Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3
Standa
Standarr Int
Intern
ernasi
asiona
onall ya
yang
ng me
menen
nentuk
tukan
an per
persy
syara
aratan
tan
untu
untuk
k si
sis
ste
tem
m mana
naje
jem
men ke
kese
seha
hata
tan
n dan kes
ese
ela
lam
mat
atan
an
kerj
kerja
a (O
(OH&
H&S)
S),, dengan
dengan pa
pand
ndua
uan
n pe
peng
nggu
guna
naan
anny
nya,
a, untuk
untuk
memu
memung
ngki
kink
nkan
an se
sebu
buah
ah or
orga
gani
nisa
sasi
si me
memp
mper
erba
baik
ikii ki
kine
nerj
rja
a
K3 se
sec
car
ara
a pr
proa
oak
kti
tiff da
dala
lam
m men
enc
cega
gah
h Ke
Kec
cel
ela
aka
kaa
an Ker
erja
ja
1. Sistem
Sistem tersebut dijalankan oleh semua orang yang bekerja atas nama
perusahaan tanpa adanya turbulensi atau pelanggaran karena sistem
yang dibuat merupakan bagian dari aktivitas keseharian. Fokus
program K3 juga sudah mengarah kepada pembentukan budaya K3
dan perilaku aman di tempat kerja.
Intermezo
2. Budaya & Keterlibatan
2. Persyaratan pelanggan
Mandatory Voluntary
Intermezo
Sistem Manjemen K3 ISO 45001:2018
INTI Dari Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018
K3 ISO45001:2018
Klausal 3 : Terms and Defenitions
berkepentingan
4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen K3
4.4 sistem manajemen K3
Intermezo
Klausal 5 : Leadership
Kepemimpinan
organisasi
K ebijakan K 3 (OH&S Policy )
Kebijakan K3 harus:
• Sesuai dengan sifat dan skala resiko OH&S perusahaan.
• Termasuk komitmen untuk melakukan continual improvement
• Termasuk komitmen untuk mematuhi peraturan perundangan OH&S dan
persyaratan lain.
• Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara.
• Dikomunikasikan ke semua karyawan dengan maksud agar karyawan mengetahui
tanggung jawab mereka secara individu dalam OH&S.
• Tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
• Di-review secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan tetap relevan dan
sesuai untuk organisasi.
S tructure & res pons ibilities
Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.1 Umum
6.1.2 Identifikasi bahaya
6.1.3 Penentuan persyaratan hukum & lainnya
6.1.4 Penilaian risiko
6.1.5 Merencanakan perubahan
6.1.6 Merencanakan untuk mengambil tindakan
6.2 OH & S tujuan dan perencanaan untuk mencapainya
Planning for hazard identification, ris k as s ess ment and ris k c ontrol
Organisasi harus:
• Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya, menilai
resiko dan melaksanakan langkah pengendalian yang diperlukan secara terus-
menerus (on-going), yang meliputi:
• Aktivitas rutin dan non-rutin.
• Aktivitas semua personil yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk
sub-kontraktor dan tamu).
• Fasilitas di tempat kerja, yang disediakan oleh organisasi atau pihak lain.
Metodologi organisasi dalam melakukan identifikasi bahaya & penilaian resiko harus:
• Didefinisikan sesuai dengan ruang lingkup, skala dan waktu untuk memastikan
lebih pro-aktif dari pada reaktif.
• Memberikan klasifikasi resiko yang dapat dieliminasi atau dikendalikan dengan
langkah-langkah pada Objective & Program OH&S.
• Memberikan input untuk menentukan persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan
pelatihan dan/atau penyusunan pengendalian operasional.
• Memberikan monitoring dari langkah yang diperlukan untuk memastikan efektifitas
dan ketepatan dari implementasi.
Intermezo
Objectives
Organisasi harus menetapkan dan memelihara tujuan (objective) OH&S pada setiap
fungsi dan tingkat dari organisasi.
Dukungan
7.1 Sumber Daya
7.2 Kompetensi
7.3 Kesadaran
7.4 Informasi, komunikasi, partisipasi dan konsultasi
7.5 Informasi yang didokumentasikan
Training , Awarenes s & C ompetence
Personel yang ada harus memiliki kompetensi untuk melakukan tugas-tugas yang
berdampak pada OH&S di tempat kerja.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasi, dalam media yang tepat
seperti kertas atau elektronik yang:
a. Mendefinisikan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksi mereka.
b. Memberikan arahan bagi dokumentasi yang berkaitan.
Note: penting untuk menjaga dokumentas i pada ting kat yang minimum untuk efektifi tas
dan efis iensi .
Document and Data C ontrol
Intermezo
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur dan program audit untuk mengaudit sistem
manajemen OH&S secara reguler untuk memastikan:
S ejauh memung kinkan, audit harus dilakuk an oleh pers onel yang independen, tidak terk ait
lang s ung deng an aktivi tas yang diaudit.
Klausal 8 : Operations
Operasi
8.1 Perencanaan dan kendali operasional
8.1.1 Umum
8.1.2 Hirarki Kontrol
8.2 Manajemen perubahan
8.3 Outsourcing
8.4 Pengadaan
8.5 Kontraktor
8.6 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Operational C ontrol
Evaluasi kinerja
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi
9.1.1 Umum
9.1.2 Evaluasi kepatuhan
9.2 Audit internal
9.2.1 Tujuan audit internal
9.2.2 Proses audit internal
9.3 Tinjauan manajemen
Performance meas urement and monitoring
S ejauh memung kinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait
lang s ung deng an aktivitas yang diaudit.
Intermezo
Manag ement R eview
Top Management harus secara berkala mengkaji sistem manajemen OH&S untuk
memastikan kesesuaiannya, kecukupannya dan efektifitasnya.
Proses management review harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan
terkumpul untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Review ini harus
didokumentasi.
Management review harus melihat kemungkinan kebutuhan untuk perubahan pada
kebijakan, objective dan elemen lain dari sistem manajemen OH&S, dengan melihat
hasil audit OH&S, kondisi yang berubah dan komitmen untuk continual improvement.
Klausal 10 : Improvment
Perbaikan
Prosedur harus mewajibkan bahwa semua tindakan korektif dan preventif dikaji
melalui proses penilaian resiko sebelum diimplementasikan.
Tindakan korektif atau preventif yang diambil untuk mengeliminasi sebab dari non-
conformance aktual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan
sesuai dengan resiko OH&S yang dihadapi.
Organisasi harus mengimplementasikan dan mencatat perubahan dalam prosedur
terdokumentasi akibat tindakan korektif dan preventif ini.
R ecords & R ecords Manag ement
Catatan OH&S harus jelas, dapat diidentifikasi dan dapat ditelusuri pada aktiv itas
terkait. Catatan OH&S harus disimpan dan dipelihara dengan cara yang baik.
Tahap I. Persiapan
Pembentukan Tim ISO 45001:2018 di organisasi
Melakukan analisa kondisi awal ( gap Analisis )
Menentukan ruang lingkup SMK3 ISO 45001:2018 yang akan di terapkan
( Manual Mutu atau Company profile )
Pelatihan Pemahaman SMK3 ISO 4501:2018 ke seluruh karyawan
Pelatihan Pembuatan Dokumen
Intermezo
Dokumen Wajib
1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 (klausul 4.3)
2. Kebijakan K3 (klausul 5.2)
3. Peran dan tanggung jawab (klausul 5.3)
4. Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1)
5. Proses yang diperlukan untuk menangani Peluang dan Risiko K3 (klausul 6.1.1)
6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3 (klausul 6.1.2)
7. Tujuan dan rencana K3 (klausul 6.2.2)
8. Komunikasi (klausul 7,4)
9. Operasional kontrol (klausul 8.1.1)
10.Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat (klausul 8.6)
Rekaman Wajib
1. Hukum yang berlaku dan persyaratan lain (klausul 6.1.3)
2. Catatan pelatihan, keahlian, pengalaman dan kualifikasi (klausul 7,2)
3. Hasil pemantauan dan pengukuran (klausul 9.1)
4. Kalibrasi dan verifikasi pemantauan dan mengukur peralatan (klausul 9.1)
5. Evaluasi kewajiban (klausul 9.1.2)
6. Program internal audit (klausul 9.2.2)
7. Hasil audit internal (klausul 9.2.2)
8. Hasil kajian manajemen (klausul 9.3)
9. Insiden dan nonconformities (klausul 10.1)
10. Hasil tindakan korektif (klausul 10.1)
Tahap III. Audit Internal
Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan dan/atau perubahan.