Anda di halaman 1dari 5

RABIES

No. Dok :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS RINI KHAIRIYANTI


MESKOM
1. Pengertian Rabies (Penyakit anjing gila ) adalah penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat yang di sebabkan oleh virus rabies dan di
tularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing
dan kera. Luka gigitan hewan penular rabies adalah luka yang
disebabkan oleh gigitan hewan yang di curigai dapat berpotensi
menularkan virus rabies.
2. Tujuan  Mencegah penularan virus rabies serta mengurangi resiko
infeksi virus rabies.
 Menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke manusia
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Meskom nomor :
Tentang Penyelenggaraan Program zoonosis (Rabies)
4. Refrensi Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI Situasi dan
Anlaisis Rabies tahun 2014
5. Prosedur A.Petugas mempersiapkan alat dan bahan
1. Kran dengan air bersih yang mengalir
2. Kasa steril
3. Sarung tangan steril
4. Needle dan spuitv 1 cc
5. Kapas alkohol
6. Sabun
7. Pinset sirurgik dana natomis
8. Gunting jaringan
9. Gunting Perban
10. Cairan antiseftik
11. Kom
12. Bengkok
13. Plester
14. Cairan steril atau Nacl
15. Salep antibiotik atau sufratul
16. Vaksin dan serum anti rabies

Perawatan luka gigitan

1. Jelaskan prosedur pembersihan luka pada pasien dan aspek yang


perlu dinilai dalam mempertimbangkan pemberian suntik VAR /
SAR . Beri penjelasan sejak awal mengenai perlu atu tidaknya
pemberian VAR / SAR. Cari pemilik hewan yang di curigai penular
rabies ( Jika ada dan amati apakah binatang tersebut mati atu
menunjukkan gejla infeksi rabies dalam jangka waktu seminngu
setelah gigitan )
2. Minta persetujuan menangani luka pada pasien atau kelurga yang
membawa pasien
3. Siapkan alat dan bahan
4. Cuci tangan dan kenakan handcoon steril
5. Bebaskan area sekitar luka dari pakaian
6. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air
yang mengalir dengan sabun atau detergen selam 15 menitbila
perlu digunakan kasa untuk membantu membersihkan
7. Kerinkan luka dengan kasa steril
8. Ganti sarung tangan yang basah dengan srung tangan steril yan
baru
9. Beri anti septik (betadin)pada luka
10. Nilai besarnya luka ,usahakan membersihkan luka sebersih
mungkindengan menggunakan pinset,kaca dan cairan
antiseptik.Luka gigitan tidak boleh dijahit kecuali gigitan situasi jika
sangat di perlukan dan hanya berupa jahitan situasional
11. Setelah luka dibersihkan ,tutup dengan menggunakan suplatulatau
salep antibiotik lalu tutup dengan kasa dan plester
12. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka
beresiko dan binatang terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya di
lakukan prosedur penuntikan SAR
13. Jika pasien di nilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka
pasien dan hewan yang di curigai di observasi selama seminggu
dari gigitan atau atau dapt di konfirmasi dengan dokter hewan
setempat jika memungkinkan maka spesimen otak hewan dicurigai
penularan rabies dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.Apabila
hewan mati maka pasien harus mendapt VAR / SAR sesuai
dengan resiko yang ada.

Prosedur Penyuntikan VAR

1. Siapkan VAR dan kapas alkohol serta sarung tangan steril .


Jelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin pada pasien dan
kelurga .Bersihkan daerah deltoid kiri dan kanan pasien dengan
menggunakan kapas alkohol searah memutar dari arah dalam
keluar,kemudian lalukan skin tes terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah pasien alergi atau tidak terhadap VAR.
Setelah lima belas menit kemudian Jika tidak ada alegi
suntikan pada deltoid kanan dan kiri seca intra muskular . Tarik
jarum suntik keluar tekan daerah suntikan beberapa saat lalu
tutup kembali spuit dan pisahkan sesuai tempatnya pada
sampah medis
2. Dosis 0,5 dalam satu vial . Pasien harus mendaptkan 4 x
pemberian VAR yaitu hari ke 0 (dua kali pembrtian pada
lengan tangan kiri dan kanan). Hari ke 7 dan hari ke 21 masing-
masing 1x pemberian lengan tangan kanan atau kiri. Termasuk
jelaskan penyuntikan kedua dan ketiga
3. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan .
4. Tanyakan kembali kondisi pasien dan catat tindakan yang
telah dilakukan dalam buku register dan status pasien.
5. Pada pasien dengan resiko tinggi terinfeksi rabies maka di
anjurkan untuk pemberian VAR dan di suntik di daerah luka
gigitan
6. Dosis untuk ank dan dewa sama yaitu 0,5 ml pemberiannya
sama juga yakni 4 kali
Tindakan rujukan di lakukan apabila kondisi pasien sudah parah
dan dan sangat lemah

6. Diagram Alir

Pasien Mendaftar
Pasien diperiksa
Petugas

Melakukan
Pencucian Dilakukan Oleh
Gigitan Penannggung Jawab
Program Rabies

Perawatan Luka
Gigitan dan heating
Bila Perlu

Pemberian VAR/SAR

7. Unit Terkait Poli Tindakan

8. Dokumen Foto kegitan dan,


Terkait Laporan kegiatan
9. Alur Proses

Anda mungkin juga menyukai