SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Kebidanan
Oleh:
VITRATUL USNA
2115302226
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Ns. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes) (Oktavianis, S.ST, M. Biomed)
KATA PENGANTAR
Segala pujian syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah
Tujuan dari proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kesulitan baik dari segi penelitian maupun referensinya. Tetapi berkat bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak, hambatan itu dapat diatasi. Oleh karena itu
pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr. Ns. Hj.Evi Hasnita, S.Pd. M.Kes, selaku Rektor Universitas Fort
ini.
Bukittinggi
4. Bapak Ir. H. Mairizon, M.Si. Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Padang yang telah memberikan izin untuk pengambilan data awal kepada
peneliti.
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan tangan terbuka peneliti
menerima saran dan masukan dari berbagai pihak yang terkait yang sifatnya
Semoga nikmat Allah SWT selalu tercurah untuk kita berkarya dan melangkah
Peneliti
BAB V
HASIL PENELITIAN
Tahun 2002 yang telah dilakukan mulai pada bulan Maret - Juni 2023.
1. Posyandu teratai 4
2. Posyandu teratai 18
3. Posyandu teratai 16
4. Posyandu teratai 17
C. Gambaran Umum Informan
Kader per wilayah Posyandu yang merupakan informan utama, dan 3 orang
Tabel 5.1
Karakteristik Informan
hasil:
1. Input
wawancara berikut:
a. Kebijakan
berikut ini :
yaitu Kebijakan dari pusat dan Walikota yang sudah berjalan sesuai
b. SDM
hal ini.
“…untuk kader kita sudah lengkap ada 5 kader dan 6 orang tenaga
kesehatan yang turun ke lapangan”(IF- 4).
“…untuk kader kita sudah lengkap , ada saya dan petugas gizi di
setiap kegiatan posyandu ”(IF-5).
mencukupi seperti adanya bidan, petugas gizi dan kader disetiap meja
Posyandu.
c. Sarana Prasarana
hal ini.
“saya rasa tempat dan peralatan yang ada di posyandu ini sudah baik
…”(IF- 2).
“Sarana dan prasarana untuk tempat memadai tetapi untuk alat
kesehatan ada yang rusak seperti timbangan gantung” (IF-3)
triagulasi dalam penelitian ini, hal ini dibenarkan oleh informan-8 dan
yang rusak.
d. Promosi Kesehatan
Dilihat dari promosi kesehatan dalam pelaksanaan posyandu di
““Kami punya grup WA khusus untuk kader dan ibu, semua info
terkait posyandu selalu di saya share di situ” (IF-6).
ini.
dan masyarakat.
e. Dana
Dilihat dari dana/untuk kegiatan posyandi di Kelurahan Parupuk
“….dana kita dari BOK dan dana puskesmas karena kita sudah
BLUD”(IF-2)
“Pendanaan dari BOK puskesmas dan ada dana dari luar” (IF-5)
“ ……dana ada masalah, dana dilaporkan ke puskesmas dan diajukan
“, kami menyediakan dana kader setiap bulannya dan itu sudah ada
dalam kebijakan pemerintah Kota Padang”(IF-11).
wawancara berikut:
a. Perencanaan
wawancara berikut :
ini.
b. Pelaksanaan
“….., saya rasa kurang minat masyarakat, karena sesuai jadwal tidak
sesuai dengan target dan data yang ada yang melakukan kunjungan
ke posyandu” (IF-2)
“yang lain karena mereka bekerja makanya tidak bisa datang” (IF-
12)
“…. yang lain karena mereka bekerja makanya tidak bisa datang”
(IF-13)
dibawah ini:
c. Monitoring
3. Output
“ Evaluasi semester I tahun 2023 masih jauh dari target, dan semoga
tahin ini bisa mencapai target kita” (IF-1)
“dari kegiatan yang sudah dilakukan data yang ada, tidak semua yang
ada di data melakukan kunjungan ke posyandu bawa anaknya.” (IF-
5)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat di simpulkan bahwa
posyandu pada umumnya adaah ibu yang sibuk bekerja dan memiliki
BAB VI
PEMBAHASAN
Parupuk Tabing di Kota Padang yang terdiri dari input, proses dan output yang
A. Input
1. Kebijakan
kesehatan.
masing-masing puskesmas sudah ada dan cukup bagus. Kebijakan ini juga
karena itu berdasarkan analisis peneliti perlu adanya petunjuk teknis yang
2. SDM
Dari hasil wawancara diketahui bahwa SDM dalam pelaksanaan
sumber daya manusia yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun
yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktvitas organisasi.
peranan penting. Oleh sebab itu diperlukan partisipasi seluruh pihak dalam
ditentukan oleh Wali Nagari. Namun tidak ada pelatihan khusus dalam
puskesmas sudah mencukupi, namun ada salah satu puskesmas yang masih
Parupuk Tabing yaitu bidan, petugas gizi dan kader disetiap meja
Posyandu dirasa belum mencukupi. Berjalannya sebuah kegiatan diawali
dukungan lurah, toma dan tim penggerak PKK merupakan hal yang sangat
harus diikuti oleh perandan tanggung jawab dari tokoh masyarakat untuk
3. Sarana Prasarana
obat-obatan makanan listrik, air dan bahan bakar (W. Hidayat, 2015).
rusak seperti timbangan banyak yang tidak layak pakai karena sudah lama
belum ada sehingga ibu balita tidak tertarik datang ke posyandu. Oleh
4. Promosi Kesehatan
penyediaan PMT.
subjek tahu, terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau
respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (action) terhadap stimulus tadi
5. Dana
Parupuk Tabing di dapatkan dari BOK, BLUD yang dirasa belum cukup
Sumber dana yang berasal dari pemerintah dapat berasal dari dana
APBN dan danna APBD. Adapun Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa/
mencukupi dan tidak ada keluhan dari petugas kesehatan. Pada penelitian
bertambah dan termotivasi karena adanya bantuan dana dari tim pengabdi
dan lain lain) dalam upaya untuk menggali sumber dana. Selanjutnya,
B. Proses
1. Perencanaan
Ernawati et al. (2015), diketahui hasil bahwa pada posyandu yang diatas
bulan berikutnya agar lebih baik. Perencanaan ini tidak hanya dari pihak
tentang siapa saja yang dapat melakukan kunjungan teutama balita. Karena
balita.
2. Pelaksanaan
masih ada yang belum memahami kerjasama yang baik bahwa posyandu
peralatan yang vital justru tidak tercukupi. Hal ini lah yang mempengaruhi
3. Monitoring
Dari hasil wawancara diketahui bahwa monitoring kegiatan
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
sumber daya manusia, aspek sarana dan prasarana, serta aspek pembiayaan
(Syahputra, 2016).
untuk menjaga dan memelihara kesehatan balita dan ibu juga dapat terus
pencapaian sudah bagus dan ada juga yang masih kurang dibuktikan
berjalan dengan lancar seperti kegiatan senam lansia, timbang berat badan,
sudah bagus dan ada juga yang masih kurang dibuktikan dengan ramainya
ibu balita datang ke posyandu dan kegiatan sudah berjalan dengan lancar
Agar posyandu tetap berjalan terus yaitu dengan cara harus saling
masyarakat dan lintas sektoral lainnya, faktor pendukung ibu balita ingin
datang ke posyandu yaitu karena rasa kesadaran dan ingin tahu tentang
sebaiknya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan
C. Output
pada cakupan D/S. Hambatan dalam pelaksanaan posyandu yaitu ibu yang
tidak membawa anaknya ke posyandu pada umumnya adaah ibu yang sibuk
tercapai sesuai harapan. Hal ini dapat menjelaskan bahwa dari serangkaian
kegiatan yang telah disusun dan direncanakan yang kemudian berakhir pada
tahap pengawasan, dimana pada tahap ini kita melihat hasil dari kegiatan yang
dan catatan penting bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya yang lebih baik lagi
masyarakat berada dalam kategori tidak baik. Pada penelitian Ernawati et al.
Penuh sudah berjalan dengan baik, lansia mau di berdayakan untuk hidup
sehat berobat atau datang ke tenaga kesehatan jika sakit dan mau datang ke
posyandu lansia.
yang ditimbang dan sesuai dengan jumlah balita yang ada juga perlu
seperti: bangunan dan media edukasi, adanya kader yang tidak aktif dan lain
sebagainya.
Selain itu, rendahnya cakupan-cakupan tersebut, berkaitan dengan
tidak selalu memperoleh hasil cakupan sesuai dengan target yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu, perlu cara lain untuk meningkatkan minat
A. Simpulan
sebagai berikut :
yaitu Kebijakan dari pusat dan Walikota yang sudah berjalan sesuai
sudah mencukupi seperti adanya bidan, petugas gizi dan kader disetiap
meja Posyandu.
dan masyarakat.
cakupan D/S. Hambatan dalam pelaksanaan posyandu yaitu ibu yang tidak
B. Saran
1. Bagi Ibu Balita
teladan kepada ibu balita yang tidak rutin sehingga kader harus
memberikan penghargan untuk ibu balita yang rutin supaya ibu balita tetap
2. Bagi Kader
kepada ibu balita yang berusia muda untuk meningkatkan pengetahuan ibu
3. Bagi Puskesmas
program AKI.
masyarakat dan bisa juga menjadi bahan referensi bagi siapapun yang
banyak lagi dan dengan menambah teori serta referensi lainnya supaya