BRACHIAL PARALYSIS
DISUSUN OLEH
NAMA :
NIM :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan
karunian-Nya saya dapat mengerjakan tugas Tumbuh Kembang tentang Brachial
Paralysis. Tanpa pertolonganNya mungkin saya tidak dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik, meskipun saya juga menyadari segala kekurangan yang ada di dalam
makalah ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan beberapa sumber yang telah saya peroleh.
Saya berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di
mengerti.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Selain itu juga sering didapatkan dari luka tembus dan luka tembak
berkecepatan rendah ataupun tinggi. Sedikit lebih jarang, penarikan keatas
yang tiba-tiba pada sautu lengan yang terabduksi (seperti ketika seseorang
menggapai batang pohon untuk mencegah dirinya jatuh) menyebabkan
cidera pada plexus yang lebih bawah. Ini menyebabkan gejala berupa clawed
hand kerenanya hilangnya fungsi nervus ulnaris dan otot intrinsic tangan
yang dipersarafinay (Shin dkk,2005).
Pada kondisi cidera plexus injury akan terlihat dan dirasakan, gejala-gejala
yang timbul berupa:
1. nyeri, terutama pada leher dan bahu. Nyeri pada lokasi suatu saraf sering
ada bila telah terjadi ruptur, sedangkan pada cidera evulsi ciri khasnya
adalah hilangnya kelunakan perkusi pada area itu
a. Quick Test
Aktif
Untuk melihat fungsi dasar dari pasien, lihatlah saat dia menggerakkan
lengannya Ketika dia diterapi atau sedang bermain. Jika sudah mampu
dan mengerti saat berkomunikasi, suruh pasien untuk menggerakkan
tangannya.
Pasif
Prognosis sangat bervariasi karena bergantung tidak hanya pada sifat cederanya itun
sendiri. Tetapi juga pada umur pasien dan jenis prosedur yang dilakukan. Pada
beberapa kasus didapatkan kembalinya fungsi genggaman tangan dan control
volunteer bahu dan siku setelah cedera avulsi pada plexus brachialis yang dilakukan
dengan menggunakan Teknik transfer otot bebas ganda. Dilaporkan juga pada
pasien-pasien lain terjadi perbaikan pada tingkat kekuatan motorik otot sampai
hampir setengahnya setelah dilakukan suatu prosedur operasi.
b. Bunnel Knuckle Bender Splint, bertujuan untuk memfiksasi tangan dan jari-
jari lengan ke posisi yang normal (ekstensi)
c. Terapi Latihan, berupa Assisted Active Movement, Free Active Movement
Shoulder, dan Relaxed Passive Movement Exercise dengan tujuan
meningkatkan kekuatan otot
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada cedera plexus brachialis tipe traksi, kepala dan leher digerakkan
menjauh dengan kasar dari bahu. Kontraktur yang berhubungan dengan beberapa
jenis insisi kadang terjadi. Pada beberapa pemaparan, nervous assesorius spinalis
memiliki resiko trauma dan harus dilindungi.
4.2 Saran
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca dan untuk para mahasiswa bisa
dijadikan referensi untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Penulis
berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
pembuataan makalah selanjutnya.
Terimaksih.
DAFTAR PUSTAKA
5. Harsono (ed) 2005 buku ajar Neurologis Klinis, cetakan ketiga. Penerbit
Gajah Mada University Press.