Anda di halaman 1dari 18

BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN


EKSTRA KURIKULER PRAMUKA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PENERAPAN PEMBINAAN EKSTRA KURIKULER


PRAMUKA PENGGALANG RAMU DALAM MENUNJANG
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI DAN
LINGKUNGAN BERORIENTASI BUDAYA BERSIH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KONDA : KALIMANTAN SELATAN


NAMA : Mila Rahmini, S.Pd., MA.
NTA : 16.11.140574.01
KOTA : Banjarmasin
PROVINSI : Kalimantan Selatan

BANJARMASIN
2023
BIODATA PESERTA

Nama : Mila Rahmini, S,Pd.


NTA : 16.11.140574.01
Jabatan : Kepala Sekolah/Mabigus
Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 14 Mei 1974
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S-2 Administrasi Pendidikan
Unir Kerja : SDN Sungai Lulut 6 Banjarmasin
Alamat : Jl. Komp Melati Indah 6

Banjarmasin, …… Juni 2023


Penulis,

Mila Rahmini, S.Pd., MA.


NTA. 16.11.140574.01
ABSTRAK

“Penerapan Pembinaan Ekstra Kurikuler Pramuka Penggalang Ramu


dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri dan Lingkungan
Berorientasi Budaya Bersih di SD Negeri Sungai Lulut 6
BanjarmasinTahun Ajaran 2022/2023”

Mila Rahmini, S.Pd., MA


Pangkalan SDN Sungai Lulut 6 Banjarmasin

Ekstrakurikuler Pramuka cukup mengalami kesulitan karena tidak


dapat bertatap muka langsung dengan peserta didik terutama para
penggalang Ramu yang sudah lebih dari 1 tahun ajaran harus
pembelajaran dari rumah. Melakukan praktik pembelajaran Ekstra kurikuler
Pramuka Dsecara tatap muka cukup berat dirasakan oleh para pesrta didik
dan Pembina pramuka dalam mengawasi penguasaan praktik ekstra
kurikuler pranuka. Terutama kegiatan Pramuka masih dianggap kegiatan
hanya untuk beberapa Pembina pramuka di sekolah dengan materi sekitar
keahlian pramuka. Padahal kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan
ekstrakurikuler pramuka yang wajib diikuti oleh para peserta didik
penggalang di Sekolah Dasar. Ekstrakurikuler pramuka dapat meningkatkan
kemandirian dan mengembangkan potensi peserta didik tidak hanya dalam
keahlian ekstra kurikuler pramuka tetapi juga penerapan potensi peserta
didik dalam hidup bermasyarakat terutama dalam partisipasi peserta didik
dalam lingkungan sekitar sebagai penerapan materi pemeliharaan
kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan bagi penggalang ramu.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah best
practise mengenai “Penerapan Pembinaan Ektra Kurikuler Pramuka
Penggalang Ramu dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri dan
Lingkungan Berorientasi Budaya Bersih di SD Negeri Sungai Lulut 6
Banjarmasin Tahun Ajaran 2022/2023” untuk mewujudkan budaya
karakter “budaya bersih”
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan best practice ini
yang berjudul “Penerapan Pembinaan Ekstra Kurikuler Pramuka
Penggalang Ramu dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri
dan Lingkungan Berorientasi Budaya Bersih di SD Negeri Sungai
Lulut 6 Banjarmasin Tahun Ajaran 2022/2023” dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan pada penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyusunan laporan
best practice ini. Semoga Allah SWT memberikan imbalan balasan atas jasa
dan keiklasannya yang telah diberikan kepada penulis.
Dalam penulisan laporan best practice ini penulis memperoleh
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada :
1. Kwarda Kalmantan Selatan

2. Kwarcab Kota Banjarmasin

3. Kwarran Banjarmasin Timur

4. Pengawas Gugus Sungai Lulut

5. Semua rekan guru di SD NEGERI Sungai Lulut 6 Banjarmasin yang telah


memberikan bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujudnya dalam
bentuk best practice ini

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan best practice ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam


penulisan best practice ini, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Besar harapan bagi penulis semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat suatu negara sangat dipengaruhi oleh kemajuan

dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam kehidupan, karena melalui pendidikan seseorang dapat

meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri serta

membentuk pribadi yang berkarakter. Secara formal, dunia pendidikan meliputi

pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah Atas, Sekolah

Menengah Pertama, dan Sekolah Dasar.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional

bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menggembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sejalan dengan

tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU Sisdiknas di atas kegiatan

ekstrakurikuler pramuka.

Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan tambahan yang

dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar

sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan,

keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik

sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Kegiatan ekstrakurikuler

bertujuan untuk mendukung dan mengembangkan kompetensi akademik, bakat,

minat, dan kepribadian maupun karakter.


Ekstrakurikuler kepramukaan merupakan ekstrakurikuler yang wajib diikuti

oleh para siswa. Pada hakikatnya pramuka dikelola oleh Gerakan Pramuka

seperti tertuang dalam Pasal 5 Keppres No. 24 Tahun 2009 menyatakan

“Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan

bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang

lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan

nasional serta membangun dunia yang lebih baik”. Nilai yang tercantum dalam

Pramuka yaitu menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, terampil, disiplin, dan tanggung jawab. (Nastiti Hariyanti

Sugiyono & Tahmid Sabri . Penerapan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam

Menunjang Disiplin Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN Pontianak Tenggara;

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung pura Pontianak:

2013, hal. 4)

Ekstrakurikuler Pramuka adalah warga Indonesia yang aktif dalam

pendidikan Pramuka yang melaksanakan proses pendidikan di luar lingkungan

sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,

menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka

dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran

akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur.

Ekstrakurikuler Pramuka pada tahun ajaran 2022/2023 cukup mengalami

kesulitan karena sudah tidak dapat bertatap muka langsung dengan peserta didik

terutama para penggalang Ramu di Sekolah Dasar yang sudah lebih dari 1 tahun

ajaran harus pembelajaran dari rumah. Melakukan praktik pembelajaran Ekstra

kurikuler Pramuka dari rumah cukup berat dirasakan oleh para pesrta didik dan

Pembina pramuka dalam mengawasi penguasaan praktik ekstra kurikulum

pramuka. Terutama kegiatan Pramuka masih dianggap kegiatan hanya untuk


beberapa pembinaan pramuka di sekolah dengan materi sekitar keahlian pramuka.

Padahal kegiatan ekstra kurikuler pramuka merupakan ekstrakurikuler pramuka

yang wajib diikuti oleh para peserta didik penggalang di Sekolah Dasar.

Ekstrakurikuler pramuka dapat meningkatkan kemandirian dan mengembangkan

potensi peserta didik tidak hanya dalam keahlian ekstrakurikuler pramuka tetapi

juga penerapan potensi peserta didik dalam hidup bermasyarakat terutama dalam

partisipasi peserta didik dalam lingkungan sekitar sebagai penerapan materi

pemeliharaan kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan bagi penggalang

ramu.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah best

practise mengenai “Penerapan Pembinaan Ektra Kurikuler Pramuka Penggalang

Ramu dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri dan Lingkungan Ber

orientasi Budaya Bersih di SD NEGERI Sungai Lulut 6 Banjarmasin Tahun Ajaran

2022/2023” untuk mewujudkan budaya karakter “budaya bersih”.

Tujuan penulisan Best Practise ini untuk mendapatkan bukti selesainya

SKU poin 21 penggalang peserta didik dapat (1) menerapkan budaya bersih dan

pemeliharaan lingkungan oleh peserta didik SD NEGERI Sungai Lulut 6

Banjarmasin terutama Pramuka Ramu; (2) menerapkan ekstrakurikuler pramuka

dalam pemeliharaan lingkungan di rumah masing- masing; (3) mendapatkan

informasi bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai wahana belajar dalam

pemeliharaan lingkungan juga dapat menunjang kepedulian peserta didik dalam

lingkungan sekitar dan kedisiplinan peserta didik.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah

kegiatan “Penerapan Pembinaan Ekstra Kurikuler Pramuka Penggalang Ramu

dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri dan Lingkungan Berorientasi

Budaya Bersih di SD NEGERI Sungai Lulut 6 Banjarmasin Tahun Ajaran


2022/2023”.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan best practice ini adalah untuk meningkatkan

kompetensi peserta didik dalam kegiatan Ekstra Kurikuler Pramuka.


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
yang baik bagi penulis dalam menerapkan pembelajaran kepramukaan dalam
pemeliharaan lingkungan dan kebersihan diri.
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah penggalang Ramu
semester genap di SD NEGERI Sungai Lullut 6 Banjarmasin sebanyak 20 Anak.
B. Bahan dan Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah
materi SKU ( Syarat Kecakapan Umum) penggalang Ramu

Kompetensi Dasar Indikator Materi


Memahami Pentingnya Dapat Mengenal dan memilah 1. Dapat memilah golongan
perkembangan iptek, dan sampah sampah basah dan
Keterampilan Kepramukaan kering
2. Dapat menyebutkan 3
langkah pengelolaan
sampah di rumah tangga
3. Dapat menyebutkan
sampah organik mudah
busuk
4. Dapat menyebutkan
sampah anorganik tidak
mudah busuk

C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menggunakan
model pembelajaran project based learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang

telah dilaksanakan oleh penulis.

1. Pemetaan KD

Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan

untuk penggalang Ramu. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di SKU

penggalang Ramu penulis menggunakan model project based learning

dengan metode praktik.


2. Analisis Target Kompetensi

Target kompetensi adalah penerapan ekstra kurikuler pramuka dalam

penerapan kegiatan kebersihan lingkungan sekitar rumah

a. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

b. Memahami memelihara kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan

c. Melaksanakan kebersihan lingkungan

d. Pemilihan Model Pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih adalah

project based learning.

Merencanakan Kegiatan Pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran, pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan

merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak project

based learning. Berikut adalah rencana Penerapan Pembinaan Ektrakurikuler

Pramuka Penggalang Ramu dalam Menunjang Pemeliharaan Kebersihan

Diri dan Lingkungan Berorientasi Budaya Bersih di SD NEGERI Sungai Lulut

6 Banjarmasin Tahun Ajaran 2022/2023” pada pramuka penggalang Ramu :

a) Prosedur
Secara garis besar kegiatan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa permasalahan yang ada di kelas terkait dengan kegiatan
pembelajaran

b. Menentukan metode yang mungkin dilaksanakan terkait dengan


kegiatan

c. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan Penerapan


Pembinaan Ektra Kurikuler Pramuka Penggalang Ramu dalam
Menunjang Pemeliharaan Kebersihan Diri dan Lingkungan.
Berorientasi Budaya Bersih di SD NEGERI Sungai Lulut 6 Banjarmasin
Tahun Ajaran 2022/2023

d. Membuat desain pelaksanaan dan instrumen yang dibutuhkan


2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada para penggalang ramu terutama untuk
10 penggalang ramu melalui wali kelas.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada Akhir Mei sampai pertengahan Juni
2023 sesuai jadwal ektrakurikuler Pramuka yang dilaksanakan secara
tatap muka.
4. Monitoring
Monitoring dilakukan dari perencanaan sosialisasi ekstrakurikuler
sampai dokumentasi hasil kegiatan
5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Evaluasi terhadap hasil monitoring didiskusikan dengan pihak-pihak
terkait, misalnya peserta didik, orang tua, guru, dan kepala sekolah.
Evaluasi digunakan untuk mereview kegiatan yang perlu
disempurnakan
6. Hasil
Hasil yang diperoleh di dokumentasikan dengan rekaman/ foto kegiatan
b) Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan, melakukan monitoring,
evaluasi, pemantauan hasil adalah handphone/laptop, dokumen
perencanaan, dokmen foto kegiatan.
c) Cara Mengatasi Masalah

Cara pemecahan masalah dalam kegiatan Penerapan Pembinaan Ekstra

Kurikuler Pramuka Penggalang Ramu dalam Menunjang Pemeliharaan

Kebersihan Diri dan Lingkungan Berorientasi Budaya Bersih di SD NEGERI

Sungai Lulut 6 Banjarmasin Tahun Ajaran 2022/2023 adalah pemantauan

kegiatan secara langsung atau tatap muka.


BAB III

HASIL KEGIATAN
A. Hasil

Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini adalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran Ekstra kurikuler pramuka secara tatap muka

berlangsung secara aktif dan sistematis. Peserta didik menjadi lebih

paham dalam kegiatan pemeliharaan kebersihan dan lingkungan sekitar

terdapat dalam materi SKU Pramuka Penggalang Ramu.

2. Penerapan kegiatan pemeliharaan lingkungan dalam ektrakurikuler

pramuka dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

melakukan critical creative thinking. Setelah melakukan kegiatan

pembelajaran tersebut, peserta didik diharapkan tidak hanya memahami

teori materi tersebut, tetapi bisa mempraktekkan dalam kehidupan

kesehariannya yang berhubungan dengan materi dan bisa mengambil

manfaatnya dalam kehidupan dunia nyata.

3. Penerapan model pembelajaran project best learning untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik untuk karena mereka merasa sangat terlibat

dalam penentuan proyek dan akan lebih aktif untuk belajar mulai dari

merencanakan, melaksanakan hingga akhirnya menyelesaikan proyek.

Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa

berorinetasi HOTS, sehingga suasana kelas cenderung sepi, tegang dan

sangat serius karena peserta didik bekerja secara individual untuk

menyelesaikan yang diberikan guru. Tujuan guru adalah peserta didik

harus dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diharapkan

sehingga kurang peduli pada peserta didik untuk berkreasi, berkolaborasi

dan berpikir,kritis. Selain itu materi pembelajaran yang selama ini selalu

disajikan dengan pola deduktif yang diawali dengan metode Tanya jawab ,
pembahasan atau pemahaman dan pelaksanaan project oleh peserta

didik, mengakibatkan peserta didik menjadi lebih jenu dan bosan apalagi

pengetahuan yang diperoleh peserta didik hanya dari penjelasan guru

saja. Berbeda sekali dengan kondisi saat sekarang yang sudah dilakukan

kegiatan best practice kegiatan ekstrakurikuler pramuka menerapkan

model pembelajaran project best learning. Dalam pembelajaran ini

pemahaman materi dibangun oleh peserta didik sendiri melalui presentasi

atau apresiasi yang menuntut kemampuan peseta untuk berpikir secara

kritis.

4. Penerapan model pembelajaran project best learning juga meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Karena masalah

merupakan pemicu dalam membuat sebuah proyek yang sudah

dihantarkan oleh guru saat diawal pembelajaran yang harus dipecahkan

oleh peserta didik melalui perencanaan dan pelaksanaan. Dalam proses

pengerjaan sebuah proyek dengan model pembelajaran berbasis proyek

seringkali menemui masalah yang harus dipecahkan untuk dapat

menyelesaikan pembuktian masalah tersebut sehingga peserta didik

mempunyai ketrampilan untuk memecahkan masalah.

5. Penilaian yang dilakukan untuk model pembelajaran berbasis pembuktian

pemecahan masalah ini lebih mengutamakan aspek kemampuan siswa

dalam mengelola aktivitas-aktivitas mereka dalam penyelesaian masalah

yang dipilih dan dirancangnya, relevansi atau kesesuaian pembuktian

masalah dengan topik pembelajaran yang mereka pecahkan.

B. Masalah yang dihadapi

Masalah yang dihadapi terletak pada peserta didik, karena mereka belum
terbiasa belajar dengan model project best learning. Dengan tujuan utama mereka
adalah untuk mendapatkan nilai yang baik, dan gurupun selalu menggunakan
metode ceramah dan memberi contoh, akhirnya peserta didikpun lebih percaya diri
untuk mengerjakan tugas dan tes dari materi yang disampaikan guru dengan
metode ceramah dan pemberian contoh. Masalah yang lain adalah guru belum
maksimal mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video atau media
pembelajaran sebagai bentuk teks audiovisual yang harus disajikan sesuai dengan
rumusan kompetensi dasar.

C. Cara Mengatasi Masalah

Memberi pengertian dan penjelasan kepada peseta didik bahwa

pembelajaran seni budaya dengan model project best learning dapat

membantu mereka lebih memahami dan menguasai materi

pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas mengenai apa,

bagaimana, mengapa dan manfaat belajar berorientasi pada ketrampilan

berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Pemahaman

dan kesadaran akan pentingnya kegiatan akan membuat peserta didik

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu kesadaran bahwa

belajar bukan sekedar memahami teori dan konsep akan tetapi bisa

merangsang peserta didik untuk belajar melaksanakan secara nyata

Kekurang mampuan guru untuk membuat media pembelajaran dapat

diatasi dengan pelatihan dalam pembuatan media pembelajaran dan

bahan ajar atau browsing dari internet sesuai dengan materi KD nya,

dengan demikian dapat menerapkan kegiatan literasi baca juga dapat

menerapkan literasi digitalnya.


BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model pembelajaran discovery

learning layak dijadikan best practice pembelajaran berorientasi HOTS karena

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer

knowledge, critical creative thinking and problem solving.

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis

dan cermat, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model project best

learning yang dilaksanakan tidak hanya sekedar HOTS tetapi juga

mengintegrasikan PPK, literasi dan kecakapan abad 21.

D. Rekomendasi

Berdasarkan hasil best practice pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan model
pembelajaran project best learning dapat disampaikan rekomendasi yang relevan
yaitu :
1. Guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi
sekolah, jadi tidak hanya berorientasi pada buku guru dan buku siswa sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan mampu untuk menerapkan kemampuan dalam kegiatan
pemeliharaan lingkungan dn kebersihan dalam SKU ekstrakurikuler Pramuka,
tidak terbatas pada teori melainkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai
materi secara lebih mendalam dan tahan lama karena penerapan di bidang ilmu
dalam masyarakat.
3. Pihak sekolah terutama kepala sekolah dapat mendorong dan memotivasi para
guru untuk ikut membantu melaksanakan ekstrakurikuler pramuka secara daring
dan gotongroyong. Dukungan positif dari sekolah seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai , member kesempatan kepada para guru terutama
penulis unruk mengimplementasikan best practice ini akan menambah wawasan
guru lain tentang pembelajaran ekstrakurikuler pramuka.
DAFTAR PUSTAKA

Nastiti Hariyanti Sugiyono & Tahmid Sabri . Penerapan Ekstrakurikuler


Pramuka Dalam Menunjang Disiplin Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN
Pontianak Tenggara; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura Pontianak: 2013, hal. 4

Nurdyansah, dan Eni Fariyatul Fahyuni, M.Pd.I ; 2016; Inovasi Model


Pembelajaran;Nizarma Learning Center Surabaya

Pratiwi Dwi Indah, Lukman, dan Sri Ken Kustianti. Pendidikan Kepramukaan
Sebagai Ekstrakulikuler Wajib; Universitas Bengkulu: Vol. 4, No. 2 Bulan
Agustus , Tahun 2021.
HASIL
Laporan Best Practice

Anda mungkin juga menyukai