Disusun Oleh:
1. Misbah Siregar (P07539019133)
2. Muhammad Syafran Aulia (P07539019134)
3. Nur Khafifah (P07539019135)
4. Nurhaliza Safitri (P07539019136)
5. Syafrina Tri Anggi Lubis (P07539019142)
6. Syukriah Wardah Juana Siregar (P07539019143)
7. Togina Elisabet Br Pane (P07539019144)
8. Vira Fitria (P07539019145)
9. Yusi Karun Nadeak (P07539019146)
10. Sri Ulina Malemta Br Ginting (P07539018117)
Diketahui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di UPT
Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan.
Praktek Belajar Lapangan ini merupakan salah satu program pendidikan di
tingkat Ahli Madya Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.
Laporan Praktek Belajar Lapangan ini disusun berdasarkan materi yang
disampaikan oleh pihak Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Medan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
2. Ibu Apt. Dra. Masniah, M.Kes selaku Ketua Jurusan Farmasi Kemenkes
Medan.
3. Bapak dr. Mardohar Tambunan, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Medan
4. Bapak Apt . Rusmanto, S.Si selaku Kepala Instalasi Farmasi Kota Medan.
6. Ibu Apt. Cut Niza Usriani,S.Farm selaku pembimbing lahan Praktek Belajar
Lapangan (PBL) di Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Medan.
7. Seluruh staf Instalasi Farmasi Kota Medan, yang telah membimbing kami
selama kami berada di Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Medan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah turut
serta membantu selama penyusunan laporan ini.
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karna
itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dan semoga bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktek Belajar Lapangan ................................................... 3
1.3 Manfaat Praktek Belajar Lapangan ................................................ 3
1.4 Tujuan Pembuatan Laporan ........................................................... 3
BAB II TINJAUAN UMUM DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN ................... 4
2.1 Defenisi Dinas Kesehatan Dan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Medan .......................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Dinas Kesehatan Kota Medan .......................... 4
2.1.2 Pengertian Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Medan .................................................................................. 4
2.2 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Medan ........................ 5
2.2.1 Tugas Dinas Kesehatan ...................................................... 5
2.2.2 Fungsi Dinas Kesehatan ..................................................... 6
2.3 Struktur Dinas Kesehatan Kota Medan ......................................... 8
2.4 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Medan .................................................................................. 9
2.4.1 Tugas Instalasi Farmasi ....................................................... 9
2.4.2 Fungsi Instalasi Farmasi ...................................................... 9
2.5 Tujuan Penyimpanan ..................................................................... 10
BAB III TINJAUAN UMUM INSTALASI FARMASI MEDAN ........................... 11
3.1 Gambaran Umum Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Medan .................................................................................... 12
3.2 Uraian Tugas di Intalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan 13
3.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes di Instalasi
Farmasi Medan ............................................................................ 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 30
v
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 30
5.2 Saran .............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31
LAMPIRAN ...................................................................................................... 32
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lokasi Upt Instalasi Farmasi Medan dan Dinkes Kota Medan .... ….33
Lampiran 2 Foto Bersama ............................................................................... ….34
Lampiran 3 Daftar Puskesmas Yang Ada di Kota Medan ............................... ….35
Lampiran 4 Berita Acara Barang Kadaluarsa .................................................. ….36
Lampiran 5 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat .................... ….37
Lampiran 6 Surat Bukti Barang Keluar ........................................................... ….38
Lampiran 7 Berita Acara Serah Terima Obat .................................................. ….39
Lampiran 8 Faktur penerimaan barang dari distributor ................................... ….40
Lampiran 9 Surat Penyerahan Obat ................................................................ ….41
Lampiran 10 Kartu Persediaan ........................................................................ ….42
Lampiran 11 Form Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin Di Puskesmas .43
Lampiran 12 Form Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin Di Puskesmas.44
Lampiran 13 Laporan Penggunaan Sediaan Narkotika dan Psikotropika ...... ….45
Lampiran 14 Daftar Obat Yang ada Di Instalasi Farmasi Kesehatan Kota
Medan ......................................................................................... ….46
Lampiran 15 E-Catalouge ................................................................................ ….47
Lampiran 16 Surat Pesanan ............................................................................ ….48
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan adalah suatu instansi
pemerintahan Kota Medan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan
masyarakat Kota Medan. Pembangunan kesehatan di arahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya
dapat terwujud. Dalam menjalankan tugasnya agar mencapai tujuan, Dinkes Kota
Medan membaginya ke dalam beberapa seksi. Salah satu seksi tersebut adalah
Seksi Kesehatan Dasar. Seksi Kesehatan Dasar adalah seksi yang ada di Dinkes
Kota Medan yang mempunyai tugas yaitu mengelola pelayanan kesehatan dasar
skala kota.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD negara Indonesia
tahun 1945. Menurut Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
kesehatan adalah keadaan sehat,baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan
sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa dalam pembangunan nasional. Seluruh upaya pembangunan juga harus
dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus
memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua
pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
1
untuk mencapai kesehatan yang baik, pemerintah daerah maupun provinsi
berusaha melaksanakan upaya kesehatan yang optimal pula. Salah satunya
adalah menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan dengan jenis dan jumlah yang cukup sehingga mudah diperoleh pada
tempat dan waktu yang tepat yaitu dengan mendirikan gudang farmasi di setiap
kabupaten. Selain menyelenggarakan upaya kesehatan, gudang farmasi juga
dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian,
pengembangana ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Obat merupakan salah satu komponen penting dan tidak dapat tergantikan
dalam pelayanan kesehatan karena obat adalah bahan atau perpaduan bahan,
termasuk produk biologi yang dipergunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
untuk manusia. Oleh karena itu, obat harus dikelola dengan baik, efektif dan
efisien. Tujuan pengelolaan obat dan perbekalan farmasi tersebut antara lain untuk
menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
dengan jenis dan jumlah yang cukup sehingga mudah diperoleh pada tempat dan
waktu yang tepat. Instalasi farmasi adalah tempat penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pencatatan pelaporan barang persediaan berupa obat, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya yang tujuannya akan digunakan
untuk melaksanakan program kesehatan di Kota yang bersangkutan. Pengelolaan
obat yang dilaksanakan di Instalasi farmasi merupakan bentuk pelayaan
kesehatan dasar.
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan
kefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Oleh
karena itu, tenaga farmasi merupakan tenaga kesehatan yang berperan penting
dalam menunjang proses kesehatan dalam penyediaan obat dan alat kesehatan
di Instalasi Farmasi untuk mewujudkan tenaga farmasi ahli madya yang
berkemampuan dan berkompeten harus melaksanakan Praktek Belajar Lapangan
(PBL) sebagai mahasiswa yang menekuni bidang kesehatan khususnya farmasi
hendaklah mengetahui gambaran umum, struktur organisasi, tugas pokok dan
fungsi instalasi farmasi dan alat kesehatan yang ada di lapangan, agar saat kita
bekerja di instansi yang serupa tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam
melakukan kegiatan farmasi.
2
1.2 Tujuan Praktek Belajar Lapangan (PBL)
Adapun tujuan dilaksanakan praktek Belajar Lapangan (PBL) ini antara lain:
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
2.1. Definisi Dinas Kesehatan Dan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Medan
2.1.1 Pengertian Dinas Kesehatan Kota Medan
Dinas kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang bergerak
di bidang kesehatan yang fungsinya untuk melaksanakan kegiatan atau program-
program kesehatan yang di pimpin langsung oleh Kepala Dinas. Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Medan adalah suatu instansi pemerintahan Kota Medan yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat Kota Medan. Pembangunan
kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggitingginya dapat terwujud. Dalam menjalankan tugasnya agar
mencapai tujuan, Dinas Kesehatan Kota Medan membaginya ke dalam beberapa
seksi. Salah satu seksi tersebut adalah Seksi Kesehatan Dasar. Seksi Kesehatan
Dasar adalah seksi yang ada di Dinas Kesehatan Kota Medan yang mempunyai
tugas yaitu mengelola pelayanan kesehatan dasar skala kota.
2.1.2 Pengertian Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan
4
Sampel yang ditetapkan.Uji Mutu adalah pengujian laboratorium yang dilakukan
untuk membuktikan mutu obat selalu konsisten memenuhi standar dan
persyaratan.
b. Tugas Sekretariat
5
Kesehatan Daerah.
c. Tugas Bidang Kesehatan Masyarakat
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga
d. Tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan
7
2.3. Struktur Dinas Kesehatan Kota Medan
Dinas Kesehatan
Sekretariat
8
vii. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menula dan
Kesehatan Jiwa
viii. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
ix. Bidang SumberDaya Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan Dan PKRT
c. Seksi Sumber Daya Manusia
x. Kelompok Jabatan Fungsional
xi. UPT Dinas
2.4. Tugas Dan Fungsi Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan
2.4.1 Tugas Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan
Instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pencatatan dan pelaporan, pemusnahan, pemeliharaan obat,
serta monitoring evaluasi perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang
diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, di Puskesmas Kota Medan sesuai dengan petunjuk
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan
2.4.2 Fungsi Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Instalasi farmasi
mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan perencanaan pengadaan obat, alat kesehatan, dan
perbekalan farmasi lainnya.
b. Melakukan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pencatatan dan pelaporan, pemusnahan,
pemeliharaan obat, serta monitoring evaluasi perbekalan farmasi
dan alat kesehatan lainnya.
9
c. Melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara
umum yang ada dalam persediaan.
d. Melakukan usaha tata usaha, keuangan, kepegawaian di lingkungan
instalasi farmasi.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan
Kota Medan.
2.5. Tujuan penyimpanan
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh instalasi farmasi, antara lain :
a. Pengaturan tata letak ruang yang baik untuk memudahkan
pergerakan.
b. Mempunyai sirkulasi udara yang baik dan cukup.
c. Penggunaan rak dan pallet yang baik.
d. Cahaya yang cukup
e. Lantai dari tegel atau semen
10
BAB III
TINJAUAN UMUM
INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
11
STRUKTUR ORGANISASI UPT INSTALASI FARMASI
UPT Dinas
Kristina Sarta Sinaga, A.Md, Farm Ersa Sabila, A.Md. Ahmad Syafrizal Padang
NIP : 199104282019031012 NIP: 199407102019032009
Tenaga Kebersihan dan
Penyusun Barang
Suratno
Tenaga Kebersihan dan
Penyusun Barang
Jakfar Siddik
Supir
Sofyan M. Agung
Tenaga Keamanan
12
PERATURAN WALI KOTA MEDAN
TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
INSTALASI FARMASI PADA DINAS KESEHATAN
KOTA MEDAN NOMOR 18 TAHUN 2018
UPT
TATA USAHA
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Instalasi Farmasi Pada
Dinas Kesehatan Kota Medan
13
rangka untuk kelancaran tugas UPT berdasarkan atas peraturan
perundang-undangan;
d. Penyusunan dan analisis data kebutuhan obat dan perbekalan farmasi
kepada unit kerja pelayanan kesehatan di lingkungan dinas;
e. Penerimaan dan penyimpanan obat dan perbekalan farmasi yang
bersumber dari dinas, pemerintah provinsi, dan pemerintah;
f. Pendistribusian obat dan perbekalan kepada puskesmas, rumah sakit,
kegiatan pelayanan kesehatan massal dan lembaga kesehatan lainnya di
lingkungan Pemerintah Kota Medan berdasarkan standar dan peraturan
perundang-undangan;
g. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan
dan pengelolaan obat di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi
pengelolaan obat di puskesmas;
h. Melaksanakan pelaksanaan terhadap mutu obat dan perbekaan kesehatan
baik yang ada dalam persediaan instalasi farmasi maupun yang ada di
puskesmas dan jaringannya sesuai dengan prosedur untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
i. Melaksanakan pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan prasarana UPT
sesuai peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan;
j. Melaksanakan pengembangan dan pemutakhiran sistem informasi dan e-
logistic serta updating data lingkup instalasi farmasi sebagai bahan
perencanaan, pelaksanaan sistem informasi manajemen dan transparansi
publik;
k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi lingkup UPT berdasarkan rencana
dan realisasinya untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan
permasalahan yang dihadapi, serta upaya pemecahan asalahnya;
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai
pertanggungjawaban tugas;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
15
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
16
a) Obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medis, dan statistik yang
memberikan efek terapi jauh lebih baik dibanding resiko efek samping
yang ditimbulkan.
b) Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin untuk menghindari duplikasi
dan kesamaan jenis. Apabila jumlah obat dengan indikasi sama dalam
jumlah banyak, maka kita memilih berdasarkan drug of choice dari
penyakit yang prevalensinya tinggi.
c) Jika ada obat baru, harus ada bukti yang spesifik
d) Menghindari penggunaan obat kombinasi
3.3.2 Perencanaan
18
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2021 Tentang Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan Daerah yang disetujuioleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
ditetapkan denganPeraturan Daerah
c. APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)/HIBAH
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Hibah merupakan sebuah
pemberian dalam bentuk uang, barang, atau jasa dari suatu pihak ke pihak lain
secara cuma-cuma. Contohnya apotek Kimia Farma memberikan obat secara
cuma-cuma kepada Instalasi Farmasi Kota
d. P APBD (Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
Perubahan APBD merupakan salah satu agenda rutin daerah sebagai
bagian dari tahapan sistem pengelolaan keuangan dalam rangka terlaksananya
penatausahaan keuangan daerah secara optimal, transparan dan akuntabel serta
disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
3.3.4 Penerimaan
Obat yang telah diadakan diterima dan diperiksa oleh panitia pemeriksaan
dan penerimaan obat yang telah ditetapkan sesuai dengan dokumen yang
menyertainya. Pemeriksaan obat meliputi :
i. SPK / Kontrak / SP
ii. SPB
iii. Faktur
iv. Surat jaminan retur untuk barang ED kurang dari 2 Tahun
v. Jenis dan jumlah obat sesuai dengan yang tertera pada SPK
vi. Nomor batch dan ED obat sesuai dengan yang tercantum pada
SPBdan Faktur
3.3.5 Penyimpanan
20
iii.Obat ditempatkan pada ruangan yang bersuhu dingin (15 ºC- 25ºC)
atau yang direkomendasikan oleh pabrik 4. Obat disusun diatas
pallet atau rak-rak
iv.Susunan obat tidak lebih dari 8 tumpukan atau yang
direkomendasikan oleh pabrik
v.Jarak susunan dengan dinding sekitar 10 cm
3.3.6 Distribusi
a. First In First Out (FIFO): Barang atau obat yang pertama kali dibeli
atau diterima dianggap sebagai barang atau obat yang pertama kali
dijual ataudidistribusikan.
b. First Expired First Out (FEFO): Barang atau obat yang masa
kadaluarsanya lebih awal, yaitu barang atau obat yang terlebih
dahulu dikeluarkan atau didistribusikan.
Di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan obat didistribusikan
menurut prinsip First InFirst Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO), yaitu
obat yang diterima dari awal dan yang masa kadaluarsanya lebih awal harus
digunakan terlebih dahulu sebab umumnya obat yang datang lebih awal diproduksi
lebih awal. Pendistribusian obat dilakukan untuk memahami kebutuhan obat bagi
masyarakat Kota Medan melalui Puskesmas yang terdiri dari 41 Puskesmas
dimana petugas Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan langsung
mengantar obat ke Puskesmas yang ada di Kota Medan dan beberapa rumah sakit
swasta menjemput langsung perbekalan kesehatan yang diperlukan, contohnya
obat- obat program (obat TBC, HIV, rabies).
Tujuan dilakukannya distribusi adalah:
a) Terlaksananya Pengiriman obat secara merata dan teratur sehingga
dapat diperoleh pada saat dibutuhkan.
b) Terjaminnya kecukupan dan terpeliharanya penggunaan obat di unit
pelayanan kesehatan
21
c) Terlaksananya pemerataan kecukupan obat sesuai kebutuhan
pelayanan dan program kesehatan
Tata cara pendistribusian obat :
Pendistribusian obat ke unit pelayanan kesehatan (Puskesmas) dapat dilakukan
dengan cara:
i. UPT Puskesmas memberikan LPLPO
ii. Instalasi Farmasi Kota Medan melakukan skrinning LPLPO
iii. Instalasi Farmasi Kota Medan menyiapkan Sediaan Farmasi
iv. Pemeriksaan oleh petugas bagian distribusi
v. Petugas UPT mengantar obat ke Puskesmas (sistem antar)
Adapun 41 Puskesmas yang dilayani Instalasi Farmasi Kota Medan antara lain:
1 Amplas 22 Medan Sunggal
2 Belawan 23 Padang Bulan
3 Bestari 24 Pasar Merah
4 Bromo 25 Pb Selayang
5 Darusalam 26 Pulau Brayan
6 Desa Binjai 27 Pekan Labuhan
7 Desa Lalang 28 Rantang
8 Glugur Darat 29 Sei Agul
9 Glugur Kota 30 Sentosa Baru
10 Helvetia 31 Sering
11 Kedai Durian 32 Simalingkar
12 Kota Matsum 33 Simpang Limun
13 Kampung Baru 34 Sukaramai
14 Medan Area Selatan 35 Tegal Sari
15 Mandala 36 Teladan
16 Martubung 37 Terjun
17 Medan Deli 38 Titi Papan
18 Medan Denai 39 Tuntungan
19 Medan Johor 40 Rengas Pulau
20 Medan Labuhan 41 Sicanang
21 Polonia
22
Sebelum dilakukan pengepakan obat-obatan yang akan dikirim maka
perlu:
23
3.3.7 Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang masuk dan keluar
dapat dilakukan secara manual (pada kartu stok) dan secara komputerisasi,
kemudian keduanya diperiksa kembali untuk mengetahui adanya kesalahan atau
kesilapan. Adapun terjadi kesalahan atau kesilapan pada pencatatan secara
manual dan komputerisasi, maka yang menjadi acuannya adalah LPLPO dan
SBBK.
24
v. Surat permintaan pengeluaran obat
vi. Dokumen bukti penerimaan obat
vii. Dokumen pengeluaran obat
viii. Laporan pemakaian obat
ix. Sumber informasi untuk perencanaan
x. Sarana monitoring untuk evaluasi persediaan dan penggunaan
obat
xi. Sumber informasi untuk melakukan supervise dan pembinaan
Informasi
xii. manfaat LPLPO yaitu untuk mengetahui:
a. Jenis dan jumlah sisa stock obat/stock awal
b. Jenis dan jumlah persediaan obat
c. Perbandingan sisa stock dengan pemakaian perbulannya
c. Surat Bukti Barang Keluar ( SBBK )
Surat Bukti Barang keluar adalah dokumen yang digunakan ketika
melaksanakan pendistribusian obat, alat kesehatan dan sediaan farmasi lainnya.
Informasi SBBK :
i. Nomor
ii. Nama Obat
iii. Satuan
iv. Sumber Anggaran
v. Harga Satuan
vi. Nomor Batch
vii. Jumlah
viii. Total Harga
ix. Keterangan
25
d. Berita Acara Serah Terima Obat ( BAST )
Berita Acara Serah Terima Obat adalah dokumen tertulis yang dijadikan
bukti dalam beberapa transaksi yang melibatkan dua atau lebih pihak. Secara
garis besar, BAST adalah berkas yang menerangkan objek yang diserahkan atau
diterima pihak dalam satu persetujuan. Sejumlah perihal yang membutuhkan
BAST adalah penyerahan obat, alat kesehatan dan sediaan farmasi lainnya.
Informasi BAST:
i. Nomor
ii. Nama Obat
iii. Satuan
iv. Sumber Anggaran
v. Harga Satuan
vi. Nomor Batch
vii. Jumlah
viii. Total Harga
ix. Keterangan
26
BAB IV
27
berdasarka abjad dan bentuk sedian tetapi itu hanya sebagian yang sesuai,
dan obat ditempatkan dalam ruangan yang bersuhu dingin 15-25 c, obat
disusun di atas pallet dan rak-rak dan obat disusun tidak lebih dari 8 tumpukan
atau sesuai dengan anjuran dari keterangan yang ada dikotak obat tersebut,
tetapi di instalasi farmasi susunan obat tidak rapi bahkan ada yang melebihi
dari 8 tumpukkan dikarenakan bagunan atau ruangan yang kurang memadai
atau keterbatasan. Seperti dalam penyimpanan obat narkotika harusnya
disusun pada ruangan yang tersendiri dari obat yang lain tetapi dikarenakan
ruangan yang kurang memadai jadi tidak sesuai dengan anjurannya . di
instalasi farmasi kesehatan kota medan juga melakukan penyusunan Obat
yang di terima ke dalam kotak dan disusun dengan rapi sesuai aturan yang
ditunjukkan. Dan materi tentang tata cara pembuatan data laporan pemakaian
dan lembar permintaan obat di Instalasi Farmasi Kota Medan.yaitu suatu
format yang digunakan oleh puskesmas untuk melaporkan keadaan obat dan
pengajuan permintaan obat kepada instalasi farmasi kesehatan kota medan,
yang dilakukan sebulan sekali oleh puskesmas lalu menyerahkanya kepada
instalasi farmasi.
Instalasi Farmasi Kesehatan Kota Medan juga melakukan
pendistribusian obat, yaitu kegiatan penyaluran sediaan farmasi dari instalasi
farmasi ke unit pelayanan kesehatan.di saat itu kami melakukan
pendistribusian obat ke puskesmas, yang pertama pihak petugas puskesmas
menyerahkan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat setelah itu
petugas tim pendistribusian farmasi melakukan skrining yaitu melihat
pemakaian dan permintaan obat, lalu petugas pendistribusi dan ikut
membantu dalam menyiapkan obat atau barang yang di minta puskesmas
tersebut.setelah itu, di cek bersama jumlah,no batch,expired.dan kondisi
sediaan setelah itu dilakukan pengiriman ke puskesmas beserta membawa
surat bukti barang keluar (SBBK) dan berita acara serah terima (BAST) yang
dibuat dalam dua rangkap, satu untuk instalasi faramasi dan satu untuk
puskesmas setelah sampai ditempat tujuan di cek kembali di puskesmas.
28
Kegiatan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Medan adalah
membersihkan dan menyusun tempat dokumen penting untuk memudahkan
pegawai untuk mengambilnya.Setelah itu, membantu menyalin atau
memotocopykan dokumen penting untuk keperluan administrasi di kantor dan
menyerahkan dokumen tersebut untuk di tanda tangani.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
i. Melalui PBL di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan, maka telah
terpenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Dlll di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Farmasi Medan
ii. Adanya peningkatan yang kami rasakan tentang cara perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan alat kesehatan di Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan Kota Medan.
iii. Diketahuinya tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi
Dinas Kesehatan Kota Medan.
iv. Terbinanya sikap profesional Mahasiswa yang diperlukan dalam memasuki
duniakerja
5.2 Saran
Sebaiknya pelaksanaan PBL Mahasiswa tahun berikutnya diberikan waktu
yang lebih lama untuk dapat mengerti lebih sempurna tata pengelolaan
pembekalan farmasi dan alat kesehatan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Medan.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
Lampiran 1 : Lokasi UPT Instalasi Farmasi Medan dan Dinkes Kota Medan
32
Lampiran 2 Foto Bersama
33
Lampiran 3 : Daftar Puskesmas yang ada di Kota Medan
34
Lampiran 4 : Berita Acara barang kadaluarsa
35
Lampiran 5 : Laporan Pemakaian dan Lembar Pemberian Obat
36
Lampiran 6 : Surat Bukti Barang Keluar
37
Lampiran 7 : Berita Acara Serah Terima Obat
38
Lampiran 8 : Faktur penerimaan barang dari distributor
39
Lampiran 9 : Surat Penyerahan Obat
40
Lampiran 10 : Kartu Persediaan
41
Lampiran 11 : Form pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
42
Lampiran 12 : Form Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin di
Puskesmas
43
Lampiran 13 : Laporan Penggunaan Sediaan Narkotika dan
Psikotropika
44
Lampiran 14 : Daftar Obat yang ada di Instalasi Farmasi Kesehatan Kota
Medan
45
Lampiran 15 : E-Catalogue
46
Lampiran 16 : Surat Pesanan
47
DOKUMENTASI
48
49
50
51