Tinjauan Pusataka
Tinjauan Pusataka
Larva Kering No
Kriteria Jumlah
Penilaian 1 2 3 4 Skor
(TP) (KP) (P) (SP)
3. Kegiatan Ketiga: Diskusi
Informasi yang
Pada ranah diskusi, para peserta 1 disampaikan 0 0 0 30 120
mengimplementasikan desain FGD mudah dipahami
Sarana-prasarana
(Forum Disscusion Group) dengan yang digunakan
semua peserta dan narasumber saling cukup untuk
2 kejelasan materi 0 0 0 30 120
berhadapan tatap muka dan terjadi pelatihan
interaksi dua arah yang aktif. Tujuan pembudidayaan
maggot
FGD adalah untuk mengeksplorasi Cara
masalah yang spesifik, yang berkaitan mendemonstrasik
3 an proses 0 0 0 30 120
dengan topik yang dibahas. Teknik ini budidaya maggot
digunakan dengan tujuan untuk cukup jelas
Cara
menghindari pemaknaan yang salah dari mendemonstrasik
peneliti terhadap masalah yang diteliti. 4 an proses 0 0 0 30 120
budidaya maggot
runtut
Istilah-istilah
yang digunakan
5 0 0 3 27 84
mudah untuk
dimengerti
Materi
6 0 0 0 30 120
pengelolaan
budidaya maggot Data statistik tersebut membuktikan
yang disajikan
cukup bervariasi bahwa kegiatan pelatihan pembudidayaan
Alat-alat yang
digunakan mudah
maggot di Bank Sampah Mandiri dan Bank
7
didapat sehingga
0 0 0 30 120 Sampah Setyo Tuhu menunjukan
cukup mudah
untuk diterapkan bahwasannya sebesar 98% mayoritas
di rumah responden Sangat Puas dengan kegiatan
Bahan-bahan
yang digunakan pembudidayaan maggot sebagai sarana
mudah didapat
8 sehingga cukup 0 0 0 30 120 biokonversi limbah organik. Fenomena
mudah untuk tersebut diduga berasal dari beberapa fakta
diterapkan di
rumah yang dirasa dapat bermanfaat bagi peserta
Feedback dalam
FGD maupun
yaitu seperti mampu menanggulangi
9
setiap kegiatan
0 0 0 30 120
masalah sampah organik yang semakin lama
cukup
memuaskan semakin membludak. Sampah organik
peserta memang salah satu sampah yang cukup
Suasana pelatihan
10
yang kondusif
0 0 0 30 120 sukar untuk ditangani karena beberapa
Terdapat sarana
atau arahan untuk
faktor yang pertama sampah organik kurang
11
memasarkan
0 0 0 30 120
memiliki nilai jual dikalangan masyarakat
produk hasil
olahan maggot jika dibandingkan dengan sampah anorganik
(Pasca produksi) seperti plastik dan lainnya. Hal tersebut
Terdapat program
arahan/pendampi menyebabkan turunnya empati masyarakat
ngan terhadap sampah organik, dan bahkan
12 berkelanjutan 0 0 0 30 120
untuk penanganan Kementrian Lingkungan Hidup dan
masalah-masalah
pembudidayaan Kehutanan menyatakan bahwa terdapat 7%
Materi dapat dari keseluruhan prosentase sampah di
menambah
wawasan akan Indonesia yang tidak terkelola, 60% di
inovasi
13
pengelolaan
0 0 0 30 120 dominasi oleh jenis sampah organik (KLHK,
sampah 2015).
khususnya
sampah organik
Informasi yang
Selain itu, inovasi Biokonversi
disajikan menjadi sampah organik dengan Larva BSF juga
14 salah satu peluang 0 0 0 30 120
untuk menambah secara otomatis mendatangkan peluang
income finansial untuk menjadi sektor pendapatan finansial,
Mampu menjadi
solusi untuk baik bagi perseorangan, khususnya di
memperluas
kegiatan usaha
kalangan pengelola Bank Sampah.
pengolahan Berdasarkan hasil wawancara peneliti
15 sampah di Bank 0 0 0 10 80
Sampah yang dengan Bapak Suwignyo selaku pemilik
sedang dikelola Bank Sampah Mandiri dan beberapa
(Khusus
Pengelola Bank pengelola bank sampah lokal, selama ini
Sampah)
mayoritas bank sampah di wilayah
Total Skor 1724
Prosentase 98%
Tulungagung masih sebatas pada
Keterangan Sangat Puas penerimaan sampah bernilai jual, dalam hal
ini adalah sampah anorganik seperti plastik
PET dan lain sebagainnya. Sampah organik
belum memiliki peran dalam kategori
sampah kelolaan di Bank Sampah. Dengan menjadi jawaban akan masalah
adanya pengolahan maggot menjadi produk pembudidaya ikan maupun peternak karena
Pakan Maggot Kering, maka hal tersebut mahalnya biaya produksi disebabkan beban
membuka peluang bagi penggiat bank biaya pakan yang membludak.
sampah untuk bisa mengembangkan
bisnisnya dan membuka peluang
penghasilan baru, karena Produk Maggot
Kering tersebut memiliki nilai jual yang
tinggi. Bapak Suwignyo selaku pengelola
Bank Sampah Mandiri menuturkan, bahwa
salah satu produk olahan Maggot Kering
yang diberi nama “Promagta” darinya,
memiliki pasar konsumennya sendiri dan
cukup tinggi permintaan di pasaran.