MATERI CPNS Wawasan Kebangsaan Pancasila - Falsafah Negara
MATERI CPNS Wawasan Kebangsaan Pancasila - Falsafah Negara
Negara
Ebook ini HANYA BOLEH didownload oleh Member Situs
www.ebooksoalcpns.com
Kisi-kisi Ringkasan Materi Pancasila dan Falsafah
• Istilah ideologi pertama kali diciptakan oleh Destuct de Tracy, seorang filsuf Perancis.
• Ideologi memiliki derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
• Fungsi Ideologi
a. Struktur kognitif,
b. Orintasi pasar
d. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong masyarakat untuk mencapai tujuan
• Kekuatan Ideologi
a. Dimensi realita
b. Dimensi Idealisme
c. Dimensi fleksibilitas
• Makna Ideologi
• Jenis-jenis Ideologi
a. Liberalisme,
b. Marxisme – Komunisme
c. Sosialisme
d. Nasionalisme
e. Fundamentalisme
• Hakikat Pancasila sebagai Ideologi terbuka
c. Pancasila mampu memberikan orientasi ke depan dan terbuka dalam segala aspek
kehidupan.
• Nilai dasar Pancasila bersumber dari nilai-nilai budaya dan masyarakat Indonesia sesuai UUD
1945.
• Nilai instrumen Pancasila merupakan wujud pelaksanaan dari nilai dasar Pancasila terdapat
dalam Pembukaan
UUD 1945.
• Nilai praktis Pancasila yaitu kerukunan, gotongroyong, saling menghormati, dal lain-lain.
• Sebagai satu kesatuan yang utuh, Pancasila dikatakan sebagai ”das sollen” dan menjiwai UUD
Negara RI Tahun
• Pengertian Pancasila
b. Istilah Pancasila ditulis dalam buku Sutasoma oleh Mpu Tantular dan dalam kitab
Negarakertagama oleh Mpu Prapanca.
• Rumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
• Dalam alinea ke 4 UUD 1945 terdapat tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan
negara, UUD, dan dasar negara.
• Dasar negara Indonesia adalah Pancasila
a. Sila I: mengandung arti bahwa adanya pengakuan dari bangsa Indonesia terhadap Tuhan
YME.
b. Sila II: mengandung arti bahwa adanya pengakuan terhadap hak asasi manusia
sesuai harkat dan martabatnya.
c. Sila III: mengandung arti adanya membina rasa persatuan dan nasionalisme bangsa
Indonesia.
a. Asas demokrasi
e. Asas manfaat
• Pancasila sebagai Paradigma nasional meliputi segala aspek kehidupan masyarakat seperti
politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, agama, hukum, serta hankam.
• Pancasila memiliki sifat terbuka, fleksibel, dan tidak kaku (luwes) sehingga dapat diterapkan
sepanjang zaman.
• Dasar negara adalah fundamen yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan
hidup atau falsafah (cerminan dari peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan
kepribadian yang tumbuh dalam sejarah perkembangan suatu bangsa) yang diterima
oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Pada hakikatnya dasar negara merupakan falsafah negara.
• Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada akhir pendudukan Jepang di
Indonesia (tahun 1942)
• ”Lahirnya istilah Pancasila” dibacakan pada pidato Sukarno tanggal 1 Juni 1945
• Perumusan terakhir Pancasila sebagai dasar negara dilakukan pada sidang kedua BPUPKI
tanggal 10 Juli 1945
• Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam konstitusi negara (UUD 1945)
b. Asal mula tidak langsung dinyatakan bahwa Pancasila berasal sebelum Proklamasi
Kemerdekaan.
• Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/ MPR/ 2000 merupakan ”sumber hukum dasar
nasional”
• Pancasila berfungsi sebagai sumber semangat bagi UUD Negara RI Tahun 1945,
penyelenggara negara, pelaksana pemerintahan.
• Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis, constituer yang berarti membentuk.
• Keterkaitan atau hubungan antara dasar negara dengan konstitusi (UUD Negara RI Tahun
1945) terdapat dalam pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.
• Nilai yang terkandung dalam sebuah konstitusi
a. Nilai Normatif
b. Nilai Nominal
c. Nilai Semantik
• Konstitusi RIS 1949 disahkan melalui Keputusan Presiden pada tanggal 31 Januari 1950 No.
48 (LN. 50-3) dan diundangkan pada tanggal 6 Februari 1950.
• Tanggal 19 Mei 1950 terbentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari Republik Indonesia
berdasarkan
• Amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 berarti perubahan atau mengubah (to amend) UUD
Negara RI Tahun
1945.
• Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 37 yang diberi wewenang untuk melakukan
amandemen adalah MPR.
• Perubahan Pertama UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 19 Oktober 1999
• Perubahan Kedua UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 18 Agustus 2000
• Perubahan Ketiga UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 9 November 2001
• Perubahan Keempat UUD Negara RI dilakukan tahun 1945 tanggal 10 Agustus 2002
• Menurut Tap. MPR No. III/2000, Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar
Republik Indonesia yang memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan
negara.
• Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 terdiri atas embukaan, batang tubuh, dan
penjelasan merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
a. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea
b. batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 20 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat
aturan tambahan
c. penjelasan terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun1945 juga merupakan sumber dan cita-cita hukum serta cita-
cita moral bangsa
Indonesia.
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 tidak boleh diubah oleh siapa pun
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat 4 alinea, dan mengandung empat pokok
pikiran
a. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 memuat dasar filosofis dan normatif yang
mendasari seluruh pasal dalam UUD Negara RI Tahun 1945
b. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 mengandung staatsidee (cita negara), berdirinya
Negara Kesatuan
c. Republik Indonesia, tujuan negara dan dasar negara yang harus tetap dipertahankan
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
• Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan Tertib Hukum Tertinggi di Negara
Indonesia
Nilai-nilai pancasila terdiri dari seperangkat prinsip yang merupakan sikap kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai- nilai tersebut antara lain :
a. Nilai ketuhanan yang Maha Esa berisi prinsip hidup sesuai dengan hakekat tuhan meliputi :
1) Causa prima, sebab yang pertama dari segala sesuatu pengatur tentang kehidupan
alam
2) Asal mula terjadinya sesuatu
3) Yang Maha kuasa, maha sempurna, maha baik
4) Kekal selama-lamanya
5) Wajib disembah dan wajib ditaati serta dihormati, kewajiban menyembah, mentaati
dan menghormati sesuai dengan cara agama masing-masing.
b. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradap bahwa kita berprinsip hidup sesuai dengan
hakekat manusia sebagai mahluk individu yang membedakan manusia yang satu dengan
manusia yang lain. Hakekat manusia sebagi mahluk social selalu hidup berkelompok
sangat bergantung pada manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai yang
harus dikembangkan ;
1) Saling menghormati
2) Saling menghargai
Prinsip hidup mengandung makna bahwa ; bangsa Indonesia adalah bangsa yang :
1) Memiliki persatuan dan kesatuan
5) Selalu ikut mewujudkan perdamaian dunia lewat hubungan kerja sama dengan
bangsa lain
4) Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilu secara berkala dan
teratur.
1) Dalam memenuhi hak rakyat atas kepentingan jalan raya mohon pemerintah
membangun jalan tol, membuat jembatan, memperbanyak alat transportasi
2) Dalam memenuhi hokum, pemerintahan Negara, pemilik kendaraan harus
membayar pajak dan menaati peraturan lalu lintas.
Dalam pandangan Dr Alvian, kekuatan ideologi tergantung pada tiga dimensi yang
terkandung didalam dirinya :
a. Dimensi realitas
Bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi secara reel berakar dan
hidup dalam masyarakat/bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.
b. Dimensi idealisme
Pancasila sebagai pandangan hidup sering disebut dengan istilah way of life, pancasila
sebagai pandangan hidup digunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam menghadapi
dan mengatasi persoalan dalam kehidupan sehari-hari dari setiap warga Negara Indonesia.
c. Pancasila sebagai Dasar Negara RI
Pancasila sebagai dasar Negara disebut sebagai philosofische grondslag Negara Indonesia
yang dijadikan sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara pancasila merupakan norma hokum yang
mengikat seluruh aparatur penyelenggara Negara dan warga Negara.
3. Masa jabatan presiden dan pemegang kekuasaan legislative dipilih untuk masa
jabatan yang tetap
4. Presiden dibantu oleh mentri-mentri Negara yang diangkat dan bertanggung jawab
kepada presiden
5. Presiden dan para mentri tidak bertanggung jawab pada parlemen (DPR)
• Induk Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensil serta pengaruhnya terhadap Negara
lain di Dunia. Dalam dunia internasional Negara-negara saling berhubungan melalui berbagai
bidang seperti ekonomi, pertahanan keamanan maupun budaya menjadi gelanggang untuk
menjalin hubungan internasional. Dalam konteks tersebut Negara-negara besar membawa
pengaruhnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap Negara-negara lain yang
pernah menjadi daerah jajahannya atau pernah berada dibawah perlindungannya.
• Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistim pemerintahan suatu Negara adalah
sebagai berikut;
1. Faktor sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita cermati bahwa terdapat beberapa sebab kemunculan
suatu Negara baru. Terjadinya revolusi, invasi dan penaklukan.
Contoh proses terbentuknya suatu Negara;
a. penyerahan (cessie)
c. pemisahan (separatise)
2. Faktor Ideologi
Diantara ideologi yang berkembang didunia, tiga yang disebut besar yang dipraktekkan
diberbagai Negara yaitu:
a. fasisme
b. liberalisme
c. komunisme
c. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “
menteri-menteri Negara adalah pembantu presiden, menteri Negara tidak bertanggung
jawab kepada DPR.
d. Penjelasan umum UUD 1945 mengenai system pemerintahan Negara yang berbunyi “
presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah MPR”.
Beberapa kelebihan dari system pemerintahan parlamenter yang pernah diterapkan diindonesia
antara lain kuatnya lembaga legislative dalam mengawasi ( mengontrol ) kebijakan pemerintah
sehingga pemerintah tidak berani melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan yang
telah diterapkan. System parlamenter mendorong timbulnya partai politik sebagai wadah
penyalur aspirasi masyrakat yang dapat menumbuh kembangkanpolitik yang demokratis.
Adapun kelemahan dari system pemerintahan par;lamenter yang berlaku diindonesia yaitu
sering terjadi pergantian cabinet yang berakibat program pemerintah tidak dapat terselesaikan
sehingga memicu ketidakpuasan rakyat, dari sinilah kemudian muncul eksesyang berwujud
pergolakan atau pemberontakan yang kita kenal dengan pergerakan ataupun ekstrimis.
• Sikap positif WNI yang baik terhadap pelaksanaan system pemerintahan Negara Dalam
menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia, kita
seharusnya mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila sebagai
landasan ideologi dan UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
Setiap bangsa dan Negara tentu memilki ideologi begitu pula dengan Indonesia
memiliki ideologi yaitu pancasila. Ideologi pancasila senantiasa menjadi landasan cita-cita
untuk ,membangun kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih maju dan lebih
baik
2) Lembaga Eksekutif
Berdasarkan konstitusi AS yang bertanggung jawab sebagai pelaksana UU ialah
presiden dan wakil presiden memgang jabatan 4 tahun
3) Lembaga Yudikatif
4) Prinsip-Prinsip Pemerintah AS
Prinsip demokrasi
Prinsip federalis
Prinsip pemisahan kekuasaan.
Panca berarti lima dan sila berarti sendi atau dasar. Pancasila merupakan 5 dasar Negara
kesatuan republik Indonesia yang merupakan landasaan idiil bangsa, sementara landasan
konstitusional UUD 1945. Proses lahirnya Pancasila dimulai dari sidang BPUPKI pertama yang
merapatkan tentang dasar Negara. Tepat pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno yang dibisiki oleh Muh.
Yamin membacakan istilah Pancasila untuk dasar Negara. Rumusan Pancasila yang sah adalah
yang kita dengar dan hayati selama ini, bukan yang tercantum dalam Piagam Jakarta atau
Pembukaan UUD
1945 karena terdapat perubahan pada sila pertamanya.
• Fungsi utama Pancasila adalah sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan pedoman dalam penyelenggaraan
Negara. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila menjadi pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Pancasila memiliki fungsi sebagai ideologi atau dasar falsafah Indonesia dimana disini
pancasila berperan sebagai ideology terbuka yang berarti mampu mengikuti perkembangan
zaman dan dinamika internal. Implementasi pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
mampu menerima nilai-nilai asing secara selektif.
• Pancasila memiliki fungsi sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan karena
pancasila menganfung nilai- nilai yang luhur dan digali dari zaman nenek moyang serta
pancasila mampu menjadi acuan atau kerangka dasar bernegara.
• Pancasila juga memiliki fungsi sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia karena memiliki
sifat luhur dan bersifat satu kali dan satu-satunya oleh para wakil rakyat Indonesia.
• Pancasila juga menjadi kepribadian hidup bangsa Indonesia karena mencirikan sesuatu yang
khas dan mampu membedakan Indonesia dengan Negara lain dalam kancah internasional.
• Pancasila juga merupakan Jiwa bangsa Indonesia karena nilai-nilainya ada bersamaan
dengan adanya Negara Indonesia itu sendiri.
• Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum nasional, dan sebagai dasar
falsafah Negara kesatuan republik Indonesia karena merupakan perwujudan nilai-nilai yang
paling baik, adil, dan benar.
Pembukaan UUD 1945 bersifat fundamental dan tidak dapat diganggu gugat karena
mengubah pembukaan sama dengan membubarkan Negara kesatuan RI. Hal ini disebabkan
pembukaan merupakan sumber motivasi dan aspirasi perjuangan bangsa Indonesia, sumber cita-
cita hukum dan moral bangsa, serta mengandung nilai yang universal dan lestari. Pembukaan ini
terdiri dari 4 alinea dengan maknanya masing-masing yaitu Persatuan yang sesuai sila 3, keadilan
sosial sesuai sila 5, kedaulatan rakyat sesuai sila 4 , serta keTuhanan dan Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab sesuai sila 1 dan 2 Pancasila.
SUBSTANSI KONSTITUSI
a. Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara,
gagasan moral keagamaan
b. Ketentuan tentang struktur organisasi negara
c. Ketentuan tentang perlindungan hak asasi manusia
d. Ketentuan tentang prosedur mengubah UUD
e. Ketentuan tentang larangan mengubah bagian tertentu dari konstitusi
KOSNTITUSI DI INDONESIA
Berisi peraturan yang mengikat kepada pemerintah, setiap lembaga negara, setiap lembaga
masyarakat dan setiap warga negara
Merupakan sumber hukum bagi peraturan perundang-an yang lebih rendah kedudukannya.
Dalam tata urutan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, UUD 1945 memiliki
kedudukan paling tinggi, sehingga peraturan perundangan lainnya yang lebih rendah harus
sesuai atau tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang hakekatnya merupakan pancaran sila-sila
Pancasila dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945
UUD 1945 yang terdiri Pembukaan dan pasal-pasal, secara garis besar memuat materi-materi atau
ketentauan- ketentuan pokok sebagai berikut :
a. Pernyataan tentang idiologi negara, dasar negara, tujuan negara, asas politik negara,
gagasan moral keagamaan
b. Sistem ketatanegaraan (struktur organisasi negara)
Sebelum amandemen :
2) Batang Tubuh UUD 1945 terdiri 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan
Tambahan
3) Penjelasan UUD 1945 terdiri Penjelasan umum dan Penjelasan pasal demi pasal
Sesudah amandemen :
1) Persatuan.
2) Keadilan sosial.
3) Kedaulatan rakyat.
4) Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak terpisahkan
4. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945, Pembukaan mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi
Pada tanggal 22 Juni 1945, perumusan pancasila berdasarkan pidato tanggal 1 Juni tersebut
selesai. Rumusan baru ini berisi:
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluknya;
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
c. Persatuan indonesia;
3) Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa, serta menetapkan bagi
penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka.
Konstitusi menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negara karena konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat
dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu. Selain itu, konstitusi juga merupakan ide-ide
dasar yang digariskan oleh The founding Fathers, serta memberikan arahan kepada generasi
penerus bangsa dalam mengemudikan suatu negara yang mereka pimpin.
Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar negara menempati
kedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara. Sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi
sumber bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma
hukum dibawah dasar negara. Dengan demikian, konstitusi bersumber dari dasar negara. Norma
hukum dibawah dasar negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma
tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar negara.
Dasar negara merupakan cita hukum dari negara.
• Menurut Hamid S. Attamimi, sebagai norma hukum tertinggi, dasar negara ini mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi regulatif
Adalah sebagai tolak ukur untuk menguji apakah norma hukum yang berlaku dibawah
dasar negara tersebut bertentangan atau tidak dan bersifat adil atau tidak.
2) Fungsi konstitutif
Adalah sebagai pembentuk hukum bahwa tanpa adanya dasar negara tersebut maka norma
hukum dibawahnya akan kehilangan makna sebagai hukum.
Jadi kaitan antara dasar negara dengan konstitusi adalah dasar negara menjadi sumber bagi
penyusunan konstitusi. Konstitusi sebagai norma hukum dibawah dasar negara bersumber dan
berdasar pada dasar negara.
1. Negara melindungi seganap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
4. Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
• Tata urutan peraturan perundangan RI
Dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumberhukum dan tata ururtan peraturan
perundang- undangan disebutkan bahwa pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional
indonesia. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk menyusun peraturan
perundang-undangan.
Adapun peraturan perundangan negara indonesia adalah:
3. Undang-undang.
5. Peraturan Pemerintah.
6. Keputusan Presiden.
7. Peraturan daerah.
Menurut Mirriam Budiardjo dalam bukunya dasar-dasar ilmu politik, konstitusi atau
undang-undang dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Organisasi negara, misalnya kekuasaan antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Dalam negara federal, masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan
pemerintah negara bagian, prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi
lembaga negara.
2. Hak-hak asasi manusia.
• Hal-hal yang dimuat dalam undang-undang dasar 1945, antara lain sebagai berikut:
1. Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam negara dan identitas-
identitas negara.
2. Hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara, hubungan antara lembaga negara, fungsi,
tugas, hak, dan kewenangannya.
3. Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negara, yaitu hak dan
kewajiban negara terhadap warganya ataupun hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara, termasuk juga hak asasi manusia.
4. Konsepsi atau cita-cita negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan,
kesejahteraan, ekonomi, sosial dan pertahanan.
5. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.
f. Keuangan negara.
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang, di indonesia telah berlaku tiga macam
UUD dalam empat periode. Ketiga macam UUD itu adalah sebagai berikut:
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 menggunakan UUD 1945. UUD 1945 terdiri
atas 16 Bab,
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 menggunakan UUD RIS. UUD RIS terdiri
atas 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.
c. Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 menggunakan UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab,
146 pasal, dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Juli 1959- sekarang kembali menggunakan UUD 1945.
• UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sampai saat ini telah
mengalami empat kali amandemen yang terjadi di era Reformasi. Keempat
amandemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Amandemen I dilakukan pada sidang umum MPR 1999 dan disahkan pada tanggal 19
Oktober 1999.
2. Amandemen II dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2000 dan disahkan pada tanggal 18
Agustu 2000.
3. Amandemen III dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2001 dan disahkan pada tanggal 10
November 2001.
4. Amandemen IV dilakukan pada sidang Tahunan MPR 2002 dan disahkan tanggal 10
Agustus 2002.
16. Bab XII tentang pertahanan dan Keamanan Negara (pasal 30).
17. Bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan (pasal 31-32).
18. Bab XIV tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan social (pasal 33-34).
19. Bab XV tentang bebdera, bahasa, lambing Negara serta lagu kebangsaan (pasal 35-36C).
• Amandemen UUd 1945 telah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam UUD
1945 sebalum amandemen . perbaikan dan perubahan yang dimaksud antara lain :
a. Adanya pembatasan-pembatasan atas kekuasaan presiden di Indonesia;
a. Alinea pertama mengungkapkan adanya dalil obyektif dan subyektif bangsa Indonesia.
Dalil obyektifnya adalah bahwa adanya penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan. Oleh karena itu penjajahan harus ditentang dan dihapuskan dari muka
bumi. Dalil subyektifnya adalah adanya keinginan bangsa Indonesia sendiri untuk
membebaskan diri dari penjajahan.
b. Alinea II mengandung makna perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia telah sampai
saat yang menentukan, yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, tetapi
sebagai jembatan menuju cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
c. Alinea III mengandung makna kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hanya karena
keinginan luhur dan hasil perjuangan semata , tetapi juga berkat rahmat Allah Yang Maha
Esa. Jadi ada motivasi materiil dan spiritual bangsa Indonesia dalam mengarungi
kehidupannya.
d. Alinea IV menggambarkan kelengkapan dalam kehidupan bernegara. Dalam alinea
tersebut terdapat tujuan Negara, bentuk Negara,sisten pemerintahan Negara, UUD, dan
dasar Negara.
Naskah proklamasi 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh soekarno – Hatta mengandung
makna:
Naskah proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Sorkarno – Hatta tersebut terdiri atas dua alinea
yang hanya berwujud garis-garis besar saja, sedangkan dalam pembukaan UUD 1945
terdpat pernyataan kemerdekaan yang lebih terperinci, yaitu pada alinea III dan alinea IV.
Alinea III pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya isinya sama dengan bagian pertama
naskah proklamasi, yaitu tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia
c. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas asas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan;
d. Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
• Perwujudan tertib hukum Indonesia tertuang dalam Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
tentang sumber Hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan. Dalam ketetapan tersebut
dinyatakan sebagai berikut:
Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam
Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
social bagi seluruh rakyat indonsia; dan Batang tubuh UUD 1945.
b. Pasal 28.
”kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.
c. Pasal 28A.
“setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
d. Pasal 28B.
1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
e. Pasal 28C.
2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dan memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
f. Pasal 28D.
1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
g. Pasal 28E.
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai dengan hati nuraninya.
3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
h. Pasal 28F.
i. Pasal 28G.
1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain
j. Pasal 28H.
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
k. Pasal 28I.
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adlah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara terutama pemerintah.
5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
l. Pasal 28J.
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
m. Pasal 29 ayat 2.
n. Pasal 30.
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”.
o. Pasal 31.
p. Pasal 34.
Kewajiban adalah pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan sesama orang
atau dengan negara. Kewajiban warga negara terhadap negara berarti beban yang harus
dilakukan oleh warga negara dalam hubungannya dengan negara. Kewajiban warga negara
Indonesia terhadap negara, antara lain sebagai berikut:
a. Pasal 27 ayat 1.
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukumdan pemerintahan itu degna tidak ada kecualinya”.
b. Pasal 30.
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan
negara”.
1) UU No. 5 Tahun 1999 Tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat;
2) UU No. 20 Tahun 2002 Tentang ketenaga listrikan;
e) Wajib militer.
1. UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945
ditempatkan dalam
3. Ketetapan MPR
7. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Nanggroe Aceh
Darussalam, serta Perdasus dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua
Barat.
1. Naskah UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara
aklamasi pada tanggal
Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi
muatan Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang atau
materi untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah.
c. Peraturan Menteri
• Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta
penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang- undangan yang lebih tinggi.
a. Pengundangan Peraturan Perundang-undangan
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Perundang-undangan harus diundangkan
dengan menempatkannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah.
b. Bahasa dalam Peraturan Peraturan Perundang-undangan
Bahasa peraturan perundang-undangan pada dasarnya tunduk kepada kaidah tata Bahasa
Indonesia, baik yang menyangkut pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik
penulisan, maupun pengejaannya. Namun demikian bahasa Peraturan Perundang-
undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan atau kejelasan
pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan azas sesuai dengan kebutuhan
hukum. Penyerapan kata atau frasa bahasa asing yang banyak dipakai dan telah
disesuaikan ejaannya dengan kaidah Bahasa Indonesia dapat digunakan, jika kata atau
frasa tersebut memiliki konotasi yang cocok, lebih singkat bila dibandingkan dengan
padanannya dalam Bahasa Indonesia, mempunyai corak internasional, lebih
mempermudah tercapainya kesepakatan, atau lebih mudah dipahami daripada
terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
c. Ketetapan MPR
Dengan demikian MPR kini hanya dapat menetapkan ketetapan yang bersifat penetapan,
yaitu menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan
jabatan Wapres, serta memilih Presiden dan Wapres apabila Presiden dan Wapres
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersama-sama.
• Rumusan Pancasila yang sah terdapat dalam Pembukuan UUD 1945 alenia IV yang
disahkan PPKI tanggal 18 – Agustus – 1945.
1. Seluruh wilayah Indonesia dan isinya sebagai tempat hidup dan milik seluruh bangsa
Indonesia.
1. Kekayaaan alam Indonesia adalah modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
1. Ancaman suatu daerah merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Setiap warga negara berhak dan wajib membela bangsa dan negara.
4. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Luas lautan 70% dan luas daratan
30% dari keseluruhan luas Indonesia. Batas-batas wilayah negara Indonesia :
• Seiring perkembangan zaman, wilayah NKRI sekarang mengalami perubahan, pada tahun 2006
terbagi menjadi 34 Provinsi yaitu Pulau Sumatra terbagi 10 provinsi, Pulau Jawa 6 provinsi,
Kalimantan 4 provinsi, Sulawesi 6 provinsi, Maluku 2 provinsi dan Papua terbagi 3 provinsi,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
• Sikap positif yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia misalnya :
membina toleransi hidup beragama mengembangkan sistem pendidikan nasional yang
mampu membina sikap patriotisme dan setia kawan, serta menerima kemajuan dan budaya
positif.
• Agar persatuan dan kesatuan tetap kokoh dalam NKRI, Pemerintah Indonesia melakukan
berbagai cara antara lain :
a. Melakukan pembauran antar suku bangsa.
b. Menggalakkan transmigrasi.
c. Tukar menukar misi kesenian antar daerah.
d. Mengadakan jambore nasional.
e. Memberi pelayanan publik secara adil.
• Kegiatan sekolah yang dapat memupuk persatuan contohnya : kerja bakti di lingkungan
sekolah, pertandingan antar kelas, belajar kelompok dan lain-lain.
a. Bangsa Indonesia akan mampu menanggulangi berbagai ancaman yang dapat memecah
belah bangsa Indonesia.
b. Akan tercipta rasa kebersamaan di seluruh aspek kehidupan.
c. Pembangunan di segala bidang dapat berjalan lancar.
d. Perbedaan suku, adat, budaya, agama dapat menjadi sumber kekuatan untuk hidup sejajar
dengan bangsa lain.
1) Perda provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2005 tentang larangan merokok di tempat
umum.
2) Perda provinsi NAD tentang kewajiban berjilbab bagi perempuan beragama Islam.
3) Perda provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 2 Tahun 2002 tentang penertiban dan
pengendalian kelebihan muatan barang.
4) Perda DKI Jakarta No. 7 Tahun 1991 tentang Izin mendirikan Bangunan.
a. Di lingkungan keluarga : Mematuhi perintah orang tua, melaksanakan ibadah tepat waktu,
dan lain-lain.
b. Di lingkungan sekolah : Mematuhi tata tertib sekolah, mematuhi guru, melaksanakan piket.
c. Di lingkungan masyarakat : Melaksanakan siskamling, kerja bakti, dan lain-lain.
d. Di dalam kehidupan bernegara : Membayar pajak, mentaati peraturan lalau lintas.
• Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dibuat oleh lembaga yang menjalankan fungsi
legislatife, eksekutif dan yudikatif serta pemerintah tingkat pusat.
a. Dapat memberikan kepastian hukum akan hak dan kewajiban setiap warga Negara
b. Kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan tertib dan lancar
3. Persatuan Indonesia
Dengan dasar persatuan dan kesatuan Indonesia, maka setiap bangsa Indonesia mampu
meletakan kepentingan diri sendiri dan golongan.
Merupakan keinginan hidup berbangsa dan bernegara yang demokratis baik dalam arti
formal maupun material berdasarkan dalam permusyawaratn / perwakilan. Ketuhanan
Yang Maha Esa dan moralitas kemanusiaan yang adil dan beradab dengan senantiasa
menjunjung tinggi persatuam dan kesatuan bangsa.
• Jaminan persamaan hidup warga Negara di dalam konstitusi Negara, dapat disebutkan antara
lain :
1. Aspek kehidupan Ideologi: yaitu terkai dengan dasar negara/ideologi negara Indonesia
yaitu Pancasila. Setiap warga negara berkewajiban untuk mendukung dan meyakini
kebenaran serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Aspek kehidupan Politik: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (1); 28; 28
D ayat (1); 28 D
3. Aspek kehidupan Sosial: sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 27 ayat (2); 28 H;
28 I; 34.
4. Aspek Ekonomi : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 33.
5. Aspek Pertahanan dan keamanan : sebagaimana yang diatur dalan UUD 1945 pasal : 27 ayat
(3); 30 ayat (1).
6. Aspek pendidikan dan kebudayaan : sebagaiman yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 28 E; 31;
32.
7. Aspek kehidupan beragama : sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal : 29.
1. Dalam bidan hukum : setiap orang yang menjadi terdakwa berhak mendapatkan bantuan
hukum
2. Dalam bidang Pemerintah : setiap orang berhak untuk mendaftarkan diri menjadi pegawai
negeri
4. Dalam bidang ekonomi : setiap orang berhak untuk berusaha dan mendapatkan pekerjaan
6. Dalam bidang pertahanan dan keamanan : setiap orang berhak untuk mengikuti pendidikan
militer.
• Perumusan Pancasila:
1. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai
berikut :
a. peri kebangsaan;
b. peri kemanusiaan;
c. peri ketuhanan;
d. peri kerakyatan;
e. kesejahteraan rakyat.
d. musyawarah;
e. keadilan sosial.
3. Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar
negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:
a. kebangsaan Indonesia;
b. internasionalisme atau perikemanusiaan;
c. mufakat atau demokrasi
d. kesejahteraan sosial;
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk
selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.
• Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun
1946 pada halaman 45–48. Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut :
1. Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD
1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut :
a) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat
aturan tambahan
3. Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan
perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat itu bangsa Indonesia
membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia
a. memberi pedoman bagi bangsa dan negara untuk mencapai tujuannnya melalui berbagai
realisasi pembangunan.
b. menjadi alat pemersatu, artinya ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai agama,
suku bangsa, ras dan golongan.
• Agar suatu ideologi dapat menyesuiakan diri dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan
tuntutan zaman, maka setiap ideologi harus memili tiga dimensi, yakni dimensi realita,
dimensi idealisme dan dimensi fleksibilitas.
a. Dimensi realitas, adalah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari
nilai-nilai riil (nyata) yang hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam dan berakar di
dalam masyarakat.
b. Dimensi idealisme, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasayarakat, berbangsa dan bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan
yang masuk akal.
c. Dimensi fleksibelitas, yaitu melalui pemikiran baru tentang dirinya, ideologi itu
mempersegar dirinya, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.
• Dalam buku Sutasoma ini, Pancasila selain memiliki arti “berbatu sendi yang lima”, juga
mempunyai arti “pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Karma), yaitu:
• Nilai-nilai Pancasila harus menjiwai setiap tindakan dan perilaku warga negara dan
pemerintah. Nilai-nilai tersebut diantaranya:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhana Yang Maha Esa, diantaranya:
a. percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
b. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
d. Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, diantaranya:
a. Mengakui persamaan harkat (nilai manusia), derajat (kedudukan manusia), dan martabat
manusia (harga diri) sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Tidak semena-mena terhadap orang lain
d. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
e. Berani membela kebenaran dan keadilan
f. Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaaan
3. Persatuan Indonesia
Nilai-nilai yang terkandung dalam Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, antara lain:
e. Warga negara harus memiliki itikad baik dan tanggung jawab untuk melaksanakan
suatu hasil musyawarah atau keputusan bersama
f. Keputusan yang diambil dalam musyawarah atau dengan cara lainnya harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkadung dalam sila Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara
lain:
g. Mengembangkan hidup sederhana, tidak bergaya hidup mewah, tidak bersikap boros
dan suka bekerja keras h) Menghargai hasil karya orang lain
Sesudah 1908
• perjuangan melalui organisasi social dan budaya (taktik politik)
• perjuangan tidak tergantung pada pemimpin
• perjuangan bersifat nasional
2. Asal Mula Tidak Langsung, Pancasila berasal sebelum proklamasi kemerdekaan, Pancasila telah ada sejak dahulu
terdapat dalam adat istiadat, kebudayaan, nilai agama dll.
• Fungsi Konstitusi
1. Fungsi Pokok
Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-
hak warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme).
2. Fungsi Umum
a. Kontrol Penyelenggaraan negara,
b. Indikator keberhasilan pemerintahan,
c. Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.
• Konstitusi NKRI
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
1) Periode 18 Agustus 1945 – 14 November 1945.
Bentuk negara : Kesatuan.
Bentuk Pemerintahan : Republik.
Sistem Pemerintahan : Presidensial.
2) Periode 14 November 1945 – 27 Desember 1949.
Bentuk negara : Kesatuan.
Bentuk pemerintahan : Republik.
Sistem Pemerintahan : Parlementer.
• Sistematika
Pembukaan (Mukadimah) terdiri atas 4 alinea.
Batang tubuh terdiri atas 6 Bab dan 197 Pasal.
Tidak ada penjelasan.
3. UUDS 1950
• Ketatanegaraan
Bentuk negara : Kesatuan.
Bentuk Pemerintahan : Republik.
Sistem Pemerintahan : Parlementer.
• Sistematika
Pembukaan terdiri atas 4 alinea. Namun rumusannya beda dgn UUD 1945.
Batang tubuh terdiri atas 6 Bab dan 146 Pasal.
Tidak ada penjelasan.
4. UUD 1945 (5 Juli 1959 – Sekarang)
• Ketatanegaraan
Bentuk negara : Kesatuan.
Bentuk Pemerintahan : Republik.
Sistem Pemerintahan : Presidensial.
• Sistematika
Pembukaan terdiri atas 4 alinea.
Batang tubuh, 16 bab 37 pasal.
Penutup terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan khusus.
• Makna Alinea
Alinea Pertama : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala
bentuk.
Dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, penjajahan
harus dihapus agar semua bangsa di dunia mendapat hak kemerdekaan.
Dalil subjektif, yaitu partisipasi bangsa indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Alinea Kedua : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam
melawan penjajah.
Perjuangan pergerakan indonesia telah sampai pada saat yang menentukan.
Saat yang telah dicapai tersebut harus dicapai untuk menyatakan kemerdekaan.
Alinea Ketiga : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang
Mahakuasa.
Motivasi spiritual yang luhur serta pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.
Ketakwaan bangsa indonesia terhadap tuhan karena berkat rida-Nya bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan.
Alinea Keempat : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan
Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
• Fungsi dan tujuan negara Indonesia :
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadia dan keadilan sosial.
• Arti Pancasila
Historis : Pancasila calon dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945
Etimologis : Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
Panca : Lima
Sila : Dasar, Sendi
Pancasila : Lima Dasar, Lima Sendi (aturan yang baik)
Terminologis : Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
Butir Pancasila yang saya kutip dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
I. Ketuhanan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan kepercayaannya
masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
d. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
e. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
• Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan
terdapat :
a. Dasar Negara (Pancasila)
b. Fungsi dan Tujuan Bangsa Indonesia
c. Bentuk Negara Indonesia (Republik)
• Bukti bahwa nilai-nilai Pancasila sudah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala antara lain:
a. Adanya kehidupan bergotong-royong diberbagai daerah yang merupakan ciri khas
b. Masyarakat Indonesia untuk saling menolong demi kepentingan bersama.
c. Adanya kebiasaan musyawarah sebagai satu cara untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut tercatat dalam
buku Negara Kartagama karya Empu Prapanca.
d. Paham Bhineka Tunggal Ika (dari buku Sutasoma tulisan Empu Tantular) yang artinya meskipun berbeda-
beda tetapi tetap satu jua. Pengertian ini kemudian diterjemahkan dalam perastuan Indonesia.
e. Sejak dulu leluhur kita mengenal adanya penguasa alam semesta yang akhirnya berkembang menjadi
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 itu berhasil ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
b. Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
c. Untuk sementara waktu pekerjaan Presiden sehari-hari dibantu oleh sebuah komite Nasional Indonesia Pusat.
3. Pokok - Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945, meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara
Indonesia dan mewujudkan cita-cita hukum (tertulis dan tidak tertulis)
4. Maksud / Tujuan Pembukaan UUD 1945
a. Mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya.
b. Menetapkan cita-cita bangsa yang ingin dicapai dengan kemerdekaannya.
c. Menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan hidup
seluruh rakyat Indonesia.
d. Melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertentu.
5. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Undang – Undang Dasar
a. Bagian pertama, kedua dan ketiga merupakan serangkaian pernyataan tentang keadaan dan peristiwa
yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia
b. Bagian keempat merupakan pernyataan mengenai keadaan setelah Negara Indonesia ada, dan
mempunyai hubungan kausal dan organis dengan batang tubuh UUD.
8. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, tidak hanya menjelaskan dan
menegaskan tetapi juga mempertanggungjawabkan Proklamasi.
DINAMIKA UUD
1. Isi Materi UUD 1945, merupakan penjelmaan empat pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan
UUD 1945, sebagai pancaran dari Pancasila.
2. PelaksanaanUUD 1945
a. Masa Awal Kemerdekaan (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
Sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
A. Makna Globalisasi
1. Globalisasi merupakan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan dibelahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain
(A.G. Mc. Grew. 1992).
2. Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintasi
batas Negara
3. Globalisasi mengacu pada integrasi, ekonomi, dan kesalinketergantungan antar Negara-negara
4. Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran barang, jasa, uang, dan gagasan melintasi bata-batas Negara
sebagai akibat terjadinya ekonomi global
B. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada
sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang
pesat di berbagai Negara ketika ditemukannya teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
C. Aspek-aspek Globalisasi
1) Aspek Positif
Dengan ditemukannya teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih maka arus globalisasi
semakin cepat tersebar ke seluruh pelosok dunia. Segala macam berita, peristiwa, dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang terjadi di belahan dunia dapat segera diketahui sehingga kita mendapat
modal untuk mengantisipasi dampak-dampak negative yang mungkin muncul dari pengaruh globalisasi
tersebut.
2) Aspek Negatif
Dengan globalisasi bukan sebuah keniscayaan yang dapat menciptakan harapan hidup baru bagi masyarakat
di belahan dunia dan globalisasi tidak menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan Negara maupun bagian
masyarakat yang sumber daya alamnya minim dan sumber daya manusianya rendah sehingga rakyat akan
tetap miskin, baik secara internasional maupun secara nasional.
D. Dampak Globalisasi
Globalisasi tidak hanya terbatas pada system global yang besar. Dampaknya juga terasa dalam kehidupan pribadi
sehari-hari, terutama dalam hal cara kita memandang diri kita dan hubungan kita denga orang lain. Kekuatan
globalisasi masuk ke konteks local kita dan kehidupan kita yang intim baik melalui sumber-sumber inpersonal
seperti media dan internet maupun melalui kontak-kontak personal dengan orang lain dari Negara dan budaya
lain.
• Bidang Politik
Gelombang globalisasi yang sangat kuat yaitu gelombang demokratisasi, sesudah perang dingin dan
runtuhnya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya peinsip-prinsip demikrasi yang dapat
membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati
rakyat di setiap Negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan system
penerintahan yang dictator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak kepada rakyat.
• Bidang Budaya
Era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat memungkinkan mempengaruhi pola pikir,
tingkah laku, dan system nilai masyarakat suatu Negara. Oleh karena itu kita seharusnya waspada dan pandai
menyiasati pengaruh budaya silang sehingga budaya kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu
yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak dari pengaruh-pengaruh
budaya yang negatife, seperti kehidupan seks bebas, bergaya hidup mewah, narkoba, sekularisme daln lain-
lain
F. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
1. Latar Belakang dan Pengertian
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif telah menembus kesegala penjuru dunia. Dampak-
dampak itu meliputi segala macam aspek kehidupan yaitu, aspek politik, ekonomi, sosial, serta pertahanan
keamanan oleh karena itu tindakan prefentif yang kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu sikap waspada
dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan
nasional yang kuat.
Sikap selektif adalah sikap untuk memilih dan menentukan alternative yang terbaik bagi kehidupan
diri, lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara, melalui proses berhati-hati, rasional, dan normative
terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa yang menjadi pilihan dapat diterima oleh semua
pihak dengan penuh tanggung jawab.