Anda di halaman 1dari 15

MODUL

KARANG TARUNA

KESEKRETARIATAN
KARANG TARUNA

PENGURUS KARANG TARUNA


KABUPATEN BANDUNG BARAT
KESEKRETARIATAN KARANG TARUNA
(3 Jamlat)
MODUL KESEKRETARIATAN KARANG TARUNA

PENGANTAR
MODUL BIMTEK KESEKRETARIATAN
Tujuan :
a. Melatih kemampuan pemahaman dan pengelolaan kesekretariatan yang
memiliki standar minimal.
b. Melatih kebiasaan efektif dalam mengelola sekretariat organisasi
c. Melatih kemampuan pengelolaan kesekretariatan Karang Taruna
d. Melatih kemampuan manajerial

Visi & Misi (bagian intergral dengan Visi & Misi Kesekretariatan) :

a. Visi : Sumber nilai dalam pengembangan potensi kelembagaan Karang Taruna


untuk memberikan penjelasan dan implementasi terhadap upaya
mengoptimalkan kesekretariatan Karang Taruna.

b. Misi : Membantu mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan kesekretariatan


Karang Taruna yang lebih tertata, transparan, bernilai, prosedural,
transformasional serta mempunyai nilai manfaat dan fungsi sesuai dengan
regulasi yang ada, sehingga penyelenggaraan organisasi dan program kerja
oleh Karang Taruna dalam pembangunan kesejahteran sosial dapat lebih
terkoordinasi dan berkualitas.

Motivasi / Sikap : (1) Disiplin : taat peraturan dan taat azas


(2) Sikap : a. Percaya Diri
b. Bertanggung Jawab
c. Disiplin
d. Profesional
e. Terbuka
Metode : (1) Belajar : SCL (Student Central Learning)
(2) Penyajian : Tatap Muka, Diskusi, Tugas
(3) Evaluasi : Absensi dan TES

Persyaratan / Penguasaan
Materi : Dibaca > Dipahami > Didiskusikan > Studi Kasus
A. DESKRIPSI SINGKAT

Karang Taruna adalah organisasi yang berwatak sosial, dimana pergerakannya selalu
berorientasi pada prinsip memberikan pelayanan. Dalam pergerakan dan perjuangannya
menuju pencapaian tujuannya, Karang Taruna menempatkan kesekretariatan sebagai
pusat penggerak penting bagi penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya.
Kesekretariatan Karang Taruna yang efektif, terorganisir, tertata, kaya akan data dan
informasi serta menggerakkan tentu akan sangat mendukung peningkatan kinerja
organisasi dan pencapaiannya. Artinya, Karang Taruna akan lebih bernilai sebagai
organisasi pelayanan dan kemanusiaan jika kesekretariatannya mampu menjadi
pendukung utama bagi keberadaan organisasi. Apalagi, dimanapun lazimnya,
kesekretariatan atau sekretariat adalah wajah depan dari sebuah organisasi. Apabila
sekretariat/kantor sebuah organisasi terlihat bagus, rapih dan tertata, maka tentu akan
memunculkan image dan kesan positif bagi organisasi yang bersangkutan, yang juga
dikesankan dan dinilai bagus dan tertib. Dalam posisi tersebut, kesekretariatan Karang
Taruna bukan hanya penting dipahami pengertian, fungsi dan manfaatnya tetapi juga
harus dikelola secara profesional agar betul-betul menjadi wajah sekaligus penopang
penting bagi keberadaan dan kiprah Karang Taruna terutama di masyarakat dan dalam
hubungannya dengan mitra kerja.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian, fungsi dan aspek-aspek kesekretariatan Karang Taruna;
2. Menyelenggarakan kesekretariatan dan mengelola sekretariat Karang Taruna secara
efisien, efektif, kreatif, prosedural, dan profesional;
3. Bekerjasama dalam suatu tim yang solid yang bergerak atas dasar pembagian tugas
masing-masing;
4. Memiliki pola kerja yang didasarkan oleh karakter Karang Taruna yang berwatak
sosial namun tetap profesional;
5. memiliki pola kerja yang didasarkan pada pencapaian tujuan dengan didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu memahami:
1. Pengetahuan kesekretariatan (organizational knowledge)
2. Kecakapan dan Keterampilan (Ability & Skills)
3. Manajamen Profesional (morality)
4. Sikap Pribadi & Sosial
MATERI / PEMBAHASAN

A. ARTI SEKRETARIAT & KESEKRETARIATAN

Sekretariat organisasi adalah departemen yang memenuhi tugas administrasi


pusat atau sekretaris jenderal. Istilah ini terutama terkait dengan dengan pemerintah dan
organisasi antarpemerintah seperti PBB, meskipun beberapa lembaga swadaya
masyarakat juga merujuk departemen administratif sebagai sekretariat.
Menurut Wursanto (2006:15), pengertian sekretariat adalah:
1. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, sekretariat berarti pekerjaan, segenap
urusan sekretaris, atau dapat berarti pula kepaniteraan.
2. Sekretariat berarti tempat seorang sekretaris melakukan pekerjaan dibidang
sekretariat.
3. Sekretariat berarti tempat sekretaris berikut para stafnya melakukan kegiatan dalam
bidang sekretariat atau ketatausahaan yang meliputi segenap kegiatan pengelolaan
surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengadakan,
mengirim, dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh
organisasi.
4. Sekretariat adalah satuan organisasi yang melaksanakan pekerjaan office service
atau jasa-jasa perkantoran, misalnya dalam hal penyambungan telepon, pengadaan
dan pemeliharaan mesin-mesin kantor, tata ruang kantor, pembuatan formulir,
komputerisasi, surat-menyurat dan kearsipan.
5. Sekretariat jenderal adalah satuan organisasi yang terdapat dalam lingkungan
organisasi yang cukup besar yang melaksanakan pekerjaan seperti dalam hal
sekretariat, misalnya sekretariat jenderal departemen, sekretariat jenderal lembaga
tinggi negara.
6. Kesekretariatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris, jadi
kesekretariatan menunjukkan aktivitas atau tata kerja.

Definisi sekretariat menurut Saiman (2002:31), sekretariat merupakan suatu


tempat dimana terjadinya aktivitas kerja yang sifatnya tetap pada suatu kantor atau
suatu tempat tertentu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya, menurut Saiman, pengertian Kesekretariatan adalah aktivitas yang
dilakukan pada sekretariat, yakni menunjukkan tata kerja atau proses kerjanya
sekretariat. Kesekretariatan bersidat aktif dan dinamis dalam kegiatan jasa-jasa
perkantoran, terutama yang sangat berkaitan dengan proses administrasi.

Definisi kesekretariatan menuru Sedarmayanti (1997:3), adalah segala kegiatan


yang dilakukan oleh sekretariat. Jadi, kesekretariatan menyatakan kegiatan dan tata
kerjanya. Kesekretariatan menurut Webster (1956:1317) dalam New World Dictionary
yang dikutip oleh Sedarmayanti (1997:4) adalah
1. Kantor atau kedudukan seorang sekretaris.
2. Kantor atau tempat dimana seorang sekretaris melakukan pekerjaannya.
3. Pegawai atau satuan organisasi yang dipimpin oleh seorang sekretaris.
4. Pegawai atau sekelompok sekretaris.
Selanjutnya Funk dan Wagnalss (1967:1137) dalam buku Standard Dictionary of the
English Language yang dikutip oleh Sedarmayanti menyebutkan bahwa sekretariat
adalah:
1. Kedudukan seorang sekretaris.
2. Tempat dimana seorang sekretaris melakukan pekerjaannya dan memelihara
warkat-warkat dinasnya
3. Seluruh pegawai dari para sekretaris di dalam kantor, khususnya departemen yang
dipimpin oleh sekretaris pemerintahan.
4. Perserikatan Bangsa-bangsa yang terdiri dari sekretaris jenderal, para pegawai, dan
para sekretarisnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sekretariat adalah kantor di mana


sekretaris beserta stafnya melaksanakan rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan kantoran termasuk memelihara warkat-warkat dinas dan bantuan lainnya
yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang.

B. TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT/KESEKRETARIATAN

1. Tugas sekretaris/kesekretariatan adalah sebagai berikut:


a. Penyelenggarakan surat-menyurat.
b. Persiapan dan penyelenggaraan rapat organisasi.
c. Penerapan atau perbaikan tata kerja yang ilmiah.
d. Penyusunan dokumentasi dan arsip/penyimpanan warkat berdasarkan abjad,
perihal, nomor, tanggal, wilayah dan sebagainya.
e. Pengaturan hubungan keluar.
f. Wadah atau tempat pelaksanaan aktivitas atau kegiatan dari suatu organisasi,
sehingga fungsi aktivitas sekretariat tersebut dapat dikatakan aktif ataupun
tidak aktif.

2. Fungsi Sekretariat/Kesekretariatan adalah sebagai berikut:


Fungsi Kesekretariatan Sesuai fungsinya dan bidang kerjanya, maka mencakup
kegiatan dalam administrasi (dalam arti luas) pada sebuah organisasi. Kegiatan
administrasi sebagai fungsi kesekretariatan dalam arti yang luas dapat meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a. Administrasi kesekretariatan sebagai alat pelaksanaan daripada kegiatan
ketatausahaan yang bersifat pelayanan (membantu), baik pada tingkat struktur di
atasnya maupun pada struktur dibawahnya atau yang memerlukan.
b. Sebagai alat komunikasi antar lembaga secara perorangan maupun secara
organisasi.
c. Sebagai pusat dokumentasi (master file).
Adapun fungsi kesekretariatan yang paling utama adalah sebagai berikut:
a. Mengatur dan memelihara segala dokumentasi yang mempunyai kegunaan bagi
struktural untuk memperlancara fungsi-fungsinya.
b. Memperlancara lalu lintas dan distribusi informasi ke segala pihak baik secara
internal maupun eksternal.

C. KESEKRETARIATAN KARANG TARUNA

1. Ruang Lingkup Kesekretariatan Karang Taruna


Kesekretariatan Karang Taruna penyelenggaraannya meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Ketatausahaan, yakni segala sesuatu yang menyangkut penyelenggaraan
prosedur administrasi sekretariat yang meliputi kegiatan:
1) Pembuatan dan pembukuan surat keluar;
2) Penerimaan dan pembukuan surat masuk;
3) Penyelenggaraan kearsipan dan dokumentasi; dan
4) Pencetakan kertas kerja, proposal dan konsep-konsep program dan kebijakan;
b. Korespondensi, yakni segala sesuatu yang menyangkut proses penyelenggaraan
komunikasi tertulis yang dilakukan oleh organisasi dengan pihak luar yang
meliputi:
1) Pengiriman surat dengan bukti ekspedisi tercatat yang dilakukan dengan
berbagai media baik langsung, pos, fax, maupun WA dan email;
2) Otorisasi dan pengesahan surat oleh pejabat organisasi; dan
3) Prosesi tanggapan/respon terhadap surat yang diterima baik langsung
maupun melalui pos, fax, WA, dan email.
c. Penataan sekretariat yang meliputi kegiatan:
1) Pendataaan (inventarisasi) dan penomoran barang-barang kantor;
2) Penataletakan barang-barang sekretariat sesuai dengan kebutuhan dan
kapasitas tempatnya; dan
3) Pemeliharaan dan perawatan sekretariat dalam hal kebersihan, kerapihan, dan
pemanfaatan alat-alat kerja dan fasilitas lainnya

2. Standardisasi Kesekretariatan Karang Taruna


a. Untuk mendukung penyelenggaraan manajemen kesekretariatan, Karang Taruna
memiliki kelengkapan administrasi yang meliputi:
1) Kop Surat, yang secara nasional diberlakukan standar;
2) Stempel organisasi, yang secara nasional diberlakukan standar;
3) Amplop Surat dan Map, yang ketentuan penamaan dan logonya sama dengan
kop surat;
4) Kelengkapan administrasi lainnya diatur dalam kebijakan tersendiri oleh
masing-masing pengurus Karang Taruna.
b. Kelengkapan administrasi (manajemen kesekretariatan) juga dapat dibuat untuk
kepentingan kepanitiaan dan/atau unit teknis tertentu.
c. Untuk stempel organisasi terdiri dari 2 bagian yakni:
1) Stempel ukuran besar dengan garis tengah 4 cm yang dipergunakan untuk
surat-menyurat;
2) Stempel ukuran kecil dengan garis tengah 2 cm yang dipergunakan untuk
kartu anggota aktif, kartu iuran, tanda kepanitiaan dan kepesertaan kegiatan
tertentu, dan lembaran resmi organisasi lainnya yang berukuran kecil.
3. Surat Menyurat
Dalam penyelenggaraan kegiatan surat-menyurat, Karang Taruna melakukan
standardisasi dalam hal:
a. Penomoran surat, yang diatur dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Untuk surat lingkup internal urutannya adalah: periode kepengurusan.nomor
surat/jenis surat/kode wilayah/I/bulan/tahun;
2) Untuk surat lingkup eksternal urutannya adalah: periode kepengurusan.
nomor surat/jenis surat/kode wilayah/E/bulan/tahun;
3) Penomoran surat menganut prinsip menurut deret hitung berdasarkan jenis
suratnya dan berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun;
b. Pembuatan Surat dalam administrasi Karang Taruna, harus memuat prinsip-
prinsip berikut:
1) Menentukan tujuan dan maksud dari pada penulisan surat;
2) Menempatkan gagasan-gagasan yang menjadi isi dan surat itu dengan urutan-
urutan yang baik;
3) Menggunakan tata bahasa yang baik; dan
4) Singkat dan jelas tanpa mengurangi kepatutan dan kelengkapan.
c. Maksud dan Tujuan Surat, meliputi:
1) Maksud surat memuat: pemberitahuan, pertanyaan, permintaan, dan lain-lain;
2) Tujuan umum surat adalah untuk menyampaikan suatu maksud dalam bentuk
tulisan agar tindakan yang dikehendaki dapat tercapai dengan cepat dan tepat;
3) Tujuan khusus surat terdiri dari: memberitahukan, menyatakan kehendak,
menyampaikan perintah dan instruksi-instruksi, dan menyusun keputusan-
keputusan.

4. Jenis-jenis Surat
Dalam sistem manajemen kesekretariatan Karang Taruna jenis-jenis surat terbagi
menjadi:
a. Surat Biasa dengan inisial kode B, yakni kelompok jenis surat yang secara
umum berisi berita secara tertulis, pemberitahuan, pernyataan,
permintaan/permohonan, undangan acara/kegiatan, dan pengantar kepada
pengurus/anggota Karang Taruna atau pihak lain;
b. Surat Keputusan dengan inisial kode K, yakni kelompok jenis surat yang
bersifat mengatur yang memuat suatu kebijaksanaan pokok, sifatnya umum
berlaku, harus ditaati oleh/bagi seluruh/sebagian anggota/pengurus Karang
Taruna. SK dibuat oleh pengurus Karang Taruna berdasarkan hasil Rapat
Pengurus Harian/Rapat Pengurus Pleno dalam rangka mengambil langkah
kebijaksanaan organisasi;
c. Surat Tugas/Mandat/Perintah dengan inisial kode T, yakni kelompok jenis surat
yang bersifat penugasan, instruksi, dan pemberian kewenangan/mandat dari
pengurus yang mempunyai hak dan wewenang atas sesuatu kepada
pengurus/anggota Karang Taruna guna bertindak untuk dan atas namanya dan
organisasi, melakukan sesuatu sesuai dengan perintah/mandate/tugas yang
diberikannya. Surat Perintah/Mandat/Tugas berlaku sementara, artinya tidak
berlaku lagi pada saat tugas/mandat/perintah yang termuat didalamnya telah
dilakukan dan atau sesuai dengan tanggal berlakunya;
d. Surat Rekomendasi dengan inisial kode R, yakni kelompok jenis surat yang
bersifat khusus karena hanya dikeluarkan untuk memberikan rekomendasi,
dukungan, usulan, dan dorongan kepada anggota/pengurus Karang Taruna atau
pihak lain yang terkait untuk kepentingan pengembangan kader/aktivis dan
organisasi dalam berbagai sektor.
e. Untuk surat biasa dalam bentuk surat undangan atau pemanggilan peserta suatu
acara/rapat/kegiatan dapat juga diselenggarakan dalam bentuk/mekanisme
/teknologi Radiogram/Telex/Faksimili/E-mail/Pesan singkat/Whatsapp, dengan
kondisi bahwa surat atau kabar dimaksud yang dibuat untuk menyampaikan
berita yang segera membutuhkan penyelesaian dan disampaikan kepada atau
diterima dari pihak lain dengan segera;

5. Surat Keluar
a. Surat Keluar terdiri dari 2 (dua) macam:
1) Surat Keluar Internal Organisasi, adalah surat organisasi yang dikirimkan
atau disampaikan kepada pengurus Karang Taruna atau kepada anggota
Karang Taruna. Surat Keluar internal organisasi ditanda-tangani oleh Ketua
dan Sekretaris, dan atau pengurus yang diberi kewenangan untuk itu sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing;
2) Surat Keluar Eksternal Organisasi, adalah semua surat organisasi yang
dikirim atau disampaikan kepada instansi/lembaga pemerintah, organisasi
kemasyarakatan dan lainya. Jenis surat ini ditanda tangani oleh Ketua dan
Sekretaris;
b. Apabila salah satu diantara Ketua dan Sekretaris berhalangan menandatangani
surat keluar organisasi, maka dapat salah satunya digantikan oleh unsur Wakil
Ketua dan/atau unsur Wakil Sekretaris;
c. Penanda-tanganan dan stempel organisasi dalam surat keluar harus asli dan
tidak boleh menggunakan photo copy terutama surat keluar eksternal organisasi.

6. Surat Masuk
a. Yang dimaksud dengan surat masuk adalah semua surat/tulisan atau berita yang
diterima oleh organisasi dari pihak lain maupun internal organisasi Karang
Taruna atau anggota Karang Taruna;
b. Penerimaan surat-surat masuk dipusatkan pengurusannya di sekretariat
organisasi Karang Taruna;
c. Semua surat/tulisan atau berita yang masuk harus dicatat sesuai dengan sifat
surat tersebut kedalam buku Agenda Surat Masuk;
d. Lembaran disposisi dipergunakan oleh Ketua atau Sekretaris kepada pengurus
yang diberi kewenangan untuk mengambil tindakan terhadap keterangan dan
untuk penyelesaian suatu masalah sesuai dengan isi surat masuk tersebut.

7. Stempel Karang Taruna


Yang dapat menggunakan stempel/cap organisasi adalah pengurus Karang Taruna
disemua tingkatan yang diberi kewenangan dan hanya untuk kepentingan organisasi;

8. Wewenang Penanda-tanganan Surat


a. Wewenang penanda-tanganan surat hanya dilakukan oleh Ketua dan Sekretaris
pengurus Karang Taruna;
b. Bila Ketua dan Sekretaris berhalangan, maka penanda-tanganan dapat dilakukan
oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris yang diberi kewenangan/mandat untuk
itu;
c. Bila suatu surat keluar harus ditanda-tangani oleh Ketua dan Sekretaris namun
yang bersangkutan berhalangan untuk itu, maka dilakukan pengcopyan tanda
tangan lewat teknologi tertentu setelah meminta persetujuan otoritas organisasi
yang bersangkutan.
D. SEKRETARIAT KARANG TARUNA

1. Pengertian
Sekretariat Karang Taruna adalah bagian penting yang mendukung kelancaran
pekerjaan-pekerjaan ketata-usahaan/administrasi organisasi Karang Taruna yang
meliputi segala tugas-tugas koordinasi dalam penyampaian kebijaksanaan organisasi,
melalui saluran administrasi yang dibakukan termasuk tugas jasa-jasa yang meliputi
penyampaian informasi, reproduksi, pencetakan, distribusi surat, dan lain-lain.

2. Fungsi Sekretariat Karang Taruna


a. Sekretariat Karang Taruna dalam menjalankan fungsinya, wajib menjamin dan
bertanggung jawab atas keberhasilan misi organisasi Karang Taruna melalui
saluran administrasi, dan oleh karenanya wajib bertanggung jawab atas segala
keberhasilan organisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Fungsi sekretariat Karang Taruna berada dibawah kendali Sekretaris Karang
Taruna atau Wakil Sekretaris yang ditunjuk untuk itu. Adapun proyeksi tugas-
tugas sekretariat Karang Taruna meliputi:
1) Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh sekretariat merupakan fungsi
koordinasi dalam penyampaian kebijakan organisasi yang akan diteruskan
kesemua lini sesuai dengan keinginan organisasi melalui saluran administrasi;
2) Membantu kelancaran kegiatan organisasi secara keseluruhan. Keputusan
dan kebijaksanaan yang telah diambil oleh organisasi disebarkan dengan
cepat dan tepat oleh sekretariat sebagai saluran informasi;
3) Distribusi surat dari organisasi keseluruh jajaran dan pihak lain yang terkait
dengan maksud surat dan program.
E. SISTEM PELAPORAN

1. Laporan-laporan
Untuk memberikan informasi yang diperlukan pengurus organisasi, sekretariat harus
pula menyusun laporan organisasi, meneliti dan mengolah data, baik yang
bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal organisasi dengan
sepengetahuan Sekretaris dan selanjutnya hasil-hasil itu disusun dalam berbagai
bentuk laporan, yang dapat dipergunakan sebagai bahan informasi.

2. Jenis-jenis Laporan
Laporan, adalah suatu pertanggung jawaban dari seorang pengurus/anggota Karang
Taruna sebagai hasil pengolahan/penilaian data/catatan/kejadian/kegiatan yang
sehubungan dengan fungsi dan tugasnya dan atau sesuai dengan tugas yang
diberikan. Karena itu laporan terdiri dari:
a. Laporan berkala/rutin, yang meliputi:
1) Laporan Tahunan, adalah laporan yang dibuat 1 (satu) tahun sekali oleh
pengurus Karang Taruna diberbagai tingkatan yang berisi pelaksanaan
kebijakan dan program kerja selama setahun perjalanan kepengurusan, yang
sangat penting menjadi dokumen organisasi dan menjadi bahan bagi
penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ);
2) Laporan Tiga Bulanan, adalah laporan yang dibuat 3 (tiga) bulan sekali oleh
pengurus Karang Taruna diberbagai tingkatan yang berisi pelaksanaan
kebijakan dan program kerja selama 3 (tiga) bulan perjalanan kepengurusan,
yang sangat penting menjadi dokumen organisasi dan menjadi bahan bagi
penyusunan laporan tahunan;
3) Laporan Bulanan, adalah laporan yang dibuat 1 (satu) bulan sekali oleh
pengurus Karang Taruna diberbagai tingkatan yang berisi pelaksanaan
operasionalisasi kebijakan dan program rutin selama sebulan, yang penting
menjadi dokumen organisasi dan menjadi bahan bagi penyusunan laporan
triwulanan;
4) Laporan Mingguan, adalah laporan yang dibuat format tetap berupa progress/
kemajuan bagi perkembangan suatu kebijakan atau kegiatan yang dijalankan
organisasi;
b. Laporan Khusus, meliputi:
1) Laporan Kepanitiaan, adalah laporan yang dibuat oleh panitia sebuah
acara/kegiatan yang dibentuk oleh pengurus Karang Taruna yang
bersangkutan yang menjadi bahan penting bagi penyusunan laporan
berkala/rutin dan LPJ organisasi;
2) Laporan Unit Teknis, adalah laporan yang dibuat oleh Unit Teknis yang
dibentuk oleh pengurus Karang Taruna yang bersangkutan yang disampaikan
secara berkala, yang menjadi bahan penting bagi penyusunan laporan
berkala/rutin dan LPJ organisasi;
3) Laporan Penugasan, adalah laporan yang dibuat oleh seseorang atau sebuah
tim yang diberi tugas/mandat/perintah untuk melaksanakan sesuatu atas
nama organisasi untuk menjadi bahan masukan dan dokumen penting bagi
organisasi.
c. Laporan Pertanggung-jawaban (LPJ), adalah laporan yang disusun secara
komprehensif yang mencakup seluruh pelaksanaan kebijakan dan program kerja
organisasi selama 1 (satu) periode kepengurusan yang harus disampaikan dalam
forum MWKT/TKKT.

3. Sistematika Penyusunan Laporan


Secara umum penyusunan laporan harus memuat sekurang-kurangnya sistematika
dibawah ini, yakni:

1. Pendahuluan:
a. Latarbelakang
b. Dasar
c. Maksud dan Tujuan
2. Rencana Kerja:
a. Program/kegiatan
b. Personalia
c. Keuangan
3. Realisasi Rencana Kerja:
a. Program/kegiatan
b. Personalia
c. Keuangan
4. Hambatan dan Upaya Mengatasinya:
a. Hambatan-hambatan
b. Upaya-upaya mengatasi hambatan
c. Lain-lain
5. Penutup:
a. Kesimpulan
b. Saran dan Rekomendasi
6. Lampiran-lampiran
DAFTAR PUSAKA :

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.


2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa
6. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 25 Tahun 2019 tentang Karang Taruna
7. Joko Suyono, Direktorat P2KS, Muhammad Satria, dll. “Dinamika Generasi Muda
di Akar Rumput”. Direktorat P2KS, Kemensos RI, 2012.
8. Prosiding Temu Karya Nasional VIII Karang Taruna Tahun 2020
9. Permensos RI No. 25/2019 tentang Karang Taruna dan Pedoman Kerja Karang
Taruna, 2019. (Muhammad Satria, Itto Turyandi, dkk). Pengurus Karang Taruna
Provinsi Jawa Barat, 2019
10. Prosiding Rapat Kerja Nasional Karang Taruna Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai