Anda di halaman 1dari 10

Lesi Plexus Brachialis

Lisa indriani
Fisioterapi II B
Pengertian

Cedera Brachial Plexus


Brachial plexus merupakan sekelompok jaringan
saraf yang saling bertautan dan berada di leher,
dada bagian atas, dan ketiak. Saraf yang
menyusun brachial plexus berperan dalam
pergerakan dan sensor tangan, lengan, serta
bahu.
Cedera brachial plexus adalah kerusakan pada
kelompok saraf tersebut. Cedera ini dapat berupa
saraf tertekan, tertarik, robek, atau putus. Gejala
penyakit ini tergantung pada seberapa parah
kerusakan saraf yang terjadi.
Brachial plexus tersusun atas lima saraf yang
memiliki fungsi berbeda-beda. Cedera pada saraf
yang satu akan memberikan keluhan yang
berbeda dengan cedera pada saraf lainya.

Cedera brachial plexus tingkat ringan umum terjadi


pada atlet yang banyak melibatkan adu badan
antarpemain, seperti pegulat. Namun kondisi ini juga
bisa dialami oleh bayi ketika proses kelahiran.
Sementara cedera brachial plexus tingkat berat
biasanya dialami oleh korban kecelakaan kendaraan
bermotor.
Gejala

Gejala cedera brachial plexus berbeda-beda.


Perbedaan ini tergantung pada lokasi dan tingkat
keparahan cedera
•Upper-trunk palsy injury
Keluhan pada tipe ini meliputi kelemahan pada bahu
untuk mengangkat lengan. Penderita tidak dapat
mengangkat lengan dan muncul sensasi mati rasa pada
bahu.
•Lower-trunk palsy injury
Gejala cedera ini bisa berupa penderita yang tidak bisa
menggerakan tangannya. Sementara fungsi lengan dan
sikunya masih normal, namun akan berangsur-angsur
menurun.
•Pan-plexus palsy injury
Kerusakan pada saraf ini tergolong sangat parah.
Akibatnya, penderita sama sekali tidak mampu
menggerakkan lengan maupun tangannya.
Penyebab
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab
cedera brachial plexus meliputi:
•Olahraga yang banyak melibatkan adu badan
Olahraga jenis ini disebut contact sport.
Contohnya, gulat, basket, sepak bola, football,
dan banyak lagi.
•Trauma fisik
Cedera brachial plexus juga umum disebabkan
oleh truma fisik. Mulai dari kecelakaan bermotor,
terjatuh, hingga luka tembak.
•Proses melahirkan yang sulit
Cedera branchial plexus bisa pula dialami oleh
bayi saat proses kelahiran yang sulit. Misalnya,
bayi sungsang atau ukuran bayi yang besar dan
•Tumor dan pengobatan kanker
Apabila ada tumor yang tumbuh di dekat brachial
plexus, bukan tidak mungkin tumor ini akan
menekan saraf-saraf di sekitanya. Sementara
pengobatan untuk mengatasi kanker juga bisa
memiliki efek samping berupa kerusakan saraf.
Penanganan Fisioterapi terhadap
Lesi Plexus Brachialis
1. IDC
Dalam hal ini tindakan modalitas arus IDC dapat meningkatkan
kemampuan motorik dan sensoris sesuai dengan efek fisiologisnya berupa
depolarisasi membrane sel. Membran sel saraf dan otot potensial istirahat
tertentu, di mana di dalam membrane sel lebih negative disbanding di luar
membrane. Bila suatu rangsang diterima dan beda potensial membrane
turun hingga mencapai nilai ambang rangsangnya , maka terjadilah
depolarisasi muatan listrik, taitu muatan listriknya di dalam membrane lebih
positif disbanding dengan di luar membrane, kemudian akan kembali ke
potensial istirahatnya. Peristiwa depolarisasi ini pada saraf motorik akan
berjalan ke distal sebagai aksi potensial yang menghasilakan kontraksi otot,
sementara pada saraf sensoris aksi potensialnya berjalan ke proksimal dan
menghasilkan kesadaran sensasi.
2. Terapi Latihan
latihan dalam bentuk Assisted active movement, Assisted active
movement bahu, Free active movement bahu, Relaxed passive
movement exercise bahu, siku dapat meningkatkan kekuatan otot.
Mekanisme dari latihan – latihan tersebut adalah akan timbulnya
kontraksi suplai darah pada daerah yang dilatih, sehingga jaringan
pada daerah tersebut kaya akan oksigen, dengan demikian akan
mempercepat pertumbuhan mucle fibre baru yang efeknya akan
meningkatkan volume dan masa otot tersebut, sehingga secara
langsung kekuatan otot akan bertambah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai