Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENGAJUAN PERKARA DI SINGAPORE INTERNATIONAL

ARBITRATION CENTRE

SIAC (Singapore International Arbitration Centre) merupakan salah satu Badan


Arbitrase Internasional yang bertugas untuk menyelesaiakan sengketa antara para pihak yang
terikat dalam suatu kontrak bisnis internasional (Grasia, 2016)1. Bukan hanya sengketa
bisnis, perjanjian lain yang menyangkut klausul diselesaikan di SIAC juga diajukan ke badan
arbitrase internasional ini yang nantinya menghasilkan produk berupa putusan arbitrase
internasional. Yang dimaksud dengan putusan arbitrase internasional adalah sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 angka (9) Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif penyelesaian Sengketa (Grasia, 2016)2.

Dasar pengajuan sengketa ke arbitrase adalah perjanjian, arbiter melakukan


pemeriksaan perkara, setelah memeriksa perkara, arbiter akan memberikan putusan arbitrase
tersebut dan mengikat para pihak. Hal ini juga berlaku pada proses pengajuan di SIAC.
Dalam SIAC Arbitration Rules permohonan / pengajuan perkara disebut dengan Notice of
Arbitration yang tercantum dalam Artikel 3 SIAC Arbitration Rules. Dimana
Claimant/Pemohon harus memberikan permohonan dalam bentuk tertulis yang berisikan
penyelesaian sengketa tersebut didasarkan pada arbitrase yang mencakup (SIAC, 2016)3:

a. identitas dari para pihak (nama, alamat, nomor telepon, e-mail untuk
korespondensi),
b. klausul arbitrase dalam perjanjian baik dalam bentuk terpisah atau tergabung
dalam perjanjian,
c. penjelasan mengenai penyebab terjadinya sengketa tersebut,
d. pernyataan yang menunjukkan bahwa para pihak setuju untuk menggunakan
arbitrase sebagai penyelesaian sengketanya,
e. proposal yang menunjukkan berapa orang arbiter yang akan digunakan dalam
penyelesaian sengketa tersebut,
f. pemilihan mengenai dasar hukum,

1
Grasia Kurniati, S. H. (2016). Studi Perbandingan Penyelesaian Sengketa Bisnis dan Implementasinya Antara
Lembaga Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan Singapore International Arbitration Centre. Jurnal Ilmiah
Hukum DE'JURE: Kajian Ilmiah Hukum, 1(2), 201-234. Hlm. 204
2
Ibid
3
SIAC Arbitration Rules (2016) Article 3.1
g. bahasa yang akan digunakan dan
h. Biaya pengajuan arbitrase.

Sejak adanya Pandemi Covid-19, prosedur ini mengalami sedikit perubahan dimana
yang awalnya pengajuan perkara dilakukan dengan konvensional (mendatangi kantor SIAC
secara langsung) kini dialihkan menjadi pengajuan secara online. Tidak hanya pengajuan,
namun hampir keseluruhan proses arbitrase dapat dilaksanakan secara online karena
kepentingan kesehatan. Arbitrase online sudah dilakukan oleh SIAC, lalu SIAC Rules,
Arbitration Act of Singapore, dan UNCITRAL sebagai landasan hukum SIAC sudah
memiliki aturan mengenai arbitrase online (Asia-Pacific Regional Arbitration Publication,
2020)4..

Dalam SIAC Rules Article 4.1 mengenai Jawaban (the “Respondent”) yang diberikan
oleh Claimant harus sudah dijawab oleh Respondent dalam waktu 14 (empat belas) hari
setelah menerima Notice of Arbitration, surat jawaban tersebut berisikan (Yongki, Imam,
2021)5:

a. konfirmasi atau penolakan gugatan,


b. pernyataan yang secara jelas menyatakan posisi dan keadaan gugatan,
c. balasan dari pernyataan dalam Notice of Arbitration atau tanggapan lain terkain
gugatan,
d. apabila para pihak setuju, Respondent merekomendasikan siapa yang dipilih
sebagai arbiter.

Segala bentuk komunikasi termasuk pemberitahuan arbitrase dan tanggapan


pemberitahuan arbitrase dilakukan secara online melalui via e-mail. Kemudian untuk
pembayaran biaya pengajuan arbitrase, semua pembayaran ke SIAC diminta untuk dilakukan
dengan electronic bank transfer (transfer via bank). Dipertegas dalam SIAC Rules Artikel 2.1
bahwa pemberitahuan (notice), komunikasi, ataupun proposal dapat dilakukan by hand
(secara langsung), pos / kurir, maupun transmisi melalui berbagai bentuk6.

4
Asia-Pacific Regional Arbitration Publication Hlm. 27
5
Lahema, Yongki Pieter dan Imam Haryanto (2021). Analisis Hukum Pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Bisnis
Dengan Metode Arbitrase Online di Indonesia dan di Singapura. Jurnal Wajah Hukum 5(1), 137-148. Hlm. 137
6
Artikel 2.1 SIAC Arbitration Rules
Grasia Kurniati, S. H. (2016). Studi Perbandingan Penyelesaian Sengketa Bisnis dan
Implementasinya Antara Lembaga Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan Singapore
International Arbitration Centre. Jurnal Ilmiah Hukum DE'JURE: Kajian Ilmiah
Hukum, 1(2), 201-234

Lahema, Yongki Pieter dan Imam Haryanto (2021). Analisis Hukum Pelaksanaan
Penyelesaian Sengketa Bisnis Dengan Metode Arbitrase Online di Indonesia dan di
Singapura. Jurnal Wajah Hukum 5(1), 137-148. Hlm. 137

Asia-Pacific Regional Arbitration Publication: SIAC Rules (2020).

SIAC Arbitration Rules (2016)

Anda mungkin juga menyukai