Disusun Oleh :
Siti Chairunicha NIM : 2164040001
Imam Muthahari T NIM : 216404014
Aldi Kurniawan NIM : 2164040029
Dosen Mata Kuliah Neuromuskuler :
James Wilson Hasoloan Manik, SSt.,M.Fis
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Neuromuskuler
dengan judul “Lesi Pleksus Brachialis”.
Kami berterima kasih juga kepada Bapak James Wilson Hasoloan Manik, SSt.,M.Fis
selaku dosen kami yang telah membimbing kami hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini,
juga kepada teman-teman dan dukungan orang tua kami.
Tak ada jalan yang tak berlubang, mohon maaf jika terdapat kesalahan kata atau
penulisan. Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan kami. Terima
kasih.
3) Terapi sederhana yang dialkukan pada bayi yang mengalami lesi pleksus brachialis
a) 0-6 minggu
Posisioning : bahu adduksi, endorotasi, lengan bawah supinasi,latihan aktif dan pasif :
- Bahu eksorotasi, abduksi (jangan>30 derajat dan difiksasi)
- Siku fleksi-ekstensi
- Lengan bawah supunasi (hati-hati jangan sampai dislokasi cepat radi)
- Wrist dan jari-jari fleksi dan ekstensi
b) 3 bulan
- Memberi stimulasi taktil
- Membawa lengan dan tangan ke lapang pandang
- Memberi gelang yang berbunyi pada lengan yang lesi
c) 6 bulan
- fasilitas perkembangan sesuai usia
- latihan penguatan lengan dengan aktif bermain
- latihan menumpu
- stimulasi
d) 4-12 tahun
- Home program untuk maintenance/pemeliharaan
H. Evaluasi
Evaluasi setelah selesai terapi :
1) Pencapaian sesaat setelah terapi :
- Penurunan rasa nyeri : Pasien setelah menjalankan terapi menggunakan infrared (IR)
terjadi penurunan nyeri karena IR menghasilkan panas yang mempunyai efek sedative
pada saraf sensoris karena adanya peningkatan ambang nyeri. selain itu panas akan
memberikan efek vasodilatasi pembuluh darah yang akan memperlancar suplai
oksigen, nutrisi, antibody, serta akan membuang sisa metabolism dalam jaringan.
panas juga akan memberikan afek relaksasi pada otot.
- Meningkatkan kekuatan oto-otot penggerak pada lengan, pemberian terapi latihan
berupa hold relax, dikarenakan terjadinya kontraksi otot-otot penggerak sholder dan
dengan bantuan terapis untuk menggerakkan, dan latihan dilakukan berulang
sehingga terjadi kontarksi terus menerus yang stabil dapat meningkatkan kekuatann
otot.
2) Hal-hal yang belum tercapai :
- Belum ada peningkatan LGS yang signifikan
Belum ada peningkatan lingkup gerak sedni sholder dari pemberian terapi latihan
finger ladder dikarenakan frekuensi latihan yang kurang dan adanya subluksasi pada
shoulder.
Hal-hal yang dinilai saat evaluasi terdiri dari evaluasi kekuatan otot dengan MMT,
eveluasi pengukuran antropometri lengan, dan evaluasi gerak aktif dan pasif, dimana
pada saat melakukan eveluasi, dibandingkan antara nilai sebelum terapi dengan nilai
setelah terapi guna untuk mengetahui apakah ada peningkatan atai tidak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
cedera pleksus brachialis diartikan sebagai suatu cedera pada pleksus brachialis yang
diakibatkan oleh suatu trauma. Trauma ini sering Kali berupa Penarikan Berlebihan
ataupun evulsi. Adapun intervensi Fisioterapi pada pleksus brachialis yaitu infra red dan
terapi latihan.
B. Saran :
Saya menyadari bahwa tulisan diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. kami akan memperbaiki makalaah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kristik
dan saran yang bersifat membangun agar tercapainya makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Blaauw, G., Muhling, R.S., Vredeveld, J. W. 2008. Management of Brachial Plexus
Injuries.Adv. Tech. Stand Neurosurg.
Rovak, J.M., and Tung, T.H. 2006. Traumatic brachial plexus injuries. Medicine. Mo
Med,103(6):632-6.
Ewidyah, T.P., 2014. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Lesi Pleksus Bracialis Dextra
DiRSU Aisyiyah Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Naufal, Adnan Faris. 2019. Mengenal dan Memahami Fisioterapi
Anak.Surakarta:Muhammadiyah University Press.