Anda di halaman 1dari 7

Kelompok Rungkat

PELANGGARAN NORMA-NORMA DAN


SOLUSI UNTUK PELANGGARAN NORMA

Disusun oleh:

- Pandu

- Asep Suryana

- Gani Al Azzam

- Kadek Raditio

- Syahrul Romadhoni

- Teguh Pratama

SMK NEGERI 2 KOTA SERANG

2023/2026
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam tatanan sosial, individu merupakan struktur terkecil.


Seorang individu tidak bisa bertahan sendiri, oleh karena itu terciptalah
masyarakat. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung
satu sama lain. Umumnya, masyarakat mengacu sekelompok orang yang
hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Setiap manusia, baik sebagai individu atau anggota masyarakat


selalu membutuhkan bantuan orang lain dan terjadi interaksi. Dalam
interaksi yang terjadi, setiap individu bertindak sesuai kedudukan, status
sosial, dan peran masing-masing individu.Tindakan manusia dalam
berinteraksi pasti didasarkan oleh norma-norma dan aturan yang berlaku
di masyarakat. Namun, faktanya di masyarakat, norma-norma yang
berlaku malah di langgar.

Secara umum, pelanggaran norma dapat terjadi di mana pun


tempatnya tanpa terkecuali. Terjadinya pelanggaran norma disebabkan
karena sikap apatis masyarakat dalam melaksanakan nilai dan norma
masyarakat, masyarakat masih buta akan pentingnya mematuhi norma-
norma yang telah ada. Oleh karena itu timbullah perilaku yang melanggar
norma, tetapi pada dasarnya, norma itu ada untuk membentuk masyarakat
kearah yang lebih baik lagi. Menangkap fenomena ini, penulis bermaksud

7
untuk membahas mengenai “Pelanggaran Terhadap Norma-norma dalam
Masyarakat”

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana bentuk pelanggaran norma-norma ?
2. Mengapa norma-norma dapat dilanggar ?
3. Bagaimana sebenarnya norma itu berlaku di masyarakat ?
4. Apa akibat dari pelanggaran yag dilakukan ?
5. Bagaimana cara mengatasi pelanggaran norma yang ada ?

1.3 Tujuan
1.Menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap norma yang
berlaku

2.Memberikan pandangan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang ada

3.Menunjukkan fungsi norma sebenarnya bagi kehidupan bermasyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

7
Indonesia merupakan negara demokrasi. Dalam membangun negara
demokrasi pastinya membutuh sebuah peraturan sosial untuk mengatur
perilaku-perilaku masyarakatnya dalam melakukan interaksi. Oleh, karena itu
terbentuklah norma sebagai patokan berperilaku masyarakat. Keberadaan norma
dalam masyarakat bersifat memaksa agar bertindak sesuai dengan aturan sosial.
Selain itu, norma juga tidak boleh dilanggar,apabila dilanggar maka
mendapatkan hukuman, entah melalui hukum ataupun tidak.

Norma sendiri dibentuk atas musyawarah bersama, terkadang dibuat


secara tidak sadar oleh beberapa masyarakat. Biasanya norma berisikan tata
tertib dan peraturan dalam bermasyarakat. Norma memiliki dua macam bentuk
yaitu, tertulis dan tidak tertulis,Salah satu contoh norma tertulis adalah Undang-
Undang Dasar (UUD) yang sudah diatur oleh pemerintah melalui musyawarah
dan kemajuan zaman. Sedangkan norma tidak tertulis adalah adat dan kebiasaan
yang dipercayai oleh beberapa masyarakat. ( Modul Simpati SMA.
2011.halaman 28)

Berlakunya norma pasti akan mempunyai dampak positif bagi yang


melaksanakannya. Namun, sayangnya sampai sekarang masih banyak
masyarakat yang melanggar norma. Pelanggaran yang dilakukan tidak hanya
dari aspek hukum seperti tidak mempunyai Surat Ijin Mengemudi (SIM) saat
mengendarai kendaraan, tetapi dari berbagai aspek. Coba kita lihat saja,
sekarang ini juga banyak terjadi pelanggaran norma kesusilaan yang melibatkan
anak usia dini. Anak yang seharusnya menjalankan tugasnya sebagai pelajar
malah terlibat hal seperti itu.

Di Indonesia, sepertinya sudah tidak asing lagi melanggar norma yang


ada Bebagai bentuk pelanggaran sudah sering kita jumpai, dan berikut beberapa
bentuk-bentuk pelanggaran norma-norma :

a.pencurian motor dan helm yang sedang marak di masyarakat

7
b. sepeda motor berjalan di trotoar penjalan kaki juga merupakan
pelanggaran

c. Korupsi juga pelanggaran norma hukum dan sanksi sudah ditetapkan di


UUD

d. menyembah selain Kepada-Nya merupakan bentuk pelanggaran


terhadap norma agama yang berlaku.

e.melakukan pemenggalan tubuh seorang manusia hanya dengan alasan


pribadi yang tidak tercapai. Dan masih banyak lagi.

Pelanggaran yang semakin banyak itu menyebabkan aturan yang ada


akan tidak terlihat karena masyarakatnya yang tidak peduli dengan ada
peraturan norma. Selain itu factor mengapa pelanggaran sering dilakukan adalah
karena sosialisasi tentang peraturan-peraturan yang kurang menyebar seolah
pemerintah tidak peduli, selain itu pelanggaran terjadi diakibatkan kurangnya
ketegasan dari pihak yang bersangkutan. Seperti halnya saat adanya peraturan
kendaraan bermotor tidak boleh melewati trotoar pejalan kaki, peraturan
tersebut hanya berjalan lancar di beberapa kota yang tidak berpenduduk banyak.
Kita lihat saja di Jakarta peraturan tersebut tidak berjalan sesuai rencana.

Setelah mengetahui banyaknya pelanggaran norma dan aturan di


masyarakat, kita melupakan bagaimana dua hal tersebut berlaku di
masyarakat.Pada dasarnya, norma dan aturan ada untuk dipatuhi dan norma juga
berlaku sebagai sistem kontrol dalam masyarakat. Dengan adanya norma dan
aturan, masyarakat dapat mengerti apa yang ngguhbaik dan buruk bagi mereka
dan masyarakat dapat menuju kehidupan yang aman, nyaman dan tentram. Lalu
bagaimana jika masyarakat tidak mematuhi norma dan aturan yang ada ? Yang
terjadi apabila masyarakat tidak mematuhi dua hal tersebut adalah timbulnya
kekacauan atau ketidaktertiban masyarakat sendiri.( Modul Sosiologi SMA.
2011. Halaman 27)

7
Biasanya orang yang melakukan pelanggaran tersebut dikeluarkan dari
mayarakat. Sampai keturunnannya mengambil alih keadaan.Contoh lain banyak
dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana agar terhindar dari
har seperti itu ? Suatu norma seharusnya dikenal, diakui, dihargai dan kemudian
ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dapat denga cara adanya
lembaga kemasyarakata. Lembaga kemasyarakatan akan dianggap sungguh-
sungguh berlaku apabila norma-norma tersebut membatasi serta mengatur
perilaku masyarakat. (Sosiologi Suatu Pengantar. 2012. Halaman 177). Cara
selanjutnya untuk mengurangi pelanggaran adalah dengan melakukan
sosialisasi sepeerti seminar mengenai norma-norma dan aturan yang berlaku di
Indonesia.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia saling membutuhkan dan kemudian terjadi
interaksi sosial yang sesuai dengan perannya masing-masing.Kehidupan
masyarakat menuntut cara berperilaku antar sesama, dan dalam berperilaku

7
itulah norma yang yang menjadi patokan atau sebagai aturan untuk kita menjadi
pribadi yang baik.

Setelah melihat berbagai macam pelanggaran, akibat yang ditimbulkan


apabila masyarakat melanggar norma dan aturan, hendaknya kita tetap
mematuhi peraturan yang sudah ada, kita tidak disuruh untuk membuat aturan,
kita hanya dituntut untuk mematuhinya. Itu bukanlah hal susah, apabila kita
melakukannya dengan sukarela untuk menuju kehidupan yang sejahtera,aman,
nyaman, dan tentram.

Untuk menghindari terjadi pelanggaran norma dapat dimulai dari


pembelajaran di sekolah maupun di lingkungan keluarga.Namun, apabila sudah
terlanjur melanggar aturan maka sebaiknya diberi peringatan kembali untuk
tidak mengulanginya. Pemberian peringatan dapat dimulai dari keluarga pelaku,
apabila ia mengulanginya kembali maka serahkan pada pihak yang
bersangkutan dengan pelanggaran yang dilanggar oleh pelaku.

Anda mungkin juga menyukai