a. adalah penyakit yang berkembang cepat dengan kemungkinan kecil dapat dideteksi
secara dini.
b. disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan herpes.
C. MEMILIKI TAHAP PRECURSOR YANG DAPAT BERLANGSUNG SELAMA
BEBERAPA TAHUN.
d. lebih umum terjadi pada wanita yang belum pernah berhubungan seksual.
2. Metode yang efektif untuk mengobati lesi leher rahim pra-kanker adalah
a. electrocautery.
b. LEEP.
c. krioterapi.
D. SEMUA JAWABAN BENAR.
3. Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK) adalah tempat pada leher rahim dimana
a. lesi berbintik (kutil) karena jika tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker
dengan cepat.
b. lesi derajat rendah (low-grade lesions) karena jika tidak diketahui secara dini hampir
pasti berkembang menjadi kanker.
C. LESI DERAJAT TINGGI (HIGH-GRADE LESIONS) KARENA LEBIH BESAR
KEMUNGKINAN BERKEMBANG MENJADI KANKER.
d. lesi yang menunjukkan inflamasi ganas (servicitis) karena akan selalu berkembang
menjadi kanker.
6. Perubahan leher rahim yang abnormal seperti displasia hampir selalu terjadi pada:
a. ektoleher rahim.
B. SAMBUNGAN SKUAMO KOLUMNAR.
c. endoleher rahim.
d. ostium uteri.
KONSELING
8. Pada sesi konselng pra pengobatan, penting untuk memberitahu pasien bahwa krioterapi
9. Setelah menjalani krioterapi, pasien harus diberi petunjuk tentang perawatan diri di
rumah dan kembali ke fasilitas kesehatan
PENCEGAHAN INFEKSI
10. Salah satu langkah penting dalam melindungi petugas kesehatan adalah
TES IVA
12. Seorang ibu dengan hasil tes IVA positif memenuhi syarat untuk menjalani krioterapi jika
a. penting untuk menginspeksi leher rahim segera setelah mengoleskan leher rahim
dengan asam asetat.
b. leher rahim tidak boleh disentuh dengan swab atau sel-sel yang abnormal akan ikut
terangkat.
C. PETUGAS HARUS MENUNGGU SEKITAR SATU MENIT SEBELUM
MEMERIKSA LEHER RAHIM SETELAH MENGOLESKAN ASAM ASETAT.
d. semua jawaban salah.
15. Ketika melakukan IVA untuk penapisan kanker leher rahim, pemeriksaan bimanual
16. Seorang ibu yang mendapat hasil tes IVA positif harus dirujuk untuk menjalani
konsultasi lebih lanjut jika:
18. Setela pengobatan lesi leher rahim pra-kanker dengan menggunakan krioterapi, efek
samping yang paling umum adalah:
19. Setelah menjalani krioterapi, pasien harus dianjurkan untuk kembali segera jika
mengalami tanda peringatan di bawah ini.
22. Pada pemeriksaan payudara ibu/klien, langkah yang harus diingat adalah:
a. Melihat kelainan pada payudara dan meraba pada daerah kelainan itu saja.
b. Meraba payudara dan kelenjar getah bening aksila.
c. Meraba payudara pada daerah yang dikeluhkan ibu/klien.
d. MELIHAT DAN MERABA PAYUDARA, MEMENCET PUTING SUSU DAN
MERABA KELENJAR GETAH BENING AKSILA.
23. Apa saja yang bukan tanda-tanda yang harus diwaspadai untuk terjadinya kanker
payudara?
a. PEMBENGKAKAN PADA LENGAN BAGIAN BAWAH
b. Lekukan seperti lesung pipit pada kulit payudara
c. Bentuk payudara yang tidak simetris
d. Cairan bening yang keluar dari puting payudara
24. Upaya deteksi dini kanker payudara yang perlu diberitahukan kepada klien adalah:
25. Sebagai tenaga medis puskesmas, setelah kita mendapatkan kelainan pada payudara klien,
yang perlu dilakukan adalah: