Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SIMULASI PERSIDANGAN PERKARA KASUS PENCURIAN

KELOMPOK 3

SEKOLAH MANENGAH ATAS NEGERI 8 KABUPATEN TANGERANG


Jl. Siliwangi No. 30 Cisoka-Tangerang (021)-597510
delta.tangerang@gmail.com
Anggota kelompok :
1. Anggita Zahra Amalia sebagai Hakim Anggota 1
2. Chaerunisa sebagai Panitera
3. Galen Samudra Utomo sebagai Jaksa Penuntut Umum 1
4. Heru Saputra sebagai Polisi
5. Muhammad Rifky Alamsyah sebagai Ketua Hakim
6. Muhammad Rifki Januar Afandi sebagai Terdakwa
7. Novita Damayanti sebagai Jaksa Penuntut Umum 2
8. Rafli Ali Rabani sebagai Penasihat Hukum 1
9. Refi Nur Komalasari sebagai Saksi
10.Septiani Nuramadani sebagai Saksi Korban
11.Siti Salwa Nurmalitasebagai Penasihat Hukum 2
12.Yumanda sebagai Hakim Anggota 2
Panitera : “Assalamualaikum Wr.Wb.
Pengadilan Negeri Tangerang kelas 1A.
Tata tertib persidangan :
1.) Setiap pengunjung diruang sidang wajib menunjukkan sikap hormat pada
2.) Setiap pengunjung wajib berpakaian sopan di persidangan dan tidak
bertopi.
3.) Setiap pengunjung dilarang merokok, makan dan membaca koran diruang
sidang.
4.) Pengunjung dilarang membuat kegaduhan didalam ruang sidang.
5.) Pengunjung tidak diperkenankan menerima atau menghubungi dengan
menggunakan HP saat persidangan.
6.) Pengunjung dilarangan membawa senjata api maupun senjata tajam yang
dapat membahayakan didalam persidangan.
7.) Dilarangan keluar masuk pada saat persidangan.
8.) Siapapun yang disidang pengadilan bersikap tidak sesuai martabat
pengadilan dan tidak menaati tata tertib
9.) Setelah mendapat peringatan dari Hakim Ketua sidang atas perintahnya
yang bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang “.

“ Praktek sidang peradilan dengan nomer perkara 1/Pid.B/2023/PN Tng .


dengan nama terdakwa Muhammad Rifki Januar Afandi Jumat 10
November 2023. Silahkan Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum
memasuki ruang sidang. “

*JPU dan PH memasuki ruang sidang.

“ Apabila Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon untuk


berdiri. Majelis Hakim dipersilahkan memasuki ruang sidang. “

*Majelis Hakim memasuki ruang sidang.

“ Hadirin dipersilahkan duduk kembali “

Hakim Ketua : “ Assalamualaikum Wr. Wb. Sidang peradilan Pengadilan Negeri


Tangerang Yang memeriksa dan mengadili perkara pidana nomer
1/Pid.B/2023/PN Tng. Atas nama terdakwa Muhammad Rifki Januar
Afandi dinyatakan terbuka untuk umum.“
*Hakim Ketua mengetok palu tiga kali.

“ Untuk Jaksa Penuntut Umum apakah terdakwa sudah bisa dihadirkan


dipersidangan? ”
Jaksa Penuntut Umum (Novita & Galen) : “ Bisa yang Mulia “.
Hakim Ketua : “ Silahkan untuk bisa dihadirkan dipersidangan “.

Jaksa Penuntut Hukum 1 : “ Kepada terdakwa silahkan memasuki ruang sidang “.


* Polisi membawa Terdakwa memasuki ruang sidang

Hakim Ketua : “ Saudara terdakwa saya akan menanyakan identitas


anda terlebih dahulu. Nama terdakwa siapa ? Tempat
tanggal lahir? Kewarganegaraan ? Agama? Pekerjaan?
Jenis kelamin? “

Terdakwa : “Saya Muhammad Rifki Januar Afandi, Jakarta, 23


Januari 2005, Warga Negara Indonesia, agama Islam,
pekerjaan serabutan, Laki-laki ”.

Hakim Ketua : “ Saudara terdakwa apakah saudara saat ini


didampingi penasihat hukum saudara?”

Terdakwa : “ Didampingi yang mulia ”

Hakim Ketua : “Penasihat hukum terdakwa apakah membawa surat


kuasa untuk terdakwa dan kartu tanda advokat milik
anda? ”

Penasihat Hukum Terdakwa (Rafli&Salwa) : “Membawa yang mulia ”

Hakim Ketua : “Bisa ditunjukkan? ”

Penasihat Hukum Terdakwa 1 : “Bisa yang mulia”

*Penasihat Hukum Terdakwa menunjukkan surat kuasa


terdakwa dan kartu tanda advokat kepada hakim ketua
dan hakim ketua menyerahkan ke hakim anggota.

Hakim Ketua : “ Saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti


persidangan? ” .

Terdakwa : “ Sehat yang mulia “.

Hakim Ketua : “ Untuk Jaksa Penuntut Umum apakah sudah siap


membacakan surat dakwaan ? “.
Jaksa Penuntut Umum ( Galen&Novita ) : “ Siap Yang Mulia “.
Hakim Ketua : “ apakah terdakwa sudah siap mendengarkan
dakwaanya ? “ .

Terdakwa : “ Siap yang Mulia “.

Hakim Ketua : “ Silahkan untuk Jaksa Penuntut Umum bisa


membacakan dakwaannya “.

JPU 1 : “ Siap yang Mulia. Identitas terdakwa Muhammad Rifki Januar Afandi bahwa
terdakwa pada hari Jumat tanggal 3 November 2023 sekitar pukul 12.10 WIB
bertempat Jalan siliwangi No.30 Kec. Cisoka Kab. Tangerang telah mengambil
suatu barang milik orang lain, dengan maksud menguasai barang sepenuhnya
dengan melawan hukum.
Perbuatan yang terdakwa lakukan dengan cara berikut : 1.) Bahwa awalnya
pada hari Jumat tanggal 3 November 2023 sekitar pukul 12.00 WIB Terdakwa
Fandi datang dengan niat untuk mengambil barang milik orang lain
selanjutnya terdakwa Fandi sekitar pukul 12.10 WIB melihat sepeda motor
Vario Merah dengan Nomor Polisi A 2363 VL terkunci stang milik korban,
kemudian terdakwa mendekati sepeda motor milik korban sambil melihat
situasi sekitar. Terdakwa melakukan aksinya dengan cara menendang stang
motor untuk merusak kunci stang, kemudian terdakwa menyalakan sepeda
motor dengan merusak lubang kunci dengan bantuan kunci T. Setelah itu
terdakwa membawa kabur sepeda motor korban. Kemudian sekitar pukul 12.30
WIB saksi Septi yang baru keluar dari ruang kelas menyadari bahwa sepeda
motornya telah hilang, lalu saksi Septi melihat keadaan sekitar dan menemukan
kamera CCTV. Setelah itu saksi Septi mendatangi ruang keamanan untuk
melihat rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV tersebut saksi Septi mendapati
Terdakwa sedang melancarkan aksinya dengan cara yang telah disebutkan
sebelumnya.
2.) Maksud dan tujuan terdakwa mencuri sepeda motor korban untuk dijual
guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahwa perbuaan yang dilakukan oleh
terdakwa mengakibatkan kerugian kurang lebih sebesar Rp. 10.000.000.
perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal 362
KUHP” Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
” Sekian Yang Mulia”.
Hakim Ketua : “Terima kasih Jaksa Penuntut Umum. Terdakwa
apakah sudah mengerti isi surat dakwaan yang telah
dibacakan oleh Penuntut Umum?”.
Terdakwa : “Sudah Yang Mulia”.

Hakim Ketua : “Apakah saudara akan mengajukan Eksepsi?”

Terdakwa : “Untuk pengajuan Eksepsi saya serahkan ke Penasihat


Hukum saya Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Untuk Penasihat Hukum terdakwa apakah akan


mengajukan Eksepsi?”

Penasihat Hukum Terdakwa 1 :“Tidak Yang Mulia”

Hakim Ketua :“Karena tidak mengajukan Eksepsi, sidang selanjutnya


yaitu pemeriksaan saksi untuk Penuntut Umum apakah
saksi sudah siap untuk dihadirkan?”

Jaksa Penuntut Umum ( Galen&Novita) : “Sudah Yang Mulia”

Jaksa Penuntut Umum 1 : “ Kalau begitu Terdakwa bisa duduk di samping


Penasihat Hukum saudara”

*Terdakwa lalu duduk di samping Penasihat Hukumnya

Hakim Ketua : “Untuk Penuntut Umum ada berapa saksi yang akan
dihadirkan?”

Jaksa Penuntut Umum 1 : “Dua Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Silahkan untuk bisa dihadirkan ke persidangan”

Jaksa Penuntut Umum 1 : “Baik, kepada para saksi dipersilahkan memasuki


ruang sidang”

*Para saksi memasuki ruang persidangan

Hakim Ketua :“Para saksi apakah dalam keadaan sehat?”

Para saksi :“Sehat Yang Mulia”


Hakim Ketua :“Sudah siap memberikan kesaksian?”

Para saksi :“Siap Yang Mulia”


Hakim Ketua :“Untuk saksi pertama saya akan bertanya identitas
saksi pertama terlebih dahulu, namanya siapa? ”
Saksi Pertama :“ Septiani Nuramadani ”
Hakim Ketua :“Alamat?”
Saksi Pertama :“Jalan Slapajang No.32 ”
Hakim Ketua :“Pekerjaan”
Saksi Pertama :“ Pelajar ”
Hakim Ketua :“Disini sebagai saksi apa?
Saksi Pertama :“Saksi korban Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Saksi kedua, sekarang saya akan menanyakan
identitas anda, namanya siapa?”
Saksi kedua :“ Refi yang mulia’’
Hakim Ketua :“Alamat?”
Saksi kedua :“ Jalan Caringin, Perumahan Griya Permata Cisoka
No. 27 ”
Hakim Ketua :“Pekerjaan?”
Saksi kedua :“ Petugas kebersihan ”
Hakim Ketua :“Untuk para saksi agama kalian apa?”
Para saksi :“Islam Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Islam semua ya,apakah ada hubungan keluarga
dengan Terdakwa para saksi?
Para Saksi :“Tidak ada Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Ada hubungan pekerjaan?”
Para Saksi :“Tidak Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Sudah siap untuk memberikan kesaksiannya?”
Para Saksi :“Siap Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Dan sudah siap untuk disumpah?”
Para Saksi :“Sudah siap Yang Mulia”
Hakim Ketua :“Untuk petugas kerohanian bisa mempersiapkan diri.
Silahkan untuk Para Saksi bisa berdiri untuk
bersumpah”

*Para Saksi berdiri dan petugas kerohanian masuk

Hakim Ketua :“Untuk Hakim Anggota 1 bisa menyumpah para saksi”


Hakim Anggota 1 :“Baik terima kasih. Untuk para saksi mohon dengarkan
dan tirukan apa yang saya katakan. Wallahi”
Para Saksi :“Wallahi”
Hakim Anggota 1 :“Saya bersumpah”
Para Saksi :“Saya bersumpah”
Hakim Anggota 1 : “ Akan menerangkan “
Para Saksi : “ Akan menerangkan “
HakimAnggota 1 : “ Dengan sebenarnya “
Para Saksi : “ Dengan sebenarnya “
Hakim Anggota 1 : “ Dan tiada lain daripada yang sebenarnya “
Para Saksi : “ Dan tiada lain daripada yang sebenarnya “

Hakim Ketua : “ Terima kasih Petugas kerohanian dapat kembali


ketempatnya dan para saksi dipersilahkan duduk
kembali “.

“ Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7
Tahun,sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti?
Saksi ( Korban ) : “ Saya mengerti Yang Mulia “
Hakim Ketua : “ saudara kenal dengan Terdakwa? “
Saksi ( Korban ) : “ Tidak Yang Mulia. “
Hakim Ketua : “ Saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa
saudara diperiksa dalam persidangan ini?”
Saksi (Korban) : “Saya mengetahui Yang Mulia, Terkait pencurian
sepeda motor saya yang terjadi di sekitar Jalan
Siliwangi No.30.”
Hakim Ketua : ”Saudara saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1
(unit) sepeda motor Vario Merah A 2363 VL?’’
Saksi (korban) : ‘’ saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat
menuju tempat parkir dan ingin hendak pulang,
mendapati bahwa sepeda motor saya tidak ada di
tempatnya. Kemudian saya melihat sekitar bahwa
terdapat CCTV di tempat kejadian. Lalu saya menuju
ruang tersebut untuk melihat rekaman, ternyata benar
adanya sepeda motor saya di rusak dan dibawa kabur
oleh terdakwa.’’
Hakim Ketua : “ baik Saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan
serahkan barang bukti ke Majlis Hakim.
Jaksa Penuntut Umum 1 : “ Baik Majlis Hakim yang terhormat ( JPU membawa
barang bukti ke meja Hakim”
Hakim Ketua : “ Apakah benar barang ini adalah bagian dari milik
saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke
korban ).
Berupa ( Plat motor dengan nomor polisi A 2363 VL )
Saksi Korban : “ Iya benar yang mulia, barang tersebut plat sepeda
motor milik saya”
Hakim ketua : “ selain dari korban apakah ada saksi lain yang
melihat kejadian pas pencurian?”
Saksi Korban : “ Ada yang mulia disamping saya yaitu petugas
kebersihan”
Hakim Ketua : “ Untuk hakim anggota 1 silakan untuk bertanya
kepada para saksi yang lain”
Hakim Anggota 1 : “ Saksi ke-2 pada jam berapa anda melihat kejadian
tersebut?”
Saksi ke-2 : “ Untuk kejadian yang pastinya saya tidak yakin pada
pukul berapa namun saya
hanya melihat ketika terdakwa membawa sepeda motor
keluar dari area parkir.
Dan untuk kronologi sedetail nya memang saya tidak
melihat secara langsung”.
Hakim Ketua : “ Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan
yang sudah disampaikan para
saksi benar atau ada yang salah ?”
Terdakwa : “ Benar yang mulia”
Hakim Ketua : “Berarti tidak ada yang salah?”
Hakim Ketua : “ Untuk penuntut umum ada yang ingin ditanyakan
atau tidak untuk para saksi?”
Jaksa Penuntut Umum 1 : “ Ada yang mulia”
Hakim Ketua : “ silahkan”
Jaksa Penuntut Umum 1 : “ Kepada saksi korban apakah benar pada saat itu
stang sepeda motor saudara terkunci?”
Saksi Korban : “ Benar pak , saya selalu mengunci stang sepeda
motor saya”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ Lalu saudara korban apakah anda ingat pada jam
12.10 anda sedang berada dimana?”
Saksi Korban : “ Ingat pak saat jam tersebut saya berada di dalam
ruang kelas”
Hakim Ketua : “ Oke, untuk penasihat hukum terdakwa apakah ada
pertanyaan untuk para saksi?”
Penasihat Hukum (Rafli&Salwa) : “ Tidak ada yang mulia”
Hakim Ketua : “Oke kalau tidak ada apakah ada saksi lagi yang akan
di hadirkan untuk penuntut umum? ”
Jaksa Penuntut Umum (Galen&Novita) : “ Tidak ada yang mulia”
Hakim Ketua : “ Oke kalau begitu, untuk para saksi terima kasih
sudah memberikan kesaksian dan berkenan datang ke
pengadilan, apabila ada yang di butuhkan bisa untuk di
panggil kembali, untuk para saksi bisa meninggalkan
ruang sidang”
Para Saksi : “ Terima kasih Yang Mulia”
*para saksi meninggalkan ruang sidang
Hakim Ketua : Untuk penasihat hukum terdakwa apakah ada saksi
yang akan di hadirkan?
Penasihat Hukum Terdakwa 2 : “Tidak ada Yang Mulia”
Hakim Ketua : “ Karena tidak ada, kalau begitu acara selanjutnya
yaitu pemeriksaan terdakwa, untuk terdakwa silahkan
kembali ke kursi pemeriksaan”
*terdakwa kembali ke kursi pemeriksaan
Hakim Ketua : “ Untuk hakim anggota 2 untuk mengajukan
pertanyaan kepada Terdakwa”
Hakim Anggota 2 : “ Baik Yang Mulia, Terdakwa Fandi kapan anda
mencuri sepeda motor tersebut?
Terdakwa : “pada tanggal 3 November sekitar pukul 12.00 Yang
mulia”
Hakim Anggota 1 : “Barang apa yang anda ambil?”
Terdakwa : “ 1 (unit) sepeda motor Vario Merah dengan nomor
polisi A 2363 VL?’’
Hakim Anggota 1 : “Apakah anda tau pemilik Sepeda Motor Tersebut?

Terdakwa : “Tidak tahu Yang Mulia.”
Hakim Anggota 1 : “Apakah anda tahu Perbuatan anda melawan
Hukum?”
Terdakwa : “Tahu Yang Mulia”
Hakim Anggota 1 : “Baik cukup itu Yang Mulia”
Hakim Ketua : “ untuk terdakwa coba jelaskan bagaimana kronologi
saat saudara melakukan pencurian?”
Terdakwa : “ sebenarnya pada 2 hari berturut-turut saya selalu
melihat sepeda motor tersebut dalam keadaan sendiri di
jam yang sama yaitu pada pukul 12.00 sehingga
menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor
tersebut, pada hari Jumatnya saya melihat adanya
kesempatan untuk mencuri sepeda motor itu kemudian
saya melakukan aksi saya dengan cara menendang
stang motor untuk merusak kunci stang dan juga
menyalakan sepeda motor dengan merusak lubang
kunci dengan bantuan kunci T. Setelah nya saya
membawa kabur sepeda motor keluar dari area
parkiran.
Hakim Ketua : “ Baik, kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang
ingin di tanyakan?”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ ada yang mulia”
Hakim Ketua : “silahkan”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “kemudian saudara apakan motor milik korban ?”
Terdakwa : “motornya saya bawa ke kediaman saya yang mulia”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “Setelah motor tersebut di bawa ke kediaman
anda, rencana apa yang akan anda lakukan
selanjutnya?”
Terdakwa : “ Saya sembunyikan sambil menunggu sepeda motor
tersebut laku di situs online.”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ baik Yang Mulia pertanyaan dari kami cukup ”
Hakim Ketua : “Untuk penasihat hukum terdakwa apakah ada yang
ingin ditanyakan?”
Penasihat Hukum 2 : “ ada yang mulia”
Hakim Ketua : “silahkan”
Penasihat Hukum 2 : apakah terdakwa meyesali telah melakukan pencurian
itu?”
Terdakwah : “ Iya Bu saya sangat menyesal”
Penasihat Hukum 2 : “ Apakah terdakwah sudah memberikan keterangan
dan mengakui semua perbuatan anda?”
Terdakwa : “ Saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan kronologinya kepada petugas”
Penasihat Hukum 2 : “ baik Yang Mulia pertanyaan dari kami cukup ”
Hakim Ketua : “ Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi untuk
Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa”
Jaksa Penuntut Umum 2 : “Tidak yang mulia”
Penasihat Hukum 2 : “Tidak yang mulia”
Hakim Ketua : “ Baiklah karena tidak ada yang ingin bertanya lagi
untuk Jaksa Penuntut Umum tuntutannya sudah siap
untuk dibacakan?
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ Sudah yang Mulia”
Hakim Ketua : “Kalau begitu silahkan untuk Penuntut Umum bisa
membacakan tuntutannya’
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ Terdakwa Muhammad Rifki Januar Afandi. tempat, tanggal lahir
Jakarta, 23 januari 2005 umur 18 Tahun, jenis kelamin Laki-laki kebangsaan indonesia
tempat tinggal Jalan Cempaka No. 30 agama islam pekerjaan serabutan pendidikan SMA
dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Bahwa terdakwa telah mengambil barang milik orang lain diparkiran yang beralamatkan
jalan siliwangi no. 30 sekitar pukul 12.10 terdakwa hanya sendiri bahwa barang yang
terdakwa ambil yaitu berupa 1(unit) sepeda motor Vario merah dengan nomor polisi A
2363 VL bahwa terdakwa tidak tahu siapa pemilik sepeda motor tersebut.
Bahwa terdakwa dalam melakukan pencurian tersebut dengan adanya niat, yang dimana
pada saat itu terdakwa sedang membutuhkan uang. Barang bukti yang ada 1(unit) sepeda
motor Vario merah dengan nomor polisi A 2363 VL , 1 buah kunci T, dan beberapa
dokumen hasil tangkapan layar CCTV. barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini
telah disita secara sah menurut hukum karena itu dapat digunnakan untuk memperkuat.
Pembuktian dan ketua majelis hakim dalam persidangan telah memperlihatkan barang
bukti tersebut kepada saksi-saksi dan terdakwa membenarkannya. Dengan demikian
barang bukti tersebut sebagai alat bukti petunjuk sebagaimana ditentukan dalam pasal
184 ayat 1 huruf D KUHP .
Berdasarkan fakta- fakta yang terungkap dalam persidangan baik dalam keterangan saksi
-saksi, surat, pentunjuk, keterangan terdakwa sendiri, serta adanya barang bukti yang
diajukan dipersidangan sebagaimana telah diuraikan di atas maka diperoleh fakta-fakta
hukum sebagai berikut :
- Bahwa terdakwa nama Muhammad Rifki Januar Afandi pada hari Jumat tanggal 3
November 2023 sekitar pukul 12.10 bertempat di Jalan siliwangi No.30 parkiran
motor telah melakukan tindak pidana yaitu mengambil barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan melawan hukum.
Menuntut supaya majelis hakim PN Tng yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan
bahwa menyatakan terdakwa Muhammad Rifki Januar Afandi telah terbukti secara sah dan
meyakini malakukan tindak pidana pencurian sebagaimana di atur dalam pasal 362 KUHP.
Sebagaimana telah diuraikan didalam dakwaan penuntut umum menjatuhkan pidana terhadap
terdakwa Fandi dengan pidana penjara 5 tahun. dan memerintahkan agar terdakwa tepat ditahan.
Menetapkan barang bukti berupa 1(unit) sepeda motor Vario merah dengan nomor polisi A 2363
VL ]. dikembalikan kepada pemiliknya septi. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya
perkara sebesar Rp. 10.000.000
demikian surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan kepada majelis hakim dimuka
persidangan PN Tng dalam sidang pada hari jumat tanggal 10 november .
terima kasih yang mulia”.
Hakim Ketua : “ Terdakwa sudah mengerti tuntutan dari Penuntut
Umum?”.
Terdakwa : “ Mengerti yang mulia”.
Hakim Ketua : “ Dituntut dengan pidana penjara 3 tahun dan dibebani
biaya perkara sebesar Rp. 10.000.000. apakah dari
terdakwa akan mengajukan pembelaan?” .
Terdakwa : “ Saya akan diskusi terlebih dahulu dengan penasihat
hukum saya” .
Hakim Ketua : “ Oke silahkan bisa kembali kepada penasihat saudara.
Bagaimana terdakwa Apakah akan mengajukan
pembelaan?
Terdakwa : saya akan mengajukan pembelaan yang mulia
Hakim ketua : silahkan
Penasihat Hukum 1 : saya berdiri di sini hari ini untuk membela klien saya,
yang dengan berani dan tulus telah mengakui
kesalahannya. Kami tidak berada di sini untuk
membantah fakta, melainkan untuk meminta
pengadilan agar mempertimbangkan konteks dan
keadaan yang melingkupi tindakan klien saya. Klien
saya telah menunjukkan penyesalan yang mendalam
dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan
yang sama. Dia telah belajar dari kesalahannya dan
berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Kami
percaya bahwa hukuman harus sebanding dengan
kesalahan, dan kami mohon agar pengadilan
mempertimbangkan penyesalan dan upaya perbaikan
diri klien saya dalam menentukan hukuman. Kami
memahami bahwa tindakan klien saya telah
menyebabkan kerugian dan kami menyesal atas hal
tersebut. Namun, kami berharap bahwa pengadilan
akan melihat bahwa klien saya adalah manusia yang
memiliki potensi untuk belajar dan tumbuh dari
kesalahannya. Cukup sekian yang mulia terima kasih
Hakim Ketua : Baik karena penuntut umum telah membacakan
tuntutannya dan penasihat hukum terdakwa sudah
membacakan pembelaan nya, kepada JPU apakah akan
mengajukan replik atas pembelaan penasihat hukum
terdakwa.
Jaksa Penuntut Umum 2 : Baik terimakasih yah mulia, kami tidak akan
mengajukan replik dan akan tetap pada tuntutan kami
yang mulia.
Hakim ketua : baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan
demikian penasihat hukum terdakwa tidak mengajukan
duplik. Maka sidang akan kami tunda selam 1 Minggu
untuk mendiskusikannya. Maka sidang hari ini tanggal
10 November 2023 ditunda dan di tutup.
( palu di ketuk 3 kali )
Panitera : “ Assalamualaikum Wr. Wb. Sidang ke-2 dengan
nomer perkara 1/Pid.B/2023/PN Tng . Dengan nama
terdakwa Muhammad Rifki Januar Afandi 17 november
2023. silahkan Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat
Hukum memasuki ruang sidang. Apabila majelis
Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon untuk
berdiri. “
“Majelis Hakim dipersilahkan memasuki ruang sidang”.
*Majelis Hakim memasuki ruangan
“Hadirin dipersilahkan duduk kembali”.
Hakim Ketua : “ Assalamualaikum Wr. Wb.”
*hadirin menjawab salam “ Waalaikumsalam Wr. Wb.
” Sidang peradilan Pengadilan Negeri tangerang
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomer
1/Pid.B/2023/PN Tng . atas nama terdakwa Muhammad
Rifki Januar Afandi dibuka dan terbuka untuk umum.
Untuk terdakwa bisa dihadirkan Penuntut Umum.
Jaksa Penuntut Umum 2 : “ Kepada terdakwa dipersilahkan memasuki ruang
sidang dalam keadaan bebas”.
Hakim Ketua : “ Terdakwa dalam keadaan sehat?”.
Terdakwa : “Sehat yang mulia
Hakim ketua : Baik karena hari ini sidang pembacaan putusan
Apakah terdakwa sudah siap mendengarkan putusan
hari ini
Terdakwa : Sudah siap yang Mulia
Hakim ketua : putusan akan saya bacakan Demi keadilan
berdasarkan ketuhanan yang maha esa
Hakim ketua : PN Tangerang yang mengadili perkara pidana
dengan cara pemeriksaan biasa dalam tingkat
pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
Hakim ketua : Dalam perkara Terdakwa Nama
Muhammad Rifki Januar afandi Tempat tangga l
lahir Jakarta 23 Januari 2005 Jenis kelamin laki -
laki Kebangsaan Indonesia Tempat tinggal jalan
cempaka nomor 30 Agama Islam Pekerjaan
serabutan Mengadili Menyatakan terdakwa Fandi
tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana pencurian
sebagai mana dalam dakwaan penuntut umum
Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Fandi dengan
pidana penjara selama 3 tahun Menetapkan masa
penangkapan dan penahanan yang telah di jalani
oleh terdakwa di kurangkan seluruh nya dari pidana
yang di ajukan Menetapkan agar terdakwa tetap
berada dalam tahanan, menyatakan barang bukti
yang berupa 1(unit) sepeda motor Vario merah
dengan nomor polisi A 2363 VL. Dan telah
dikembalikan kepada korban 'ketuk palu' .
Kemudian membebankan kepada terdakwa
membayar biaya perkara sejumlah Rp.10.000.000
Demikian keputusan sidang permusyawaratan
majelis Pada hari Jumat tanggal 17 November 2023
Oleh hakim ketua dan di dampingi para hakim
anggota tersebut, karena tuntutan nya 3 tahun Dari
terdakwa memiliki hak untuk memilih menerima,
menolak, atau pikir -pikir selama 7 hari
Terdakwa : menerima yang Mulia
Hakim ketua : Dengan demikian pemeriksaan perkara pidana nomor.
1/Pid.B/2023/PN Tng
Hakim ketua : Dengan terdakwa Fandi di nyatakan selesai dan sidang
kami di nyatakan di tutup. 'ketuk palu'

Anda mungkin juga menyukai