Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN PERIKAKU BULLYING

Disusun oleh:
Agnes Oktri Ananda G/2
Aisyah Ananda/4
Akbi Dewi Rimba/6
Alegracia Sabitah S/7
Zahratul Jannah/41
Zulfa Rafida/44
Bab I
Pendahukuan

A. Latar Belakang Masalah


Bullying adalah peilaku negatif yang dilakukan oleh orang untuk
menyakiti orang dalam bentuk fisik maupun mental, Bullying biasanya
dilakukan oleh orang yang merasa derajatnya lebih tinggi dari pada korban
yang lebih rendah. Tindakan ini biasanya membuat korban tak berdaya, dan
membuatnya terluka secara fisik maupun mental. Bullying biasanya dialami
oleh banyak anak-anak dan remaja sekolah. Tindakan perilaku bullying
terdiri dari perilaku mengejek, mengancam,mencela, merampas, dan bisa
sampai melukai fisik korbannya, perilaku bullying biasanya juga dilakukan
secara tidak langsung seperti menjauhkan korban karena berbeda dll.
Kebanyakan perilaku bullying berkembang dari berbagai factor seperti
factor lingkungan social sekitar yang kompleks.
Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa pada awalnya bullying
terjadi pada fisik, namun bentuknya semakin melebar juga pada verbal dan
atau psikologi, dan terjadi di dunia nyata (offline) maupun dunia virtual
(online).
Kasus bullying di Indonesia sering kali terjadi di institusi pendidikan.
Hal ini dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak,
tahun 2011 menjadi tahun dengan tingkat kasus bullying tertinggi di
lingkungan sekolah yaitu sebanyak 339 kasus kekerasan dan 82 diantaranya
meninggal dunia (Komnas PA, 2011). Hasil survei yang dilakukan oleh
yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa, 2008) dalam workshop anti bullying yang
dihadiri oleh lebih kurang 250 peserta menemukan 94,9% peserta
menyatakan bullying memang terjadi di Indonesia. Perilaku bullying di
sekolah dapat menghambat kemajuan siswa untuk menjalankan
pembelajaran yang kondusif dan berpengaruh terhadap kemampuan
akademis dan sosial siswa. Secara psikologis, perilaku bullying dapat
menimbulkan gejala psikosomatis, yaitu korban merasa rendah diri, kurang
rasa percaya diri, tidak berharga, merasa takut, kesepian dan memiliki
resiko depresi yang lebih besar.

Rumusan
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “apakah ada pengaruh pengaruh pendidikan kesehatan
melalui audiovisualterhadap tingkat pengetahuan dan norma subyektif remaja
tentang bullying?”

Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui
audiovisualterhadap tingkat pengetahuan dan norma subyektif remaja tentang
bullying

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbedaanpengetahuan dan norma subjektif sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan tentang bullying pada remaja
b. Mengetahui perbedaan pengetahuan dan norma subjektif remaja pada
kelompok perlakuan dan kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
c. Mengetahui analisis pengaruh pendidikan kesehatan melalui audiovisual
terhadap tingkat pengetahuan dan norma subyektif remaja tentang bullying
Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
Memberikan referensi mengenai pengaruh pendidikan kesehatan
melalui audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan norma subyektif remaja
tentang bullying

2. Aspek Praktis
a. Institusi Pendidikan
Sebagai masukan dan pertimbangan dalam memberikan
pendidikan kesehatan tentang bullying

b. Remaja
Menambah wawasan tentang bullying, sehingga dengan pengetahuan yang baik
dapat mengurangi kejadian bullying

c. Peneliti Lain
Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.

d. Profesi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memotivasi perawat untuk lebih
memberikan informasi kepada guru tentang pentingnya pengetahuan bullying.

Anda mungkin juga menyukai