensasi yang baik membutuhkan
pemahaman mendalam tentang budaya organisasi, kebutuhan pasar
kerja, dan tata nilai internal perusahaan. Dengan merancang sistem
yang adil dan transparan, perusahaan dapat memotivasi karyawan,
meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan strategis mereka.
4
1. Motivasi Karyawan:
Karyawan merasa dihargai ketika mereka merasakan bahwa
sistem kompensasi adil dan konsisten. Ini dapat meningkatkan motivasi
dan semangat kerja mereka.
2. Peningkatan Kinerja:
Kepastian tentang kompensasi yang adil dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Karyawan cenderung berkinerja lebih baik ketika
mereka tahu bahwa kontribusi mereka dihargai secara layak.
3. Pertahankan Karyawan yang Berkualitas:
Sistem kompensasi yang konsisten dapat membantu organisasi
menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Karyawan
cenderung tinggal di perusahaan yang memberi mereka penghargaan
yang sebanding dengan kinerja dan kontribusi mereka.
4. Keadilan dan Transparansi:
Sistem kompensasi yang konsisten menciptakan kesan keadilan
di antara karyawan. Ini mengurangi potensi konflik dan meningkatkan
kepuasan kerja.
5. Mengurangi Diskriminasi:
Sistem kompensasi yang konsisten dan terstruktur membantu
mengurangi peluang terjadinya diskriminasi, karena kriteria yang jelas
digunakan untuk menilai nilai pekerjaan dan menetapkan kompensasi.
6. Fleksibilitas Manajemen:
Dengan adanya struktur kompensasi yang konsisten, manajemen
dapat membuat keputusan gaji dengan lebih akurat dan objektif,
mengurangi bias dan subjektivitas.
7. Kepatuhan Hukum:
Sistem kompensasi yang konsisten dapat membantu organisasi
mematuhi hukum ketenagakerjaan yang berlaku, mengurangi risiko
hukum terkait diskriminasi atau ketidaksetaraan dalam pembayaran.
8. Meningkatkan Citra Perusahaan:
Organisasi dengan sistem kompensasi yang adil dan konsisten
cenderung memiliki citra yang lebih baik di mata karyawan dan calon
5
karyawan. Ini bisa memperkuat reputasi perusahaan sebagai tempat
kerja yang baik.
9. Peningkatan Kepercayaan:
Karyawan yang percaya bahwa sistem kompensasi adil
cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap
manajemen dan organisasi secara keseluruhan.
Dengan membangun sistem kompensasi yang konsisten,
organisasi dapat mencapai stabilitas internal, mengurangi konflik, dan
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Hal ini juga
membantu menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka
panjang organisasi. Reward managerial, service atau pekerja
professional untuk kesuksesan pembelajaran spesifik.
6
e) Komunikasi dengan Karyawan, Jelaskan sistem kompensasi kepada
karyawan dengan jelas, termasuk bagaimana mereka dapat mencapai
kenaikan gaji dan insentif.
f) Monitor dan Revisi, Pantau dan revisi sistem kompensasi secara berkala
untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.
g) Ikuti Aturan dan Regulasi, Pastikan bahwa sistem kompensasi kita
mematuhi semua aturan dan regulasi yang berlaku.
h) Kepatuhan Etika, Selalu pastikan bahwa sistem kompensasi adil dan etis,
dan tidak mendiskriminasi karyawan berdasarkan jenis kelamin, ras, atau
faktor-faktor lainnya.
Memperhatikan faktor-faktor ini akan membantu kita untuk
membangun sistem kompensasi internal yang efektif dan memadai untuk
memotivasi karyawan.
7
Keadilan dan Transparansi: Sistem yang jelas dan terdokumentasi
dapat memberikan rasa keadilan kepada karyawan dan menciptakan
transparansi dalam pemutusan gaji.
2. Kekurangan:
Tidak Fleksibel: Sistem kompensasi internal bisa menjadi kurang
fleksibel ketika situasi perusahaan atau ekonomi berubah. Ini dapat
menyulitkan penyesuaian cepat untuk memenuhi tuntutan pasar.
Tidak Sesuai untuk Semua Karyawan: Sistem internal mungkin tidak
mempertimbangkan perbedaan individual di antara karyawan. Ini bisa
mengabaikan peran spesifik, kemampuan, atau kontribusi yang
berbeda.
Kompleksitas: Merancang dan mengelola sistem kompensasi internal
yang sesuai dengan berbagai faktor bisa menjadi tugas yang kompleks
dan memakan waktu.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Building Internally Consistent Compensation (Membangun Kompensasi
yang Konsisten secara Internal) adalah sebuah proses penting untuk memastikan
bahwa perusahaan dapat memotivasi, mempertahankan, dan memberikan insentif
kepada karyawan dengan cara yang adil dan efektif.
Membangun sistem kompensasi internal mengacu pada proses merancang,
mengelola dan menerapkan struktur kompensasi dalam suatu organisasi. Hal ini
mencakup penetapan gaji, insentif, dan tunjangan lainnya bagi karyawan dengan
tujuan untuk memotivasi, mempertahankan, dan memberikan insentif yang sesuai.
Kompensasi adalah imbalan jasa kepada karyawan karena karyawan
tersebut telah memberi bantuan atau sumbangan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Serta kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dan
usaha meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya dan uang
pensiun.
9
DAFTAR PUSTAKA
10