Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH:

EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

(RESUME MATERI)

Dosen: Mohammad Muktiali, SE, MSi, MT

(Pertemuan 3)

Disusun Oleh :

Gusti Ayu Putri Prasanthi

NIM. 21040120140072

PROGRAM STUDI S1

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
Analisis Ekonomi untuk Perencanaan Wilayah dan Kota

A. Teori Basis Ekspor

Teori ini diciptakan oleh Charles Tiebot & Douglas North. Isi dari teori ini yaitu
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/kota ditentukan oleh kegiatan ekspor kota tersebut
baik barang dan jasa, yang disebut dengan sektor basis yaitu sektor yang nilai LQ nya lebih
dari 1 yang mana besarnya ekspor tergantung permintaan dari luar wilayah/kota. Dalam
sektor basis selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, barang dan jasa juga diekspor ke
luar wilayah/kota .
Pusat pertumbuhan ekonomi Indonesai berada di Jabodetabek dengan LQ > 1 (sektor
basis) yang artinya jabodetabek merupakan wilayah dengan ekspor ke luar wilayah paling
banyak sehingga menyebabkan perekonomian meningkat. Sedangkan sektor non basis
yaitu sektor pendukung yang dibutuhkan untuk melayani produksi sesktor basis termasuk
pekerjanya. Kedua sektor saling berhubungan yang mana jika permintaan meningkat maka
sektor basis akan berkembang dan akan mendorong perkembangan sektor non basis pula
sehingga akan mengembangkan perekonomian wilayah/kota melalui proses penggandaan
(multiplier effect).

Persamaan Sektor Basis → G = f(X), X = f(DE)

Jika X (ekspor) makin besar maka G (pertumbuhan ekonomi) akan makin besar pula
(berbanding lurus). Besar kecilnya ekspor dipengaruhi oleh DE (permintaan dari luar
wilayah). Para buruh yang bekerja di pabrik membutuhkan sektor non basis seperti :
rumah, kesehatan, transportasi, pendidikan, komunikasi, makanan & minuman,
perdagangan, kebutuhan pokok, dan hiburan. Jika wilayah tidak memiliki sektor basis
maka sektor non basis dan perekonomian tidak akan berkembang.

B. Efek Penggandaan (Multiplier Effect)


Terjadi efek penggandaan dalam teori basis. Efek penggandaan adalah potensi
kontribusi sebagai akibat adanya pembangunan atau aktivitas ekonomi di suatu
wilayah/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, keterkaitan antar industri ekonomi, dan
peningkatan pendapatan. Jika terdapat aktivitas pembangunan atau aktivitas ekonomi maka
akan memberikan dampak/kontribusi bagi wilayah tersebut terhadap 3 hal di atas
(pertumbuhan ekonomi, keterkaitan antar industri ekonomi, dan peningkatan pendapatan)
Adapun jenis-jenis dari efek penggandaan meliputi :
- Efek langsung (putaran pertama atau round 1), yaitu masukan paling awal pendapatan
ekonomi wilayah/kota.
- Efek tidak langsung (putaran kedua atau round 2), yaitu belanja barang dan jasa yang
dilakukan oleh pihak penerima pendapatan awal.
- Efek induksi (induced effect), yaitu pengeluaran lebih lanjut oleh penerima manfaat
dari efek langsung dan tidak langsung atas barang dan jasa untuk memenuhi kebituhan
mereka.

C. Simulasi Perhitungan Matematis

- Total hasil penjualan seluruh = 100 M --> multiplier effect round 1 (efek langsung), karena
hasil dari ekspor 100 M akan diterima oleh 3 pihak pertama yaitu pemilik modal, tenaga
kerja, pemilik lahan. (ILUSTRASI)
- Asumsi 1 : 100 M diterima pihak 1, tidak akan dihabiskan sehingga 60 M dibelanjakan
untuk mebeli makan & minum, rumah dan hiburan kepada pihak 2 yaitu penyedia makanan
(restauran, dsb), penyedia perumahan (apart, kos), dan penyedia hiburan --> indirect effect
Sedangkan asumsinya sisa pengahsilan sebesar 40 M akan ditabung.
- Asumsi 2 : Pihak 2 akan Kembali berhubungan dengan pihak 3 dengan mengeluarkan
60% dari 60 M yaitu sebesar 36 M → efek induksi 1 (induced effect)
- Asumsi 3 : Pihak 3 akan kembali berinteraksi dengan pihak selanjutnya yaitu pihak 4
dengan mengeluarkan 60% dari 36 M yaitu sebesar 21,6 M → efek induksi 2 (induced
effect)
Lalu akan ada hubungan dan interaksi lagi hingga mencapai Round-n.

Keterangan :
pihak 1 : pemilik modal, tenaga kerja, pemilik lahan
pihak 2 : penyedia makanan, perumahan, hiburan
pihak 3 : yg memasok bahan makanan, toko bangunan, meubel, dsb
pihak 4 : petani, pengrajin kayu, MUA
pihak 5 : pengusaha bibit/pupuk, dst

Kesimpulan Asumsi :
Y di round 1 = 100 M
Y di round 2 = 60 M
Y di round 3 = 36 M
Y di induced 1 = 21,6 M, dst

Untuk menghitung pendapatan total menggunakan rumus sebagai berikut :


y total = y1+y2+...yn

y total = 1/1-A x Ekspor

Dengan 1/1-A disebut angka pengganda.


A = kecenderungan membeli produk wilayah/kota sendiri (secara umum tidak akan
berubah drastis). jika A tidak tetap maka rumus tidak berlaku dan harus dirata-ratakan
terlebih dahulu.
Maka :
1/1-0,6 x 100 M
= 1/0,4 x 100 M
= 0,25 x 100 M
= 250 M (2,5 kali lipat dari penghasilan awal)
Jadi, ekspor 100 M mampu menciptakan pendapatan 250 M (2,5 ekspor) karena terjadi
penggandaan (R1→R2→R3→R4→Rn) sehingga roda perekonomian akan terus berputar.
Maka dari itu jika kegiatan ekspor (sektor basis) semakin besar maka sektor non basis dan
pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat pula.

D. Cara Mengidentifikasi Sektor Basis


Cara mengidentifiaksi sektor basis dapat dilakukan melalui 2 metode yaitu :
- Metode pengukuran langsung, dilakukan melalui survei langsung ke lapangan terhadap
sektor ekonomi
- Metode tidak langsung, meliputi :
1. Pendekatan asumsi, semua sektor industri primer dan manufacturing adalah sektor
basis
2. Metode Location Quotient (LQ), menggunakan data sekunder (PDRB atau tenaga
kerja ) dalam menentukan sektor basis
3. Gabungan 1 & 2

RUMUS :

LQ = (ps/pl) : PS/PL

Keterangan :
LQ = Location Quotient
ps = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal lokal.
pl = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal lokal.
PS = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal regional.
PL = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal regional.

KESIMPULAN : untuk menentukan sektor basis dapat menggunakan metode LQ, dengan
syarat :
- LQ > 1 yang menandakan sektor basis.
Artinya yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (local) dan juga kebutuhan di luar
wilayah/kota asal.
- LQ < 1 yang menandakan sector non basis.
Artinya yaitu hanya dapat memenuhi kebutuhan sendiri (local).

E. Teori Export LED


Teori ini merupakan kelanjutan modal ekonomi basis dimana ekspor dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaran ekspor.
• Fungsi permintaan ekspor dipengaruhi oleh tingkat harga barang yg diekspor,
pendapatan masyarakat di wilayah yg menjadi tujuan ekspor, harga barang
substitusi dari komoditas ekspor tersebut.

Xd = f (Px, Z, Ps)

Keterangan :
Xd = permintaan ekspor suatu wilayah/kota
Px = harga barang yang diekspor
Z = pendapatan masyarakat di wilayah/kota yang menjadi tujuan ekspor
Ps = harga barang susbstitusi dari komoditas ekspor tsb

• Fungsi penawaran ekspor dipengaruhi oleh ahrga abrang, tingkat upah di wilayah
tersebut, biaya modal, biaya bahan mentah, biaya input antara, tingkat teknologi.

Xs = f (Px, W, Pk, R, C, T)

Keterangan :
Xs = penawaran ekspor suatu wilayah/kota
Px = harga barang yang diekspor → (bernilai positif)
W = tingkat upah di wilayah/kota tsb → (bernilai negatif)
Pk = biaya modal (tingkat suku bunga) → (bernilai negatif)
R = biaya bahan baku → (bernilai negatif)
C = biaya antara (intermediate/transportation cost) → (bernilai negatif)
T = tingkat teknologi wilayah/kota tersebut → (bernilai positif)

Anda mungkin juga menyukai