Artikel Pengangkutan Bahan Berbahaya Dan Beracun Menggunakan Kereta Api
Artikel Pengangkutan Bahan Berbahaya Dan Beracun Menggunakan Kereta Api
KELOMPOK 1
1.3 Definisi
A. Kereta api
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan
sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan
ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.
B. Angkutan
Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.
C. Pengangkutan B3
Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan darat.
D. Bahan Berbahaya Dan Beracun
Adalah zat, energi, dan/atau kornponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jurnlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
rnencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau mernbahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain.
E. Jenis Bahan B3
1. B3 yang dapat dipergunakan yakni suatu bahan berbahaya yang masih
dimanfaatkan dalam kehiupan sehari hari dalam jumlah terus menerus.
Contohnya bbm walau mudah terbakar bahan tersebut penting demi
kalancaran transportasi dan alat yang menggunakan bbm
2. B3 yang dilarang dipergunakan suatu bahan yang dilarang pengedarannya
karena memiliki intensitas bahaya tinggi dan resiko yan besar. Hal yang
biasa dilakukan untuk bahan ini adalah pemusnahan atau penghaspusan.
3. B3 yang terbatas dipergunakan bahan yang masih memiliki namun dibatasi
demi menjaga kelangsungan hidup suatu lingkungan serta menurunkan
dampak negative yang timbul.
F. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang rnengandung B3.
G. Jenis Limbah B3
1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses
utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan
kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu
industri (kegiatan utama).
3. Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak
diduga, misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
1.4 Keuntungan
A. Keamanan
Angkutan barang yang dapat diandalkan adalah prasyarat utama untuk kualitas
transportasi. Dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, transportasi kereta
api merupakan moda transportasi yang paling dapat diandalkan. Keandalan ini tidak
hanya berasal dari jumlah kecelakaan lalu lintas yang lebih rendah, namun juga
kerugian yang lebih rendah akibat kecelakaan.
D. Optimalisasi pengangkutan
Yakni perbandingan antara barang yang diangkut dengan bahan bakar yang
dihabiskan.
BAB II
Pembahasan
Regulasi ini diawasi dan dikelola oleh organisasi internasional seperti UNECE
(United Nations Economic Commission for Europe), dan negara-negara yang
terlibat dalam pengangkutan barang berbahaya dengan kereta api diharapkan untuk
mematuhi regulasi ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengangkutan
tersebut. Rinciannya dapat berubah dari waktu ke waktu, jadi penting untuk
merujuk ke dokumen terbaru dan peraturan yang berlaku untuk mendapatkan
informasi yang paling akurat.
Penting untuk selalu merujuk pada versi terbaru dari RID dan mematuhi
peraturan yang berlaku di wilayah Anda karena persyaratan pengangkutan B3 dapat
berbeda berdasarkan peraturan nasional dan internasional serta jenis bahan
berbahaya yang diangkut. RID adalah peraturan khusus yang mengatur
pengangkutan B3 dengan kereta api, dan persyaratan ini dapat berubah dari waktu
ke waktu.
A. Divisi 1
- 1.1: zat dan benda yang memiliki bahaya ledakan massal (rudal)
- 1.2: zat dan barang yang memiliki bahaya proyeksi tetapi tidak memiliki
bahaya ledakan massal
- 1.3: zat dan benda yang memiliki bahaya kebakaran dan bahaya ledakan
kecil atau bahaya proyeksi kecil atau keduanya, tetapi tidak memiliki
bahaya ledakan massal (kembang api)
- 1.4: zat dan barang yang tidak menimbulkan bahaya signifikan (amunisi)
- 1.5: zat yang sangat tidak sensitif yang memiliki bahaya ledakan massal
- 1.6: benda-benda yang sangat tidak sensitif yang tidak memiliki bahaya
ledakan massal
B. Divisi 2
- 2.1: gas yang mudah terbakar (LPG, Hidrogen)
- 2.2: gas tidak mudah terbakar dan tidak beracun (Nitrogen, Helium, Karbon
Dioksida)
- 2.3: gas beracun (Klorin, Karbon Monoksida Amonia)
C. Cairan mudah terbakar didefinisikan sebagai setiap cairan atau campuran
cairan atau cairan yang mengandung padatan dalam larutan atau suspensi yang
mengeluarkan uap yang mudah terbakar pada atau di bawah 60 derajat Celsius.
D. Devisi 4: Padatan mudah terbakar; zat yang mudah terbakar secara spontan; zat
yang jika terkena air akan mengeluarkan gas yang mudah terbakar
- 4.1: padatan yang mudah terbakar, zat yang reaktif dan tidak peka bahan
peledak (kapas, TNT yang dibasahi, belerang)
- 4.2: zat yang rentan terhadap pembakaran spontan (fosfor, arang, Logam
Alkys)
- 4.3: zat yang jika terkena air akan mengeluarkan zat yang mudah terbakar
gas (Kalsium Karbida, Thrichlorosilane)
E. Devisi 5: Zat pengoksidasi dan peroksida organik (Amonium nitrat, Hidrogen
Peroksida,Kalsium Hipoklorit/bahan pemutih)
- 5.1 : zat pengoksidasi
- 5.2: peroksida organic
F. Devisi 6
- 6.1 : bahan beracun (insektisida, Natrium Sianida, Metil Isosianit)
- 6.2 : Bahan Infeksius (Bakteri, Virus, Limbah Medis)
G. Devisi 7 : Mengandung radionuklida kobalt fisil dan reaktor nuklir.
H. Devisi 8: bahan yang mengandung zat korosi yang dapat menyebabkan benda
sekitar lebih mudah untuk beraksi dengan oksigen dan uap air.
I. Devisi 9 : Aneka ragam terdiri dari bahan kimia cair dan asbes.
2.2.2 Packing
A. Single Packaging
Hanya satu cara pengepakan tanpa bungkus tambahan, misalnya
Steel Drum.
B. Combination Packaging
Biasanya terdapat 2 cara pengepakan, satu bagian dalam dan bungkus
diluarnya, misalnya botol plastik didalam kotak fibre.
C. Intermediate Bulk Container ( IBC )
D. Pengepakan yang besar tidak boleh lebih dari 3000 m3 atau 3000 liter, yang
Diangkut memakai alat mekanik (seperti forklift).
E. Tank
Pengertian tangki termasuk "Portable Tank" atau "Road tank vehicle" dengan
kapasitas lebih dari 450 liters dan dilengkapi peralatan pelayanannya seperti slang,
kran dll.
F. Kemasan barang berbahaya :
Setiap kemasan harus memenuhi persyaratan kekuatan bahan berdasarkan
serangkaian pengujian terhadap bahan kemasan. Pengujian terhadap bahan
kemasan sebagaimana dimaksud meliputi :
1. Test jatuh;
2. Test anti bocor;
3. Test tekanan internal;
4. Test penumpukan.
Pengujian sebagaimana dimaksud point (2) harus dilakukan pada saat bahan
kemasan pertama dibuat dan secara periodik pada periode tertentu. Ketentuan
kemasan :
1. Memiliki kontruksi yang kuat untuk menahan guncangan selama proses
pengangkutan dan pemuatan normal.
2. Memiliki kontruksi yang kuat dan tertutup sehingga bisa menahan isi pada
kemasan agar tidak berkurang atau hilang akibat kondisi normal seperti
getaran, perubahan suhu, perubahan tekanan, perubahan kelembaban, atau
perubahan tekanan yang terjadi selama proses pemuatan, pengangkutan dan
penyimpanan.
3. Kondisi kemasan masih sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh
pembuat kemasan.
4. Tidak terdapat residu barang berbahaya yang menempel pada bagian luar
kemasan.
5. Kemasan yang digunakan untuk barang berbahaya harus dipastikan terbebas
dari korosi, kontaminasi, dan kerusakan lainnya. Bagian kemasan yang
bersentuhan langsung dengan barang berbahaya tidak bereaksi dan atau
menimbulkan effek signifikan seperti pelemahan kontruksi kemasan ketika
kontak dengan barang berbahaya yang dimuat kedalamnya.
6. Kemasan harus mampu menahan tekanan internal yang ditimbulkan oleh
barang berbahaya pada kondisi normal pengangkutan.
7. Untuk kemasan yang akan diisi cairan, harus dipastikan bahwa kemasan
tidak bocor dan mampu menahan kebocoran ketika terjadi ekspansi cairan
yang disebabkan oleh perubahan suhu ketika proses pengangkutan.
Meskipun demikian pengisian cairan tidak lebih dari 98% dari batas
kapasitas maksimum kemasan tersebut, dan harus memprhitungkan untuk
menyisakan ruang agar pada saat terjadi ekspansi bahan seperti akibat
perubahan suhu.
Setiap barang baik yang biasa diangkut, barang kusus, dan barang berbhaya
bercaun atau B3 memiliki karakteristik dan sifat tertentu oleh karena itu pembagian
jenis barang yang akan diangkut oleh satu moda transportasi sangatlah penting.
Dalam bahan B3 perlu adanya perhatian dan perlakuan kusus saat pengangkutannya
yang mana harus selalu memperhatikan sistematika sop yang ada yang telah dibuat
oleh regulasi internasiomnal maupun nasional kususnya bidang kereta api, untuk
menanggulangi bahaya yang timbul dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat
bahan dan limbah B3. pada dasarnya dalam penagnkutan bahan B3 bukan hanya
moda kereta namun moda yang lain juga bisa namun kereta masih dianggap
memiliki banyak keunggulan terlebih lagi dalam kmanan dan kehandalannya. Oleh
karena itu dalam kegaiatn dilapangan perlu adanya evaluasi setaiap selesai
pengangkutan yang diharap mampu menjadikan bahan pembenahan terhadap
regulasi agar lebih praktis dan efisien .