Fleksibilitas Ruang
Fleksibilitas Ruang
Kesimpulan
Secara keseluruhan pada kajian ini mengutarakan bahwa
bangunan beradaptasi dengan penghuni dan juga pada sekitarnya.
Bangunan mengalami perubahan dari masa ke masa, dimana
perubahan ini akan mengacu pada terwujudnya bangunan dengan
guna yang berkelanjutan. Secara umum yang dibutuhkan bangunan
dengan guna yang berkelanjutan adalah tingkat fleksibilitaS yang
memungkinkan bangunan tersebut digunakan dalam kurun waktu
yang panjang dengan kemampuan mengakomodir terjadinya
perubahan-perubahan pada bangunan dan fleksibilitas tersebut
memiliki tiga acuan yang diantaranya adalah ekspansibilitas
(perluasan), konvertibilitas (perubahan) dan versatibilitas
(multifungsi).
3. Low Window to Wall Area Ratio (S/W), merupakan rasio besaran jendela
atau bukaan yang digunakan pada rancangan bangunan khususnya pada
bagian dinding, hal ini sangatlah berpengaruh terhadap pencahayaan,
penghawaan, dan pemandangan.
Gambar 3 Low Window to Wall Area Ratio Diagram
Sumber:http://www.yourhome.gov.au/sites/prod.yourhome.gov.au/files/images/PD-PSH-
TypicalSourcesAirLeakage_fmt.png. 2016
11. Central Atria and Lobbies, menggunakan atrium atau lobby yang besar
pada rancangnya agar dapat memusatkan penghawaan pada titik tersebut
seperti mengarahkan udara dingin yang masuk lalu membuangnya yang
keluar melalui atrium, lobby atau void tersebut.