Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eko Fernando Agustinus Sitanggang, ST

NPM : 211351026

No Ujian : 049/UTS-PW/2021

Nama Dosen : Dr. Anggiat Sinurat, M.Si

Mata Kuliah : Ekonomi Spasial

1. Nilai tambah menggambarkan kemakmuran, jelaskan !


Jawab :
Nilai tambah inilah yang mengukur tingkat pendapatan/kemakmuran
masyarakat setempat dengan assumsi seluruh pendapatan itu dinikmati
masyarakat setempat.Dalam menghitung nilai tambah sesuatu sektor,
maka biaya antara harus dikeluarkan dari nilai jual produksi pada lokasi
tempat produksi (at the farm gate). Nilai tambah inilah yang
menggambarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan di wilayah
tersebut. Pada umumnya yang termasuk dalam nilai tambah dalam suatu
kegiatan produksi/ jasa adalah berupa : upah/ gaji, laba, sewa tanah dan
bunga uang yang dibayarkan (berupa bagian dari biaya), penyusutan dan
pajak tidak langsung netto.

2. Perhitungan Pendapatan spasial dapat dilakukan dengan Metode


Langsung dan Metode Tidak Langsung, jelaskan !
Jawab :
A. Metode langsung adalah perhitungan dengan mempergunakan data
daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali
dari sumber data yang ada di daerah itu sendiri. hal ini berbeda dengan
metode tidak langsung yang menggunakan data dari sumber nasional
yang dialokasikan ke masing-masing daerah metode langsung dapat
dilakukan dengan mempergunakan 3 macam pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi adalah menghitung nilai tambah barang dan
jasa yang diproduksi oleh suatu kegiatan/ sektor ekonomi di daerah
tersebut dengan cara mengurangkan biaya antara dari total nilai
produksi bruto sektor atau sub sektor tersebut.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan adalah nilai tambah dari setiap kegiatan
ekonomi diperkirakan dengan jalan menjumlahkan semua balas
jasa yang diterima faktor produksi yaitu berupa upah/ gaji/ bonus
dan surplus usaha. Hasil yang diperoleh berupa Nilai Tambah
Netto atas dasar Biaya Faktor, sedangkan untuk memperoleh Nilai
Tambah Bruto perlu ditambahkan penyusutan dan pajak tidak
langsung netto.
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan nilai penggunaan
akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri
ditambah ekspor. Kalau dilihat dari segi penggunaan maka total
penyediaan/ produksi barang dan jasa itu digunakan untuk :
1) Konsumsi Rumah Tangga
2) Konsumsi Lembaga Swasta yang tidak mencari untung
3) Konsumsi Pemerintah
4) Pembentukan Modal Tetap Bruto (Investasi)
5) Perubahan Stock dan
6) Ekspor Netto

B. Metode tidak langsung adalah dengan cara alokasi yaitu


mengalokasikan pendapatan nasional menjadi pendapatan regional
dengan memakai berbagai macam indikator (jumlah produksi, jumlah
penduduk, luas areal, dll) sebagai alokatornya.
3. Jelaskan manfaat mengetahui sektor basis dalam arahan Kebijakan
produksi, ekspor dan investasi pada suatu wilayah !
Jawab :
Sektor basis menjadi tumpuan utama dalam pembangunan ekonomi
wilayah karena sektor ini dapat menghasilkan pendapatan baik daerah
sendiri maupun dari daerah lain.Teori ekonomi basis mengklasifikasikan
seluruh kegiatan ekonomi ke dalam dua sektor yaitu sektor basis dan
sektor non basis. Yang dimaksud kegitan basis adalah kegiatan suatu
masyarakat yang hasilnya baik berupa barang maupun jasa ditujukan
untuk ekspor keluar dari lingkungan masyarakat atau yang berorientasi
keluar, regional, nasional dan internasional. Sektor basis digunakan
untuk melihat keunggulan suatu daerah dalam
menentukan sektor andalannya.

4. Uraikan teori pertumbuhan Neo Klasik Robert M. Solow (1970) dan


T.W. Swan (1956) dan bagaimana sebaiknya prakteknya di negara
berkembang.
Jawab :
Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk,
akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan besarnya output; yang saling
berinteraksi. Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi dimana
terdapat kemungkinan substitusi antara kapital (K) dengan tenaga kerja
(L). Teori Solow-Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme
pasar dapat menciptakan keseimbangan sehingga pemerintah tidak perlu
terlalu banyak mencampuri/ mempengaruhi pasar.
Prakteknya di negara berkembang adalah mendorong/mendukung
adanya pengusaha konglomerat untuk berperan dalam perekonomian
dapat menembus pasar dunia, maka harus ada pengusaha yang
berkaliber konglomerat untuk dapat menembus pasar/ menjalin
hubungan dengan konglomerat di luar negeri.

5. Dalam rangka pengembangan sektor produksi di suatu wilayah oleh


perencana wilayah, perlu dikaitkan dengan kebijakan lokasi.
Penentuan lokasi harus dikaitkan dengan manfaat yang dapat
diciptakan oleh Economic of Scale dan Economi of Agglomeration.
Jelaskan maksudnya !
Jawab :
Seorang perencana wilayah harus mampu menseleksi kegiatan apa dan
di lokasi mana yang dipilih untuk dilaksanakan/ diprioritaskan. Dalam
hal ini si perencana wilayah dapat menggunakan konsep nilai tambah
yaitu kegiatan apa yang memberikan nilai tambah total tertinggi. Setelah
kegiatannya dapat ditentukan maka dipilih lokasi yang paling sesuai
(memiliki ke-unggulan komparatip) untuk kegiatan/ produksi tersebut.
Dalam rangka pengembangan sektor produksi di suatu wilayah perlu
dikaitkan dengan kebijakan lokasi. Penentuan lokasi harus dikaitkan
dengan manfaat yang dapat diciptakan oleh Economic of Scale dan
Economi of Agglomeration. Pengembangan sektor produksi tidak boleh
terlepas dari Visi dan Misi pembangunan wilayah yang bersangkutan.

6. Tuliskan dan jelaskan yang anda ketahui tentang Proportional Shift


dan Differential Shift dalam analisa shift share !
Jawab :
Proportional shift adalah untuk mengukur perubahan pertumbuhan atau
penurunan pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih
besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini dapat mengetahui apakah
perekonomian daerah terkonsentrasi pada sektor-sektor yang tumbuh
lebih cepat dibanding perekonomian yang dijadikan acuan.
Differential shift adalah untuk menentukan seberapa jauh daya saing suatu
sektor ekonomi di daerah (lokal) dengan perekonomian yang cakupannya
lebih besar yang dijadikan acuan.

Anda mungkin juga menyukai