TAHUN 2023
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tentang manajemen asuhan Pemeriksaan fisik dan Psikologis Post Partum 6-42 hari.
Sukabumi. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
Makalah ini merupakan bahan evaluasi pembelajaran materi program pendidikan profesi bidan pada stase V yaitu
kompetensi keterampilan dasar praktik kebidanan asuhan Pemeriksaan fisik dan Psikologis Post Partum 6-42 hari.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat lebih sempuna.
Jakarta, 13 April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. v
A. Latar Belakang…………………………………………………………………... 1
C. Ruang Lingkup…………………………………………………………………… 5
BABIV PEMBAHASAN…………………………………………………….
BAB V PENUTUP……………………………………………………………
5.1 Kesimpulan………………………………………………………
5.2 Saran……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..............
B
I
pihak mencari terobosan sebagai upaya mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dini terdepan dalam pelayanan wanita diharapkan
dapat memberikan asuhan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan. Pelayanan yang
berdasarkan bukti penelitian handal dan sesuai dengan kaidah-kaidah EBV (Evidance
(SDGs) dalam menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
303.000 jiwa. AKI di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN
Secretariat, 2020). Kejadian AKI di Indonesia tahun 2020 sebanyak 4.627 kasus. Data
kasus meningkat pada tahun 2020 menjadi 745 Kasus. AKI di Kabupaten Sukabumi
A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
B. Ruang Lingkup
Asuhan Kebidanan Pemeriksaan Pada Nifas di PKM Parungkuda , Sukabumi tahun 2023
sebagai upaya untuk memantau kesehatan ibu Nifas serta dapat melakukan deteksi dini bahaya pada
B. . Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan makalah ini dapat berguna untuk mengembangkan ilmu Kebidanan pemeriksaan
pada Nifas .
2. Manfaat Praktis
a. Lahan Praktik
Sebagai bahan masukan bagi bidan pada Praktik Asuhan Kebidanan Pada Nifas dengan
b. Institusi kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi institusi kesehatan
sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan Bidan, dan sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan
pelayanan kesehatan yang diberikan pada Praktik Asuhan Kebidanan Pada nifas di PKM Parungkuda.
BAB II
TINJAUN TEORI
1.1. Definisi
keluar dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan
(Sulistyawati, 2015).
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum
Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir
ibu cukup mendapat nutrisi dan cairan, ibu dapat menyusui dengan baik.
bahkan tahunan.
(a) Uterus
(b) Lokhea
waktu keluarnya:
mekonium.
2. Lokhea Serosa
7 post partum.
3. Lokhea Sanguilenta
4. Lokhea Alba
“lokhea statis”.
edema
biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam
disebut “diuresis”.
setelah persalinan.
(h) Perubahan Sistem Kardiovaskuler
endometrium.
(2) Nadi
(4) Pernafasan
gangguan
e. Perubahan Psikologis
dari suami. Dukungan dari teman atau keluarga tidak begitu berpengaruh
dari suami ke ibu dapat disebabkan karena mereka tidak saling memahami
keinginan atau keadaan satu sama lain (Afzal and Khalid, 2014).
mengatasi perubahan yang terjadi selama masa nifas serta membantu ibu untuk
penyesuaian bagi ibu. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang
harus dijalani, perubahan tersebut berupa perubahan emosi dan sosial. Adaptasi
psikologis ini menjadi periode kerentanan pada ibu postpartum, karena periode
berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada
fase ini, ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan
fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan,
kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gangguan
pendekatan yang empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik.
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu
gampang marah. Baik provider, suami, keluarga, dan kerabat perlu berhati-
barunya sebagai seorang ibu. Fase ini dimulai sejak 10 hari setelah
melahirkan. Ibu lebih tenang dan sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayi terhadap dirinya. Pada fase ini, Ibu memahami bahwa
bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada
fase ini. Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya.
Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya akan sangat
berguna bagi ibu. Ibu lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri dan
bayinya.
rumah tangga sehingga ibu tidak telalu terbebani. Ibu memerlukan istirahat
yang cukup, sehingga mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk dapat
baru saja melahirkan hingga 42 hari setelahnya. Waktu untuk sehat sempurna
Nasional masa nifas adalah paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas
dilakukan untuk mencegah,mendeteksi, menangani masalah-masalah yang
terjadi.
KF Waktu Tujuan
perdarahan berlanjut
atonia uteri
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
persalinan
persalinan alami
Perawatan diri pada masa nifas diperlukan karena pada masa nifas wanita akan banyak mengalami
perubahan pada dirinya, baik fisik maupun psikologis. Perawatan diri adalah aktivitas yang
dilakukan oleh individu untuk memelihara kesehatan. Ibu nifas diharapkan mampu melakukan
pemenuhan perawatan pada dirinya agar tidak mengalami gangguan kesehatan adalah sebagai
2) Perawatan Perineum
3) Perawatan Payudara
5) Defekasi
6) Diet
7) Eliminasi Urin
8) Istirahat
a. Selama 2 jam pascasalin, pemeriksaan tekanan darah, nadi, perdarahan, dan kandung kemih dilakukan
b. Suhu tubuh ibu dipantau setiap 4 jam sekali selama 8 jam pertama pascasalin dan setelahnya setiap 8
jam sekali
c. Memastikan jumlah perdarahan pervaginam terpantau dan palpasi fundus uteri untuk memastikan uterus
berkontraksi dengan baik. Jika uterus teraba lembek, lakukan massage fundus uteri hingga uterus
d. Anjurkan ibu minum untuk mencegah dehidrasi, bersihkan perineum, dan anjurkan untuk mengenakan
pakaian bersih, biarkan ibu istirahat, beri posisi yang nyaman, dukung program bounding attachment
Menurut Kemenkes RI, 2017 Peran dan tanggungjawab bidan dalam masa nifas adalah
memberikan perawatan dan support sesuai kebutuhan ibu secara partnership dengan ibu. Selain itu juga
dengan cara:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien, yang
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggungjawab bidan dalam memberikan
pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau masalah kebidanan meliputi masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi dan keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan
Pendokumentasian adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan yang dilihat
dalam pelaksanaan asuhan kebidanan. Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat
Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah analis/assesment
dan P adalah planning. SOAP merupakan catatan yang sederhana, jelas, logis dan singkat.
Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan
a. Standar I : Pengkajian
Pernyataan standar:
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari semua sember
b) Terdiri dari data subjektif (hasil anamnese; biodata, keluhan utama, riwayat obstetric, riwayat
kesehatan dan latar belakang sosial budaya).
Pernyataan standar:
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterprestasikan secara akurat
dan logis untuk menegakkan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.
c) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Pernyataan standar:
ditegakkan.
Kriteria perencanaan:
a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera,
e) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya serta fasilitas yang
ada
d. Standar IV : Implementasi
Pernyataan standar:
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif,
Kriteria evaluasi:
b) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau keluarganya (informed
consent)
berkesinambungan
h) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
e. Standar V : Evaluasi
Pernyataan standar:
Kriteria hasil
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai keadaan/
a) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia rekam medis/ KMS
P : Adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan pelaksanan yang sudah dilakukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
No Medrec : 237878
Ny. R Berusia 25 tahun, kebangsaan Indonesia, agama Islam, dengan pendidikan SMA, kebangsaan indonesia, suku sunda, klien
adalah seorang ibu rumah tangga, bersuamikan Tn. B berusia 28 tahun, kebangsaan Indonesia, Islam, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai
B. DATA SUBJEKTIF
2 Keluhan utama
3 Riwayat Persalinan
a. Usia Kehamilan : 39 minggu
c. Penolong : Bidan
4 Riwayat Haid
6 Riwayat Ginekologi
7 Riwayat KB
8 Riwayat Penyakit yang Lalu : tidak mempunyai Riwayat penyakit kronis, menular dan menahun
9 Pola Nutrisi
a. Makan : 2-3 X/hari (teratur ) Makan Terakhir : 2 jam jam yang lalu
10 Pola Eliminasi
a. BAB : 1 X/hari BAB Terakhir : saat melahirkan
11 Pola Tidur
b. Siang : ½ - 1 jam
12 Data Sosial
a. Dukungan Suami : suami sangat mendukung atas kehamilan dan persalinan ini
b. Dukungan keluarga : keluarga sangat mendukung karena ini kelahiran cucu pertama
C. DATA OBJEKTIF
2 Antopometri
4 Kepala
Sklera : putih
Pengelihatan : normal
b. Jantung : normal
c. Mamae :
6 Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk : supel
Striae : ada
b. Palpasi
Tinggi fundus uteri : 2 jari bawah pusat
c. Auskultasi
Bising usus : normal
7. Genitalia
9. Oedema : tidak
10. Kulit
b. Turgor : baik
b. Pemeriksaan darah
Hb : 12,3 gr /dl
D. ANALISA
E. PENATALAKSANAAN
2. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan pemeriksaan fisik pada ibu nifas yang akan dilakukan serta meminta persetujuan pada ibu untuk
dilakukan pemeriksaan .
3. Mempersiapkan alat –alat dan tempat untuk pemeriksaan fisik pada ibu nifas yang terdiri dari :
d. Termometer l. Waslap
g. Kom
h. Bengkok
4. Menjelaskan Prosedur dan tujuan tindakan tentang pemeriksaan fisik pada ibu nifas
Mengukur TTV hasilnya TD 120/80 mmhg , N; 84 x/menit R 20 x/menit S 36,5 C yang lainnya dalam batas dalam batas normal
7. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya istirahat pada ibu paska salin, selain untuk menjaga Kesehatan ibu juga untuk
8. Menjelaskan pada ibu untuk selalu menjaga personal hygiene terutama daerah jahitan dengan cara memberi tahu ibu cara
cebok yang benar yaitu dari arah depan ke belakang, menggukan air bersih, tidak perlu air hangat dan boleh pakai sabun
10. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga pola makan dengan gizi seimbang dan makan dengan porsi lebih banyak dari saat
hamil agar produksi ASI melimpah dan berkualitas,
12. Melakukan Latihan perawatan payudara ibu agar tertap lentur dan terhindar dari bendungan asi dan lecet pada putting
Evaluasi ibumau melakukannya
13. Melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, TFU, Kandung kemih, Perdarahan, Perineum
Evaluasi
14. Melakukan Pemijatan uterus untuk memastikan uterus agar selalu berkontraksi setiap 15 detik
Evaluasi
15. Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus, juga bagaimana malakukan pemijatan jika uterus menjadi
s
14. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu ibu untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering,
nyaman, apakah duduk bersandarkan bantal atau berbaring miring. Jaga agar tubuh dan kepala bayi diselimuti dengan baik, berikan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Dilakukan pemeriksaan data obyektif pada TTV, pemeriksaan fisik dalam batas normal.
B. Saran
Setelah penulis membahas serta menganalisa masalah-masalah yang ada dalam asuhan kasus ini penulis memberikan saran yaitu:
1. PKM
Pelayanan yang diberikan harus lebih di tingkatkan kembali, protokol kesehatan tetap dijalankan.
2. Pasien
3. Mahasiswa lebih meningkatkan keterampilannya dalam memberikan asuhan pada ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA
2014. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik. Kesehatan Reproduksi.
Hasyim, Wahid. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Trans Info Media.
JNPK-KR.2014, Asuhan Persalinan Normal.Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media.
Kemenkes RI. 2013. Angka Kejadian Anemia Di Indonesia. Available at http://www.google.com. Download at Monday, 20 Juni 2022 at 14.00 PM