Anda di halaman 1dari 42

KOMUNIKASI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DESA

DI DESA NGALIAN TAHUN 2022


(Studi Kasus Desa Ngalian Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo)

Proposal Skripsi

Program Sarjana (S-1)


Program Studi Ilmu Politik

Oleh:

Siti Pujiyanti
2020250065

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2023
NOTA PEMBIMBING

Lamp : (Eksemplar)

Hal : Persetujuan Naskah Proposal Skripsi

Kepada.
Yth. Bapak Dekan Fakultas Komunikasi Dan Sosial Politik
UNSIQ Jawa Tengah Di Wonosobo
di Wonosobo

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi, dan perbaikan


sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa proposal skripsi
saudara:
Nama : Siti Pujiyanti
NIM : 2020250065
Program Studi : Ilmu Politik
Judul Skripsi : KOMUNIKASI POLITIK PADA PEMILIHAN
KEPALA DESA DI DESA NGALIAN TAHUN
2022 (Studi Kasus Desa Ngalian Kecamatan Kepil
Kabupaten Wonosobo)
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan.
Demikian, atas perhatianya diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Wonosobo,
Pembimbing,

Supartinah., S.Pd.,M.I.Kom.
NIDN: 0628018903

i
DAFTAR ISI

NOTA PEMBIMBING.....................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

PROPOSAL ....................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................9
C. Tujuan Penelitian..................................................................................9
D. Manfaat Penelitian................................................................................9
1. Secara Teoritis.................................................................................9
2. Secara Praktis..................................................................................10
E. Tinjauan Pustaka..................................................................................10
F. Landasan Teori......................................................................................13
G. Metode Penelitian..................................................................................29
1. Jenis Penelitian................................................................................29
2. Definisi Konseptual.........................................................................30
3. Sumber dan Jenis Data....................................................................30
4. Teknik Pengumpulan Data..............................................................31
5. Teknik Analisis Data.......................................................................31
H. Sistematika Penulisan Skripsi..............................................................32
1. BAB I..............................................................................................32
2. BAB II.............................................................................................32
3. BAB III............................................................................................32
4. BAB IV...........................................................................................33
5. BAB V.............................................................................................33
I. Daftar Pustaka.......................................................................................34
J. Draf Wawancara....................................................................................37

ii
PROPOSAL
KOMUNIKASI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DESA
DI DESA NGALIAN TAHUN 2022

(Studi Kasus Desa Ngalian Kecamatan Kepil Kabupaten Winosobo)

A. Latar Belakang

Desa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu kesatuan

wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga, dan dikepalai atau dipimpin oleh
1
seorang kepala desa, serta memiliki sistem pemerintahan sendiri. Desa terdiri

dari beberapa dusun, desa merupakan bagian dari kecamatan yang mempunyai

batas wilayah tertentu, desa juga bagian dari pemerintah yang paling terendah di

suatu negara dengan mempunyai kawasan terkecil. Dalam penyelenggaraan

urusan pemerintah di desa dibentuk oleh kepala desa bersama dengan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dengan berdasarkan peraturan desa 2. Kepala desa

itu sendiri dipilih secara langsug oleh rakyat.

Pemilihan kepala desa atau sering disebut dengan Pilkades adalah proses

untuk pergantian pemimpin, dan merupakan hal yang umum dilaksanakan dalam

kehidupan masyarakat di desa. Pemilihan kepala desa merupakan salah satu

cermin dari bentuk negara demokrasi yang berada di tingkat desa. Bentuk

demokrasi di Indonesia lainnya yaitu seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),

Pemilihan Presiden (Pilpres), dan Pemilu Legislatif. Bentuk-bentuk dari demokrasi

itu tidaklain adalah sebuah ajang kompetisi untuk memenangkan suatu pemilihan
1
Utang Rosidin, Pemberdayaan Desa dalam Sistem Pemerintahan Desa, Cetakan Ke-1, (Bandung:
Pustaka Setia, 2019), hlm. 6.
2
Ibid, hlm. 7.

1
dalam kehidupan politik.3 Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,

dan untuk rakyat. Sehingga masyarakat desa sendiri dapat menentukan pilihannya

sesuai yang mereka kehendaki dengan cara memilih langsung, dan nantinya

masyarakatlah yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin desa mereka

selama 6 tahun kedepan.

Dalam pasal 31 Undang-Undang Desa yang mengatur mekanisme

pemilihan kepala desa, bahwa dalam pemilihan kepala desa harus dilaksanakan di

seluruh kabupaten/kota secara serentak. Tahapan dalam pemilihan kepala desa

yaitu dimulai dari tahap pencalonan, kemudian pemungutan suara, dan penetapan.

Di Kabupaten Wonosobo sendiri segala aturan dalam Pemilihan Kepala Desa

terdapat pada Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2018

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 1 Tahun

2016 Tentang Pemilihan Kepala Desa. Dalam peraturan daerah Kabupaten

Wonosobo itu, diharapkan dari pelaksanaan pemilihan kepala desa sesuai dengan

aturan sehingga tidak terjadi adanya pelanggaran.

Partisipasi politik dalam pemilihan kepala desa sangat penting dan

dibutuhkan, hal itu karena dalam pemilihan terdapat yang memilih dan dipilih.

Yang memilih itu sendiri adalah masyarakat dan yang dipilih adalah kandidat

calon kepala desa. Untuk dapat memenangkan dalam pemilihan kepala desa, calon

kepala desa membutuhkan dukungan dari masyarakat, karena yang menentukan

siapa nantinya yang akan menjadi kepala desa terpilih adalah suara dari

masyarakat. Dengan partisipasi dari masyarakat memilih kepala desa secara


3
Anggi Farera, Muhammad Alfikri, “Strategi Komunikasi Politik Kepala Desa Pada Pemilihan
Kepala Desa di Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Periode 2022-2028”,
dalam Jurnal Sains Sosio Humaniora, Vol. 6, No. 1, Juni, 2022, hlm. 824.

2
Langsung, Umum, Bebas, Jujur, Rahasia, dan Adil merupakan bentuk demokrasi

di tingkat desa dalam Pilkades. Partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala

desa tidak hanya menjadi pemilih, hal lain juga dapat dilakukan masyarakat

dengan menjadi tim sukses dari calon kepala desa untuk memenangkan sebuah

kompetensi pada ajang pemilihan kepala desa.

Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan serentak di Kabupaten Wonosobo

yang diikuti 30 desa dari 14 Kecamatan pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 4. Salah

satu desa yang ikut dalam pemilihan kepala desa tersebut yaitu, Desa Ngalian,

Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Proses pemilihan kepala desa di Desa

Ngalian ini dilaksanakan pada pukul 07.00-13.00 dan langsung dilakukan

perhitungan suara. Prosedur pelaksanaan kepala desa terlaksana dengan lancar dan

aman di desa ini. Di Desa Ngalian terdapat dua calon kandidat yang maju dalam

pemilihan kepala desa, yaitu calon incumbent dan calon baru. Calon incumbent

merupakan warga asli dan sebelumnya menjabat selama 2 periode, yakni dari

tahun 2010 hingga tahun 2022. Sedangkan calon baru merupakan warga pendatang

yang merupakan istri dari salah satu warga Desa Ngalian yang berlatarbelakang

seorang bidan.

Tahap pelaksanaan pemilihan kepala desa di Desa Ngalian yaitu dimulai

dari persiapan, dimana Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memberi informasi

kepada kepala desa mengenai akhir jabatannya, dan BPD membentuk panitia

pemilihan kepala desa beserta strukturnya, kemudian masuk tahapan pencalonan

dimana panitia membuka pendaftaran bagi masyarakat yang akan mengajukan

4
Sunandar, “30 Desa Bakal Gelar Pilkades Serentak Oktober 2022, Dua Desa Rawan Konflik”, 2022,
dalam https://wonosobo.sorot.co/berita-5107 , diakses pada 15 Oktober 2023.

3
dirinya sebagai calon kepala desa. Yang mana dalam pemilihan kepala desa tahun

2022 di Desa Ngalian terdapat dua calon yang mendaftar yaitu calon incumbent

dan calon baru yang kemudian kedua calon kepala desa tersebut ditetapkan.

Disisilain, panitia pemilihan kepala desa juga melakukan penyusunan dan

penetapan daftar pemilih, dan bagi kedua calon kepala desa melakukan kampanye

kepada masyarakat untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Masa kampanye

tersebut diatur hingga masuk masa tenang. Kemudian setelah tahapan-tahapan

sebelumnya itu, tahap selanjutnya adalah pemungutan suara dilakukan dan

langsung dilakukan perhitungan suara setelah pemungutan selesai, serta

menetapkan calon kepala desa yang mendapatkan suara terbanyak. Setelah itu

tahap penetapan, dimana panitia pilkades melakukan laporan kepada BPD

mengenai hasil pilkades itu, dan BPD melakukan laporan kepada bupati melalui

camat.

Desa Ngalian bukan pertama kalinya dalam pemilihan kepala desa seorang

laki-laki berlawan dengan perempuan. Akan tetapi, pertama kali dalam pemilihan

kepala desa seorang laki-laki yang merupakan calon incumbent dikalahkan oleh

calon baru seorang perempuan dengan hasil perhitungan menunjukkan angka 404

untuk calon baru, dan calon incumbent dengan angka 128. Hal ini menjadi

menarik, apalagi calon baru hanyalah warga pendatang dengan latar belakang

bidan, sedangkan calon incumbent jelas mempunyai latar belakang politik dengan

pengalamannya menjabat selama dua periode dan juga telah dikenal oleh

masyarakat terlebih dahulu daripada calon baru yang hanya warga pendatang.

4
Calon incumbent yaitu Miftahudin adalah yang menduduki jabatan

sebelumnya sebagai kepala desa selama dua periode yaitu dari tahun 2010 hingga

tahun 2022. Calon incumbent ini jelas mempunyai latar belakang, kinerja, dan

pengalaman politik dengan jabatannya sebagai kepala desa selama dua periode.

Selain itu, juga telah dikenal oleh masyarakat lebih lama karena asli warga

pribumi, serta lebih paham mengenai masyarakat setempat yang pastinya lebih

mengetahui bagaimana cara untuk menarik simpati dari masyarakat dengan

pengalaman yang dimiliki. Dalam kepemimpinannya selama menjabat sebagai

kepala desa juga dapat dikatakan baik-baik saja atau tidak ada masalah yang dapat

dibuktikan dengan telah mendapat kepercayaan masyarakat dari tahun 2010 untuk

memimpin Desa Ngalian.

Sedangkan calon baru yaitu Dian Erawati adalah lawan dari calon

incumbent, calon baru ini mempunyai latar belakang sebagai seorang bidan dan

bukan warga pibumi, melainkan hanya pendatang yang ikut suaminya asli dari

warga Desa Ngalian. Jika dilihat dari pengalamannya dalam hal politik jelas lebih

unggul calon incumbent, selain itu calon baru juga hanya warga pendatang dan

dalam pengetahuan atau pengenalan kepada masyarakat Desa Ngalian pastinya

juga belum mengenal lebih jauh dari calon incumbent.

Calon baru yang merupakan perempuan dapat mengalahkan calon

incumbent yaitu calon laki-laki. Meskipun adanya kesetaraan gender antara laki-

laki dan perempuan yang mana menjadi permasalahan pada kesetaraan gender

tersebut, dan seringkali perempuan dianggap rendah, apalagi perempuan masuk

keranah kepemimpinan biasanya dipandang sebelah mata. Namun, disini dapat

5
dilihat bahwa calon baru yang merupakan perempuan dapat menduduki jabatan

sebagai pemimpin di desa. Kepemimpinan sendiri yaitu kemampuan untuk

mempengaruhi kepada orang lain dengan suatu usaha dalam mencapai tujuan yang

sudah dicanangkan, seorang pemimpin juga harus dapat mempengaruhi


5
bawahannya untuk patuh kepadanya. Hal ini dapat menjadikan kesadaran bagi

kaum perempuan khususnya bagi masyarakat Desa Ngalian bahwa seorang

perempuan juga bisa menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin di tingkat desa

dengan mendapat amanah dari masyarakat melalui pilkades dengan mendapatkan

suara terbanyak. Dimana desa merupakan garda terdepan dari negara dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada masyarakat, dengan

pemimpin desa seorang perempuan hal ini juga dapat menjadi inspirasi, bahwa

seorang perempuan juga dapat menjalankan tugas yang biasanya kebanyakan desa

dipimpin oleh seorang laki-laki dan perempuan-perempuan muda dapat meniru

dengan percaya diri dan dapat diharapkan menjadi seorang pemimpin kelak

dimasa depan.

Untuk memenangkan kompetisi dalam pemilihan kepala desa, kedua

kandidat mempunyai cara untuk menarik simpati dan dukungan dari masyarakat.

Mengingat dalam pemilihan kepala desa itu sebuah persaingan politik untuk

memenangkan jabatan sebagai kepala desa, segala cara pasti dilakukan oleh kedua

kandidat. Menurut Lasswel (2015) bagaimana perjuangan politik dimenangkan

merupakan pokok bahasan dari strategi komunikasi politik 6. Komunikasi politik

5
Istri Nursholikh, “Analisis Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Masyarakat”, dalam Jurnal Civic Hukum, Vol. 1, No. 2, 2016, hlm. 74.
6
Daniel Novrananta Sembiring, dkk, “Strategi Komunikasi Politik Kepala Desa Di Desa Suka
Makmur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022-2028”, dalam Jurnal KomunikA, Vol. 19, No. 02,
2023, hlm. 37.

6
itu proses berkomunikasi yang didalamnya terdapat pesan-pesan politik. Menurut

Dahlan (1990: 3) komunikasi politik merupakan kegiatan komunikasi yang

bersifat politik, berakibat politik, dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku

politik7. Untuk mendapatkan suara terbanyak, kandidat kepala desa melakukan

pendekatan kepada masyarakat dengan cara melakukan komunikasi politik kepada

masyarakat, agar masyarakat memberikan suara. Sehingga kandidat kepala desa

itu terpilih, sesuai dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 pasal 1

Ayat 10 Tentang Pemilihan Kepala Desa yang menyatakan bahwa “Calon Kepala

Desa terpilih merupakan calon Kepala Desa yang mendapatkan suara terbanyak

pada saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa”. 8 Dan dengan terlaksananya

pemilihan kepala desa yang lancar, jujur, adil, damai, aman, dan sukses

menjadikan kualitas demokrasi yang ada di masyarakat, hal ini karena pemilihan

kepala desa merupakan cermin dari demokrasi di masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri juga, dalam pemilihan kepala desa untuk mendapat

dukungan dan simpati dari masyarakat, antara masyarakat di desa pasti saling ikut

berlomba-lomba untuk memenangkan siapa kandidat calon kepala desa yang

didukung, karena pastinya mempunyai perbedaan. Dalam pemilihan kepala desa di

Desa Ngalian tidak jarang dari satu keluarga mempunyai perbedaan pendapat

untuk mendukung siapa yang kemudian terjadi konflik dalam satu keluarga,

kemudian tim sukses dari masing-masing calon kepala desa juga saling

berlawanan untuk memenangkan kandidatnya masing-masing. Sehingga pada saat

7
Achmad Herman, Dasar-Dasar Komunikasi Politik, Cetakan II, ( Palu: UNTAD Press, 2013), hlm.
16.
8
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2014. Tentang Pemilihan
Kepala Desa, dalam https://sumbarprov.go.id/images diakses pada 17 Oktober 2023.

7
akan pelaksanaan pemilihan kepala desa itu biasannya keadaan di desa memanas

karena masyarakat mempunyai kubu masing-masing, hal ini juga karena dilingkup

desa masyarakat masih mempunyai hubungan keluarga dan tidak jarang juga dari

masyarakat yang mempunyai kubu berbeda akan saling memenangkan egonya

masing-masing dengan saling tidak bersapa ketika bertemu dijalan. Dari kandidat

calon kepala desa beserta tim suksesnya melakukan segala cara agar mendapat

dukungan dari masyarakat, meskipun keduanya juga tidak mengetahui cara seperti

apa yang tepat untuk memperoleh suara dari masyarakat. Hal ini karena dalam

pemilihan kepala desa merupakan ajang kompetisi yang dapat dikatakan

persiangan yang ketat karena masih dalam lingkup desa, dan antara masyarakat

satu dengan yang lain masih saling mengenal secara dekat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah ini menarik untuk diteliti

oleh penulis mengenai komunikasi politik yang dilakukan oleh kedua calon kepala

desa kepada masyarakat dalam pemilihan kepala desa apakah ada perbedaan

dalam komunikasi politik untuk menarik simpati dan dukungan. Sehingga peneliti

mengambil judul “Komunikasi Politik Pada Pemilihan Kepala Desa Di Desa

Ngalian Tahun 2022 (Studi Kasus Desa Ngalian Kecamatan Kepil Kabupaten

Wonosobo)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah yang telah dijelaskan

diatas, maka peneliti mengangkat rumusan masalah, yaitu “Bagaimana komunikasi

8
politik yang dilakukan oleh calon Kepala Desa di Desa Ngalian Kecamatan Kepil

Kabupaten Wonosobo pada proses Pemilihan Kepala Desa Tahun 2022?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulis dalam

penulisan ini yaitu untuk mengetahui komunikasi politik yang dilakukan oleh

calon kepala desa di Desa Ngalian Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo pada

proses pemilihan Kepala Desa Tahun 2022. Dalam penelitian ini akan dijelaskan

bagaimana komunikasi politik yang dilakukan oleh calon kepala desa untuk

mendapatkan simpati dari masyarakat agar mendapatkan suara terbanyak.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek teoritis dan

aspek praktis. Kegunaan aspek teoritis berkaitan dengan pengembangan ilmu

pengetahuan, sedangkan kegunaan aspek praktis berkaitan dengan kebutuhan dari

berbagai pihak yang membutuhkan.

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan khususnya

pada bidang ilmu politik dan pemerintahan sehingga dapat dijadikan

referensi kepada pihak yang membutuhkan.

b. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman pada kajian komunikasi

politik terkhusus tentang komunikasi politik pada pemilihan kepala desa.

2. Secara Praktis

9
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau referensi

kepada berbagai pihak, khususnya calon kepala desa dalam menggunakan

komunikasi politiknya untuk memenangkan pilkades.

b. Penelitian ini juga dapat membantu dan menjadi salah satu rujukan

mengenai komunikasi politik.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan dalam tulisan, maka

penulis akan melakukan kajian pustaka. Penulis mencari referensi literatur sebagai

upaya untuk melihat validitas untuk mendukung hasil penelitian ini. Tinjauan

Pustaka bersumber dari penelitian yang relevan dan bertujuan untuk

membandingkan pembahasan yang mempunyai topik dikalangan penulis.

Beberapa tinjauan yang berkaitan dengan penelitian serupa akan dijelaskan

sebagai berikut:

1. Penelitian pertama, yaitu yang dilakukan oleh Winda Kustiawa, Nuraini,

dkk (2022) dengan judul “Komunikasi Politik yang Dilakukan Oleh Calon

Kepala Desa Dalam Pemilihan Kepala Desa Marindai I Kecamatan

Patumbak Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara”.9 Pada jurnal tersebut

meneliti mengenai komunikasi politik yang dilakukan oleh calon kepala

desa dengan hasil komunikasi politik yaitu calon kepala desa

menggunakan komunikasi secara lisan atau dengan baliho, dan dalam

penelitian juga dijelaskan bahwa dalam melakukan komunikasi politik

9
Winda Kustiawan, dkk, “Komunikasi Politik yang Dilakukan Oleh Calon Kepala Desa dalam
Pemilihan Kepala Desa Marindai I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara”,
dalam Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi, dan Manajemen (JIKEM), Vol. 2, No. 2, 2022, hlm.2611-
2618.

10
kurang efektif, dikarenakan masyarakat kurang informasi dari calon kepala

desa. Persamaan dengan skripsi ini yaitu menggunakan metode kualitatif.

Sedangkan perbedaan dengan skripsi ini pada jurnal tersebut dalam

melakukan pengumpulan data selama pra pemilihan sampai pasca

Pemilihan Kepala Desa di Desa Marindai I, dan pada skripsi ini dalam

pengumpulan data dilakukan pasca Pemilihan Kepala Desa di Desa

Ngalian.

2. Penelitian kedua. Penelitian yang dilakukan oleh Yudini Rahman, Belli

Nasution, dan Muchid (2023) dengan judul “Komunikasi Politik Kholilan

Imam Diapari Siregar Dalam Pemilihan Kepala Desa Bahal Batu


10
Kecamatann Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas 2022-2027”.

Dari hasil penelitian itu bahwa komunikasi politik yang dilakukan oleh

kepala desa terpilih yaitu dengan media komunikasi bertatap muka kepada

masyarakat dan dengan media sosial. Persamaan dengan skripsi ini adalah

menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan

data wawancara. Sedangkan perbedaan dengan skripsi ini, pada jurnal

tersebut hanya berfokus pada kepala desa yang terpilih saja.

3. Penelitian ketiga. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Novrananta

Sembiring, dkk (2023) dengan judul “Strategi Komunikasi Politik Kepala

Desa Di Desa Suka Makmur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022-228”. 11

Berdasarkan penelitian tersebut dihasilkan bahwa komunikasi politik yang

10
Yudini Rahman, dkk, “Komunikasi Politik Kholilan Imam Diapari Siregar Dalam Pemilihan Kepala
Desa Bahal Batu Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas 2022-2027”, dalam Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. 08, No. 01, Juni, 2023, hlm 284-309.
11
Daniel Novrananta Sembiring, dkk, Loc. Cit, hlm. 36-41.

11
dilakukan yaitu dengan pendekatan kepada masyarakat, dan juga dengan

menggunakan media massa, serta dengan kepedulian sosial kepada

masyarakat. Persamaan dengan skripsi ini yaitu menggunakan metode

kualitatif. Sedangkan perbedaan dengan skripsi ini yaitu pada jurnal

tersebut menjelaskan secara khusus pada kepala desa yang terpilih saja

mengenai bagaimana komunikasi politiknya dalam pemilihan kepala desa.

4. Penelitian keempat. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Emelsi Jeffri

(2021) dengan judul “Strategi Komunikasi Politik Amran Mahmud Dalam

Kemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Wajo 2019-

2024”.12 Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa komunikasi politik yang

dilakukan untuk memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah yaitu

dengan komunikasi politik yang dilakukan secara langsung oleh Amran

Mahmud dengan tatap muka dengan cara mengunjungi tokoh-tokoh

setempat. Persamaan dengan skripsi ini yaitu menggunakan metode

kualitatif. Sedangkan perbedaan dengan skripsi ini yaitu pada jurnal

tersebut membahas komunikasi politik dalam Pemilihan Umum Kepala

Daerah.

5. Penelitian kelima. Penelitian yang dilakukan oleh Anggi Farera dan

Muhammad Alfikri (2022) dengan judul “Strategi Komunikasi Politik

Kepala Desa Pada Pemilihan Kepala Desa di Sei Mencirim Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang Periode 2022-2028”. 13 Dari penelitian

12
Suci Emelsa Jeffri, “Strategi Komunikasi Politik Amran Mahmud Dalam Kemengan Pemilihan
Umum Kepala Daerah Kabupaten Wajo 2019-2024”, dalam Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam,
Vol. 4, No. 01, 2021, hlm 65-81.
13
Anggi Farera, Muhammad Alfikri, Loc. Cit, hlm. 823-832.

12
tersebut menjelaskan bahwa komunikasi politik yang dilakukan oleh

Sugeng Suheri sebagai kepala desa terpilih dalam pemilihan kepala desa

yaitu dengan menggunakan media untuk komunikasi. Persamaan dengan

skripsi ini adalah menggunakan metode kualitatif. Sedangkan perbedaan

dengan skripsi ini yaitu lokasi objek penelitian berada di Sei Mencirim

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dan hanya khusus pada

kepala desa yang terpilih.

F. Landasan Teori

1. Komunikasi

Komunikasi yaitu proses diantara dua orang atau lebih untuk

menyampaikan sebuah informasi. Komunikasi berasal dari bahasa Inggris

communication yang berarti memberitahukan atau saling berbagi pikiran

antara pelaku komunikasi, dan dalam komunikasi harus terdapat kesamaan

makna agar saling memahami atau mengerti antara pelaku komunikasi

sehingga komunikasi itu dapat berlangsung.14

Pelaku komunikasi yaitu komunikator dan komunikan, dalam proses

komunikasi antara pelaku komunikasi mempunyai makna untuk memberikan

informasi, dan dalam proses komunikasi terdapat tujuan diantara pelaku

komunikasi agar saling pengertian. Komunikasi pasti ada di kehidupan

bermasayarkat, karena manusia adalah makhluk sosial yang pastinya

melakukan interaksi atau hubungan dengan manusia lain. Komunikasi dapat

dilakukan secara langsung dengan tatap muka ataupun melalui saluran atau

14
Didik Hariyanto, Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi, cetakan pertama, (Sidoarjo : Umsida
Press, 2021), hlm. 16.

13
media seperti media massa. Sehingga dapat juga dikatakan komunikasi adalah

kegiatan menyampaikan informasi atau suatu pesan oleh manusia kepada

manusia lain dengan maksud tujuan tertentu yang dapat menggunakan saluran

ataupun tidak.

Menurut Harorl D Lasswell, komunikasi adalah suatu proses yang

didalamnya itu terdapat siapa yang menejelaskan, kemudian apa yang

dikatakan, saluran apa yang digunakan, untuk siapa ditujukan, dan

mempunyai akibat apa atau apa yang dihasilkan. 15 Dari definisi tersebut,

beberapa unsur yang harus ada pada komunikasi dan saling bergantungan

yaitu:

1) Komunikator / orang yang mengirim suatu informasi atau pesan.

2) Informasi atau pesan yang disampaikan, yang dapat tertulis, lisan,

ataupun bentuk gambar ataupun lambang.

3) Media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan

informasi.

4) Komunikan atau orang yang menerima suatu infomasi.

5) Efek apa yang dirasakan atau yang terjadi oleh komunikan setelah

menerima pesan.

a. Fungsi Komunikasi

Proses komunikasi merupakan penyampaian pesan yang ditujukan

untuk orang lain, dan komunikasi sangat berkaitan dengan kehidupan

manusia dalam bermasyarakat. Komunikasi dikatakan efektif apabila

dalam komunikasi itu mengakibatkan adanya sebuah pengertian,


15
Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 3.

14
kesenangan, hubungan antara para aktor komunikasi lebih baik, adanya

pengaruh pada sikap, dan adanya perubahan perilaku.

Fungsi komunikasi menurut Thomas M. Scheidel yaitu dalam

berkomunikasi dilaksanakan untuk memperkenalkan identitas diri, agar

hubungan dengan lingkungan terjalin melalui komunikasi itu dengan

membangun kontak sosial, serta agar orang lain berperilaku, berpikir atau

merasa sesuai dengan apa yang kita kehendaki dengan cara

mempengaruhi mereka melalui komunikasi.16

b. Strategi Komunikasi

Strategi dalam komunikasi digunakan agar komunikasi yang

dilakukan berhasil, strategi komunikasi pada dasarnya merupakan

perencanaan dan manajemen untuk dapat mencapai suatu tujuan yang

diinginkan. Seorang komunikator untuk melaksanakan komunikasi perlu

membuat strategi agar informasi atau pesan yang ingin disampaikan

dapat menuju target yang diinginkan.

Menurut Hafied Cangara, strategi komunikasi merupakan strategi

yang dirancang agar tujuan dari komunikasi tercapai secara optimal

dengan cara mengkombinasikan dari semua unsur komunikasi yang

berupa komunikator, pesan, saluran, penerima, hingga pengaruhnya.17

2. Politik
16
Ponco Dewi Karyaningsih, Ibid., hlm. 21.
17
Fitri Amelianti, “Komunikasi Politik Pada Pemilihan Kepala Desa Di Desa Segati”, (Skripsi tidak
dipublikasikan), Riau: Universitas Islam Riau Pekanbaru, 2021, hlm. 14.

15
Kata politik, dalam kehidupan sehari-hari tidak asing lagi untuk dikatakan.

Sesuai ungkapan Aristoteles dalam buku politics, ia mengungkapkan “Man is

by nature a political animal” yang mempunyai arti bahwa manusia secara

alamiah adalah binatang politik, dengan ungkapan lain politik adalah sebuah

kepentingan atau kebutuhan dari kondisi sosial yang ada. Secara langsung

ataupun tidak dan secara sengaja ataupun tidak, manusia pasti terlibat dalam
18
aktivitas politik. Politik juga seringkali diartikan sebagai sesuatu yang

berbau kekuasaan ataupun kepentingan sebuah kelompok. Dan tidak banyak

yang mengatakan bahwa politik itu kotor.

Akan tetapi, secara umum politik merupakan suatu proses untuk

menentukan tujuan dari negara dan bagaimana pelaksanaanya, yang mana

dalam menentukan pelaksaan tersebut terdapat kebijakan-kebijakan umum.

Sesuai dalam kata politik yang berasal dadi bahasa Yunani, yaitu polis yang

mempunyai arti negara kota. Kemudian secara etimologi, bahwa politik

mempunyai hubungan yang erat dengan kata politis yang mempunyai arti

segala hal yang berkaitan dengan politik.19 Selain itu, politik juga ditempatkan

sebagai kajian ilmu, yang didalamnya membahas bentuk-bentuk, asal mula,

juga proses-proses negara dan pemerintahan.

Dalam kegiatan berpolitik dalam proses dan atkivitasnya yaitu

menyangkut negara dan masyarakat. Hal itu diantarannya mencakup

kampanye politik, partisipasi dalam pemilihan umum, dan segala bentuk

kegiatan yang mempunyai hubungan dalam pembentukan kebijakan publik


18
Ikhsan Darmawan, Menganal Ilmu Politik, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2015), hlm. 6.
19
Serafica Gischa, “Pengertian Ilmu Politik Menurut Ahli”, 2022, dalam
https://www.kompas.com/skola/read, diakses pada 31 Oktober 2023.

16
dan pemerintahan. Politik dalam aktivitasnya juga dapat dikatakan sebagai

hubungan interaksi antara negara dan masyarakat guna untuk kepentingan

masyarakat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat itu. 20 Dalam

masyarakat, politik digunakan untuk membangun kekuasaan, hal itu

digunakan untuk membuat keputusan pada negara untuk masyarakatnya. Pada

kepentingan umum, politik digunakan untuk mengusahakan bagi kepentingan

umum yang berada pada kekuasaan negara ataupun daerah, namun dari sisi

lain politik adalah metode yang dilakukan untuk mempengaruhi individu atau

orang lain.

Definisi politik menurut Miriam Budiardjo, bahwa politik merupakan

sistem politik (negara) yang di dalam menjalankannya mengambil

serangkaian tindakan dari sistem politik itu. Dapat dikatakan juga politik

adalah bagian dari negara yang mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan

dari negara, salah satunya yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum.21

Menurut Harold Lasswel dalam bukunya Who gets What, When and How,

bahwa politik adalah mengenai masalah siapa kemudian mendapatkan apa,

kapan waktunya, dan bagaimana prosesnya.22

Politik juga disebut sebagai kekuasaan. Menurut Heywood, bahwa politik

dalam kekuasaan yaitu melakukan segala cara apapun untuk mendapatkan apa

yang diinginkan. Suatu perjuangan untuk mendapatkan suatu hal yang

diinginkan adalah bentuk bahwa politik adalah sebuah perjuangan, dan

20
Ahmad Mustanir, dkk. Ilmu Politik, Cetakan 1, (Malang: PT Literasi Nusantara Abadi Group,
2023), hlm. 80-81.
21
Ibid.
22
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm.
13.

17
kekuasaan adalah untuk memenangkan suatu perjuangan itu menggunakan

cara-cara agar perjuangan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan. 23 Dalam

hal ini politik sebagai kekuasaan, sehingga dalam masyarakat berkembang

pandangan bahwa dalam hal tersebut politik identik dalam perebutan

kekuasaan.

3. Komunikasi Politik

Komunikasi politik secara umum adalah penyampaian pesan-pesan politik

dalam suatu proses komunikasi, dimana terdapat komunikator dan komunikan

sebagai tokoh politik yang terlibat dalam proses komunikasi, dan terdapat

pesan politik, serta media politik yang berkaitan dengan tujuan dari politik

yaitu sebagai kekuasaan.24 Dapat juga diartikan bahwa komunikasi politik

dalam proses komunikasi yang disampaikan berupa pesan politik, dan

komunikator dalam menyampaikan pesan itu mempunyai tujuan tertentu.

Pada dasarnya dalam pemilihan pemimpin baik pada pemilihan presiden,

daerah, ataupun desa yang telah terlaksana ataupun masih dalam proses

adalah suatu proses dari komunikasi politik.

Menurut Dan Nimmo & Combs, komunikasi politik merupakan

penyampaian pesan atau informasi yang melibatkan saluran seperti media

massa, kelompok kepentingan, LSM, dan lain sebagainya. Dimana mereka

dalam menghubungkan antara politisi dan masyarakat, serta dalam

23
Yudi Rusfiana, Ismail Nurdin, Dinamika Politik Kontemporer Internasional Dan Lokal Dengan
Hambatan Dan Tantangan Dalam Pencapaiannya, Cetakan Kesatu, (Bandung: Alfabeta, 2017),
hlm. 23-24.
24
Anugrah Dwi, “Pengertian dan Distorsi Komunikasi Politik”, 2023, dalam
https://fisip.umsu.ac.id , diakses pada 24 Oktober 2023.

18
menyampaikan pesan yang mengandung politik kepada publik mempunyai

peran yang penting.25

Maswadi Rauf, mengatakan bahwa komunikasi politik ialah kegiatan

politik yang didalamya berisi tentang penyampaian pesan-pesan yang

mempunyai ciri politik yang dilakukan oleh para aktor politik terhadap pihak

lain. Komunikasi politik bertujuan untuk mencapai sesuatu dengan

mempengaruhi, dan apa yang menjadi bahasan dalam komunikasi itu dapat

memberikan efek kepada yang menerima.26

Komunikasi dan politik saling berkaitan, yang mana komunikasi menjadi

penting untuk melakukan kegiatan politik seseorang. Komunikasi politik

secara operasional yaitu cara para komunikator politik untuk mendapatkan

dukungan politik dengan cara melalui media seperti tatap muka. Sehingga

komunikasi politik menggambarkan bahwa adanya hubungan antara elit

politik dan masyarakat dengan tujuan tertentu.

a. Unsur – Unsur Komunikasi Politik

Unsur-unsur komunikasi politik pada umumnya tidaklah berbeda

dengan unsur-unsur komunikasi. Diantarannya yaitu:

1) Komunikator Politik

Dalam proses komunikasi politik komunikator berperan

untuk memberikan suatu informasi atau pesan yang mengandung

politik.

25
Marlinda Irwanti Poernomo, Buku Ajar Komunikasi Politik, Cetakan Pertama, (Bandung: Widhina
Bhakti Persada, 2023), hlm. 4.
26
Asep Setiawan, Komunikasi Politik. (Jakarta: Universitas Muhammadiyahh Jakarta, 2019), hlm.
18.

19
2) Pesan Politik

Pesan politik merupakan sesuatu yang disampaikan oleh

komunikator politik. Sesuatu yang disampaikan itu mengandung

politik, misalnya yaitu undang-undang tentang pemilu, pidato

politik, dan lain-lain.

3) Media Politik

Dalam proses komunikasi politik media politik di gunakan

sebagai sarana untuk berbicara atau berkomunikasi dengan public

yang digunakan oleh komunikator politik. Media tersebut seperti

baliho, buku, ataupun surat kabar, televisi, internet, dan lain

sebagainya yang dapat digunakan sebagai sarana untuk

menyalurkan pesan dan untuk membangun citra komunikator

politik.

4) Sasaran Politik

Sasaran politik atu komunikan politik merupakan target

yang dituju oleh komunikator politik, yaitu masyarakat dengan

harapan masyarakat itu memberikan dukungan dengan

memberikan suara dalam proses pemilihan umum untuk kandidat.

Yang menjadi sasaran atau target tersebut merupakan masyarakat

yang memang sudah mempunyai hak nya untuk dapat

memberikan suara atau sudah cukup umur untuk memilih.

5) Efek atau akibat komunikasi politik, dalam komunikasi politik

terdapat akibat dari komunikasi politik yang telah dilakukan.

20
Akibat atau efek tersebut dapat berupa partisipasi, dengan

memberikan suara dalam pemilihan umum. Karena suara itu

sangat berpengaruh kepada kandidat apakah terpilih atau tidak.

b. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Politik

Tujuan dan fungsi komunikasi politik disini yang terjadi dalam

konteks politik, diantaranya:

1) Membentuk opini publik, yaitu untuk mempengaruhi pandangan dari

khalayak atau publik terhadap suatu permasalahan ataupun terhadap

calon politik.

2) Untuk meningkatkan partisipasi politik.

3) Meningkatkan kepercayaan publik, hal ini dapat dilakukan dengan

cara melakukan komunikasi secara terbuka, memberikan informasi

secara akurat, dan lain-lain.

4) Membentuk kebijakan publik, hal ini karena dalam membentuk

kebijakan publik dengan menggunakan komunikasi politik sehingga

antara politisi, masyarakat, atau partai politik saling bertukar

pemikiran ataupun informasi.

5) Dapat meningkatkan kesadaran politik, hal ini dengan cara

melakukan sosialisasi mengenai tata cara pemilihan umum, ataupun

tentang hak-hak dari politik.

6) Dalam dunia politik menimbulkan adanya kepekaan terhadap apa

yang terjadi atau timbul dari dunia politik itu, sehingga dengan

komunikasi politik maka kepekaan dan cara menangkap dengan jelas

21
apa yang ditimbulkan dari dunia politik itu membutuhkan

komunikasi politik.

7) Dapat dipergunakan dalam komunikasi dalam lingkup internasional,

ataupun dalam hubungan internasional.

8) Komunikasi politik memiliki displin ilmu yang mana dalam disiplin

ilmu itu menjelaskan dalam komunikasi politik sangat berhubungan

dengan budaya, agama, media sosial, dan lain-lain.27

c. Bentuk-Bentuk Komunikasi Politik

Terdapat beberapa bentuk-bentuk komunikasi politik yang

dilakukan oleh komunikator politik untuk mendapatkan apa yang

diinginkan. Menurut Arifin dintarannya yaitu:

1) Retorika

Retorika yaitu seni dalam berbicara, hal ini karena

digunakan untuk perdebatan. Misalnya yaitu perdebatan yang

terjadi dalam sidang pengadilan yang berifat kegiatan antar

personal. Akan tetapi, berkembang dalam kegiatan berpidato

kepada khalayak atau juga disebut komunikasi massa.

2) Agitasi Politik

Agitasi politik mempunyai tujuan untuk menjadikan rakyat

ikut serta atau bangkit dalam suatu gerakan politik. Agitasi berasal

dari bahasa Yunani Agitare yang berarti menggerakkan atau

bergerak. Agitasi ini mempunyai upaya untuk membangkitkan

emosi dari khalayak, sehingga ini bersifat negative karena


27
Marlinda Irwanti Poernomo, Op. Cit., Buku Ajar Komunikasi Politik, hlm. 10-11.

22
memunculkan rasa yang tidak puas dan bisa menjadikan

pemberontakan.

3) Propaganda

Propaganda yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

mempengaruhi, namun dengan memanipulasi hal yang ada yang

dapat dilakukan melalui cerita, gambar, rumor, ataupun berita.

Memanipulasi disini yaitu dengan memberikan sebuah berita

ataupun cerita namun tidak secara akurat. Propaganda ini salah

satunya bertujuan untuk bersaing dengan musuh atau kata lain

untuk menghancurkan lawan.

4) Public Reations Politics

Public Relations Politics ini merupakan kebalikan atau

mengimbangi dari propaganda. Hal ini karena Public Relations

Politics mempunyai tujuan untuk membuat hubungan yang

harmonis, kemudian saling percaya, dan juga terbuka

5) Kampanye Politik

Salah satu bentuk dari komunikasi politik yaitu kampanye

politik, dimana kampanye politik ini dilakukan untuk mendapatkan

dukungan dari pemilih, kampanye politiik dilakukan secara

terencana yang dilakukan pada waktu tertentu. Kampanye politik

juga diatur atau terdapat etika dan terdapat sanksi-sanksi apabila

terjadi pelanggaran oleh pihak yang melakukan kampanye, hal ini

karena kampanye terdapat pengawasan. Kampanye politik biasanya

23
dilakukan oleh komunikator politik seperti pada Pemilihan

Presiden, Pemilihan Kepala Daerah, ataupun Pemilihan Kepala

Desa.

6) Lobi Politik

Lobi politik adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh

politikus dengan pihak yang akan diajak kerjasama oleh politikus


28
itu atau disebut dengan lawan politik. Kemampuan bernegosiasi

penting dimiliki dalam lobi karena yang dibahas atau dipersoalkan

memerlukan sebuah kesepakatan.

d. Strategi Komunikasi Politik

Agar dalam pelaksanaan komunikasi berlangsung secara efektif,

maka perlu adanya sebuah strategi. Dalam penggunaan komunikasi

politik pun perlu adanya strategi komunikasi yang telah ada, hal itu

karena strategi dalam komunikasi politik merupakan penerapan dari

strategi dari komunikasi yang mencakup perencanaan dan manajemen

yang di pergunakan dalam kegiatan politik yang tidak lain dalam moment

pemilihan kepala desa (Pilkades) untuk menarik simpati dari masyarakat.

Menurut Arifin, strategi komunikasi politik adalah untuk

menghasilkan tujuan politik di masa yang akan datang perlu adanya

pilihan kondisional yang menyeluruh terhadap tindakan yang akan

dilakukan saat ini.29

28
Muchlisin Riadi, “Tujuan, Unsur dan Bentuk Komunikasi Politik”, 2018, dalam
https://www.kajianpustaka.com/2018/10/tujuan-unsur-dan-bentuk-komunikasi-politik.html.,
diakses pada 6 November 2023.
29
Anggi Farera, Muhammad Alfikri, Loc. Cit., hlm. 826.

24
Dalam proses komunikasi dilakukan oleh komunikator dan

komunikan, ada beberapa komunikasi yaitu diantaranya:

1) Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan cara tatap muka

dengan orang lain dan bentuk dari komunikasi ini hanya melibatkan

dua orang. Dalam komunikasi ini mempunyai kekuatan untuk

memepengaruhi orang lain, dan keberhasilan komunikasi dapat

dilihat melalui respon dari masyarakat ataupun pada jenis-jenis

pesannya.

2) Komunikasi Kelompok

Dalam komunikasi kelompok, yang menjadi tujuan yaitu tujuan

bersama oleh sekumpulan orang.

3) Komunikasi Organisasi

Komunikasi ini terjadi dalam sebuah organisasi dan lebih besar

dibandingkan komunikasi kelompok.

4) Komunikasi Publik

Komunikasi publik merupakan komunikasi yang dilakukan di

depan orang banyak dengan tujuan untuk memberikan informasi,

membujuk, ataupun menghibur. Yang dapat dikategorikan dalam

komunikasi publik yaitu melakukan kampanye pidato kepada

masyarakat yang dilakukan pada lapangan terbuka berupa visi misi.

4. Pemilihan Kepala Desa

25
Pemilihan kepala desa, atau juga disebut dengan Pilkades, merupakan

proses dalam pemilihan kepala desa yang dipilih secara langsung oleh

masyarakat desa setempat. Dalam pemilihan kepala desa, dalam memilih

kandidat atau memberikan suara dengan cara mencoblos gambar calon kepala

desa. Pemilihan kepala desa dilaksanakan setiap enam tahun sekali dan

dilaksanakan secara serentak.

Usia minimal untuk dapat mencalonkan diri sebagai kepala desa yaitu 25

tahun dan dengan minimal ijazah terakhir yaitu SLTP atau sederajat. Panitia

pemilihan kepala desa adalah penyelenggara pemilihan kepala desa, panitia

pemilihan itu terdiri dari tokoh masyarakat, unsur perangkat desa, dan

pengurus lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam pemilihan kepala desa, nantinya calon

kepala desa yang terpilih merupakan kandidat yang mendapatkan suara

terbanyak dari masyarakat, sehingga partisipasi dari masyarakat dalam

pemilihan kepala desa sangat diperlukan.

Dalam Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014 tentang pemilihan kepala

desa, dijelaskan bahwa dalam pemilihan kepala desa harus dilaksanakan di

seluruh wilayah Kabupaten/ Kota secara serentak dan dalam pelaksanaan

secara serentak itu harus sesuai peraturan Daerah/ Kota yang mengatur

tentang pemilihan kepala desa. Kemudian dalam pemilihan kepala desa

bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta calon kepala

desa yang terpilih merupakan calon yang mendapatkan suara terbanyak.30

30
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014. Tentang Desa, dalam
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_6.pdf., diakses pada 1 November 2023.

26
Dalam pemilian Kepala Desa, terdapat tahapan-tahapan dalam proses

pelaksanaannya. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri) No. 112 Tahun 2014 BAB III tentang pelaksanaan pemilihan

Kepala Desa, diantaranya yaitu:

1) Persiapan

Pada tahap persiapan ini, diatur pada beberapa pasal yaitu pasal 7

tentang persiapan, pasal 8 mengenai pembentukan panitia pilkades, dan

pada pasal 9 yaitu tentang tugas dari panitia pilkades.

2) Penetapan Pemilih

Tahap penetapan pemilih ini terdapat pada beberapa pasal,

diantarannya yaitu pada pasal 1, pasal 11, pasal 12, pasal 13, pasal 14,

pasal 15, pasal 16, pasal 17, pasal 18 tentang penyusunan Salinan daftar

pemilih tetap (DPT) untuk TPS, pasal 19 tentang rekapitulasi dari

jumlah pemilih tetap yang digunakan sebagai bahan untuk penyusunan

dalam kenutuhan suarat suara, serta pasal 20 mengenai daftar pemilih

tetap yang telah disahkan oleh panitia pilkades.

3) Pencalonan

Dalam tahap pencalonan ini, panitia pilkades membuka

pendaftaran bagi calon kepala desa, dan calon kepala desa itu harus

memenuhi syarat yang tertuag pada pasal 21 tentang persyaratan calon

kepala desa.

4) Penelitian Calon, Penetapan dan Pengumumam Calon

27
Penelitian calon, penetapan, dan pengumuman calon terdapat pada

pasal 22, pasal 23, pasal 24, pasal 25 tentang seleksi tambahan kepada

calon kepala desa apabila calon yang mendaftar lebih dari 5, dan pasal

26 tentang penetapan calon kepala desa.

5) Kampanye

Dalam proses kampanye calon kepala desa ini diatur dalam

beberapa pasal yaitu pasal 27, pasal 28 bahwa yang dikampanyekan

yaitu visi misi, pasal 29, pasal 30 tentang larangan dalam berkampanye,

pasal 31 tentang pelanggaran apabila melakukan larangan, dan pasal 32

tentang masa tenang.

6) Pemungutan dan Perhitungan Suara

Pemungutan dan perhitungan suara diatur pada beberapa pasal,

yaitu pasal 33, pasal 34, pasal 35, pasal 36, pasal 37 tentang pemilih

yang tidak dapat hadir ke TPS karena suatu alasan tertentu dapat

memberikan suarannya melalui TPS khusus, pasal 38, pasal 39, pasal

40, pasal 41 bahwa perhitungan suara dilakukan apabila pemungutan

suara telah selesai dan perhitungan suara itu dilakukan oleh panitia,

pasal 42, serta pasal 43 tentang penyimpanan perlengkapan pemungutan

dan perhitungan suara diletakkan pasa tempat yang keamanannya

terjamin.

7) Penetapan

Tahap penetapan ini tertuang pada pasal 44 tentang panitia

melakukan laporan kepada BPD mengenai hasil pemilihan, kemudian

28
BPD meneruskan laporan tersebut mengenai calon kepala desa yang

terpilih yang mendapatkan suara terbanyak kepada Bupati/Walikota

melalui camat dengan tembusan kepada kepala desa, dan

Buapati/Walikota melakukan penetapan pengesahan dan pengangkatan

kepala desa melalui putusan Bupati/Walikota.31

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian menurut Dr. Sandu Siyoto, yaitu cara untuk menentukan suatu

dengan mencari fakta yang ada melalui penyelidikan yang kritis, hati-hati, dan

juga teorrganisasi.32

Pada penelitian ini yang digunakan penulis dalam penulisan proposal

adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus

dengan lokasi khusus penelitian di Desa Ngalian, Kecamatan Kepil, Kabupaten

Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Adapun Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data ini dengan dua teknik yaitu, berbasis data sekunder dan

primer.

2. Definisi Konseptual

1) Komunikasi Politik

Komunikasi Politik merupakan bagian dari kegiatan politik yang

didalamnya termuat untuk menyampakan pesan-pesan yang dilakukan

31
Peraturan Menteri Dalam Neeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2014. Tentang Pemilihan
Kepala Desa.
32
Dini Silvi Purnia, Tuti Alawiyah, Metode Penelitian Strategi Menyusun Tugas Akhir, Cetakan
Pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2020), hlm. 9.

29
oleh aktor politik yang mempunyai ciri atau bercirikan politik dan

pesan itu disampaikan kepada orang lain. Menurut McNair, komunikasi

politik yaitu komunikasi untuk mendapatkan tujuan-tujuan politik

tertentu dengan cara mengupayakannya agar tujuan tersebut tercapai.33

2) Pemilihan Kepala Desa

Pemilihan kepala desa merupakan bentuk demokrasi yang ada di

tingkat desa dan juga merupakan dari aktivitas politik. Pmilihan kepala

desa tidak hanya ajang untuk memperebutkan kekuasaan atapun

bagaimana kampanye dilakukan untuk memenangkan kompetisi itu

melalui dukungan dari masyarakat, akan tetapi pemilihan kepala desa

lebih menyangkut pada gengsi dan juga kehormatan oleh karena itu

dalam proses pemilihan kepala desa sering adanya permasalahan-

permasalahan di masyarakat.34

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data pada penelitian ini penulis dengan pengumpulan data

observasi, dan wawancara ataupun dokumentasi. Sedangkan jenis data yang

digunakan dalah data sekunder dan data primer. Data sekunder di peroleh dari

dokumen-dokumen yang relevan yang berkaitan dengan topik penelitian yakni

komunikasi politik pada pemilihan kepala desa, sedangkan data primer di

peroleh dengan cara wawancara langsung terhadap kedua calon kepala desa

beserta tim sukses dan juga masyarakat yang mempunyai informasi terhadap

komunikasi politik yang dilakukan oleh kedua calon kepala desa.


33
Hasan Basri, “Strategi Komunikasi Poitik DPRD Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif Aceh Tengah
2019”, dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 10, No. 1, Juni, 2021, hlm. 23.
34
Winda Kustiawan, dkk, Loc. Cit. hlm. 2614.

30
4. Teknik dan Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu langkah-langkah yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara studi pustaka atau studi

literatur, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses untuk mengambil keputusan dan

kesimpulan dengan cara merubah data hasil dari proses penelitian menjadi

sebuah informasi yang kemudian dapat digunakan untuk menarik keputusan

dan kesimpulan itu.35 Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis

isi (Content Analysis). Dalam menganalisis data, penulis menggunakan

tahapan-tahapan berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

a. Reduksi Data

Dalam reduksi data ini, peneliti melaksanakan terus menerus pada

saat melakukan penelitian agar dapat menghasilkan inti dari data hasil

wawancara yang dilakukan dengan kedua calon kandidat kepala desa,

masyarakat, dan juga tim sukses pada pemilihan kepala desa di Desa

Ngalian, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

b. Penyajian Data

Dalam proses penyajian data, dilakukan untuk mendapatkan

kesimpulan dengan mengumpulkan informasi yang didapat dari hasil

wawancara dan juga observasi di Desa Ngalian pada pemilihan kepala

desa. Dalam penelitian kualitatif data berupa bentuk naratif sehingga hal
35
Ahmad Fauzi, dkk. Metodologi Penelitian, (Banyumas: CV. Pena Persada, 2022), hlm. 95.

31
tersebut dilakukan untuk menyeerhanakan data namun tanpa mengurangi

isinya.

c. Penarikan Kesimpulan

Pada penarikan kesimpulan ini, peneliti memaparkan

kesimpulannya dari data-data yang telah didapatkan. Kesimpulan ini

dalam proses analisa data merupakan tahap akhir.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistem penulisan ditulis agar pembaca lebih mudah memahami isi skripsi

dengan memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh terkait isi skripsi.

Penulis akan menguraikan lima bab dalam pembahasan skripsi ini yaitu:

1. BAB I

Dalam bab ini terdiri ari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II

Landasan teoritis yang meliputi pendalaman tentang Komunikasi Politik

Pada Pemilihan Kepala Desa di Desa Ngalian Tahun 2022.

3. BAB III

Berisi tentang gambaran umum mengenai obyek penelitian yaitu di Desa

Ngalian Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo.

4. BAB IV

Berisi tentang hasil penelitian, yaitu Komunikasi Politik Pada Pemilihan

Kepala Desa di Desa Ngalian Tahun 2022.

32
5. BAB V

Bab ini adalah bagian penutup yang menyajikan kesimpulan dan saran-

saran dari penelitian yang telah dilakukan.

I. Daftar Pustaka

Buku

Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

33
Darmawan, Ikhsan. 2015. Mengenal Ilmu Politik. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara.

Fauzi, Ahmad, Baitun Nisa, Darmawan Napitupulu, Fitri Abdillah. 2022. Metode

Penelitian. Banyumas: CV Pena Persada.

Haryanto, Didik. 2021. Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi. Sidoarjo: Umsida

Press.

Herman, Ahmad. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Politik. Palu: UNTAD Press.

Karyaningsih, Ponco Dewi. 2018. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.

Mustanir, Ahmad, Ory Syafari Jamel Sutiyan, Ade Putra Ode Amane, Mahrida.

2023. Ilmu Politik. Malang: PT Literasi Nusantara Abadi Grup.

Poernomo, Marlinda Irwanti. 2023. Buku Ajar Komunikasi Politik. Bandung:

Widina Bakti Persada.

Purnia, Dini Silvi, Tuti Alawiyah. 2020. Metode Penelitian Strategi Menyusun

Tugas Akhir. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rosidin, Utang. 2019. Pemberdayaan Desa dalam Sistem Pemerintahan Desa.

Bandung: Pustaka Setia.

Rusfiana, Yudi, Ismail Nurdin. 2017. Dinamika Politik Kontemporer Internasional

Dan Lokal Dengan Hambatan Dan Tantangan Dalam Pencapaiannya.

Bandung: Alfabeta.

Setiawan, Asep. 2019. Komunikasi Politik. Jakarta: Program Studi Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Jurnal

34
Basri, Hasan, “Strategi Komunikasi Politik DPRD Partai Golkar Pada Pemilu

Legislatif Aceh Tengah 2019”, dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 10, No.

1, Juni, 2021.

Farera, Anggi, Muhammad Alfikri, “Strategi Komunikasi Politik Kepala Desa

Pada Pemilihan Kepala Desa di Sei Mencirim Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang Periode 2022-2028”, dalam Jurnal Sains Sosio

Humaniora, Vol. 6, No. 1, Juni, 2022.

Jefri, Suci Emelsa, “Strategi Komunikasi Politik Amran Mahmud Dalam

Kemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Wajo 2019-

2024”, dalam Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, Vol. 4, No. 01, 2021.

Kustiawan, Winda, Nuraini Nabilah, Saipul Bahri, Haddad Alwi Syihab,

“Komunikasi Politik yang Dilakukan Oleh Calon Kepala Desa Marindai I

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, dalam

Jurnal Ilmu Komputer Ekonomi, dan Manajemen (JIKEM), Vol. 2, No. 2,

2022.

Nursholikhah, Istri, “Analisis Kepemimpinan Perempuan Kepala Desa Perempuan

Dalam Meningkatkan Pelayanan Masyarakat”, dalam Jurnal Civic Hukum,

Vol. 1, No. 2, 2016.

Rahman, Yudini, Belli Nasution, Muchid, “Komunikasi Politik Kholilan Imam

Diapari Siregar Dalam Pemilihan Kepala Desa Bahal Batu Kecamatan

Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas 2022-2027”, dalam Jurnal

Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. 8, No. 1, Juni, 2023.

35
Sembiring, Daniel Novrananta, Irving Abraham Simatupang, Alif Ilham Lintang,

Faiz Albar Nasution, “Strategi Komunikasi Politik Kepala Desa Di Desa

Suka Makmur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022-2028”, dalam Jurnal

KomunikA, ol. 19, No. 2, 2023.

Skripsi

Amelianti, Fitri, “Komunikasi Politik Pada Pemilihan Kepala Desa Di Des

Segati”, dalam Skripsi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau

Pekanbaru, 2021.

Internet

Dwi, Anugrah. 2023. “Pengertian dan Distorsi Komunikasi Politik”, dalam

https://fisip.umsu.ac.id/2023/5/15/pengertian-dan-distorsi-komunikasi-

politik/., diakses pada 24 Oktober 2023.

Gischa, Serafica. 2022. “Pengertian Ilmu Politik Menurut Ahli”, dalam

https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/19/133000169/pengertian-

ilmu-politik-menurut-ahli.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2014.

Tentang Pemilihan Kepala Desa, dalam

https://sumbarprov.go.id/images/1490001752-Permendagri-No-112-Tahun-

2014-Tentang-Pemilihan-Kepala-Desa.pdf., diakses pada 17 Oktober 2023.

Riadi, Muchlisin. 2018. “Tujuan, Unsur dan Bentuk Komunikasi Politik”, dalam

https://www.kajianpustaka.com/2018/10/tujuan-unsur-dan-bentuk-

komuikasi-politik.html., diakses pada 6 November 2023.

36
Sunandar. 2022. “30 Desa Bakal Gelar Pilkades Serentak Oktober 2022, Dua Desa

Rawan Konflik”, dalam https://wonosobo.sorot.co/berita-5107-30-desa-

bakal-gelar-pilkades-serentak-oktober-2022-dua-desa-rawan-konflik.html.,

diakses 15 Oktober 2023.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014. Tentang Desa, dalam

https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU 2014 6.pdf., diakses pada

1 November 2023.

J. Draf Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan secara lisan dengan tanya

jawab untuk memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh itu

dinyatakan dalam bentuk tulisan, direkam secara audio, visual, atau audio visual.

Dalam kegiatan penelitian atau pengamatan, wawancara merupakan kegiatan yang

utama. Disini peneliti berperan sebagai instrument pengumpulan data, dan dalam

pengumpulan data juga menggunakan perangkat bantu. Perangkat bantu tersebut

yaitu panduan wawancara. Dengan hal ini peneliti melakukan wawancara dengan

Bapak Miftahudin selaku calon kepala desa incumbent, Ibu Dian Erawati selaku

calon kepala desa baru, beberapa masyarakat, dan tim sukses dari kedua calon

kepala desa pada pemilihan kepala desa tahun 2022 di Desa Ngalian Kecamatan

Kepil Kabupaten Wonosobo.

1. Draf wawancara untuk bapak Miftahudin:

a. Profil calon kepala desa

b. Apa alasan bapak maju sebagai calon Kepala Desa Ngalian?

37
c. Apa visi dan misi bapak dalam mencalonkan diri sebagai kepala

desa?

d. Bagaimana tahap bapak dalam mencalonkan diri sebagai kepala

desa?

e. Komunikasi politik yang seperti apa yang bapak lakukan untuk

mendapatkan dukungan dari masyarakat?

f. Apa yang bapak lakukan untuk mendapat simpati dari masyarakat?

g. Dengan media apa bapak melakukan komunikasi politik kepada

masyarakat?

h. Saat melakukan kampanye, bapak memakai alat peraga apa saja?

i. Bagaimana cara yang dilakukan bapak dalam melakukan lobi

politik pada tahap pemilihan kepala desa?

2. Draf wawancara untuk ibu Dian Erawati:

a. Profil calon kepala desa

b. Apa alasan ibu maju sebagai calon Kepala Desa Ngalian?

c. Apa visi dan misi ibu dalam mencalonkan diri sebagai kepala desa?

d. Bagaimana tahap ibu dalam mencalonkan diri sebagai kepala desa?

e. Komunikasi politik yang seperti apa yang ibu lakukan untuk

mendapatkan dukungan dari masyarakat?

f. Apa yang ibu lakukan untuk mendapat simpati dari masyarakat?

g. Dengan media apa ibu melakukan komunikasi kepada masyarakat?

h. Saat melakukan kampanye, Ibu memakai alat peraga apa saja?

38
i. Bagaimana cara yang dilakukan ibu dalam melakukan lobi politik

pada tahap pemihan kepala desa?

3. Draf wawancara untuk masyarakat:

a. Apakah bapak/ibu mengetahui siapa saja calon kandidat kepala

desa?

b. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai kedua calon tersebut?

c. Kalau boleh tau bapak/ibu mendukung siapa dalam Pilkades?

d. Menurut bapak/ibu kenapa yang terpilih menjadi kepala desa

seorang perempuan yaitu Ibu Dian Erawati?

e. Menurut bapak/ibu, ibu Dian Erawati terpilih menjadi kepala desa

apakah ada yang melatarbelakangi dari keluarga beliau ?

f. Menurut bapak/ibu apakaha masyarakat lebih menyukai ibu Dian

Erawati sehingga beliau terpilih menjadi kepala desa?

4. Draf wawancara untuk tim sukses:

a. Apa alasan bapak menjadi tim sukses?

b. Sebagai tim sukses apa yang bapak lakukan untuk melakukan

pendekatan kepada masyarakat?

c. Sebagai tim sukses apa saja yang bapak lakukan selama proses

pemilihan kepala desa?

39

Anda mungkin juga menyukai