Anda di halaman 1dari 10

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by E-Jurnal Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905


Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

VIDEO PIJAT BAYI SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KETERAMPILAN IBU


DALAM MERANGSANG PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI

Taamu1 , Muslimin L2 , Desi Melina Saadi3


1
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia: taamu_kes@yahoo.com
2
Jurusan Keperawatan, Polekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
3
Mahasiswa Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia
(Korespondensi e-mail: islamiyah.iis86@gmail.com)

ABSTRAK

Pijat bayi sangat berpengaruh positif bagi proses tumbuh kembang bayi. Jenis penelitian
ini adalah Quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest contol group design.
Lokasi penelitian adalah Puskesmas Mokoau Kota Kendari. Populasi adalah bayi usia 3
- 9 bulan. Teknik sampling menggunakan teknik Quota dan Accidental sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif setelah diberikan video pijat bayi
mayoritas ibu bayi yakni 66,67% ibu bayi terampil melakukan pijat bayi. Dan setelah
diberikan pemijatan mayoritas bayi yakni 93,33% bayi memiliki perkembangan motorik
yang normal. Secara inferensial diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
keterampilan pijat ibu bayi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai p-
value = 0,001 < α = 0,05 dengan nilai t –hitung = 6,162. demikian pula bahwa ada
perbedaan yang signifikan perkembangan motorik bayi pada kelompok perlakuan yang
diberikan pijatan dan kelompok kontrol tanpa diberikan pijatan dengan nilai p-value =
0,031 < α = 0,05 dengan nilai t –hitung = 2,269. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pemberian video pijat bayi efektif meningkatkan keterampilan pijat ibu bayi dan
pemberian pijat bayi efektif meningkatkan perkembangan motorik bayi usia 3 – 9 bulan.

Kata kunci: Perkembangan Motorik, Pijat Bayi, Video Pijat Bayi

Abstract

Baby massage has a very positive effect on the baby's growth process. This type of
research is Quasi experimental with the design of the pretest-posttest contol group design.
The research location is the Mokoau Health Center in Kendari City. The population is
infants aged 3 - 9 months. The results of the study showed that descriptively after being
given a baby massage video the majority of the mothers were 66.67% of mothers of
babies skilled in doing baby massage. And after being given the majority of baby
massage, 93.33% of babies have normal motor development. Inferentially it is known
that there is a significant difference in the massage skills of the mothers of the treatment
group and the control group with a p-value = 0.001 <α = 0.05 with a value of t-count =
6.162. Likewise, there was a significant difference in motoric development of infants in
the treatment group given massage and control groups without being given massage with
p-value = 0.031 <α = 0.05 with t-count = 2.269. Thus it can be concluded that the
provision of baby massage videos is effective in increasing the mother's baby massage
skills and the provision of baby massage is effective in increasing the motor development
of infants aged 3 - 9 months.

Keywords: Baby massage, Baby massage Videos, Motor development

154
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

PENDAHULUAN teknik pemijatan bayi. Menurut Cheppy


Riyana (2007) media video pembelajaran
Video merupakan paket pengajaran adalah media yang menyajikan audio dan
yang bersifat self-instruction. Video visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran
pembelajaran bertujuan agar membantu baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur,
mengkomunikasikan pesan-pesan yang teori aplikasi pengetahuan untuk membantu
disampaikan dapat lebih memberikan pemahaman terhadap suatu materi
pemahaman kepada penerima pesan. pembelajaran. Video merupakan bahan
Penerapan video dapat mengkondisikan pembelajaran tampak dengar (audio visual)
kegiatan pembelajaran lebih terencana yang dapat digunakan untuk menyampaikan
dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan
hasil (output) yang jelas. Menurut Dwyer tampak dengar kerena unsur dengar (audio)
(2009), video mampu merebut 94% saluran dan unsur visual/video (tampak) dapat
masuknya pesan atau informasi kedalam disajikan serentak. Video yaitu bahan
jiwa manusia melalui mata dan telinga serta pembelajaran yang dikemas melalaui pita
mampu untuk membuat orang pada video dan dapat dilihat melalui video/VCD
umumnya mengingat 50% dari apa yang player yang dihubungkan ke monitor
mereka lihat dan dengar dari tayangan televise (Sungkono 2003:65).
program. Pesan yang disampaikan melalui
Melalui video pijat bayi orang tua bayi
media video dapat mempengaruhi emosi
belajar secara mandiri tentang teknik
yang kuat dan juga dapat mencapai hasil
peminjatan bayi sehingga proses pemijatan
cepat yang tidak dimiliki oleh media lain
yang dilakukan sesuai dengan standar
Bayi yang mendapat pijatan secara kesehatan bayi. Pemberian video pijat bayi
teratur akan lebih rileks dan tenang. Melalui kepada orang tua bayi merupakan salah satu
sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot, alternative yang sesuai dengan kondisi orang
peredaran darah dapat meningkat makin tua bayi untuk dapat melaksanakan proses
lancar, ataupun posisi otot dapat dipulihkan pemijatan dengan optimal. Pemijatan bayi
dan diperbaiki otomatis dapat meningkatkan sudah dikenal lama oleh masyarakat
fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik- Indonesia sejak zaman dahulu karena
baiknya (Habibie, 1998 dalam Roesli, 2009). merupakan suatu tradisi yang ada di
Adanya rangsangan pada kulit berupa pijat lingkungan masyarakat. Pijat bayi sangat
anak di hantarkan oleh ujun-ujung saraf di berpengaruh positif bagi proses tumbuh
sekitar folikel rambut, kemudian melalui kembang bayi karena manfaatnya antara lain
jaringan saraf yang ada di tulang belakang dapat meningkatkan produksi air susu ibu
akan disampaikan ke otak. Sehingga (ASI), (Roesli, 2000). Menurut Cynthia
gelombang oksigen akan lebih banyak Mersmann (cit Roesli, 2000) ibu yang
dikirim ke otak dan keseluruh tubuh. memijat bayinya akan memproduksi ASI
Pemijatan bayi dapat dipandang lebih banyak daripada kelompok kontrol.
sebagai salah satu aspek penting yang dapat Sentuhan yang di rasakan bayi dapat
dilakukan oleh orang tua bayi sebagai memberikanperubahan fisik bayi berupa
langkah awal komunikasi personal antara tubuh bayi yang tumbuh dan bertambah
orang tua dan bayi, tetapi penijatan bayi berat, beratotaknya, kadar protein dan
harus memerlukan keahlian khusus dari kegiatan enzimnya bertambah secara nyata,
pemijat serta sesuai dengan prosedur (Luize, 2004).
kesehatan yang benar. Oleh karena itu, orang Pijat bayi menimbulkan efek fisik dan
tua bayi perlu di bina secara proporsional biokimia yang positif. Efek fisik yaitu
melalui berbagi metode. Salah satu metode meningkatkan jumlah dan sitotoksitas dari
yang dapat digunakan adalah dengan sitem imunitas (sel pembunuh alami),
memberikan ilustrasi melalui video tentang mengubah gelombang otak secara positif,

155
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, Dalam perkembangan anak terdapat


meningkatkan berat badan, mengurangi masa kritis, dimana diperlukan
depresi dan ketegangan, membuat tidur rangsangan/stimulasi yang berguna agar
lelap, mengurangi rasa sakit. Efek biokimia potensi berkembang, sehingga perlu
meliputi menurunkan kadar hormon stress mendapat perhatian. Perkembangan
(catecholamin) serta meningkatkan aktivitas psikososial sangat dipengaruhi lingkungan
neuro transmiter hormon serotonin. Dengan dan interaksi anak dengan orangtuanya.
meningkatnya serotonin dan menurunkan Perkembangan anak akan optimal bila
hormon stress maka daya tahan tubuh akan interaksi sosialnya diusahakan sesuai
meningkat (Roesli, 2001) Selain itu pijat kebutuhan anak pada berbagai tahap
juga diketahui dapat merangsang proses- perkembangannya. (soetjiningsih, 2005).
proses fisiologi. Pijat juga meningkatkan Perkembangan motorik merupakan salah
kekuatan otot, peregangan sendi dan serta satu faktor yang sangat penting dalam
menyeimbangkan hormon dan syaraf perkembangan individu secara keseluruhan.
(Aslini, 2003). Beberapa pengaruh perkembangan motorik
terhadap konsitensi perkembangan individu
Pijat bayi juga dapat meningkatkan
dipaparkan oleh Hurlock (1996) dalam
sistem kekebalan, meningkatkan aliran
Wuryani (2008: 2.17) sebagai berikut:
cairan getah bening untuk membersihkan zat
Melalui keterampilan motorik, anak dapat
berbahaya, mengubah gelombang otak
menghibur dirinya dan memperoleh
secara positif, memperbaiki sirkulasi otak
perasaan senang. Seperti anak merasa
dan pernafasan, merangsang fungsi
senang dengan memiliki keterampilan
pencernaan serta pembuangan,
memainkan boneka, melempar dan
meningkatkan berat badan, mengurangi
menangkap bola atau memainkan alat-alat
depresi dan ketegangan, membuat tidur
mainan
lelap, mengurangi rasa sakit, kembung dan
kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan METODE
batin orangtua dan bayinya, meningkatkan
produksi air susu ibu, mengembangkan Penelitan ini dilaksanakan di 4
komunikasi, memahami isyarat bayi dan posyandu wilayah kerja puskesmas Mokoau
meningkatkan percaya diri (Roesli dan Lee, kecamatan kambu kota Kendari provinsi
2009). Sejalan dengan itu, Sugiharti (2016) Sulawesi Tenggara. Desain penelitian
menyatakan bahwa Sentuhan dan pijat pada menggunakan penelitian Eksperimen Semu
bayi setelah kelahiran dapat memberikan (Quasi eksperimen) menggunakan desain
jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan pretest-posttest contol group design.
yang dapat mempertahankan perasaan aman Populasi adalah semua bayi berusia 3 - 9
pada bayi. Keuntungan dari pijat bayi bulan di 4 posyandu wilayah kerja Puskemas
didukung juga oleh beberapa penelitian Mokoau kecamatan Kambu kota Kendari
seperti pada penelitian Roekistiningsih tahun 2018 berjumlah 52 orang. Besaran
(2006), kelompok yang dipijat mengalami sampel ditentukan dengan menggunakan
peningkatan kuantitas tidur rata-rata sebesar rumus
2,13 jam. Selain itu, pijat bayi juga dapat
memperbaiki kuantitas tidur bayi, bahkan
𝑁.𝑍² (𝑝.𝑞)
dapat memberikan siklus tidur bayi lebih n = 𝑑2 (𝑁−1)+𝑧²𝑝.𝑞 (Notoatmodjo. S, 2010)
lama dan frekuensi terbangun lebih sedikit.
Martini (2014) menjelaskan bahwa tidur
merupakan prioritas utama bagi bayi, karena Sehingga diperoleh besarnya sampel
pada saat inilah terjadi repair neuro-brain dalam penelitian ini adalah 30 responden
dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan dengan kriteria:
diproduksi. a. Inklusi

156
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

1) Ibu memiliki bayi usia 3 - 9 bulan kriteria keterampilan pijat ibu bayi
denga perkembangan motorik yang yang digunakan dalam peneitian ini
lambat disajikan pada table berikut:
2) bersedia menjadi responden Table 1. Kategori Keterampilan Pijat Ibu Bayi
3) Keluarga klien bersikap kooperatif Kategori Nilai
b. Eksklusi Terampil 76% - 100%
1) Bayi dalam keadaan sakit Cukup terampil 51% – 75%
2) Orang tua/keluarga bayi tidak Kurang terampil 26% – 50%
bersedia memijat bayinya Tidak terampil 0% – 25%
Teknik sampling menggunakan teknik quota
sampling dan accidental sampling. Sedangkan kriteria perkembangan
Data yang telah dikumpulkan motorik bayi adalah:
selanjutnya akan diolah dengan Delay: bila ada item perkembangan motorik
menggunakan komputer melalui program yang tidak tercapai sesuai umur pada saat
SPSS (Statistical Product and Service pengukuran.
Solution) for Windows. Pengolahan data Normal: bila item perkembangan motorik
dilakukan secara univariat dan bivariat. tercapai sesuai umur pada saat pengukuran.
Analisis univariat dilakukan untuk Advance: bila semua item perkembangan
memperoleh gambaran atau karakteristik motorik tercapai melewati kesesuai umur
keterampilan pijat ibu bayi dan pada saat pengukuran
perkembangan motorik bayi. Analisis HASIL
bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji Analisi Deskriptif
independent-sample t tests untuk Deskripsi keterampilan pijat ibu bayi
mengetahui efektivitas pemberian video di wilayah kerja puskesmas Mokoau tahun
pijat bayi terhadap keterampilan pijat ibu 2018 pada kelompok kontrol dan kelompok
bayi, dan uji paired t test untuk mengetahui perlakuan, di sajikan pada tabel berikut
efektivitas pijatan bayi terhadap
perkembangan motorik bayi

Tabel 2. Deskripsi Tes Akhir Keterampilan Pijat Ibu Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau Tahun 2018
Kelompok Skor Pree-Test Keterampilan Pijat Ibu Bayi
Terampil Cukup Kurang Tidak Terampil
Jml % Jml % Jml % Jml %
Perlakuan 10 66,67 5 33,33 0 0 0 0
Kontrol 0 0 9 60 6 40 0 0,00
Jumlah 10 33,33 14 46,67 6 20 0 0,00
Sumber: olahan data primer

Tabel 2 menunjukkan bahwa bayi memiliki keterampilan pijat pada


mayoritas ibu bayi yang diberikan vidoe kategori cukup terampil dan tidak ada ibu
pijat bayi terampil dalam memberikan bayi memiliki keterampilan pijat pada
pijatan kepada bayinya, ini terlihat dari 15 kategori kurang terampil atau tidak
orang ibu bayi yang menjadi responden, terampil. Sedangkan Ibu bayi yang tidak
terdapat 10 orang (66,67%) ibu bayi diberikan video pijat bayi, mayoritas
memiliki keterampilan pijat pada kategori memiliki keterampilan pijat yang cukup
terampil, sebanyak 5 orang (33,33%) ibu terampil, yakni dari 15 orang ibu bayi yang

157
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

menjadi responden pada kelompok kontrol, Deskripsi perkembangan motorik


terdapat 9 orang (60%) memiliki bayi di wilayah kerja puskesmas Mokoau
keterampilan pada kategori cukup terampil, tahun 2018 pada kelompok kontrol dan
sebanyak 6 orang (40%) memiliki kelompok perlakuan, di sajikan pada tabel
keterampilan pada kategori kurang berikut:
terampil, dan tidak ada ibu bayi memiliki
keterampilan pijat pada kategori terampil
atau tidak terampil.

Tabel 3. Deskripsi Tes Akhir Perkembangan Motorik Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau Tahun 2018
Kelompok Skor Post-Test Perkembangan Motorik
Delay Normal Advance
Jml % Jml % Jml %
Perlakuan 1 6,67 14 93,33 0 0
Kontrol 6 40 9 60 0 0
Jumlah 7 23,33 23 76,67
Sumber: olahan data primer
Analisis Inferensial
Tabel 3 menunjukkan bahwa
perkembangan motorik bayi setelah Analisis inverensial dilakukan untuk
diberikan pijatan pada kelompok perlakuan melihat peningkatan keterampilan pijat ibu
mayoritas berada pada kategori normal bayi setelah perlakukan dengan pemberian
yakni dari 15 orang bayi yang diukur video pijat bayi serta untuk mengetahui
perkembangan motoriknya, terdapat 14 perbedaan perkembangan motorik bayi
orang (93,33%) bayi memiliki yang diberikan pijatan oleh ibu bayi yang
perkembangan motorik pada kategori menerima perlakuan dengan pemberian
normal, sebanyak 1 orang (6,67%) bayi vidoe pijat bayi dengan bayi yang dipijat
memiliki perkembangan motorik pada oleh ibu bayi yang tidak diberikan
kategori delay. perlakuan.
Peningkatan Keterampilan Pijat Ibu
Bayi
Demikian pula pada kelompok
kontrol, dari 15 orang bayi yang menjadi Secara inferensial dapat diketahui
responden terdapat 9 orang (60%) bayi peningkatan keteramapilan ibu bayi pada
mengalami perkemangan motorik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
kategori normal, sebanyak 6 orang (40%) sebagaimana disajikan pada tabel berikut
bayi mengalami perkembangan motorik
pada kategori delay.
Tabel 4. Peningkatan Keterampilan Pijat Ibu Bayi
Kelompok Peningkatan Keterampilan Pijat Ibu Bayi
t-hitung p-value α ket
Perlakuan 9,638 0,001 0,05 Ada Peningkatan keterampilan pijat
Kontrol 0,802 0.436 0,05 Tidak ada peningkatan keterampilan pijat
Sumber: olahan data primer

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan keterampilan pijat ibu bayi setelah


bahwa ada peningkatan yang signifikan diberikan perlakuan dengan pemberian

158
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

video pijat ibu bayi selama periode tertentu Perbedaan Keterampilan Pijat Ibu
dengan nilai p-value = 0,001 < 𝛼 = 0,05 Bayi
dengan nilai t –hitung = 9,638. Sedangkan Perbedaan keteramapilan pijat ibu
pada kelompok kontrol menunjukkan tidak bayi antara kelompok perlakuan dan
ada peningkatan yang signifikan kelompok kontrol baik sebelum diberikan
keterampilan pijat ibu bayi yang tidak perlakuan (pree-test) maupun setelah
diberikan perlakuan dengan pemberian diberikan perlakuan (post-test) disajikan
video pijat ibu bayi nilai p-value = 0,436 > pada tabel berikut
𝛼 = 0,05 dengan nilai t –hitung = 0,802.
Tabel 5. Perbedaan Keterampilan Pijat Ibu Bayi
Kelompok Perbedaan Keterampilan Keterampilan Pijat Ibu Bayi
T-hitung P-value α Ket
Pree-Test 1,519 0,14 0,05 Tidak ada perbedaan keterampilan pijat
Post-Test 6,162 0,001 0,05 Ada perbedaan keterampilan pijat
Sumber: olahan data primer
kelompok kontrol dengan nilai p-value =
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan 0,001 < 𝛼 = 0,05 dan nilai t –hitung = 6,162.
keterampilan pijat ibu bayi pada kelompok Ini berarti pemberian video pijat bayi efektif
perlakuan dan kelompok kontrol pada tes meningkatkan keterampilan pijat ibu bayi di
awal (pree-test) dengan nilai p-value = 0,14 wilayah kerja puskesmas mokoau.
> 𝛼 = 0,05 dan nilai t –hitung = 1,516. Perbedaan Perkembangan Motorik Bayi
Dengan kata lain kedua kelompok sebelum Perbedaan perkembangan motorik
diberikan perlakuan memiliki keterampilan bayi antara kelompok perlakuan dan
pijat yang relatif sama. Sedangkan pada tes kelompok kontrol baik sebelum diberikan
akhir (post-test) menunjukkan bahwa ada perlakuan (pree-test) maupun setelah
perbedaan yang signifikan keterampilan diberikan perlakuan (post-test) disajikan
pijat ibu bayi kelompok perlakuan dan pada tabel berikut.

Tabel 6. Perbedaan Keterampilan Pijat Ibu Bayi Yang Diberikan Video Pijat Bayi Dan Tidak
Diberikan Video Pijat Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau Tahun 2018
kelompok Perbedaan Perkembangan Motorik Bayi
t-hitung p-value α ket
pree-test 0,747 0,461 0,05 Tidak ada perbedaan
Perkembangan Motorik Bayi
post-test 2,269 0,031 0,05 Ada perbedaan Perkembangan
Motorik Bayi
Sumber: olahan data primer

Sedangkan pada tes akhir (post-test)


Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
signifikan perkembangan motorik bayi pada
perkembangan motorik bayi pada kelompok
kelompok perlakuan yang diberikan pijatan
perlakuan dan kelompok kontrol pada tes
dan kelompok kontrol tanpa diberikan
awal (pree-test) dengan nilai p-value =
pijatan dengan nilai p-value = 0,031 < 𝛼 =
0,461 > 𝛼 = 0,05 dan nilai t –hitung = 0,747.
0,05 dan nilai t –hitung = 2,269. Ini berarti
Ini berarti bahwa kedua kelompok sebelum
pemberian pijat bayi efektif meningkatkan
diberikan perlakuan memiliki
perkembangan motorik bayi usia 3 – 9 bulan
perkembangan motorik yang relatif sama.

159
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

bayi di wilayah kerja puskesmas mokoau mempelajari teknik pemijatan secara


tahun 2018. profesional, sehingga ibu bayi dapat
menerapkan teknik tersebut kepada bayinya
PEMBAHASAN
guna memberikan stimulasi melalui
Pemijatan bayi merupakan salah satu pemberian tekanan yang proporsional
terapi bagi bayi untuk memberikan kepada bayi sebagai salah satu upaya yang
kenyamanan pada bayi dengan cara efektif untuk meningkatkan kemampuan
menstimulasi saraf-saraf melalui tekanan motorik bayi
yang proporsional pada bayi. Pemijatan ini Fleksibilitas video dapat memberikan
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan kemudahan bagi mereka untuk mempelajari
tubuh, memperbaiki pencernaan sehingga teknik pemijatan secara utuh. Salah satu
dapat meningkatkan nafsu makan pada kemudahan yang mereka rasakan adalah
bayi. Hal ini juga diungkapkan oleh Sebuah jika pada pemutaran pertama masih ada
penelitian yang dilakukan Field dan Scafidi teknik yang belum dipahami secara utuh
menunjukkan bahwa 20 bayi premature maka meraka dapat memutar kembali video
yang dipijat selama 3x15 menit setiap hari tersebut untuk melihat secara jelas tekni
selama 10 hari mengalami peningkatan per yang belum dipahami tersebut. Selain itu,
hari 20%- 47% lebih banyak daripada bayi adanya peragaan secara langsung dari
yang tidak dipijat, artinya pemijatan pemeran dalam video juga mempermudah
memberikan dampak yang positif bagi mereka untuk menyesuaikan dengan
pertumbuhan bayi. pemijatan yang akan dilakukan pada bayi
Selain itu, pemijatan bayi juga dapat mereka
meningkatkan produksi air susu ibu (ASI), Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
sehingga frekuensi menyusu pada bayi juga secara deskriptif ada peningkatan
dapat meningkat. Hal ini juga dinyatakan keterampilan pijat ibu bayi setelah
oleh Farida dkk (2018) dalam penelitiannya diberikan video tentang pijat bayi dimana
yang menyimpulkan bahwa pijat bayi mayoritas ibu bayi pada kelompok
berpengaruh terhadap peningkatan perlakuan sebanyak 10 orang (66,67%)
frekuensi menyusu pada bayi. Tindakan memiliki keterampilan pada kategori
pemijatan ini sesungguhnya telah lama terampil, dan sebanyak 5 orang (33,33%)
dipraktekkan oleh masyarakat, tetapi pada memiliki keterampilan pada kategori cukup
saat itu teknik pijatan masih dilakukan terampil. Hal ini meningkat dibandingkan
secara konvensional dengan prinsip-prinsip dengan sebelum diberikan video pijat bayi
tradisional. Oleh karena itu, penelitian ini yang berada pada kategori kurang terampil.
dilaksanakan untuk memberikan edukasi Adanya peningkatan keterampilan
kepada masyarakat tentang pemijatan bayi merupakan dampak dari perlakuan sebagai
yang baik dan benar melalui pemberian proses pembelajaran bagi ibu bayi. Ini
video pijat bayi. Penelitian dilaksanakan sejalan dengan hasil penelitian Ambarsari
dengan menyelidiki gejala atau perubahan dkk (2017) yang menyatakan bahwa
yang terjadi pada objek penelitian berupa pendidikan kesehatan dapat meningkat
keterampilan pijat ibu bayi dan keterampilan pijat ibu.
perkembangan motorik bayi.
Secara khusus tingkat keterampilan
Video Pijat bayi merupakan salah satu pijat ibu bayi yang tinggi terjadi pada
media audio visual yang menampilkan beberapa bagian pemijatan yakni, pada
teknik-teknik pemijatan pada bayi. Video kelompok perlakuan semua ibu bayi
ini dirancang oleh peneliti dan diperagakan (100%) terampil melakukan pemijatan pada
oleh bidan yang kompeten dengan bagian tangan dan kaki, sebanyak 86,67 %
menggunakan bantuan alat peraga boneka ibu bayi terampil melakukan pemijatan
bayi. Melalui video pijat bayi ibu bayi dapat pada bagian punggung, sebanyak 26,67%

160
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

ibu bayi terampil melakukan relaksasi dan melakukan pijat bayidi Rumah Sakit Umum
pemijatan pada muka, sebanyak 6,67% ibu Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
bayi terampil melakukan pemijatan pada Video pijat bayi dapat dimanfaatkan
dada, dan tidak ada ibu bayi yang terampil oleh ibu bayi sebagai media belajar atau
melakukan pemijatan pada perut, dengan latihan tentang pemijatan bayi. Melalui
rata-rata keterampilan ibu yang terampil video ibu bayi dapat mengetahui teknik
melakukan pijat bayi sebesar 49,53%. pemijatan serta dapat melakukan praktek
Sedangkan pada kelompok kontrol, atau latihan secara langsung. Efek dari
sebanyak 33,33% ibu bayi terampil aktifitas tersebut akan memberikan
melakukan relaksasi dan pemijatan pada pengalaman baru bagi ibu bayi yang dapat
muka, sebanyak 26,67% ibu bayi terampil menambah pengetahuannya tentang teknik
melakukan pemijatan pada bagian tangan,
pijat bayi, pada gilirannya ibu bayi menjadi
dan sebanyak 6,67% ibu bayi terampil terampil dalam melakukan pemijatan. Hal
melakukan pemijatan pada bagian dada, ini juga disampaikan oleh Machfoedz
perut, kaki, dan punggung, dengan rata-rata (2005) yang menyatakan bahwa teknik
keterampilan ibu yang terampil melakukan pelatihan merupakan proses perubahan
pijat bayi sebesar 16,19%. yang bertujuan untuk mengubah individu,
Adanya peningkatan secara deskriptif kelompok dan masyarakat menuju hal-hal
disinyalir sebagi efek dari adanya yang positif karena secara terencana
pemberian perlakuan berupa pemberian melalui proses belajar. Perubahan tersebut
video pijat bayi. Hal ini dapat kita amati mencakup pengetahuan, sikap dan
dengan membandingkan tingkat keterampilan.
keterampilan ibu bayi pada kelompok Perkembangan motorik bayi
perlakuan dan kelompok kontrol. Dimana seyogianya mengikuti tingkat
pada kelompok perlakuan mayoritas ibu perkembangan sesuai dengan usia bayi
bayi memiliki keterampilan pada kategori tersebut, adanya keterlambatan tentu saja
terampil sedangkan pada kelompok kontrol disebabkan oleh banyak faktor, salah
ibu bayi memiliki keterampilan pada satunya adalah kurangnya stimulus yang
kategori cukup terampil. Hal ini juga diberikan kepada bayi sebagai latihan
ditegaskan dengan hasil penelitian secara pergerakan bagi bayi. Hal ini juga di
inferensial yang menunjukkan bahwa dukung oleh hasil penelitian Kholifah dkk
pemberian video pijat bayi efektif untuk (2014) yang menyatakan bahwa pemberian
meningkatkan keterampilan pijat ibu bayi di tindakan stimulasi yang tepat dan baik lebih
wilayah kerja puskesmas Mokoau Kendari mempengaruhi perkembangan motorik
tahun 2017 dengan nilai p-value = 0,001 <
kasar bayi. Selanjutnya Dynamic System
𝛼 = 0,05 dengan nilai t–hitung = 6,162. Theory yang dikembangkan Thelen &
Hasil ini juga di dukung oleh hasil whiteneyerr mengungkapkan bahwa untuk
penelitian Ambarsari dkk (2017) membangun kemampuan motorik anak
menyimpulkan bahwa praktik pijat bayi harus mempersepsikan sesuatu di
dapat ditingkatkan dengan melakukan lingkungannya yang memotivasi mereka
penyuluhan mengunakan audio visual untuk melakukan sesuatu dan menggunakan
berupa rekaman video dalam bentuk persepsi mereka tersebut untuk bergerak.
compact disc tentang cara memijat bayi Kemampuan motorik merepresentasikan
yang baik dan benar. Demikian pula hasil keinginan anak. Misalnnya ketika anak
ini isomorfis dengan hasil penelitian melihat mainan dengan beraneka ragam,
Anindyawati dkk (2007) yang anak mempersepsikan dalam otaknnya
menyimpulkan bahwa ada pengaruh bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi
penyuluhan tehnik pijat bayi terhadap tersebut memotivasi anak untuk melakukan
pengetahuan dan keterampilan ibu sesuatu, yaitu bergerak untuk

161
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, Demikian pula Kalsum (2014) dalam


anak berhasil mendapatkan apa yang di penelitiannya menyatakan bahwa Pemijatan
tujunya yaitu menunjukkan respon atas apa pada bayi juga dapat melancarkan
yang menarik baginya. peredaran darah dan meningkatkan
metabolisme sel. Orang tua yang memijat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anaknya dapat merangsang perkembangan
secara deskriptif ada peningkatan
koneksi antara sel – sel saraf otak bayi yang
perkembangan motorik bayi pada kelompok
akan membentuk dasar untuk berfikir,
perlakuan maupun kelompok kontrol,
merasakan dan belajar.
dimana pada masing-masing kelompok
sudah ditemukan adanya bayi yang Pijat bayi akan menstimulasi taktil
mengalami perkembangan motorik yang bayi agar perkembangannnya bertambah
normal dimana pada kelompok perlakuan pesat dan dengan mudah melakukan
terdapat 93,33% bayi mengalami gerakan-gerakan yang kompleks atau
perkembangan motorik yang normal terkoordinasi. Gerakan remasan pada pijat
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat bayi dapat membuat otot bayi menjadi kuat
60% bayi yang mengalami perkembangan (Levy dan Hyman, 1993). Dengan demikian
motorik pada kategori normal. Hasil ini pemberian pijatan merupakan salah satu
sejalan dengan hasil penelitian Kusumastuti teknik memberikan rangsangan terhadap
dkk (2016) yang menyimpulkan bahwa ada bayi sehingga dapat mendorong
pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan perkembangan motorik bayi secara optimal.
perkembangan motorik kasar pada bayi Oleh karena itu, setiap orang tua tentu dapat
umur 3-6 bulan. Demikian pulan penelitian melakukan teknik pemijatan ini sebagai
yang dilakukan oleh Field et al., (2006), salah satu upaya agar perkembangn bayi
menunjukkan bahwa bayi yang dapat berjalan secara optimal.
mendapatkan pemijatan dengan tekanan KESIMPULAN
yang sedang lebih menunjukkan
peningkatan pada motorik kasar Pemberian Video pijat bayi efektif
dibandingkan dengan bayi yang untuk meningkatkan keterampilan pijat ibu
mendapatkan pemijatan dengan tekanan bayi di wilayah kerja puskesmas Mokoau
yang ringan. kota Kendari tahun 2017 dengan nilai p-
Adamson (1996) menyatakan bahwa value = 0,001 < 𝛼 = 0,05 dengan nilai t –
Pemberian massage efflurage dapat hitung = 6,162. Demikian pula pemberian
merangsang pertumbuhan dan Pijatan kepada bayi efektif untuk
perkembangan otot dan saraf pada bayi. meningkatkan perkembangan motorik bayi
Selanjutnya Menurut Pamela (1993), bayi usia 3 – 9 bulan di wilayah kerja puskesmas
dapat mengalami perkembangan jika Mokoau kota Kendari tahun 2017 dengan p-
mendapatkan rangsangan pada kulit yang value = 0,031 < 𝛼 = 0,05 dengan nilai t –
akan memberikan efek nyaman dan hitung = 2,269.
meningkatkan perkembangan neurologi DAFTAR PUSTAKA
sehingga perkembangan motoriknya lebih
cepat. Kedua pendapat ini meberikan pesan Ajeng Mahardika Wati. (2014). Pengaruh
yang kuat terhadap pentingnya pemberian pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
rangsangan bagi bayi melalui pijatan untuk terhadap praktik pijat bayi. Jurnal Ners
perkembangn motorik bayi yang optimal. dan Kebidanan. 1 (1). 62 – 67.
Hal ini juga dipertegas oleh Keeler yang di Alan Heath, & Nicki Bain Bridge. (2006). Baby
kutip oleh Hayden (2008) bahwa Massage. Jakarta: Dian Rakyat.
rangsangan sensorik berupa pijat telah Ambarsari dkk. 2017. Pengaruh Penyuluhan
terbukti dapat merangsang pertumbuhan Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi
dan meningkatkan perkembangan syaraf. pada Ibu di Desa Tugu Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar.

162
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

Journal of Health Science and Developmental Delay. Pediatric Clin


Prevention. 1(2). 73 – 78. North Am. NCBI. 40(3): 465-477.
Anindyawati dkk. (2007). Pengaruh Luize, A., (2004). Esensi Metode Kanfuru
Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Dalam Perawatan Bayi BBLR. Intisari.
Terhadap Pengetahuan Dan Martini dan Mardiana (2014). Pengaruh Pijat
Keterampilan Ibu Melakukan Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi
Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo
Keterampilan Ibu Melakukan Pijat Kecamatan Ngimbang Kabupaten
Bayi Di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Lamongan. SURYA. 2(XVIII): 109 –
Klaten. JIK. 2 (1). 115.
Cheppy Riyana. (2007). Pedoman Notoadmojdo. S. (2010). Metodologi Penelitian
Pengembangan Media Video. Jakarta: Kesehatan. Jakarta: Bhineka Cipta.
P3AI UPI.Daryanto. 2010. Ilmu Bahan. Roesli, Utami. (2001). Bayi Sehat Berkat ASI
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Eksklusif. Jakarta: PT Elex
Farida dkk. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Komputindo.
Terhadap Peningkatan Frekuensi Dan Roekistiningsih; Fathoni, M. ; L., Laviana N.
Durasi Menyusu Pada Bayi Usia 1 – 3 (2006). Pengaruh Pemijatan Terhadap
Bulan. Jurnal Kebidanan. 7 (1). 61-68. Peningkatan Kualitas Tidur Bayi usia 4-
Field T, Diego MA, Hernandez-Reif M, Deeds 6 bulan di Kelurahan Sumbersari
O, Figuereido B (2006). Moderate Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Versus Light Pressure Massage Program Studi Ilmu Keperawatan
Therapy Leads to Greater Weight Gain FKUB Malang: Malang.
in Preterm Infants. Infant Behav Dev. Soetjiningsih. (2005). Tumbuh kembang anak.
29(4): 574- 578. Jakarta: EGC.
Kholifah dkk (2014). Perkembangan Motorik Sugiharti dan Kurnia. (2016). Pengaruh
Kasar Bayi Melalui Stimulasi Ibu Di Frekuensi Pijat Bayi Terhadap
Kelurahan Kemayoran Surabaya. Pertumbuhan (Berat Badan) Bayi Usia
Jurnal Sumber Daya manusia 1-3 Bulan Di Desa Karangsari Dan
Kesehatan. Vol.1 No.1. 2014. Purbadana. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah
Kusumastuti dkk. (2016). Effect of Massage on Kebidanan. 7(1): 41 – 52.
Sleep Quality and Motor Development Ummi Kalsum. (2014). Peningkatan Berat
in Infant Aged 3-6 Months. Journal of Badan Bayi Melalui Pemijatan. Jurnal
Maternal and Child Health, 1(3):161- Keperawatan Indonesia. 17 (1). 25-29.
169.
Levy SE, Hyman SL (1993). Pediatric
Assessment of The Child with

163

Anda mungkin juga menyukai