Anda di halaman 1dari 14

jurnal.balitbangda.lampungprov.go.

id/ P-ISSN 2354-5704 | E-ISSN 2622-190X


Agustus 2023

DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024


MENDATANG

IMPACT OF IDENTITY POLITICS IN THE FUTURE 2024 GENERAL


ELECTIONS

Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P1 , Muslih S.Hi, M.H.2


Fakultas Hukum Universitas Malahayati
1
andrepebrian@malahayati.ac.id, 2ustmuslih@malahayati.ac.id

Dikirim 12 Mei 2023, Direvisi 12 Juni 2023, Disetujui 28 Juli 2023

Abstrak : Politik identitas akan terus hadir dalam narasi politik Indonesia menuju pemilihan presiden 2024
mendatang. Karena kondisi mental dan karakter masyarakat Indonesia belum terlepas dari sentimen
primordialisme dan sektarianisme yang masih kuat mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia sekalipun
sudah hidup di era demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern. istilah politik identitas sudah lama
dikontruksi sebagai narasi politik oleh kolompok elit politik tertentu di Indonesia sebagai wacana instrumen untuk
menggambarkan rasa kebencian dan ketakutan kalah pada pihak lawan politiknya agar bisa menurunkan citra dan
menyudutkan pigur tertentu yang biasanya dinilai kuat dan berpotensi menang, bisa mengalahkan lawan lainnya
sehingga perlu disudutkan dengan narasi tidak nasionalis dan intoleran. Politik Identitas pada dasarnya adalah
situasi dan cara berpolitik yang mempersatukan kelompok karena adanya rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan
yang didasari oleh persamaan latar belakang golongan, contohnya suku, ras, agama, dan jender. Identitas bukan
hanya soal sosiologis tetapi juga bisa masuk ke ranah politik. politik identitas dapat berpengaruh baik dan buruk
dalam republik yang berbhinneka ini.

Kata Kunci: Dampak, Politik Identitas, Pemilihan Umum

Abstract : Identity politics will continue to be present in Indonesia's political narrative towards the upcoming
2024 presidential election. Because the mental condition and character of the Indonesian people have not been
separated from the sentiments of primordialism and sectarianism which are still firmly rooted in the culture
of Indonesian society even though they have lived in the open democratization era and the modern
digitalization era. The term identity politics has long been constructed as a political narrative by certain
political elite groups in Indonesia as an instrument discourse to describe feelings of hatred and fear of losing
to their political opponents in order to reduce the image and corner certain figures who are usually considered
strong and have the potential to win, can defeat other opponents. so it needs to be cornered with non-
nationalist and intolerant narratives. Identity politics is basically a political situation and method that unites
groups due to a sense of injustice and dissatisfaction based on the equality of group backgrounds, for example
ethnicity, race, religion and gender. Identity is not only a sociological matter but can also enter the realm of
politics. Identity politics can have both good and bad effects in this diverse republic.

Keywords: Impact, Identity Politics, General Elections

PENDAHULUAN dengan Negara lain. Identitas nasional


digunakan Indonesiasebagai jati diri
Indonesia masuk dalam Negara yang Negara dari proses kebangsaan yang cukup
sudah merdeka danwilayahnya yang sangat panjang yaitusemenjak terjadinya masa
luas, sudah dipastikan memiliki identitas penjajahan hingga sampai pada
agar dapat dikenal dan menjadi pembeda masakemerdekaan. Indonesia pada saat ini
dengan Negara lain. Identitasnasional bisa memangdikenal dengan negara yang
menjaga kelangsungan dan eksistensi hidup bersifatmajemuk dan memiliki
suatu Negara. Indonesia memiliki wibawa keanekaragamanterhadap suku, etnis,
dan kehormatan selaku Negara yangsetara agama, ras, dan kebudayaan.

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 225


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

Keanekaragaman masyarakat di Indonesia bangsa yaitu NKRI(Indonesia untuk


yang membuatseluruh individu yang harus semua). Pancasila sebagai pandangan hidup
bias beradaptasi antara satu sama lain. bangsa digali dari nilai-nilai
Keanekaragaman masyarakatIndonesia luhurkebangsaan yang hidup, tumbuh dan
juga rawan terjadinya konflikmaupun berkembang pada akar kebudayaan suku
perselisihan terkait SARA, sehingga suku bangsa yang mendiami Nusantara dan
beberapa orang pun bisaterpengaruh telah disepakati menjadi pondasi dasar
dengan terjadinya konfliktersebut. berdirinya NKRI. Pancasila merupakan
dialektika dari sistem dan konsep
Kondisi aktual kehidupan politik kebangsaan yang ada dalam sejarah dunia
kebangsaan saat ini telah mendorong (demokrasi ala barat “liberalisme”, negara
keasadaran semuapihak untuk melakukan agama, monarki, juga sosialisme).
upaya nyata untuk melakukan penegasan
dan peningkatan pemahamankembali nilai- Politik identitas seharusnya dapat
nilai kebhinekkaan dalam bingkai Pancasila dilebur menjadi politik kebangsaan, politik
sebagai dasar Negara, karena berdasarkan negara yangtidak lagi mengedepankan
sejarah bangsa Indonesia telah terbukti egoisme sektoral, egoisme kelompok,
bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat egoisme partikularistik karena politik
Indonesia yang memberikan kekuatan kebangsaan, politik kenegaraan, dan politik
hidup kepada bangsa Indonesia. Bangsa nasionalisme yang berdasarkan Pancasila
Indonesia merupakan bangsa yang besar, sebagai ideologi negara merupakan
bangsa yang plural, dan bangsa yang pengejawantahan dari politik kebhinnekaan
memiliki kemampuan serta daya tahan yangdidalamnya terikat keragaman tapi
untuk menjaga keharmonisan dalam untuk kesatuan. Dibutuhkan kesepakatan
keberagaman suku, bangsa, bahasa, untuk memastikan bahwa Indonesia adalah
adatistiadat dan Agama melalui semboyan milik bersama, menghapus prinsip
Bhinneka Tunggal Ika. dominasi atasapapun, Kesetaraan dalam
kemanusiaan, keamanan dan kesejahteraan
Negara Kesatuan Republik Indonesia umum bagi semua orang, kedamaian atas
sejak awalnya dibentuk dengan satu prinsip tepo seliro yang didasarkan kepada
komitmen untuk mewujudkan persatuan ideologi Pancasila yang akanmemayungi
dan kesatuan yang menyatukan segala keragaman dalam politik kebangsaan dan
perbedaan alamiah bangsaIndonesia, dari politik kenegaraan bagi seluruh
Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua, warganegara tanpa ada labelisasi yang
dari Pulau Rote sampai Pulau Miangasdi bernuansa SARA.
NTT (Nusa Tenggara Timur). Dialektika
tentang komitmen dasar berbangsa yang Kuatnya hasrat dalam kompetisi politik
satu telahdilakukan secara elegan melalui tidak lantas menguatkan paham-paham
pendekatan rasionalitas dan emosionalitas, radikalisme sebagai gerakan politik bila
bahkan spiritualitas(kajian dan perenungan peluang itu terbuka lebar dan tidak
agama melalui ritualitas para ulama dan diantisipasi, maka paham dan kelompok
agamawan) bersama-samapara pemikir dan radikalisme agama akan mengubah seluruh
pejuang kemerdekaan. Keanekaragaman haluan dasar kenegaraan dan visi besar
identitas suku bangsa, etnis, agama,hingga kebangsaan Indonesia. Fenomena itu
adat istiadat, adalah karunia Tuhan Yang berdampak pada faksionalisasi kelompok
Maha Esa, namun bisa menjadi potensi masyarakat yang tidak hanya terjadi di
persoalan jika perbedaan di dalamnya tidak media sosial, namun menjalar hingga ke
berhasil dikanalisasi dalam satu prinsip ruang publik menggunakan instrumen
dasarkebangsaan yang mampu menjadi agama, suku, maupun menyinggung
pijakan hidup bersama dalam suatu negara Pilkada 2017 yang terjadi di DKI Jakarta.

226 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

Saat itu politik identitas sangat kentara isu politik identitas itu juga tidak lepas dari
terjadi.Iklim politik itu turut dirasakan upaya untuk mengkreditkan kelompok
hingga ke ruang peribadatan yang Islam tertentu, karena isu politik identitas
seharusnya bisa steril dari kepentingan dinilai sangat ampu untuk melumpuhkan
politikYang tak kalah penting, saat ini rival politik, upaya elit politik tertentu
ekonomi global sedang dihadapkan dengan dengan motif niat jahat untuk membongsai
ancaman resesi ekonomi yang penuh popularitas dan ke terpilih tokoh kandidat
dengan situasi ketidakpastian.Kondisi ini lawan tanding yang di nilai sangat kuat dan
tentu turut menjadi faktor ancaman situasi mendapat simpati masyarakat luas terutama
politik 2024. Faktor lain adalah persiapan pemilih terbesar umat Islam. politik di
teknis penyelenggaraan pemilu serentak Indonesia tidak lepas dari politik identitas,
2024 yang tidak mudah dan kompleks di sebab politik selalu membutuhkan
tahun yang sama akan digelar pilkada instrumen atau kendaraan media untuk
serentak dan efek politik dari menyatakan diri lewat identitas seperti
penyelenggaraan pemilu nasional juga agama, suku, ras, kelompok, identitas
berpotensi menjalar ke sejumlah daerah, budaya, faham idiologi, organisasi dan
Politik identitas dalam perspektif sosiologi komunitas primordial lainnya. Maka kalau
akan terus hadir dalam narasi politik pengertian politik identitas ini kita sepakati
Indonesia menuju pemilihan presiden 2024. maka semua elit politik Indonesia dan
Karena kondisi mental dan karakter pekerja politik masuk kategori penguna
masyarakat Indonesia belum terlepas dari politik identitas.
sentimen primordialisme dan sektarianisme
yang masih kuat mengakar dalam budaya Ketika kelompok PKI menyatakan
masyarakat Indonesia sekalipun sudah diri ikut dalam arena politik Indonesia
hidup di era demokratisasi terbuka dan era maka sesungguhnya itu juga masuk
digitalisasi modern. istilah politik identitas kategori politik identitas, karena gerakan
sudah lama dikontruksi sebagai narasi politiknya mengajak kelompoknya untuk
politik oleh kolompok elit politik tertentu di bersatu dalam identitas faham komunis atau
Indonesia sebagai wacana instrumen untuk yang sehaluan dengan pemikiran sosialis
menggambarkan rasa kebencian dan untuk memilih sesama anggotanya, begitu
ketakutan kalah pada pihak lawan juga ketika ormas Islam dan partai Islam
politiknya agar bisa menurunkan citra dan mengkampayekan pentingnya menyatukan
menyudutkan pigur tertentu yang biasanya pilihan politik umat Islam kepada tokoh elit
dinilai kuat dan berpotensi menang, bisa Islam maka itu juga politik identitas, yang
mengalahkan lawan lainnya sehingga perlu sering dilabelkan memakai politik identitas,
disudutkan dengan narasi tidak nasionalis walaupun banyak ulama setuju dengan
dan intoleran. Politik identitas selalu politik identitas yang menawarkan doktrin
dilabelkan pada tokoh tokoh Islam pada hal dan idiologi Islam sebagai alat perjuangan
agama lain juga melakukan hal yang sama, pemersatu umat dan bangsa sebab umat
bahkan politik kesukuan itu juga politik Islam Indonesia paling besar sahamnya
identitas misalnya isu harus orang Jawa, dalam kemerdekaan Indonesia. Sehingga,
harus orang Sumatra , harus orang Sulawesi fenomena politik identitas ini memberikan
dan seterusnya, itu semua adalah bagian dampak yangbesar terhadap berbagai
dari politik identitas yang etnisitas dinamikasosial-politik dengan
primordialisme. Isu politik identitas munculnyaberbagai kelompok pergerakan
sengaja di tiupkan terus oleh kelompok sosial. Fenomena menguatnya
tertentu yang ketakutan kalah dan tidak permasalahan politik identitas ini, bukan
senang Islam bersatu, inilah politik adu hanya menjadi salah satu isu lokal,
domba antar umat yang tidak produktif dan melainkan telah menjadi salah satu isu
merusak semangat demokrasi. Munculnya nasional hingga isu internasional.

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 227


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

METODOLOGI dalam konteks sosial maka proses


Jenis penelitian dalam penulisan hukum ini kategorisasi sosial (pengelompokkan
adalah penelitian hukum normatif atau masyarakat berdasarkan fiturfitur yang
penelitian kepustakaan yaitu penelitian hukum dimiliki bersama oleh suatu kumpulan
dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka individu) akan terjadi dalam kondisi sang
atau data sekunder yang terdiri dari bahan subjek (individu perilaku kategorisasi)
hukum primer. Dari uraian di atas penulis sendiri berada dalam kategorisasi
dapat merumuskan menjadi dua pertanyaan, tersebut.(Nasrullah Riyanto, Proses
yang pertama (1) Apakah Politik Identitas Pembentukan Identitas Sosial Masyarakat
Mengancam Persatuan dan Kesatuan NKRI ?; Eropa: Sebuah Pendekatan Psikologi
(2) Apakah faktor yang dapat memunculkan Politik, ( Tesis S2 UI: Jakarta, 2006), h. 40.)
politik identitas pada pemilihan Presiden
Politik identitas adalah sebuah cara
Tahun 2024?
berpolitik yang didasarkan pada kesamaan
HASIL DAN PEMBAHASAN identitas , di Indonesia sendiri politik
identitas kerap dikerucutkan menjadi dua
Indonesia adalah sebuah bangsa yang kelompok, yaitu nasionalis dan agamis.
terdiri dari berbagai macam suku , agama , Saya tidak akan membahas mengapa bisa
ras serta budaya. Di negeri yang terletak di terbagi menjadi dua kelompok seperti
garis Khatulistiwa ini , Indonesia banyak diatas , namun saya akan membahas
menyimpan berbagai sumber daya alam dan bagaimana dampak dari politik Politik
juga sumber daya manusia yang melimpah. identitas memberikan ruang besar bagi
Dengan penduduk yang begitu banyak dan terciptanya keseimbangan dan
juga memiliki latar belakang budaya , pertentangan menuju proses demokratisasi
agama serta suku yang berbeda-beda , sebuah negara. Apabila tidak dikelola
kerapkali bangsa ini di hadapkan pada satu dengan tepat dan bijak akan menyebabkan
kondisi dimana persatuan berada diujung hancurnya stabilitas negara. Pertentangan
tanduk. Solusinya , mencari satu pegangan antara kedua-dua identitas tersebut dapat
yang mana bisa dijadikan sandaran untuk mengancam kestabilan negara apabila
mempersatukan banyak masyarakat dan pemerintah tidak memiliki political will
juga kepentingan didalamnya. Maka dari dalam menengahi isu ini. Bukan saja
itulah lahir semboyan negara kita Bhinneka kepentingan politik yang dipertaruhkan
Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap melainkan juga kepentingan masyarakat
satu jua. Seiring berjalanya waktu , luas, sebab politik identitas sebagai politik
persatuan Indonesia banyak menghadapi perbedaan merupakan tantangan tersendiri
ancaman, entah ancaman eksternal maupun bagi tercapainya sistem demokratisasi yang
internal. Sejak kemerdekaan, bangsa ini mapan. Sebagai contoh , masa penjajahan
sudah mengalami 2 kali invasi militer oleh dulu kita mampu bersatu sebab kita
Belanda, pemisahan diri oleh Timor Timor, memiliki satu identitas , yakni bangsa
konflik separatis diberbagai wilaya , dan Indonesia , kita mampu melawan penjajah
kondisi politik dalam negeri kita. karena dilandasi semangat persatuan
tersebut , namun , jika salah mengelola ,
Menurut Richard Jenkins, identitas maka politik identitas akan membuat
merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat terpecah belah seperti saat
sosial. Hanya dengan membedakan Pilkada DKI. Yang mana sampai saat ini
identitas kelompok yang berbeda bahwa pun masyarakat semakin terkotak-kotak
orang dapat mengkategorikan kepada orang dan terbagi tidak hanya dalam kehidupan
lain. Identitas pada awalnya berkembang perpolitikannya namun juga sosial dan
sebagai hasil dari proses kategorisasi. budayanya. Dibiarkan terus menerus akan
Berdasarkan persamaan dan perbedaan dari mengoyak stabilitas bangsa. Dan ini cukup
masing-masing obyek. Ketika dilakukan disayangkan mengingat perbedaan yang

228 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

kita miliki sejatinya pernah menjadi masyarakat menjadi dua bagian dan
kekuatan kita , saat ini malah menjadi menjatuhkan lawan dengan hal yang
senjata yang menghancurkan kita dari berkaitan dengan identitas, dengan
dalam bangsa kita sendiri. inisialnya masing-masing, sebagai strategi
yang efektif dan sangat bersifat emosional
Politik Kebangsaan Pancasila yang untuk mendapatkan suara terbanyak model
bersifat multikultur secara konseptual politik seperti itu, lanjutnya, lebih
memiliki makna sebagai anti tesis dari mengutamakan kepentingan kelompok
praktik politik identitas yang bersifat yang didasarkan pada kesamaan identitas,
partikularistik. Politik devide et empera seperti agama, gender, dan budaya. Model
(pecah belah) yang pernah digunakan oleh politik identitas tersebut, menurutnya,
kaum kolonial Belanda pada sejarah dapat memicu konflik dan bahaya laten di
perjuangan kemerdekaan tidak lain adalah kalangan masyarakat, apabila dibiarkan
menggunakan pola-pola dan metode terus menerus dan tidak diintervensi dengan
praktik politikidentitas sebagai cara efektif narasi positif. Relasi antarumat beragama
melemahkan kekuatan nasional untuk akan terpecah yang pada akhirnya
melawan kaum kolonial saatitu. Demikian mengancam kestabilan Negara Kesatuan
pula di dalam sejarah konflik-konflik Republik Indonesia (NKRI).Politik
politik aktual di dunia, konflik atas identitas dengan mengatasnamakan isu
politikidentitas terjadi di berbagai agama, katanya, biasanya mengutamakan
bangsa.Jejak jejak konflik atas dasar politik kepentingan politik yang dibumbui dengan
identitas dapat kitapelajari di beberapa berbagai ayat dan simbol-simbol
negara Eropa dan Asia seperti di Skotlandia agama.Bagi para pendengarnya, hal itu
antara Katolik melawanProtestan sebagai dirasa berbau surgawi, sehingga
bagian dari konflik di wilayah Great mengakibatkan mereka yang terpengaruh
Britania. Perang saudara di AmerikaSerikat tidak merasakan bahaya mengancam bagi
ketika terjadi pada era Civil War, konflik diri mereka.Model pendekatan politik
pribumi dan non-pribumi di seperti ini, lambat atau cepat, akan
SemenanjungMalaya, pecahnya mencederai dan mengkotak-kotakkan
Yugoslavia, Suriah, Afghanistan, maupun masyarakat; yang akhirnya merusak tatanan
politik anti Semit serta hidup masyarakat. penyelenggara pemilu,
merebaknyaterorisme, radikalisme di partai politik, tokoh agama, tokoh
berbagai belahan dunia. Politik identitas masyarakat, serta pemerintah untuk
dilebur menjadi politikkebangsaan yang mengedukasi masyarakat agar tidak terbuai
tidak lagi mengedepankan egoisme sektoral, dengan narasi-narasi politik identitas.
egoisme kelompok, egoismpartikularistik.
Tidak terlalalu berlebihan jika pada Potret sejarah konflik politik atas dasar
akhirnya akan muncul “kecurigaan” identitas tersebut menjadi pelajaran
kalaupenyebaran virus politik identitas berharga bagi perjalanan bangsa Indonesia
sebagai bentuk strategi global untuk bahwa persatuan dan kesatuan nasional
melumpuhkan kekuatan-kekuatan yang dapat terpecah belahketika politik identitas
dianggap akan mengancam eksistensi tidak dapat di kelola secara efektif,
dominasi sosial, politik dan dikanalisaasi bahkan harusnya
ekonomimeraka. dicegah.Periode reformasi telah berjalan
hampir dua dekade, yang telah membawa
Politik identitas hanya akan membuat perubahanbaik secara prosedur maupun
masyarakat terpecah belah karena rentan substansi pada kualitas berdemokrasi.
terjadi konflik akibat menyangkut isu suku, Namun, pesta demokrasilokal pertarungan
agama, ras, dan antargolongan (SARA) politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu
Politik identitas akan mengelompokkan telah meninggalkan beberapacatatan

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 229


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

penting tentang fenomena kemunculan brutalnya klaimpihak-pihak yang


Politik Identitas yang akan problem berkepentingan sebagaimana cara memberi
mendasardalam sistem demokrasi yang hukuman kepada yang lemah.Opini-opini
sedang kita tata bersama saat ini. Pada menyesatkan disebar layaknya virus-virus
tahun 2019 ini, Indonesiatelah yang siap menyerang
melaksanakan Pemilu serentak yang untuk kewarasan.Sisiuniversal kemanusiaan
pertama kalinya dalam sejarah akan dicerabut demi mencapai hasrat
memilihPresiden dan Wakil Presiden kelompok.Kita seperti digiring
bersaam dengan proses pemilihan wakil- untukmelupakan kodrat manusia yang
wakil rakyat di DPR RI,DPRD, DPD. dianugerahi identitas primordial yang
Kegaduhan politik nasional telah diwarnai personal sebagai bentukkesempurnaan
dengan merebaknya berbagai Isu- ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
isupartikularistik tentang pribumi dan non
pribumi, Islam dan non Islam, China vs anti Berdasarkan hasil analisa sederhana atas
China,Khilafah Islam vs Pancasila merebak beberapa teori dan fakta sosial politik
dan menjadi lumrah dibahas, digagas, yangterjadi, berikut merupakan ringkasan
dihembuskan dalamkonstestasi kekuasaan dari beberapa bahaya penyalahgunaan
di daerah maupun nasional dengan dalih politik identitasbagi persatuan dan kesatuan
demokrasi. Politik negara dankebangsaan bangsa serta kelangsungan NKRI sebagai
berdasrkan ideologi Pancasila yang negara Pancasila.
menjadi kesepakatan bangsa telah 1) Mengancam Keutuha NKRI
dinapikandemi kepentingan elektoral Saat ini ancaman terhadap keutuhan
dalam usaha untuk meraup sentimen bangsa semakin mengkhawatirkan karena
pemilih. Padahal, banyaksekali isu politik identitas yang mengedepankan
substansi lainnya yang seharusnya menjadi identitas agama menjadi semakin
“Tema Sentral” untuk mengental.Bukan hanya politik identitas,
meningkatkankesejahteraan dan keadilan bahkan, saat ini ada kelompok-kelompok
sosial yang belum tuntas, lebih layak dan yang mulai mempersoalkan
lebih elegan untukdijadikan bahan ideologybangsa.Tentunya hal ini menjadi
perdebatan sebagai bentuk kritik atas ancaman yang sangat besar bagi keutuhan
realitas politik kenegaraan dankebangsaan bangsa.Sangatironis, kenapa pada Pemilu
yang sangbat mendesak untuk menjadi 2019 lalu muncul pihak-pihak yang
agenda. Mencertami bahaya disitegari mempersoalkan ideologi negara.Padahal
bangsa tersebut, jelas semuanya terkait erat dulu tidak ada, bahkan hingga era Orde
dengan masalah identitas. Apabila kondisi Baru dan beberapa pemilu langsung di
tersebut kembali dibangkitkan dengan erareformasi hingga pemilu 2014 tidak ada
adanya praktik-praktik Politik Identitas yang mempersoalkan ideologi bangsa,
dalam setiap moment kehidupan politik kita, pemahamanmengenai bahaya dari politik
terutama dalam kontestasipolitik di tingkat identitas di tengah masyarakat. Perlu
nasional mauapun pada politik lokal sudah diberikan sebab isu SARA itumenyangkut
dapat dipastikan sulit emosi massa yang sebagian bahkan tidak
menghindariterjadinya konflik politik yang mengetahui fakta sebenarnyaseperti contoh
pernah terjadi akan kembali menghantui pelanggaran norma sosial dan contoh nilai
perjalanan kehidupanpolitik berbangsa dan Pancasila.
bernegara kita ke depan. Kita tidak boleh 2) Menimbulkan Adu Domba/perpecahan
terjebak pada perangkap yangsama, hanya Sejatinya politik yang
bangsa yang mau belajar dari sejarahnya mengtasnamankan identitas akan dapat
yang akan menjadi bangsa besar danbangsa membawa dampak adudomba antara pihak
yang kuat.Isu-isu yang menyertai jelang satu dan lainnya. Terlebih lagi jika
pelaksanaan Pemilu menunjukkan semakin berkaitan dengan identitas baik isu

230 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

agamaatau personal maka hal ini akan silamsebagaimana hukuman bagi


dirasa lebih sensitive. Karena politik pelanggaran ham ringan.
identitas itu sejatinyakejam dan tajam 5) Membawa perselisihan/Konflik
karena bisa menjerumuskan mereka mereka Perselisihan soal agama dan klaim
kedalam jurang permusuhan yangpada ketuhanan tentu tak akan pernah selesai.
akhirnya akan membawa berbagai dampak Bahkan, seorang yang mengaku atheis pun
yang dapat mengancam persatuan pada hakikatnya tak mungkin menyangkal
dankesatuan bangsa. keberadaan Zat Ilahiah. Penjelasan yang
3) Ancaman Terhadap Pluralisme sangat rasional dari Dostoevsky, “bila
Pluralisme (bahasa Inggris: pluralism), dinyatakan bahwa di alam semesta ini tidak
terdiri dari dua kata plural (=beragam) dan ada Tuhan, menjadi jelaslah bahwa semua
isme(=paham) yang berarti paham atas perbuatan apapun
keberagaman. Definisi dari pluralisme akandibenarkan.”Kalimat ini memberikan
seringkali disalahartikan menjadi penjelasan bahwa kebenaran bisa hadir
keberagaman paham yang pada akhirnya pada setiapkelompok, tapi yang berhak
memicu ambiguitas. Pluralisme juga dapat menentukan kebenaran universal hanya
berarti kesediaan untuk menerima Tuhan. Artinya, untukdimensi ketuhanan,
keberagaman (pluralitas), artinya, untuk bisa saja sekelompok orang memegang
hidup secara toleran pada tatanan teguh kebenarannya, sama halnyadengan
masyarakat yang berbeda suku, gologan, kelompok lain. Semua bisa benar, juga bisa
agama,adat, hingga pandangan hidup. salah. Sejatinya, Jika benturan
Pluralisme mengimplikasikan pada identitasprimordial ini terus-menerus
tindakan yang bermuara pada pengakuan dibiarkan, maka demokrasi kita tak
kebebasan beragama, kebebasan berpikir, ubahnya rimba belantara,yang kuat yang
atau kebebasan mencari informasi, akan menerkam yang lemah, dan yang
sehingga untuk mencapai pluralisme banyak yang akan berkuasa.
diperlukanadanya kematangan dari
kepribadian seseorangdan/atau sekelompok Untuk menjaga keutuhan NKRI, akibat
orang. adanya penyalahgunaan Politik Identitas
4) Menimbulkan Polarisasi dan Pragmentasi (islam),maka dibutuhkan langkah strategis
kekuatan politik dalam menata hubungan dinamis antara
Polarisasi isu pribumi dan non-pribumi Islam denganPancasila adalah melalui
juga tak bisa dianggap angin lalu. Memori upaya harmonisasi. Kiranya perlu kita
kita masih segar mengingat kerusuhan yang pertimbangkan bersamagagasan yang telah
menelan korban jiwa tak terperikan di hari- disampaikan oleh Nasaruddin Umar
hari jelang runtuhnya rezim Orde Baru. Isu mengupas tentangmerajut harmoni Islam
non-pribumi dikoar-koarkan untuk dan NKRI. Secara khusus memberikan
menyerang mereka yang berkulit putih dan penjelasan tentang harmoni Islamdan
bermata sipit, identitas yang kini sering Pancasila, di mana menurutnya ada tiga
disebut dengan istilah ‘aseng’. konsepsi yang dapat menjadi dasar untuk
Padahal, jika masyarakat peduli literasi melakukan harmonisasi antara Pancasila
dan diberikan informasi yang proporsional, dan Islam sebagai berikut:
akan menemukan jejak-jejak pribumi yang Pertama, Menempatkan Pancasila
tak hanya dimiliki oleh satu suku atau ras sebagai “Melting Pot”.Dalam kondisi
saja. Deretan pejuang kemerdekaan objektif Pancasilatampil sebagai kekuatan
nasional lahir dari identitas yang berbeda- pemersatu (melting pot) yang
beda. Jika tetap ngotot dengansentimen menjembatani berbagai perbedaan
pribumi, maka sesuai sejarah, kita akan dankepentingan di dalamnya. Menurutnya
kembali ke era homo erectus sejuta tahun harus adanya interaksi dinamis bukan
indoktrinasiaktif dari penguasa dari realitas

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 231


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

nilai-nilai plural tadi sekaligus melahirkan dalam praktik politik mengalami kemajuan.
sintesa dankonfigurasi budaya Apalagi menjelang pesta demokrasi akbar
keindonesiaan yang unik.Budaya yang dilaksanakan pada tahun 2024
keindonesiaan ini kelak menjadi mendatang di Indonesia melalui agenda
wadahperekat.Kedua, Melahirkan “Civil besar bernama PILPRES. Salah satu pakar
Society” untuk mewujudkan nilai-nilai politik yang bernama Donald L Morowitz
islami sebagai konsekuensi polupalsi umat merupakan salah satu pakar politik berasal
Islam yang menduduki posisi mayoritas dari Universitas Duke telah mendefinsikan
mutlak.Bukannyamengedepankan legal politik identitas sebagai pemberian garis
formal sebagai negara Islam sebagaimana yang sangat tegas untuk menentukan siapa
dibahas dalam kitab-kitab.Ketiga, saja yang akan di ikut sertakan dan siapa
Nasionalisme Terbuka. Keragaman bahasa, yang akan di tolak.
budaya hingga agama yang disatukanoleh
Pancasila pada akhirnya melahirkan satu Banyaknya identitas yang berada di
konsep yang disebut nasionalisme. berbagai lingkungan membuat terjadinya
NasionalismeIndonesia dapat disebut hal-hal yang memungkinkan rentan terjadi
nasionalisme terbuak, sebagaimana konflik yang disebabkan hanya
dijelaskan dalam UUD 1945 yangdi permasalahan tentang perbedaan.Hal itulah
dalamnya mengatur hak-hak asasi manusia, yang sering terjadi berada di sekitar kita dan
seperti hak berserikat, hakj beragama, hak perlunya gagasan dalam menyikapi
berbudaya dan hak buday itu sendri, serta perkembangan politik identitas Hubungan
mengakui hak-hak internasional dan hak- untuk saling berinteraktif terhadap
hakkemanusiaan lainnya. Nasionalisme perbedaan antar golongan maupun antar
Indonesia dipahami sebagai sebuah konsep kelompok, seperti antar etnis, antar suku,
kesatuan yangtersusun dari berbagai unsur antar agama, hingga antar ras yang dapat
keberagaman.Kebneragamannya diikat disebut dengan menumbuhkan sikap
oleh sebuah kesataunyang kokoh, melaluji toleransi. Sikap toleransi dapat
persamaan sejarah sebagai penghuni gugus dikategorikan sebagai salah satu gagasan
bangsa yang pernah dijajahselama berabad- dalam menghadapi perkembangan politik
abad oleh bangsa lain, dalam hal ini identitas pada saat ini. Sikap toleransi
Belanda dan Jepang. tersebut dapat diterapkan di berbagai
bidang seperti toleransi politik, toleransi
1. Faktor yang dapat memunculkan budaya, toleransi sosial, dan lainnya.Sikap
politik identitas pada pemilihan toleransi dalam berpolitik ini
Presiden Tahun 2024 memungkinkan dapat diterapkan dinegara
Salah satu yang menarik terkait politik yang penduduknya memiliki berbagai
identitas dan nasionalisme, memberikan identitas yang berbeda atau negara
pencerahan terkait suatu sejarah politik majemuk (multikulturalisme) dan juga
identitas dan nasionalisme yang berada di dapat diterapkan di negara yang menganut
Indonesia.Politik identitas dan sistem pemerintahan demokratis. Faktor-
nasionalisme begitu mendapatkan ruang faktor yang dapat mempengaruhi dalam
sangat istimewa dalam beberapa menanamkan sikap toleransi politik dapat
tahun.Baik dalam praktik atau studi disebutkan yaitu faktor pada psikologi
keilmuan di bidang politik dan sosiologis. politik, penerapan sistem politik, struktur
Salah satunya adalah bahwa di dalam setudi politik yang kokoh, serta meningkatnya
pasca kolonial , pada dasarnya politik kemakmuran perekonomian dari negara
identitas dan sosiologis sudah ada atau di tersebut. Faktor yang berhubungan
geluti sejak lama. Politik identitas di terhadap Politik Identitas di Indonesia salah
pahami bahwa dalam pertarungan satu nya adalah Perseteruan antara
perebutan kekuasaan politik kian terlihat Nasionalisme dan AgamaSeperti yang

232 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

diketahui bahwa beragam isu-isu politik antara mereka untuk berani menyuarakan
identitas yang terjadi hanya karena berasal terhadap senjata utama yang mereka bawa
dari keinginan dari tiap masyarakat yaitu melakukan penggiringan opini
berdasarkan pemikirannya sendiri. Hal itu tentang identias lawan demi menjatuhkan
terjadi di Indonesia, di mana ada dua kubu lawan dari politik. Hal ini yang kemudian
masyarakat yang melakukan perselisihan berdampak terjadinya perpecahan antara
terhadap pemikiran yang mereka miliki, identitas nasionalisme dan keagamaan yang
yaitu antara masyarakat yang mengusung dapat merusak nama baik ideologi
identitas nasionalisme dengan yang Pancasila. Politik identitas secara umum
mengusung identitas agama.Padahal, adalah cara anggota di masyarakat yang
landasan keagamaan merupakan sebagai menunjukkan diri berjuang dengan tujuan
bukti dalam sejarah kemerdekaan Indonesia mendapatkan pengakuan publik atas
dan telah memberikan kontribusi yang budaya yang dimiliki serta identitas
sangat besar dalam terbentuknya landasan kelompok tersebut. Identitas yang
negara Indonesia yaitu Pancasila yang dimaksud adalah keseragaman agama,
terdapat pada sila ketuhanan. etnis, budaya, suku, dan lainnya. Contoh
politik identitas pada masyarakat
Pemikiran nasionalisme ini dapat sebenarnya sudah lama diterapkan bahkan
diartikan sebagai semangat jiwa jauh sebelum ada kata politik identitas
kebangsaan dan cinta tanah air. Di sendiri. Istilah politik identitas sendiri
Indonesia, nasionalisme dapat pertama kali disebutkan pada tahun 1974
dikategorikan sebagai jiwa persatuan dan oleh Barbara Smith seorang wanita kulit
kesatuan antar suku, agama, ras, etnis, hitam dan Combahee River Collective yang
golongan, dan sebagainya. Dibuktikan mulai menyuarakan identitas mereka
ketika pada masa perjuangan kemerdekaan sebagai wanita kulit hitam dan sebagai
Indonesia, di mana mereka bersatu teguh anggota masyarakat.
dan bekerja sama untuk melawan para Contoh Politik Identitas yang Ada
penjajah yang ingin menguasai wilayah di Dunia yaitu:
Indonesia tersebut. Sampaiakhirnya, 1. Politik Identitas Rasial
mereka bisa bekerja sama dengan baik Contoh politik identitas yang pertama
hingga terciptanya kemerdekaan Indonesia. adalah secara rasial dan etnokultural.Jenis
Namun, saat ini perlu diketahui bahwa politik identitas ini sempat memuncak di
nasionalisme lebih digaungkan oleh Amerika Serikat pada abad ke-19 pada
kumpulan dari kaum minoritas yang merasa masa Sistem Partai Kedua dan Sistem
tertindas dan terintimidasi. Perseteruan ini Partai Ketiga.Politik identitas rasial ini
terjadi disebabkan hanyalah kepentingan menjadi topik utama di Amerika sejak
dari elit-elit politik yang lebih aturan perbudakan dihapuskan.Kemudian
mementingkan urusan politiknya demi politik identitas ini kembali ramai pada
merebut maupun mempertahankan sebuah abad ke-21 sebagaimana terpilihnya Barack
kekuasaan di negara tersebut. Hal itu Obama menjadi presiden kulit hitam
mereka lakukan dengan cara menggunakan pertama di Amerika Serikat.
identitas keagamaan yang dijadikan sebagai 2. Politik Identitas Gender
alat propaganda politik dan perebutan Politik identitas gender juga menjadi
kekuasaan. Dengan begitu akan berakibat salah satu topik yang masih diperjuangkan
ke dalam hal-hal yang hanya dijadikan alat oleh banyak orang. Dengan adanya
saja atau memanipulasi masyarakat representasi dari gender yang setara dalam
Indonesia melalui propaganda mereka yang ranah politik membuat masyarakat merasa
gaungkan. Isu-isu ini lebih sering terjadi memiliki alat sebagai tempat mereka
pada masa pemilihan umum yang bersuara dan didengar secara luas.
merupakan sebagai kesempatan bagi di 3. Politik Identitas Maori

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 233


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

Di Selandia Baru sendiri politik identitas konsep. Mengabaikan konteks dari konsep
antar suku pan-Maori sempat menjadi politik identitas sama saja dengan
masalah dalam politik Selandia Baru secara melahirkan pemahaman baru yang keliru
keseluruhan karena adanya persaingan dan sesat terhadap konsep tersebut.
yang jelas pada non-Maori.Akademis Alis Bidang ilmu sosial dan humaniora,
Jones pernah menyatakan bahwa politik politik identitas dimaknai sebagai
identitas pan-Maori yang jelas berlawanan kendaraan yang membawa aspirasi,
langsung dengan Pakeha atau orang kulit tuntutan kepentingan politik dan ideologi
putih di Selandia Baru membantu membuat politik.Ia menstimulasi bahkan
“dasar untuk kolaborasi internal dan pihak menggerakkan aksi-aksi untuk meraih
politik kekuatan.” tujuan politik tertentu. Politik identitas
4. Politik Identitas Kulit Putih mengkapitalisasi ras, suku bangsa, bahasa,
Jenis politik identitas kulit putih adat, gender maupun agama sebagai
memuncak setelah Donald Trump terpilih mereknya.
sebagai presiden Amerika Serikat yang ke- Politik identitas biasanya dimanfaatkan
45.Politik identitas ini meningkat pada oleh kelompok minoritas maupun marjinal
ranah politik terlebih lagi pada Partai dalam upaya melawan ketidakadilan atau
Republik.Sebelumnya, pada tahun 1998 ketimpangan sistem. Dalam menyuarakan
Jeffrey Kaplan dan Leonard Weinberg telah aspirasi kelompok pengusung politik
memprediksi akan ada lonjakan pada identitas, distingsi seperti kesukuan, gender
politik identitas ras kulit putih pada akhir dan agama ditunjukkan secara eksplisit dan
abad ke-20 yang membuat narasi mengenai intensif. Beberapa contoh politik identitas
keluhan populis dan akan mendorong melalui gerakan sosial politik dapat
agenda permusuhan terhadap ras lain non- ditemukan di dalam maupun luar negeri
kulit putih. antara lain: gerakan Afro-Amerika yang
5. Politik Identitas Pemilu Indonesia mengklaim persamaan ras, gerakan LGBT
Untuk Indonesia sendiri, politik identitas yang menuntut legalitas same sex marriage
dalam pilkada sangat ramai bisa dibilang di beberapa negara Barat, gerakan
ramai dengan dasar agama dan suku di kelompok adat yang memperjuangkan hak
Indonesia.Di Indonesia sendiri juga, politik pengelolaan tanah ulayat, gerakan gender
identitas jadi bagian dari kampanye saat yang memperjuangkan kesetaraan dan
pemilihan umum.Sehingga rasanya Anda keadilan dalam ketenagakerjaan, dan lain
mungkin sudah pernah melihat atau lain. Dari ilustrasi di atas, dapat ditarik
merasakan langsung dari dampak politik kesamaan bahwa: pertama, politik identitas
identitas ini dalam beberapa orang.Dengan memuat makna dan tujuannya masing-
memahami contoh politik identitas seperti masing, sesuai konteks geografis, kultural,
di atas mungkin Anda sudah dapat temporal, maupun sosialnya. Kedua,
menyimpulkan bahwa, politik identitas gerakan politik identitas diusung oleh
sendiri bisa menjadi ancaman bukan hanya kelompok yang termarjinalisasi atau tidak
Indonesia tapi berbagai negara dengan basis mendapatkan hak yang setara dengan
demokrasi. Kontroversi terkait politik kelompok mainstream.
identitas sebenarnya berawal dari Sejumlah tulisan opini terkait politik
perbedaan dalam memahami konsep dan identitas di Indonesia, terdapat sejumlah
menempatkan konteks. Konteks ini kesalahpahaman konseptual yang perlu
mencakup konteks ruang, waktu, dan diklarifikasi, antara lain: (1) Politik
kondisi yang melatari. Sebagai suatu identitas bisa dimainkan oleh kelompok
konsep, politik identitas tidak bisa mayoritas, (2) Politik kebangsaan juga
dilepaskan dari konteksnya, sebab mengusung politik identitas, dan (3) Politik
kontekslah yang bisa menjadi acuan praktis sebenarnya juga merupakan politik
pemaknaan dan pemahaman atas suatu identitas. Klarifikasi dari kesalahpahaman

234 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

di atas adalah sebagai berikut.Pertama, tapi berbeda keyakinan.Acapkali, politik


politik identitas tidak lazim dimainkan oleh identitas memanipulasi doktrin agama
kelompok mayoritas yang sebenarnya untuk mendiskriminasi dan menyudutkan
memiliki akses lebih atau bahkan privilege pemilih seagama yang menyalurkan
dibandingkan kaum minoritas.Perlu dicatat, aspirasi politik yang berbeda.
politik identitas oleh kelompok minoritas Manusia adalah makhluk sosial yang
kerap memanfaatkan dan memperlihatkan tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu
posisi sebagai korban (playing victim) dari pasti terjadi interaksi di antara sesama.
sistem yang represif yang dijalankan oleh Setiap individu pasti menginginkan
kelompok mayoritas.Bagaimana mungkin kesejahteraan, yang bisa didapat dengan
kelompok mayoritas dengan privilege berbagai cara, dan sesungguhnya
kemudian mem-frame diri sebagai korban? kesejahteraan bagi tiap-tiap individu itu
Kedua, politik identitas berbeda dengan relatif.Namun, dalam prosesnya pasti tidak
politik kebangsaan.Politik kebangsaan seluruh posisi bisa ditempati oleh setiap
memahami keberadaan kelompok individu, maka dari itu terdapat persaingan
mayoritas dan minoritas.Namun, haluan menuju kesejahteraan itu, dalam hal ini
politik ini bertujuan untuk mengakomodasi berubah menjadi sebuah tujuan dasar yang
agar kedua kelompok menjadi inklusif.Hal hendak dicapai. Tujuan dapat dicapai
ini berbeda dengan politik identitas, dimana melalui berbagai cara, namun usaha untuk
salah satu kelompok menuntut hak ekslusif. menduduki suatu posisi agar dapat
kacamata politik kebangsaan, keutuhan memiliki kewenangan dalam menata
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sebuah sistem dari skala yang lebih besar
adalah di atas segalanya.Setiap warga dari demi mewujudkan kepentingan serta cita-
latar belakang sosial, kultural, agama cita tertentu, itulah yang dapat dikatakan
apapun memiliki hak dan kewajiban yang sebagai politik. Sederhananya, politik dapat
setara untuk berpartisipasi dalam ditemukan dalam berbagai unsur dan
politik.Sebaliknya, dalam perspektif politik tingkatan di keseharian masyarakat.
identitas, pemenuhan hak satu kelompoklah Menurut Aristoteles, politik adalah
yang menjadi tujuan utamanya, yang justru usaha yang ditempuh oleh warganegara
bisa menimbulkan ketegangan atau bahkan untuk mewujudkan kebaikan bersama.
perpecahan antar kelompok. Ketiga, politik Mengkaji politik dari segi pemerintahan
praktis belum tentu membawa politik dan kepentingan suatu negara.Setiap negara
identitas. Adalah sebuah fitrah bahwa jelas memiliki warga agar dapat berdaulat,
pelaku politik praktis adalah anggota setiap warga memiliki identitas masing-
masyarakat dengan kesamaan identitas masing yang membedakan antar
tertentu, misal: kesamaan visi misi politik, individu.Identitas pada hakekatnya adalah
kesamaan geografis, kesamaan agama, dll. cerminan diri sendiri yang menajdi
Namun, hal ini tidak serta-merta pembeda antara satu orang dengan yang
menjadikan setiap praktik politik sebagai lainnya.Sedangkan identitas nasional
gerakan politik identitas. adalah karakter yang menjadi jati diri
ketika afiliasi kesukuan, keagamaan, sebuah bangsa, beserta pemahaman
atau ras dijadikan komoditas untuk kehidupan bernegara dan pengetahuan yang
memobilisasi pengaruh perilaku pemilih. adadi dalamnya. Identitas ada pada setiap
Preferensi objektif terhadap calon manusia, begitu pula politik yang mengalir
pemimpin yang memiliki kapasitas dalam kehidupan bermasyarakat, maka ada
mumpuni kemudian menjadi terdistorsi yang dinamakan dengan politik identitas,
oleh sentimen kesukuan atau keagamaan dan penting untuk mengetahuinya karena
itu.Sebagai contoh, calon pemimpin yang berhubungan dengan situasi politik
tidak kompeten namun seiman lebih dipilih beberapa tahun terakhir. Politik Identitas
daripada calon pemimpin yang kompeten pada dasarnya adalah situasi dan cara

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 235


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

berpolitik yang mempersatukan kelompok negeri saja masih bisa dikalahkan oleh isu-
karena adanya rasa ketidakadilan dan isu yang berbau SARA.
ketidakpuasan yang didasari oleh Segregasi sosial yang terjadi secara
persamaan latar belakang golongan, horizontal membuat masyarakat hidup
contohnya suku, ras, agama, dan dalam stigmakita dan mereka, atau saya dan
jender.Pada dasarnya identitas bukan hanya dia, yang membuat alam bawah sadar
soal sosiologis tetapi juga bisa masuk ke mengkotak-kotakkan setiap individu atau
ranah politik.Dalam teorinya, politik kelompok.Eksklusifitas yang ekstrim,
identitas dapat berpengaruh baik dan buruk, isolasi terhadap budaya yang berbeda, serta
ibarat pedang bermata dua dalam republik menyalahkan kelompok yang tidak
yang berbhinneka ini. Sebagai contoh, sepaham adalah contoh-contoh dari politik
pembentukan partai berbasis agama yang identitas yang berlebihan, dan tidak
menjunjung kepentingan agama serta memberi pengaruh baik dalam negara yang
berjalan searah dengan Pancasila dapat bersemboyan “Bhinneka Tunggal Ika” ini.
dikatakan sebagai bentuk demokrasi yang Berpotensi terjadi kedepannya adalah
bagus di era reformasi.Serta, kepala daerah pemimpin tidak lagi diadu sesuai kinerja
yang dipilih di daerah tertentu akan mudah nyata, akan tetapi dengan bermodalkan
memenangkan kontestasi demokrasi jika latar belakang, minoritas akan merasa
seetnis dengan para pemilihnya. Kebebasan tersingkirkan, serta struktur politik akan
berpendapat yang dilindungi oleh undang- menjadi semu dengan adanya tekanan dari
undang, seakan terwujud dengan lahirnya pihak mayoritas. Sekarang menjadi sebuah
gerakan-gerakan yang didasari oleh suku, tantangan tersendiri bagaimana para
agama, jender, dan lain sebagainya. pemimpin dan calon pemimpin bangsa bisa
Indonesia adalah negara yang meyakinkan masyarakat bahwa pluralisme
multikultural dengan berbagai etnis, suku, dalam bernegara adalah sesuatu yang harus
ras, agama, dan budaya. Menurut data dimanfaatkan dengan baik bukan dilawan.
sensus BPS tahun 2010,terdapat 1211 Realitanya politik memang dinamis, tidak
bahasa yang terdaftar di Indonesia, yang hanya dalam memilih kawan atau lawan,
mana 1158 di antaranya adalah Bahasa tetapi juga dalam ideologi dan prinsip. Kita
daerah. Dari sumber yang sama pula, hidup di negara yang multikultural, maka
teridentifikasi 1340 suku di Indonesia, dari itu toleransi atau tenggang rasa sangat
dimana suku Jawa menempati posisi dibutuhkan untuk mendasari kehidupan
pertama dalam hal jumlah yang mencapai bernegara, karena itu adalah pondasi dasar
41% dari total populasi negara ini. dari persatuan itu sendiri dan berperan
Mahkamah Konstitusi (MK) mengakui sebagai jembatan agar tercapai budaya
enam kepercayaan resmi yaitu, Islam, politik yang sehat.(Journal of Islamic
Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Studies and HumanitiesVol. 4, No. 2 (2019)
Kong Hu Cu agar tercantum di Kartu Tanda 187-217DOI:
Penduduk masing-masing warga negara. http://dx.doi.org/10.21580/jish.42.5223).
Data-data tersebut sudah membuktikan
bahwa Indonesia adalah negara yang kaya KESIMPULAN
akan kebudayaan dari segi apapun.Namun,
segala sesuatu yang berlebihan dapat Politik identitas seringkali
dikatakan kurang baik, karena berpotensi disalahpahami sebagai bagian dari politik
untuk menimbulkan kegaduhan dan praktis atau bahkan merupakan politik
kebencian dalam kehidupan bermasyarakat. kebangsaan.Memang, kesamaan identitas
Buktinya, di Pilgub DKI Jakarta, Basuki menjadi pemersatu bagi anggota suatu
Tjahaja Purnama alias Ahok yang kelompok (in group unity).Namun, dalam
kinerjanya diakui baik dalam dan luar konteks kebangsaan Indonesia yang
majemuk, menonjolkan identitas kelompok

236 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

secara dominan justru dapat menjadi Bangsa dalam Negara Pancasila”


potensi ancaman bagi persatuan dan ISSN 2087-2208.
kesatuan bangsa (nation unity). Disinilah
pembeda antara politik identitas dengan Muhammmad Kadafi, dkk.. “Metodologi
politik kebangsaan, sebab yang satu ingin Penelitian Hukum”. (Medan.Perdana
meraih tujuan eksklusif kelompoknya Publishing. 2016).
sendiri, sedangkan yang lain bertujuan
untuk meraih tujuan inklusif bagi Soejono Soekanto. 2010. “sosiologi
kehidupan bersama. Realitanya politik hukum”. Genta Publshing.
memang dinamis, tidak hanya dalam Yogyakarta.
memilih kawan atau lawan, tetapi juga
Wening Purbatin Palupi Soenjoto,
dalam ideologi dan prinsip.Kita hidup di
negara yang multikultural, maka dari itu 2019,“Eksploitasi Isu Politik Identitas
toleransi atau tenggang rasa sangat Terhadap Identitas
dibutuhkan untuk mendasari kehidupan Politik Padagenerasi Mileneal Indonesia Di
bernegara, karena itu adalah pondasi dasar
Era”4.0Journal of Islamic Studies and
dari persatuan itu sendiri dan berperan
sebagai jembatan agar tercapai budaya HumanitiesVol. 4, No. 2 (2019) 187-
politik yang sehat. 217.
Widyawati, 2021, “Menguatnya Politik
DAFTAR PUSTAKA Identitas Di Indonesia Baik Karena
A. BUKU DAN JURNAL Faktor Agama, Sosial, Dan Etnis”.
B. PERATURAN PERUNDANG-
Aldho Faruqi Tutukansa, 2019, “Maraknya
Pengaruh Kompleks Politik Identitas UNDANGAN
Di Indonesia”. Undang-Undang Dasar 1945

Andhika, L. R. (2021). Tata Kelola Adaptif Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


Wilayah Pesisir: Meta Teori Analisis. Tentang Pemilihan Umum
Inovasi Pembangunan : Jurnal
C. INTERNET
Kelitbangan, 9(1), 87–102.
https://politik.rmol.id/read/2022/10/22/551
Andre Pebrian Perdana (2017). Penerapan 643/jelang-pemilu-2024-waspada-
Prinsip-Prinsip Good Governance- ancaman-politik-identitas-dan-resesi-
Jurnal Kelitbangan. Inovasi global
Pembangunan : Jurnal Kelitbangan https://sulteng.antaranews.com/berita/2554
Dyah ochtorina.dkk. 2018. Penelitian 09/guru-besar-uin-palu-ingatkan-
hukum,Jakarta:.Sinar Grafika. dampak-politik-identitas-pecah-
persatuan
Irfan Zharfandy, 2016, “Pengaruh Politik
Identitas Terhadap Pemilihan https://www.jernih.id/contoh-politik-
Gubernur Sulawesi Selatan Tahun identitas-pada-masyarakat
2013”. http://lipi.go.id/publikasi/politik-
Leli Salman Al-Farisi, 2018, “Ancaman identitas/32563
Terhadap Persatuan dan Kesatuan https://www.uinjkt.ac.id/kesalahpahaman-
tentang-politik-identitas/

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 11 NO. 2 237


[DAMPAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN UMUM 2024 MENDATANG]
– Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P , Muslih S.Hi, M.H.

Halaman Kosong

238 VOLUME 11 NO. 2 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

Anda mungkin juga menyukai