Anda di halaman 1dari 3

STUDY CASE

Tidak dapat dipungkiri bahwa istilah “fast fashion” menjadi sangat familiar di telinga
masyarakat. Fast fashion sendiri erat kaitannya dengan “limbah fashion” karena merupakan
salah satu yang dapat menyebabkan kerusakan air, tanah, bahkan menghasilkan gas emisi
rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Fast fashion muncul dari hasil perkembangan teknologi. Fast fashion merupakan istilah yang
digunakan dalam industri tekstil tentang model fashion yang tidak timeless atau silih berganti
dalam waktu yang singkat. Selain itu, fast fashion menggunakan bahan baku yang kurang
baik sehingga tidak tahan lama atau cepat rusak. Dalam satu kali produksi, fast fashion bisa
menghasilkan lebih dari puluhan model pakaian. Hal itu tentu tidak sejalan dengan
operasional perusahaan yang baik, yakni memfokuskan pada beberapa produk saja lalu
melakukan evaluasi untuk menyempurnakannya.

Industri fast fashion seringkali tidak memperhatikan dampak buruk terhadap lingkungan dan
mengorbankan keselamatan para karyawannya. Kebanyakan industri fast fashion terletak di
Asia dan di negara berkembang, seperti Bangladesh, India, bahkan di Indonesia.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fast fashion tentu menimbulkan lebih banyak
kontra. Meskipun demikian, fakta tersebut seakan-akan diabaikan oleh masyarakat. Dapat
dipahami pola pikir masyarakat ketika memutuskan untuk membeli fast fashion. Seperti,
harga yang lebih murah, diberikannya potongan harga dalam jumlah yang cukup besar,
pilihan yang jauh lebih beragam, serta kemudahan akses dalam mendapatkan produk tersebut.

Selain hal tersebut, hal lain yang memengaruhi minat beli konsumen ialah layout store.
Layout store disebut sebagai komponen terpenting di dalam dunia ritel. Layout store
merupakan istilah yang merujuk pada pengaturan struktur fisik toko ritel untuk
pengoptimalan pengalaman belanja konsumen. Layout store juga merupakan bukti bahwa
toko tersebut melibatkan psikologis konsumen dalam mencapai tujuan akhirnya. Statement
tersebut merupakan pembuktian dari penelitian yang menunjukkan bahwa bagaimana
karyawan mengatur toko dan aliran lalu lintas pelanggan dapat memengaruhi produk mana
yang dilihat dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Misalnya, produk yang diletakkan di jalur
yang banyak dilalui oleh pelanggan cenderung lebih laku. Padahal, peletakkan produk belum
tentu berbanding lurus dengan kualitas produk yang diberikan.

1. Bagaimana cara kerja layout store secara umum dalam memengaruhi minat beli
konsumen?
2. Layout store melibatkan sejumlah elemen yang perlu diperhatikan untuk diatur
dengan cermat, sehingga tujuan suatu toko dapat tercapai. Apa sajakah layout di
dalam store fast fashion yang sekiranya bisa menjadi pertimbangan konsumen dalam
membeli suatu produk? Bagaimana cara kerjanya?
3. Menurut anda, bagaimana gambaran layout store fast fashion yang efektif dan efisien?
Jawab :

1. Layout store secara umum memengaruhi minat beli konsumen melalui beberapa cara:

- Pengaturan produk yang menarik : Produk yang menarik diletakkan di tempat yang
mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen. Misalnya, pakaian dengan warna cerah
atau desain yang unik dapat ditempatkan di area yang menonjol untuk menarik
perhatian konsumen.

- Pengelompokan produk yang serupa : Produk yang serupa ditempatkan bersama


untuk memudahkan konsumen dalam membandingkan dan memilih. Misalnya,
pakaian wanita dengan gaya yang serupa ditempatkan dalam satu area, sedangkan
pakaian pria ditempatkan dalam area yang terpisah.

- Penggunaan signage yang jelas : Signage yang jelas dan mudah dibaca membantu
konsumen dalam menemukan produk yang mereka cari. Misalnya, signage yang
menunjukkan kategori produk (atas, bawahan, aksesoris) atau signage yang
menunjukkan diskon atau penawaran khusus.

- Pengaturan aliran lalu lintas yang baik : Aliran lalu lintas yang baik membantu
konsumen dalam menjelajahi toko dengan nyaman dan efisien. Misalnya, pintu masuk
yang lebar, lorong yang cukup luas, dan penempatan rak atau meja yang tidak
menghalangi jalur konsumen.

2. Beberapa layout di dalam store fast fashion yang bisa menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli suatu produk adalah:

- Pengaturan berdasarkan tren terkini : Produk-produk yang sedang tren ditempatkan di


area yang menonjol, seperti di dekat pintu masuk atau di bagian tengah toko. Hal ini
dapat menarik minat konsumen yang ingin selalu tampil fashionable.

- Pengelompokan berdasarkan kategori harga : Produk dengan harga yang serupa


ditempatkan bersama, sehingga konsumen dapat dengan mudah menemukan pilihan
yang sesuai dengan anggaran mereka.

- Penempatan aksesoris di dekat area kasir: Aksesoris yang menarik ditempatkan di


dekat area kasir untuk mendorong pembelian impulsif.

3. Gambaran layout store fast fashion yang efektif dan efisien adalah:

- Penggunaan rak atau meja yang dapat disesuaikan : Rak atau meja yang dapat
disesuaikan memungkinkan toko untuk mengubah tata letak produk dengan cepat
sesuai dengan perubahan tren atau kebutuhan konsumen.

- Penggunaan pencahayaan yang baik Pencahayaan yang baik membantu konsumen


dalam melihat dan mengevaluasi produk dengan lebih baik. Misalnya, pencahayaan
yang terang di area penjualan utama dan pencahayaan yang lebih lembut di area
penjualan diskon.
- Penggunaan cermin dan ruang pakaian yang cukup : Cermin yang strategis
ditempatkan di sekitar toko, dan ruang pakaian yang cukup memungkinkan konsumen
untuk mencoba pakaian dengan nyaman dan memastikan bahwa mereka membeli
produk yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai