Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW(CJR)

REKAYASA IDE KONTRADIKSI


KELOMPOK 2

MATA KULIAH : KALKULUS DIFERENSIAL


DOSEN PENGAMPU : FANNY RAHMADHANI, S.Kom. M.Kom
JURUSAN/KELAS : ILMU KOMPUTER 23A

DISUSUN OLEH :
1. Evelyn Keisha Silalahi Nim: 4233550005
2. Febe Garcia Sembiring Nim: 4233250043
3. Salma Ashillah Nim: 4231250009
4. Vivielda Farmawaty Tambunan Nim: 4233550040

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah CJR Logika Informatika ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fanny Rahmadhani, S.kom, M.Kom, selaku Dosen
pengampu Logika Informatika yang telah membimbing dan mengajari kami.

Critical Journal Review ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Logika
Informatika serta menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut. Harapan kami terhadap penulisan Critical Journal Review ini adalah agar
kami serta para pembaca semakin memahami tentang bagaimana penulisan Critical Journal
Review yang baik dan benar.

Critical Journal Review ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin sehingga
pembuatan CJR ini dapat terselesaikan.Untuk itu penyusun menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan CJR ini, dan penulis
juga berterima kasih kepada Ibu selaku dosen pengampu yang memberikan tugas serta
petunjuk untuk membantuKami dalam menyelesaikan Critical Journal Review ini.

Akhir kata kami berharap Critical Journal Review ini bisa bermanfaat sebagai
pemahaman,dan panduan bagi segenap pihak yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I .......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 4
C. TUJUAN ......................................................................................................................................... 4
BAB II ......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
2.1 IDENTITAS JURNAL ......................................................................................................................... 5
2.1.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 1................................................................................................................ 5
2.1.2 RINGKASAN MATERI .................................................................................................................... 5
2.1.3 KELEBIHAN ................................................................................................................................... 6
2.1.4 KEKURANGAN .............................................................................................................................. 6
2.2.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 2................................................................................................................ 7
2.2.2 RINGKASAN MATERI .................................................................................................................... 7
2.2.3 KELEBIHAN ................................................................................................................................... 8
2.2.4 KEKURANGAN .............................................................................................................................. 8
2.3.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 3................................................................................................................ 9
2.3.2 RINGKASAN MATERI .................................................................................................................... 9
2.3.3 KELEBIHAN ................................................................................................................................. 11
2.3.4 KEKURANGAN ............................................................................................................................ 12
BAB III ...................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................................. 13
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Logika informatika adalah cabang ilmu komputer yang mempelajari kebenaran dan
validitas dari argumen. Logika informatika menggunakan prinsip-prinsip logika
matematika untuk menganalisis algoritma, program komputer, dan sistem informasi.

Salah satu konsep penting dalam logika informatika adalah kontradiksi. Kontradiksi adalah
pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah. Dalam logika informatika, kontradiksi
dapat digunakan untuk mendeteksi kesalahan dalam algoritma, program komputer, dan
sistem informasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kontradiksi?
2. Bagaimana strategi roasting melalui Bahasa dan logika ?
3. Bagaimana kemampuan berpikir logis matematis mahasiswa Pendidikan matematika
setelah mengikuti perkuliahan analisi real?

C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas logika informatika,
2. Untuk memahami definisi kontradiksi,
3. Untuk memahami permainan logika di dalam roasting,
4. Untuk mengetahui kemampuan berfikir logis matematis pada mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS JURNAL

2.1.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 1

JUDUL JURNAL : WHAT IS A CONTRADICTION?

JURNAL : THE LAW OF NON-CONTRADICTION: NEW PHILOSOPHICAL


ESSAYS

VOLUME DAN HALAMAN : VOL.7 NO.1 HALAMAN 49 - 72

PENULIS : Patrick Grim

TAHUN TERBIT : 2004

2.1.2 RINGKASAN MATERI


Berikut contoh garis besar kontradiksi. Ini diambil secara acak dari literatur logis dan filosofis,
tetapi saya sengaja menyusunnya di sini untuk membuat beberapa poin mengenai perbedaan
mereka:

• Kontradiksi, atau proposisi yang salah satunya harus benar dan yang lainnya salah. . .

—Augustus DeMorgan (1846), hal. 4.

• Kontradiksi negasi, atau kontradiksi, adalah hubungan antar pernyataan yang eksak

berlawanan, dalam arti bahwa keduanya tidak bisa benar jika digabungkan atau salah—karena

misalnya, 'Beberapa rumput berwarna coklat' dan 'Tidak ada rumput yang berwarna coklat.'

-A. N. Sebelumnya (1967), hal. 458


• Suatu bentuk pernyataan yang salah untuk semua nilai kebenaran yang mungkin dari
huruf-huruf pernyataannya disebut sebuah kontradiksi.

—Elliot Mendelson (1964), hal. 18

• Kasus ini disebut kontradiksi; formula semacam ini selalu salah. Kami mendapatkannya

rumus dengan mengambil negasi tautologi.

—Hans Reichenbach (1947), hal. 36

Karena semua definisi ini bergantung pada pernyataan langsung terhadap gagasan tentang
kebenaran dan kepalsuan, diistilahkan sebagai garis besar kontradiksi semantik. Namun perlu
dicatat bahwa semua kecuali pendapat Reichenbach yang menawarkan definisi dalam
kaitannya dengan kemungkinan, kebenaran dan kepalsuan: di sini kontradiksi digambarkan
sebagai masalah semantik modal.

2.1.3 KELEBIHAN
• Memaparkan banyak pendapat dari para penulis terhadap definisi kontradiksi.
• Menganalisis pendapat para penulis satu persatu dan membandingkannya dengan yang
lain.
• Menggunakan diksi yang sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam.

2.1.4 KEKURANGAN
• Dikarenakan jurnal tersebut berbahasa asing sehingga memungkinkan ada
penerjemahan yang ambigu.
• Jurnal tersebut tidak memiliki struktur yang lengkap seperti metode penelitian dan
kesimpulan.
• Tidak ada ilustrasi atau diagram yang mendukung pemahaman pembaca sehingga apa
yang diutarakan penulis jurnal tidak tersampaikan dengan jelas.
2.2.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 2
JUDUL JURNAL : STRATEGI ROASTING KIKY SAPUTRI TERHADAP PETINGGI
NEGARA

JURNAL : JURNAL ONOMA: PENDIDIKAN, BAHASA DAN SASTRA

VOLUME DAN HALAMAN : VOL. 09, NO. 02. HALAMAN 780 -794

PENULIS : Fitri Anugrah Kilisuci Fiiarum


Moch Syahri
Roekhan
TAHUN TERBIT : 2023

2.2.2 RINGKASAN MATERI

Dipaparkan hasil dan pembahasan mengenai Strategy Roasting kiky (1) strategi roasting
melalui bahasa, dan (2) strategi roasting melalui logika.
Dalam Strategi roasting melalui bahasa Seorang pelawak menggunakan bahasa untuk
menciptakan humor. Cara yang digunakan dengan memainkan bahasa secara kreatif untuk
membuat sesuatu terdengar lucu dan menimbulkan tawa. Karakteristik roasting kiky melalui
bahasa dapat dilihat oleh diagram gambar :

Ironi

Ironi adalah pilihan kata atau ungkapan yang mengandung makna sebaliknya melalui
perbandingan dua hal yang berbeda .
Data 3:

Kiky Saputri : Tapi gini ya mungkin Indonesia sebagai negara non-blok artinya Indonesia negara
netral yang tidak mau ikut campur dalam konflik negara lain, tapi kalau bisa kita ikut
mendamaikan mereka.Cuma masalahnya Indonesia aja sudah banyak konflik.

Data pada kalimat «Indonesia negara netral yang tidak mau ikut campur dalam konflik negara
lain, tapi kalau bisa kita ikut mendamaikan mereka. Cuma masalahnya Indonesia aja sudah
banyak konflik» merupakan sebuah ironi. Terdapat kontradiksi antara asumsi bahasa Indonesia
sebagai negara non-blok yang netral dan tidak ikut campur dalam konflik negara lain, namun pada
kenyataannya Indonesia sendiri memiliki banyak konflik internal.
Dalam strategi roasting melalui aspek logika
Humor tidak hanya tercipta melalui bahasa saja, melainkan juga logika. Menurut Dalyan et al., (2022),
prinsip-prinsip logika memiliki peranan penting dalam
menciptakan kelucuan. Logika secara sengaja dimainkan dengan cara yang tidak biasa
melalui penalaran dari pelaku humor. Pelaku humor akan memainkan logika penonton
dengan memunculkan kontradiksi yang dapat memicu kesalahpahaman (Sorensen, 2008). Kontradiksi
logika diwujudkan dalam penggunaan paradoks. Karakteristik roasting kiky melalui aspek logika dapat
dilihat oleh diagram gambar:

2.2.3 KELEBIHAN
• Struktur jurnal lengkap dari abstrak hingga kesimpulan
• Menggunakan diagram berwarna yang mempermudah memahami hasil penelitian
• Penjelasan dan pemilihan kata yang ringan dan umum

2.2.4 KEKURANGAN
• Ada beberapa kesalahan penulisan kata.
• Terdapat kesalahan penggunaan tanda baca pada jurnal.
2.3.1 BIBLIOGRAFI JURNAL 3

JUDUL JURNAL : KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS,


ANALISIS REAL

JURNAL : KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MAHASISWA


PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH
ANALISIS REAL

VOLUME DAN HALAMAN : VOL. 16 NO. 02 HALAMAN 207 - 221

PENULIS : Ety Septiati

TAHUN TERBIT : 2018

2.3.2 RINGKASAN MATERI

Menarik kesimpulan berdasarkan proporsi yang Sesuai


Nilai rata-rata pada indikator ini adalah sebesar 14,5 dan berada pada kategori sangat rendah.
Pertanyaan untuk mengukur indikator ini diajukan pada soal no.1 Mahasiswa diharapkan
dapat menunjukkan bahwa memang terdapat bilangan Asli N yang memenuhi kriteria yang
tertera pada definisi. Beberapa Jawaban Mahasiswa pada Soal no. 1
Menarik kesimpulan berdasarkan proporsi peluang
Skor rata-rata pada indikator ini adalah sebesar 44,8 dan berada pada kategori sedang. Meskipun
sebagian besar mahasiswa mampu membuktikan pernyataan 1 > 0, akan tetapi pada langkah membuat
perkiraan dan prediksi berdasarkan peluang belum dilakukan dengan baik. Kesalahan Jawaban
Mahasiswa pada Indikator ke-2

Menarik kesimpulan berdasarkan korelasi antara dua variable

Nilai rata-rata pada indikator ini adalah sebesar 8,3 yang artinya sangat rendah. Indikator ke-3
terdapat pada soal no. 3, dimana mahasiswa diminta untuk membuktikan bahwa jika
maka.Berdasarkan kunci jawaban, pertanyaan yang diajukan dapat diselesaikan dengan cara
kontradiksi (pembuktian dengan kontradiksi). Pembuktian melalui kontradiksi adalah
argumen logika yang dimulai dengan suatu asumsi, lalu dari asumsi tersebut
diturunkan suatu hasil yang absurd, tidak masuk akal, atau kontradiktif, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa asumsi tadi adalah salah (dan ingkarannya
benar). Dalam disiplin matematika dan logika, pembuktian melalui kontradiksi
merujuk secara khusus kepada argumen dimana sebuah kontradiksi dihasilkan
dari suatu asumsi (sehingga membuktikan asumsi tadi salah). Akan tetapi,
pembuktian dengan kontradiksi tidaklah mudah dilakukan. Hal ini dikarenakan
tidaklah mudah menentukan teknik pembuktian yang tepat untuk menyelesaikan
suatu persoalan terkait pembuktian. Menurut Harini (2014:36), miskonsepsi
mahasiswa dalam Analisis Real terjadi dalam hal menentukan teknik pembuktian.
Mahasiswa biasanya mengalami kebingungan dalam menentukan langkah awal
ketika akan melakukan pembuktian. Padahal dalam pembuktian kontradiksi,
langkah awal merupakan langkah paling penting.
Menetapkan kombinasi beberapa variable

Setelah dianalisis diperoleh 12 orang mahasiswa atau 41.38% mendapat skor 5 untuk
indikator ini, 1 orang mendapat skor 4, 6 orang mendapat skor 1 dan 10 orang
mendapat skor 0. Sebagian besar kekeliruan yang dilakukan dalam menjawab soal
adalah mahasiswa tidak memanfaatkan apa yang diketahui dari soal sebagai
langkah awal untuk melakukan pembuktian.

Menarik kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses

dengan menggunakan Ketaksamaan Cauchy Schwarz. 51,72% responden (15


orang) mendapat skor 0 untuk indikator ini, meskipun ada 3 orang yang mendapat
skor 5 dan 11 orang mendapat skor 1. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa
konsep deret dan penggunaan notasi sigma tidak dipahami dengan baik oleh mahasiswa.

Melakukan Pembuktian

Indikator melakukan pembuktian diajukan pada setiap pertanyaan yang


diajukan pada soal tes, yaitu sebanyak 6 soal. Setelah dianalisis, modus data ada
pada skor 2 dan 3, masing-masing sebesar 37,9%. Sisanya sebesar 24,1% atau
sebanyak 7 mahasiswa mendapat skor 1. Artinya, jawaban siswa untuk indikator
ini sudah benar secara logika, namun perlu penyempurnaan dalam menuliskan
argumen sehingga langkah-langkah pendukungnya menjadi lengkap. Menurut Hernadi,
(2008:13) belajar matematika dengan cara memahami bukti tidaklah mudah. Dibutuhkan
waktu untuk memahami matematika sebagai bahasa logika.

Menyusun analisa dan sintesa beberapa kasus

Nilai rata-rata pada indikator ini adalah sebesar 44,8 dan termasuk kategori
sedang. Indikator ini diukur melalui jawaban mahasiswa pada soal no. 6, Kesalahan jawaban
pada soal no 6:

2.3.3 KELEBIHAN
• Menyertakan banyak gambar hasil penelitian pada mahasiswa.
• Menyertakan tabel-tabel untuk penelitian yang bersifat kuantitatif.
• Tidak ada kata-kata sulit atau khusus yang menyulitkan pembaca.

2.3.4 KEKURANGAN
• Adanya kesalahan penggunaan tanda koma ( , ) pada bagian pendahuluan.
• Penggunaan huruf besar yang tidak konsisten pada subbab.
• Salinan rumus-rumus dan huruf dan angka sulit tampak kabur.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontradiksi adalah suatu pernyataan yang
secara logis tidak mungkin benar. Pernyataan ini dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang salah
untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya pernyataan
yang negasinya selalu benar dan pernyataan yang tidak mungkin benar jika digabungkan dengan
pernyataan yang benar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa roasting Kiky Saputri terhadap para pemimpin negara
melibatkan taktik bahasa dan logika. Taktik bahasa melibatkan pemanfaatan aspek semantik
dan pragmatik untuk menciptakan makna yang bertentangan, seperti sindiran, permainan
kata, ironi, dan lain sebagainya. Sementara itu, taktik logika yang digunakan Kiky Saputri
adalah paradoks, di mana kontradiksi antara harapan dan kenyataan menciptakan
kekonyolan yang membuat penonton terkejut. Salah satu teknik yang kerap digunakan
adalah pembalikan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir


logis mahasiswa matematika setelah mengikuti perkuliahan Analisis Real
tergolong rendah. Indikator tertinggi yang berhasil diraih adalah pada indikator 4,
menetapkan kombinasi beberapa variabel dan berada pada kategori sedang.
Sedangkan indikator terendah yaitu menarik kesimpulan atau membuat perkiraan
atau prediksi berdasarkan korelasi antara dua variabel yang berada pada kategori
sangat rendah.
DAFTAR PUSTAKA

In Graham Priest, JC Beall, and B. Armour-Garb, The Law of Non-Contradiction: New


Philosophical Essays, Clarendon Press, Oxford, (2004), Halaman : 49-72.

Kilisuci Fiiarum, Fitri Anugrah dkk. Strategi Roasting Kiky Saputri terhadap Petinggi
Negara. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, Vol. 9, No. 2, 2023, Halaman : 780 -
794

Septiati Ety,Kemampuan Berpikir Logis Matematis. Analisis Real,Kemampuan Berpikir Logis


Mahasiswa Pendidikan Matematika Pada Mata Kuliah Analisis Real, Vol. 16 No.2 Mei 2018,
Halaman : 207-221

Anda mungkin juga menyukai