Implementasi Caring 1 - Kel 12 - 1D
Implementasi Caring 1 - Kel 12 - 1D
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
Diampu oleh : Dr. Eny Kusmiran, S.Kp., M.Kes.
Disusun Oleh:
Caring sebagai atribut universal manusia telah bertahan dalam ujian waktu. Caring
terbukti integral dan terjalin melalui profesi keperawatan sebagai fondasi yang menjadi dasar
dasar dan prinsip praktik keperawatan. Lingkungan, iklim politik, kompleksitas perawatan
pasien, peningkatan beban kerja keperawatan dan teknologi canggih telah berubah secara
signifikan sejak hari Florence Nightingale dan telah menantang praktik dan keaslian
perawatan dalam banyak hal. Ada kemungkinan untuk menduga bahwa kurangnya kejelasan
dan ketidaksepakatan yang terlihat antara ahli teori keperawatan telah melemahkan
pentingnya dan perlunya perawatan dalam profesi keperawatan. Namun, konstruksi Caring
tetap penting untuk profesi keperawatan mungkin bahkan lebih sekarang daripada di masa
lalu dan terserah kepada kita sebagai perawat yang penuh hormat, penuh kasih dan
profesional untuk membantu memastikan bahwa perawatan dalam keperawatan melampaui
masa-masa yang bergejolak ini dan tetap berada di titik awal terdepan dalam praktik
keperawatan.
B. Deskripsi Singkat
Caring adalah kualitas yang membentuk sifat dasar kita sebagai manusia. Menurut
Boykin dan Dunphy (2002) caring adalah sifat dasar manusia yang ditunjukan orang kepada
orang lain. Beare dan Myers (1990) menambahkan bahwa caring adalah altruistic atau
perasaan peduli terhadap manusia lain. Sementara kepedulian adalah kriteria kemanusiaan
yang paling umum dan authentic (Roach, 1992) yang telah memunculkan peradaban yang
temanya telah merajut profesi keperawatan. Karena caring telah menjadi salah satu dasar
terbesar dalam keperawatan, yang diperkenalkan oleh Florence Nightingale sebagai esensi
keperawatan (Chitty, 1993).
C. Analisis PICOT
1. P = Populasi
2. I = Intervensi
Keperawatan adalah profesi bantuan, pada inus ini perawat individu harus
melakukan sejauh mana akan bertanggung jawab keperawatan mereka dengan cara
yang peduli. Peduli terhadap disiplin perawat adalah salah satu pengalaman kesehatan
manusia. Hal ini dicapai melalui pengelaman perawat saat dia berubah menjadi dirinya
sendiri sebagai sumber nilai dan kekuatan keperawatan. Peduli tidak dapat diciptakan
dalam sebuah kekosongan, adanya kekuatan hubungan dengan keperawatan agar
relevan dengan disiplin perawat sebagai dekorasi estetika dan untuk berbicara.
3. C = Comparation
4. O = Outcome
“Keperawatan adalah ilmu pengetahuan, manusia saling terhubung satu sama lain
dalam proses perawatan, kemanusiaan perawat mencakup kemanusiaan orang lain
untuk menjaga martabat diri dan lainnya.” Lukose (2011).
“Keperawatan adalah ilmu pengetahuan dengan implikasi etis dan filosofis. Meskipun
Nightingale secara formal memulai apa yang sekarang disebut profesi keperawatan,
yang inklinasi artistiknya adalah inti dari kepedulian.” (Chitty, 1993).
“Pengetahuan peduli adalah esensi dari keperawatan dan inti disiplin dasar profesi”.
(Watson, 2008, P.17).
5. T= Time
D. Pembahasan
Caring mencerminkan hal yang tinggi bagi mereka sebagai manusia. Salah satu yang
menghormati rasa hormat dan martabat. Panduan perawat dan tetap asli pada dirinya sebagai
profesional perawatan yang peduli, berkomitmen dan rapi yang berasumsi yang sangat dapat
diterima dan tidak bersikap untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan
penyembuhan pasien. Cerminnya yang mencerminkan keterhubungan, kehadiran dan
ketegangan dalam yang melekat pada profesi pemberian seperti keperawatan. Atribut semacam
itu telah menangkap esensi bagaimana perawat secara efektif menerapkan praktik mereka untuk
berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan dan penyakit pasien. Asumsi penjagaan yang
mendasari lainnya adalah sangat berkontribusi pada basis pengetahuan perawat.
1. Manfaat
Caring bermanfaat dalam membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik,
psikologis, sosial dan spiritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi
keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan dan konseling.
2. Kekurangan/keterbatasan
1. Kesimpulan
Perawat tetap menjadi seni dan sains Essing keperawatan sepanjang waktu dan
ke dalam praktik saat ini, terlepas dari beberapa ketakutan yang dirasakan dari
kerugiannya. Keyakinan ini mendapat momentum mengenai premis bahwa perawat
sekarang terlalu fokus pada teknologi, beban kerja dan masalah akuitas dan pemandangan
yang hilang dari nilai dan etika penerangan, yang penelitian klinis menggambarkan hal itu
tidak begitu. Pada perjalannya yang turbulen melalui waktu ontologi dan epistemologi
penyembunyiakan tetap. Kebangkitan yang dirancang untuk merawat perawat melalui
pemikiran postmodern membawa lebih optimisme untuk memperhatikan fokus utama
keperawatan sekarang dan di masa depan meskipun hambatan yang dirasakan terhadap
relevansinya.
2. Saran
Sebagai manusia kita harus punya rasa peduli yang tinggi, khususnya tenaga
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
www.internationaljournalofcaringsciences.org