Anda di halaman 1dari 3

LARINGITIS

No.Dok :
No.Revis
:
SOP i
Tanggal :
Halaman : 1/3
UPT Dr. DARSONO
PUSKESMAS NIP.
KUNCIRAN 197901152008011004

1. Pengertian Laringitis adalah peradangan pada laring yang dapat disebabkan


oleh virus, bakteri, atau jamur. Laringitis juga merupakan akibat
dari penggunaan suara yang berlebihan, pajanan terhadap
polutan eksogen, atau infeksi pada pita suara.
2. Anamnesis 1. Suara serak atau hilang suara
2. Suara parau seperti suara yang kasar atau suara yang susah
keluar atau suara dengan nada lebih rendah dari suara yang
biasa/normal bahkan sampai tidak bersuara sama sekali
(afoni).
3. Sesak napas dan stridor
4. Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan atau berbicara
5. Gejala common cold seperti bersin-bersin, nyeri tenggorokan,
sumbatan hidung, nyeri kepala, batuk, demam

Faktor resiko :
1. Penggunaan suara yang berlebihan
2. Pajanan terhadap zat iritatif seperti asap rokok dan
minumminuman alkohol.
3. Adanya refluks laringofaringeal, bronkitis, dan pneumonia.
4. Rhinitis alergi.
5. Perubahan suhu yang tiba-tiba.
6. Malnutrisi.
7. Keadaan menurunnya sistem imun atau daya tahan tubuh.
8. Gejala obstruksi jalan napas, seperti gelisah, napas berbunyi,
air hunger
3. Pemeriksaan 1. Mukosa laring hiperemis dan bengkak
Fisik 2. Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal
3. Pada laringitis kronik ditemukan nodul, ulkus dan penebalan
pita suara
4. Diagnosis Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang
Klasifikasi :
1. Laringitis Akut
Laringitis akut adalah radang akut laring, dapat disebabkan
oleh virus dan bakteri. Keluhan berlangsung «3 minggu
dan pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus influenza
(tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirusdan
adenovirus.
2. Laringitis Kronik
Laringitis kronik dapat terjadi setelah laringitis akut yang
berulang, dan juga dapat diakibatkan oleh sinusitis kronis,
deviasi septum berat, polip hidung, bronkitis kronik, refluks
laringofaring, merokok, pajanan terhadap iritan yang
bersifat konstan, dan konsumsi alkohol berlebih.
3. Laringitis Kronik Spesifik
 Laringitis tuberkulosa
Penyakit ini disebabkan tuberkulosis paru. Setelah
diobati, biasanya tuberkulosis paru sembuh namun
laringitis tuberculosis menetap (membutuhkan
pengobatan yang lebih lama)
 Laringitis luetika
Radang menahun ini jarang ditemukan.

5. Diagnosis Benda asing pada laring, Faringitis, Bronkiolitis, Bronkitis,


Banding Pneumonia, Tumor pada laring, Kelumpuhan pita suara
6. Komplikasi  Akut Ketoasidosis diabetik, Hiperosmolar non ketotik,
Hipoglikemia
 Kronik Makroangiopati, Pembuluh darah jantung, Pembuluh
darah perifer, Pembuluh darah otak
 Mikroangiopati : Pembuluh darah kapiler retina, pembuluh
darah kapiler renal
 Neuropati
 Gabungan : Kardiomiopati, rentan infeksi, kaki diabetik,
disfungsi ereksi
7. Pemeriksaan 1. Foto rontgen soft tissue leher AP lateral: bisa tampak
Penunjang pembengkakan jaringan subsglotis (Steeple sign). Tanda ini
ditemukan pada 50”6 kasus
2. Foto toraks AP
3. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
8. Terapi a. Non-medikamentosa
 Istirahat suara (vocal resi).
 Rehabilitasi suara (voice therapy), bila diperlukan.
 Meningkatkan asupan cairan.
 Bila terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan pipa
endotrakea, atau trakeostomi.

b. Medikamentosa
 Parasetamol atau Ibuprofen sebagai antipiretik dan
analgetik.
 Pemberian antibiotik dilakukan bila peradangan dari paru
dan bila penyebab berupa Streptokokus grup A ditemukan
melalui kultur. Pada kasus ini, antibiotik yang dapat
digunakan yaitu golongan Penisilin.
 Proton Pump Inhibitor pada laringitis yang disebabkan oleh
refluks laringofaringeal.
 Kortikosteroid dapat diberikan jika laringitis berat.
 Laringitis tuberkulosis: obat antituberkulosis.
 Laringitis luetika: penisilin dengan dosis tinggi.
9. Konseling dan Memberitahu pasien dan keluarga untuk :
Edukasi  Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan
bergizi dan olahraga teratur.
 Menghentikan merokok.
 Mengistirahatkan pasien berbicara dan bersuara atau tidak
bersuara berlebihan.
 Menghindari makanan yang mengiritasi atau meningkatkan
asam lambung.
10. Kriteria Indikasi rawat rumah sakit apabila:
Rujukan 1. Terdapat tanda sumbatan jalan nafas atas.
2. Usia penderita dibawah 3 tahun.
3. Tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau exhausted.
4. Ada kecurigaan tumor laring.
11. Peralatan • Lampu kepala
• Kaca laring
• Kassa steril
• Lampu spiritus
12. Prognosis a. Ad vitam : Bonam
b. Ad functionam : Bonam
c. Ad sanationam : Bonam
13. Referensi  Adam, GL. Boies LR. Higler. Boies.Buku Ajar Penyakit THT.
Ed. ke-6. Jakarta: EGC. 1997.
 Hermani,B. Abdurrachman, H. Cahyono, A. Kelainan Laring
dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala dan Leher. Ed. ke-6.Jakarta:Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
 Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery.
Ed. Ke8. McGraw-Hill. 2003.

Anda mungkin juga menyukai