SOSIOLOGI PEDESAAN
DESA : SEGOROGUNUNG
KECAMATAN : NGARGOYOSO
KABUPATEN : KARANGANYAR
Disusun oleh:
Mita Qoirul Warisah (H0723099)
Muhamad Arju Syafaat (H0723103)
Muhamad Ilham Dwi Utomo (H0723105)
Nabila Firhan Sunarto (H0723112)
Nada Salwa (H0723113)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Sosiologi Pedesaan ini dengan baik. Laporan ini disusun untuk melengkapi nilai
mata kuliah Sosiologi Pedesaan sekaligus diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang Sosiologi Pedesaan. Sebelum laporan ini disusun, penyusun
telah melakukan praktikum di Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar, dengan baik dan lancar.
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh beberapa pihak yang
telah membimbing dan memberi masukan guna terselesainya buku laporan ini.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan izin terselenggaranya praktikum ini.
2. Dosen Pengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan yang telah membimbing
penulis.
3. Kepala Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
yang telah memberikan banyak bantuan selama praktikan berada di Desa
Segorogunung.
4. Co-Assisten Sosiologi Pedesaan yang telah membimbing dan membantu dalam
penyusunan laporan ini.
5. Orang tua penulis dan teman-teman yang telah banyak memberikan semangat
dan doa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna sempurnanya laporan ini.
Akhir kata penulis mengharap laporan ini berguna bagi pembaca pada umumnya
dan penulis sendiri pada khususnya.
Surakarta, Desember 2023
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CATATAN PENTING:
SPASI 1,5
DAFTAR PUSTAKA SPASI 1,0
JUDUL BAB KE SUB BAB 12 PT
SUB BAB KE PARAGRAF 0 PT
PARAGRAF TERAKHIR KE SUB BAB BARU 6 PT
II. METODE PENELITIAN
1. Data Primer : data yang diperoleh secara langsung dari petani dan tokoh
masyarakat dengan wawancara menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder : data yang diambil dengan cara mencatat langsung data
yang ada di instansi terkait, yaitu data monografi atau profil desa.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Pada kasus
tertentu mahasiswa dapat menulis secara lebih mendalam dan komprehensif,
oleh karena itu disarankan mahasiswa untuk menggali data lebih mendalam
melalui indepth interview. Penjelasan berdasarkan teori-teori atau hasil
penelitian yang relevan.
b. Topografi Desa
Desa Segorogunung terletak di ketinggian rata rata 1.500
meter di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggiannya desa
ini termasuk wilayah dataran tinggi dan terletak di lereng
Gunung Lawu. Suhu udara di wilayah tersebut rata-rata
mencapai 22 derajat Celcius. Selain itu, topografinya berbukit.
c. Jarak Desa dari Pusat Administratif
Desa Segorogunung terletak di Kecamatan Ngargoyoso
dan memiliki orbitasi. Orbitasi merupakan jarak dari pusat
pemerintah dan waktu tempuh dengan kendaraan. Jarak desa
Segorogunung dari pemerintahan kecamatan adalah sejauh 5,3
km. Jarak desa dengan pusat pemerintahan Kabupaten adalah
15,4 km.
3. Kependudukan (3 tahun terakhir diuraikan dari monografi desa)
(3 sitasi) (minimal 4 paragraf untuk point a dan b)
Kependudukan adalah hal-hal yang berkaitan dengan
jumlah, setruktur, pertumbuhan, mobilitas, persebaran. Menurut
Rahman (2023), ilmu demografi merupakan ilmu yang
menyangkut adanya penyebaran penduduk secara geografis,
adanya perubahan komposisi penduduk yang terjadi dari waktu
ke waktu. Demografi sendiri dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari segala sesuatu mulai dari keadaan sampai sikap
manusia yang dapat diukur. Perubahan-perubahan tersebut
dipengaruhi oleh perubahan pada komponen-komponen utama
pertumbuhan penduduk yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi
yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah,
struktur, dan persebaran penduduk. Demografi memberikan
gambaran menyeluruh tentang perilaku penduduk, baik secara
agregat maupun kelompok. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah,
penyebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini
selalu berubah-ubah dan perubahan-perubahan tersebut
disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi penduduk.
Kependudukan adalah segala hal menyangkut penduduk di
sebuah wilayah yang meliputi jumlah, umur, perkawinan,
agama, jenis kelamin, kelahiran, kematian, jenis kelamin,
kualitas, mobilitas dan juga ketahanan yang berkaitan dengan
ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Penduduk dapat diartikan
sebagai semua orang yang berdomisili di suatu wilayah
geografis tertentu dalam waktu enam bulan atau lebih, dan yang
berdomisili kurang dari enam bulan tetapi memiliki tujuan untuk
menetap. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh adanya
faktor kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi
merupakan pengertian dari Pertumbuhan Penduduk Total.
Faktor kelahiran berpengaruh pada pertambahan jumlah
penduduk, faktor kematian berpengaruh pada pengurangan
jumlah penduduk, dan migrasi bersifat dapat menambah
ataupun
mengurangi jumlah penduduk (migrasi masuk dan migrasi
keluar).
P = (L-M)+(I-E)
Keterangan:
P : Pertumbuhan Penduduk Total
L : Jumlah Kelahiran (Fertilitas)
M : Jumlah Kematian (Mortalitas)
I : Jumlah Imigrasi
E : Jumlah Emigrasi
Pertumbuhan penduduk ditinjau dengan adanya
jumlah kelahiran penduduk, jumlah kematian penduduk,
jumlah imigrasi, dan jumlah emigrasi. Persamaan di atas
telah tepat untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di
Desa Segorogunung. Data laju pertumbuhan menurut data
bps sebesar 1,51 dalam 10 tahun terakhir. Akan tetapi,
berdasarkan data yang diperoleh tidak diketahui adanya
data jumlah kelahiran penduduk, kematian penduduk,
imigrasi, dan emigrasi. Maka dari itu pertumbuhan
penduduk di Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar tidak dapat diketahui secara detail
dari komponen yang ditinjau.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara
jumlah penduduk dan luas wilayah. Kepadatan penduduk
menggunakan satuan jiwa/km2. Semakin besar angka total
penduduk maka semakin padat wilayahnya. Begitu pula
sebaliknya semakin kecil penduduknya maka semakin
renggang penduduknya. Kepadatan penduduk di Indonesia
tidak tersebar secara merata. Hal tersebut disebabkan karena
beberapa faktor. Faktor tersebut seperti ekonomi,
fisiografis, dan sosial budaya. Umumnya kepadatan
penduduk dibagi 4 jenis yaitu kepadatan penduduk kasar,
kepadatan penduduk agraris, kepadatan penduduk fisiologi,
dan kepadatan penduduk ekonomi. Berikut merupakan data
kepadatan penduduk Desa Segorogunung, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar tahun 2022:
Tabel (?) Kepadatan Penduduk di Desa Segorogunung,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
KPG =
∑ penduduk ( jiwa)
luas wilayah(km2 )
Kepadatan penduduk geografis
Desa Segorogunung tahun 2022
1958 jiwa
KPG= 2 = 112 , 72 jiwa/km
2
17 ,37 km
Kepadatan geografis Desa Segorogunung pada
tahun 2022 yaitu setiap 1 km2 ditempati kurang lebih
sebanyak 112 jiwa. Kepadatan penduduk geografis hanya
diketahui satu tahun. Hal ini dikarenakan data tabel berasal
dari data sekunder yang diperoleh melalui monografi desa
namun, data monografi desa memberikan hanya data tahun
2022. Maka dari itu kepadatan penduduk hanya diketahui
satu tahun saja.
Kepadatan agraris dapat dicari dengan persamaan
sebagai berikut:
KPA=
∑ penduduk ( jiwa)
luas lahan(Ha)
Perubahan kepadatan penduduk agraris ditinjau
dari jumlah penduduk dan luas lahan pertanian. Persamaan
di atas dapat digunakan untuk mencari kepadatan penduduk
agraris Desa Segorogunung. Akan tetapi, kepadatan
penduduk agraris Desa Segorogunung tidak dapat diketahui
karena tidak adanya data yang disediakan dari monografi
desa.
Penduduk berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
perempuan dan laki-laki. Komposisi penduduk menurut
jenis kelamin dapat menunjukkan beberapa hal. Salah
satunya adalah sex ratio atau sering disebut perbandingan
jenis kelamin. Sex ratio dapat memperlihatkan keadaan
penduduk di suatu wilayah. Sex ratio (SR) atau rasio jenis
kelamin merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-
laki terhadap jumlah penduduk perempuan dikalikan
100. Ada beberapa kriteria perhitungan rasio ini, yaitu rasio
jenis kelamin, rasio jenis kelamin menurut umur, rasio
menurut jenis kelamin kelahiran, rasio anak perempuan,
rasio beban tanggungan, dan kepadatan penduduk (Bidarti,
2020).
Berikut data perbandingan jenis kelamin di Desa
Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar:
Tabel (?) Keadaan Penduduk di Desa Segorogunung,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
Tahun Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
2021 970 988
Jumlah 970 988
Presentase 49,54% 51,46%
970
SR= x 100 %=98 %
988
di bidang pertanian
Setiadi, A. 2020. Akibat Hukum dari Penerapan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Pengendalian Tanah Pertanian terhadap Batas Maksimum
Kepemilikan Tanah dan Penguasaan Tanah Pertanian (Studi di Kecamatan Kunjang
Kabupaten Kediri). Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 26(4): 504-515.
..: tahunnya tanpa tanda kurung
.. : kata depan, kata hubung huruf awalnya kecil
.. : Jenis jurnalnya di italic
.. : volume dan halaman ditulis dengan format seperti itu
LAMPIRAN
- Foto saat wawancara (dengan petani dan tokoh masyarakat)
- Foto dari kajian tematik yang diangkat di video (struktur sosial, konflik,
penguasaan tanah, atau yang lainnya) (screenshot video)
- Foto aktivitas pertanian/masyarakat urban
- Foto sarana prasarana umum yang ada di desa
- Foto alat mesin pertanian jika ada
- Kuesioner Petani
- Kuesioner Tokoh Masyarakat
- Dokumentasi monografi (yang ada di hasil dan pembahasan)
- Bukti sitasi (5 jurnas, 5 jurinter, 3 buku) :
Jurnas dan jurinter : Abstrak, bagian yang dikutip
Buku : Cover, penerbit, dan bagian yang dikutip