OLEH :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan PKK (Praktek Klinik Kebidanan) yang kami buat ini.
Praktek kerja ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin kerja sama dalam
bidang kesehatan pada masyarakat dengan mengetahui pemberian pelayanan
kesehatan pada salah satu Puskesmas di Kolaka. Dan kami harap praktek klinik ini
akan memberi banyak manfaat bagi kami para mahasiswa maupun bagi pembaca.
Susunan Laporan PKK ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang
sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul ..............................................................................................................................
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2013).
Masa nifas dimulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan
sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam
sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Cakupan kunjungan nifas di Indonesia dalam kurun waktu delapan tahun terakhir
secara umum mengalami kenaikan, hal ini merupakan hasil dari berbagai upaya
yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk sektor swasta,
program penempatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk dokter dan bidan terus
dilaksanakan. Selain itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) sejak tahun 2010, puskesmas, poskesdes dan posyandu lebih terbantu
dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan ibu nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Menurut Dewi & Sunarsih (2012), ada enam tujuan asuhan masa
nifas, yaitu:
a. Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas
imunisasi pada bayi, dan perawatan bayi sehat. Ibu postpartum juga
diberikan pendidikan mengenai pentingnya kebutuhan gizi ibu
menyusui, antara lain :
*Mengonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari,
berikut :
dan berjalan.
genitalia.
c. Puerperium remote yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan
mempunyai komplikasi (walyadi, 2017:3).
a. Uterus
b. Lokhea
Lokhea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
Lokhea ini berwarnah merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa
selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik caseosa, lanugo, mekonium
selama 2-3 hari.
Lokhea sanguinolenta
Lokhea ini lebih pucat dari lochea rubra. Cairan tidak berdarah
lagi, muncul pada hari ke 7-14 pasca persalinan. Warnanya
biasanya kekuningan atau kecoklatan.
Lokhea alba
Secara khas penurunan tonus otot dan mortalitas otot traktus cerna
dan anastesi bisa memperlambat pengembalian tonus ke keadaan
normal.
Suhu
o
24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit, antara 37,5 C-
o
38 C. Sebagian akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan
cairan dan kelelahan, apabila keadaan normal suhu badan akan
o
biasa lagi. Nifas dianggap terganggu jika demam lebih dari 38 C
pada 2 hari berturut-turut pada 10 hari yang pertama postpartum.
Denyut nadi
Pernafasan
Gizi
Kebutuhan ambulasi
Miksi
Miksi disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap
3-4 jam. Ibu dapat diusahakan buang air kecil sendiri, bila
tidak dilakukan dengan tindakan:
dengan klien
i. Kebersihan diri
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap
infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk
mencegah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat
tidur dan lingkungan.
a. Membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan besar.
sekali sehari
perlahan-lahan
k. Senam Nifas
1.Gangguan/ketidaknyamanan fisik
2.Kelelahanan
4.Kecemasan berlebihan.
Tabel 2.2 Jadwal Kunjungan Masa Nifas
Konseling KB
1.Pengertian
Segera
O : objektif
A : assesment
P : Pelaksanaan
Data Subjektif
Ibu melahirkan tanggal 24 Maret 2022, jam 06.30 wita, ibu merasa bahagia
atas kehadiran bayinya.
Data Objektif
Assesment
Planning
2. Observasi TTV, keadaan umum ibu lemah, tekanan darah 110/70 mmHg,
0
nadi 80x/ menit, suhu 37 C, pernafasan 20x/ menit.
3. Observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea, tfu setinggi pusat,
kontraksi uterus baik dan pengeluaran lochea rubra.
4. Memberikan support mental kepada ibu, ibu dapat menerima keadaan yang
dialaminya sekarang.
bersedia
6. Healt education mengenai masa nifas, nutrisi, istirahat cukup, ibu mengerti
7. Melakukan pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan kesenjangan – kesenjangan yang ada
dengan cara membandingkan antara teori dan praktek yang ada di lahan yang mana
kesenjangan tersebut menurut langkah – langkah dalam manajemen kebidanan, yaitu
pengkajian sampai dengan evaluasi. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil
kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada.
4.1. Subjektif
Pada data subjektif diketahui, Ibu melahirkan tanggal 24 Maret 2022, jam
06.30 wita, ibu merasa bahagia atas kelahiran bayinya
Berdasarkan uraian di atas, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
pada Ny. “E”.
4.2. Objektif
Dengan demikian apa yang dijelaskan dari tinjauan pustaka dan yang
ditemukan pada studi kasus, secara garis besar tidak ada kesenjangan
4.3. Assesment
4.4. Planning
Dari data yang diperoleh dari tinjauan pustaka dan studi kasus yang
dilakukan secara garis besar tidak ada kesenjangan.
BAB V PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung dari lahan praktek
melalui studi kasus tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny
“E” di PKM Pomalaa tanggal 25 Maret 2022, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
2. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis
4. Dalam hal ini penulis mampu mengevaluasi seluruh asuhan kebidanan pada
SOAP yang merupakan bukti dan tanggung jawab bidan terhadap asuhan
kebidanan yang telah diberikan pada klien.
B. Saran
2. Bagi ibu, calon ibu hendaknya mempersiapkan gizi pranatal yang baik
sehingga dapat terhindar dari anemia. Bagi ibu hamil hendaknya
memeriksakan kehamilan secara teratur di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meminimalisir
faktor risiko yang dimiliki sehingga ibu dan bayi sehat.
Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Eka Puspita dan Kurnia Dwi. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Post Natal
Care). Jakarta: Trans Info Media.
Manuaba, Ida Bagus. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC
Rukiyah dkk, 2016. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info Media.
Suprijati. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Madiun:
HMPPress.
Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1.Jakarta:
EGC
LAMPIRAN